Home / Romansa / Istri Pengganti Tuan CEO / Bab 5. Jangan memancing emosiku

Share

Bab 5. Jangan memancing emosiku

Author: Whitetuberose
last update Last Updated: 2024-11-20 19:52:00

Kepala Pelayan membawanya ke Taman yang ada di Mansion itu,

Sebelum si Kepala Pelayan menyuruh Alia untuk merawat tanaman, seorang Pelayan berjalan dengan membawa beberapa Pot Bunga Mawar, kemudian meletakkannya di hadapan Alia, Alia merasa senang ketika ia mengetahui bahwa ia tidak diberi pekerjaan yang terlalu sulit.

"Bersihkan semua mawar dalam waktu satu jam, dan pastikan semua kelopak, daun, serta batang bersih, sehingga tidak ada debu yang menempel di atasnya" ucap Kepala Pelayan sambil menunjuk ke Pot Bunga itu

Alia melihat pemandangan di hadapannya dengan perasaan cemas, Ada sekitar selusin pot bunga mawar, yang membutuhkan waktu setidaknya setengah hari untuk dibersihkan secara menyeluruh, terlebih lagi semua mawar itu memiliki duri.

Namun, Kepala Pelayan hanya memberinya waktu satu jam untuk menyelesaikan semua pekerjaan itu, jelas bahwa Kepala Pelayan itu sengaja membuatnya kesulitan.

Namun, apa yang bisa ia lakukan? batin Alia, ia tidak memiliki pilihan selain mencoba secepat mungkin untuk menyelesaikannya.

Alia mulai menyeka bunga-bunga itu secepat mungkin, karena gerakannya yang cepat, membuat jari-jarinya tertusuk duri dari waktu ke waktu, darah mengalir keluar dari ujung jarinya dan menodai daun hijau.

"Hei si barang imitasi! darahmu telah menodai bunga!" teriak Sang Kepala Pelayan dengan tidak senang melihat darah Alia menodai daun hijau itu

Alia tidak tahan lagi disebut "imitasi", ia mendekati Kepala Pelayan itu

"Bagaimana kamu tahu bunga-bunga ini masih kotor setelah aku menyekanya" ucap Alia

Sebelum hari ini, para Pelayan yang ada di Mansion milik Adrian ini tidak pernah ada yang melawan kepada Kepala Pelayan, namun sekarang, apa wanita ini benar-benar berani membantahnya? seringai muncul di raut wajah Kepala Pelayan sebelum dia berbalik dan pergi.

Alia menghela napas lega begitu dia menghilang dari pandangan, ia memutuskan untuk tetap fokus pada pekerjaannya.

Kemudian, Alia merasa lapar karena belum sarapan pagi itu.

Ketika Kepala Pelayan kembali satu jam kemudian untuk memeriksa pekerjaan Alia, hanya ada satu pot bunga mawar yang tersisa, ia memandang wanita yang berjongkok di tanah sambil merawat tanaman itu,

Alia masih mengenakan pakaian milik Nyonya muda Denaswara dan bukan seragam Pelayan yang sama dengan dirinya, ini membuat Kepala Pelayan merasa agak tidak senang.

Kemudian, Kepala Pelayan mengangkat tangannya dan mendorong Alia, Dorongan itu membuat Alia jatuh dan menyebabkan tangannya menekan batang mawar berduri yang ada di tanah, Alia hanya bisa meringis kesakitan.

Setelah meyadari apa yang terjadi, Alia menatap Kepala Pelayan, dan dengan jelas menekan amarahnya,

"Siapa namamu?" tanya Alia dengan tenang

"Endah Sunarya, apa ada masalah dengan itu?" jawab Kepala Pelayan sambil menatapnya dengan tatapan jijik

Bibir Alia berkedut saat ia mencoba untuk tidak membiarkan Kepala Pelayan ini memancing emosinya

"Kamu hanyalah barang imitasi, jangan berharap Tuan Muda Denaswara akan membelamu, kamu tidak dapat menyelesaikan bunga-bunga ini dengan tepat waktu, jadi jangan berharap untuk mendapatkan makan siang hari ini" ucap Endah sambil menatap Alia dengan pandangan menghina

Ucapan Kepala Pelayan itu hanya membuat Alia semakin menyadari betapa lapar dirinya, perutnya mulai terasa sakit, dan lagi dia sering menderita masalah lambung, lebih buruk lagi penyakit lambungnya cukup serius dan akut.

"Berdiri dan kembali bekerja" perintah Endah ketika melihat Alia meletakkan tangan diatas perutnya yang sakir, Endah berpikir bahwa Alia hanya mendramatisir

"Endah, aku tahu bahwa aku hanyalah seorang Pelayan, tapi kamu setidaknya harus membiarkanku makan, aku belum sarapan pagi ini, jadi aku merasa tubuhku agak lemah karena merasa lapar" ucap Alia, sambil menatap Endah lalu bangkit berdiri,

"Barang imitasi, kamu sangat tidak tahu malu, jika kamu memiliki waktu untuk memikirkan makanan, kamu pasti memiliki waktu untuk menyelesaikan pekerjaanmu" ucap Endah dengan seringai di wajahnya

"Berhenti menyebutku barang imitasi" ucap Alia dengan nada membentak memperingati Endah, ini sudah melewati batas kesabarannya

"Barang imitasi, barang imitasi, barang imitasi...." ledek Endah berulang kali, sambil melipat tangannya di depan dada

Tatapan tajam di mata wanita itu, sudah cukup untuk mendorong kemarahan Alia, dengan mengabaikan rasa sakit di tangannya, Alia melemparkan dirinya ke arah Endah kemudian mencengkeram lehernya.

Meski marah, namun dia mencoba sebaik mungkin untuk mengendalikan kekuatannya dan memastikan bahwa Pelayan yang menyebalkan ini masih bisa bernapas.

"Endah, karena aku tidak tumbuh besar sebagai anggota Keluarga Bratakusuma, jadi aku sangat berbeda dari para wanita manja itu, aku tidak pernah menerima perlindungan dari mereka sebagai seorang Anak, jadi tentu saja, aku belajar bagaimana untuk membela diriku sendiri, kamu sebaiknya tidak memancing emosiku lagi, atau kamu akan menganggung akibatnya" ucap Alia dengan suara dingin

Alia baru mengendurkan cengkeramannya di leher Endah setelah mengatakan kalimat itu, ia mengerti bahwa Adrian adalah Orang yang ditipu oleh dirinya dan keluarganya, jadi tentu saja, dia memiliki hak untuk marah dan memperlakukannya dengan buruk,

Alia tidak punya pilihan lain selain menerima semuanya. akan tetapi ia tidak bisa menerima bagaimana bisa Kepala Pelayan ini memperlakukannya dengan sikap yang begitu arogan

"Huh!" Endah mendengus dengan kesal, setelah mengatur napasnya, Endah menatap Alia dengan tatapan tidak percaya,

"Tunggu dan lihat saja nanti" ucap Endah, setelah mengatakan itu sang Kepala Pelayan itu berbalik dan lari meninggalkannya.

Alia ditinggal sendirian dan lanjut menyelesaikan Pot bunga terakhir, namun tidak lama kemudian, Endah kembali dengan sekelompok pelayan,

"Hajar dia" teriak Endah sambil menunjuk Alia

"Apa, dia sungguh berani" batin Alia, Alia berpikir demikian, tapi ia sudah di dorong ke lantai dan ditinju serta ditendang oleh para Pelayan, rasa sakitnya tak tertahankan, tapi dia menggertakkan giginya dan tidak meneteskan air mata sedikitpun.

***

Siang hari, Adrian pergi ke Ruang makan setelah semua hidangan telah diletakkan di atas meja makan.

Adrian duduk di ujung meja, dan perlahan mengambil peralatan makan, tiba-tiba, Adrian teringat dengan wanita itu, tepat ketika ia akan memakan makanan di hadapannya. Alia belum sarapan apapun di pagi hari, dan sekarang sudah masuk jam makan siang, ia pasti sudah lapar sekarang.

Karena ia telah memberi tahu Bimo Bratakusuma, bahwa ia akan memberinya dua hari untuk menemukan Alina, jadi ia harus memastikan bahwa wanita ini aman dan sehat sampai saat itu tiba.

Adrian memerintahkan seorang Pelayan untuk membawa Alia ke Ruang makan, saat memikirkan hal ini.

"Baik, Tuan" ucap Pelayan itu, sambil berlari untuk memanggil Alia

Lima menit kemudian, Alia berjalan terhuyung-huyung memasuki Ruang makan dengan dibantu oleh seorang Pelayan, pakaiannya berantakkan dan kuyu, tubuhnya dipenuhi oleh memar dan noda darah,

"Apa yang terjadi?" tanya Adrian sambil menyipitkan matanya

"Tuan, si barang imitasi ini bertengkar dengan Mbak Endah, jadi dia dipukuli" ucap salah satu Pelayan yang membantu Alia dengan ragu-ragu

Related chapters

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 6. Makan siang

    Raut wajah Adrian menjadi suram, kemudian ia bangkit berdiri dan berjalan ke arah Wanita yang mirip dengan Alina itu,"Apa itu terasa sakit" tanya Adrian sambil mengangkat dagu Alia dengan jarinya yang panjangMungkin karena kelembutan suaranya, air mata seketika langsung mengalir di pipi Alia, seperti pintu air yang telah dibuka, hati Adrian mencelos ketika ia merasakan air mata yang hangat di jari-jarinya"Lambungku sakit, aku memiliki penyakit lambung kronis" ucap Alia di antara isak tangisnyaAdrian mengangkatnya ke dalam gendongannya,"Pergi dan panggil Dokter" ucap Adrian kepada Pelayan itu"Baik, Tuan" sang Pelayan itupun segera pergiAdrian berjalan ke arah meja makan dengan Alia di dalam gendongannya, dia duduk kembali di kursinya, lalu meletakkan Alia di atas pahanya seperti seorang gadis kecil, setelah menyeka wajah Alia dengan selembar tisu, Adrian mengambil beberapa makanan dengan sendok dan mendekatkannya ke bibirnya"Makanlah sesuatu" ucap Adrian.Kedua Pelayan yang ber

    Last Updated : 2024-11-21
  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 7. Adrian Denaswara Aku Mencintaimu

    Bibir Alia menganga dengan tidak percaya mendengar pertanyaan Adrian, mulutnya terasa sangat kering, ia tidak bermaksud untuk memasang pertanyaan jebakan untuk dirinya sendiri.Tanpa menunggu jawaban, Adrian terus berjalan ke depan. Untuk setiap langkah yang dia ambil ke arahnya, Alia mundur selangkah dengan perasaan cemas.Adrian mengulurkan tangannya saat melihat bagian belakang pinggang Alia yang hendak mengenai meja, lalu ia meraih pinggang ramping Alia sebelum menariknya mendekat, Adrian menundukkan kepalanya sambil menatap Alia"Jawab aku" ucap AdrianAlia hampir tidak bisa bernapas, ia bisa merasakan napas Adrian di dahinya dan membuatnya gemetaran, Alia perlahan mendongak untuk bertemu dengan tatapan mata Adrian, lalu Alia menyadari bahwa jarak di antara mata mereka hanya berjarak beberapa inci.Alia dengan cepat memalingkan wajahnya karena merasa terkejut dengan jarak mereka yang begitu dekat, Adrian memandangnya yang panik tanpa mengedipkan mata,"Aku suka berkomunikasi seca

    Last Updated : 2024-11-21
  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 8. Permintaan Maaf Endah

    "Aku tidak sedang mengatakan omong kosong, asal kamu tahu, aku adalah wanita yang dinikahi oleh Pak Adrian di hadapan penghulu, jika kamu menindasku dan memandang rendah diriku, itu berarti kamu juga memandang rendah Pak Adrian, tidakkah menurutmu dia harus menghukum seorang Pelayan yang memiliki sikap kurang ajar sepertimu?" ucap Alia dengan nada acuh tak acuh sambil melengkungkan bibirnya,Kedua mata Endah membelalak lebar, dia beralih menatap ke arah Adrian, lalu berkata dengan tergagap, "Tu... Tuan...""Minta maaf padanya" ucap Adrian dengan santai tanpa memandang EndahUntuk sesaat, Endah bertanya-tanya apa dia salah dengar, tapi kemudian dia mendengar suara dingin dan tegas itu lagi,"Jangan membuatku mengulang perkataanku sendiri" ucap AdrianMendengar kata-kata ini, Endah membuka dan menutup kedua mulutnya seperti seekor ikan mas, dia menatap majikannya dengan tatapan tidak percaya untuk jeda waktu yang cukup lama sebelum berbalik untuk menatap ke arah Alia lagi, dia dengan en

    Last Updated : 2024-11-21
  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 9. Kronologis Hilangnya Alina

    Adrian memasukkan tangannya ke dalam saku celananya kemudian mengangkat dagunya ke arah Alia, meskipun ia berdiri jauh, namun posturnya masih merendahkan,"Tidak mungkin Alina pergi begitu saja, aku akan memberimu satu kesempatan terakhir untuk mengatakan yang sebenarnya" ucap Adrian menatap tajam AliaAlia mengepalkan tangannya agar tidak gemetar, "Kenapa Adrian tiba-tiba bisa menanyakan hal ini lagi? apa dia menemukan sesuatu? Atau dia baru saja mencapai kejelasan setelah merasa tenang" batin AliaTerganggu oleh diamnya Alia, Adrian berjalan ke arah Alia dengan tatapan mata yang tajam,"Alia, apa yang sedang kamu pikirkan? Apa kamu sedang mencoba menebak reaksiku setelah mendengar kebenaran? Atau kamu bertanya-tanya apa berbohong akan lebih baik untuk nasib keluarga Bratakusuma? Huh?" ucap Adrian dengan kesalAlia tanpa sadar menggelengkan kepalanya,"Tidak, bukan itu," ucap Alia langsung menyangkalSebenarnya, Alia sedang berpikir apakah Adrian sudah sedikit merasa tenang sejak tad

    Last Updated : 2024-11-21
  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 10. Kalian Berdua Sangat Agresif

    Alia melihat Adrian duduk sendirian dengan dua set peralatan makan di atas meja, begitu dia memasuki Ruang makan, namun Alia tidak berani berjalan ke sana dan duduk sendiriAdrian melirik wanita yang berdiri tidak jauh di belakangnya dari sudut matanya,"Duduk dan Makanlah" ucap Adrian"Oke, terima kasih" ucap Alia menjawab dengan suara yang lemah lembut sambil berjalan mendekat dan duduk bersama dengan Adrian.Suasana makan malam berlangsung dengan tenang dan hanya diselingi oleh suara mengunyah yang lembut, setelah selesai makan malam, Adrian meletakkan peralatan makannya dan bangkit untuk pergi"Pak Adrian" ucap Alia tiba-tiba, Pria itu menghentikan langkahnya, namun tidak membalikkan badannya"Aku.. aku ada janji temu dengan Temanku besok, bolehkah aku keluar untuk menemuinya" tanya Alia dengan gugup"Terserah" jawab Adrian, sambil berjalan keluar dari Ruang makan setelah memberi tanggapan yang sederhana."Pak Adrian menyuruh kami untuk mengatur sebuah Kamar di sebelah Kamar tidur

    Last Updated : 2024-11-21
  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 11. Ambil Kesempatan ini

    Rahang Meta ternganga karena merasa kaget, dia langsung berdiri tegak dan menatap kedua mata Alia"Kamu, apa yang sedang kamu bicarakan? Bagaimana kamu bisa menikahi Adrian Denaswara?" tanya Meta"Ceritanya sangat panjang, ayo cari tempat makan terlebih dahulu, jadi kita bisa mengobrol disana" ajak Alia sambil menarik Meta untuk menelusuri jalan."Aku tidak percaya bahwa kamu bisa menyembunyikan berita yang begitu menarik seperti ini dariku!, kamu harus menceritakan semuanya padaku" ucap Meta sambil menatap Alia dengan tatapan tajamAkhirnya, mereka berdua berjalan ke sebuah Restaurant biasa yang sanggup mereka bayar untuk makan disana setelah menghabiskan waktu berjalan di jalan selama beberapa menit, kemudian mereka duduk dengan santai, Alia memberi tahu Meta kisah tentang bagaimana dia bisa menikahi Adrian dari awal hingga akhir, termasuk bagian tentang bertemu dengan Orang Tua kandungnya.Meta dengan patuh mendengarkan seluruh cerita dalam diam sebelum menatap Alia dengan tatapan

    Last Updated : 2024-11-22
  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 12. Rencana Adrian

    Alia melihat Adrian berdiri tidak jauh darinya begitu dia berbalik, dan Adrian sedang menatapnya dengan ekspresi yang tidak bisa dijelaskan di raut wajah Adrian, kedua mata Adrian yang tajam menusuk ke dalam diri Alia, seolah mencoba untuk membaca apa yang ada dalam pikirannya.Alia tanpa sadar mempererat genggamannya pada ponselnya, dia mengambil napas dalam-dalam lalu berjalan ke arah Adrian dan berpura-pura untuk bersikap tenang,"Pak Adrian, sudah berapa lama Anda berdiri di sini?" tanya Alia"Apa aku perlu memberitahumu?" ucap Adrian dengan sedikit mengangkat alisnya"Menguping pembicaraan orang lain bukanlah kebiasaan yang baik Pak Adrian" ucap Alia dengan lemah lembut"Bagaimana kamu tahu bahwa aku sedang menguping?" ucap Adrian sambil mencibir, kemudian ia maju selangkah dengan senyum sarkastiknyaSenyum sinis di wajah Adrian membuat Alia tiba-tiba menyadari bahwa Pria itu telah menatapnya dengan ejekan dan penuh penghinaan di matanya seperti sejak Adrian mengetahui bahwa dia

    Last Updated : 2024-11-22
  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 13. Apa Dia Masih Merupakan Istri Pengganti

    Malam itu, Adrian dan Alia duduk berhadapan di meja makan, kali ini Adrian tidak mengatakan apa-apa untuk mempermalukan Alia, dan dia hanya menyantap makanannya dalam diam.Adrian adalah orang yang makan dengan cepat, ketika dia sudah selesai makan malam kemudian ia berdiri,"Ekhem" Adrian berdeham untuk mendapatkan perhatian Alia yang tampak sedang melamun sambil mengaduk makanan yang ada di piringnya"Menurutmu, apakah Alina akan kembali besok?" tanya Adrian sambil menatap Alia,Alia mengencangkan cengkeramannya pada sendok yang ada di tangannya, dia ingin tetap diam, tapi Alia menyadari bahwa Pria ini memiliki banyak cara untuk membuatnya berbicara, jadi dia hanya menjawab dengan satu kata "Tidak""Jika dia tidak akan kembali, maka bawa KTP-mu dan datang ke Kantor Urusan Agama bersamaku untuk membuat Akta Nikah" ucap AdrianAlia tersentak kaget, kemudian mendongakkan kepalanya"Apa.. apa maksud dari ucapanmu barusan?" Alia menjawab dengan tergagap, jantungnya berpacu dengan kencang

    Last Updated : 2024-11-22

Latest chapter

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 104. Harus Pulang Cepat

    Sebenarnya kata-kata Adrian sebelumnya sangat ambigu, tetapi nada suaranya terdengar serius setelah dia mengatakan kalimat terakhirnya, jadi akhirnya Alia otomatis mengabaikan kata-katanya di awal kalimat lalu menjawab "Oke"Adrian merasa senang mendengar tanggapan Alia, lalu ia mengatakan "Aku akan mengatur Sopir untuk mengantarmu ke BK Corp" "Tidak perlu terima kasih, aku bisa pergi sendiri" ucap Alia membuat Adrian mengangkat alisnya"Aku sudah meminta seseorang untuk mengantar mobilmu kembali ke Grup Bratakusuma sejak kamu ada di sini, yang berarti kamu harus naik taksi, apa perbedaan antara Sopir Taksi dan Sopirku yang akan mengantarmu kembali?" tanya Adrian"Tentu saja ada perbedaannya, jika kamu mengatur seseorang untuk mengantarku kembali bukankah itu berarti bahwa aku berutang budi padamu?" ucap Alia, namun Alia tidak mengatakannya dengan lantang, namun Alia akhirnya berpikir selama beberapa detik, dan akhirnya menganggukkan kepalanya setuju untuk diantar oleh Sopir Adrian "

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 103. Telepon dari Andra

    Alia mencoba menjelaskan untuk melakukan pembelaan "Maksudku adalah aku akan kembali ke BK Corp dulu untuk membahasnya dengan Papi"Tiba-tiba saja Adrian bangkit dari tempat duduknya, dia berjalan ke arah mejanya dan duduk di kursi kulitnya yang berwarna hitam, Alia bingung ketika melihat reaksinya, butuh beberapa saat bagi Alia untuk memikirkan apa yang harus dia lakukan saat ini, akhirnya dia memutuskan untuk berjalan mendekat ke arah Adrian,"Pak Adrian, kamu..." ucap Alia membuat Adrian yang merasa terganggu memotong ucapannya sebelum dia bisa berbicara lebih"Aku tidak suka ketika kamu memanggilku dengan panggilan seperti itu" ucap Adrian"Adrian" ucap Alia"Lanjutkan" ucap Adrian"Aku ingin mengingatkanmu bahwa Grup Bratakusuma juga merupakan salah satu Perusahaan terbaik di Asia, jika bukan karena krisis yang telah dihadapi oleh Perusahaan, pasti Perusahaan itu juga akan berada di level yang sama dengan Grup Denaswara, jadi kalau kedua perusahaan itu bekerja sama pasti akan men

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 102. Sangat Murah Hati

    "Aku mau turun dari pangkuanmu" ucap Alia sambil menunduk "Kenapa?" tanya Adrian, sikapnya yang tenang membuat Alia berani untuk menjawabnya dengan blak-blakkan "Bukankah kita akan membicarakan kerjasama antara Grup Bratakusuma dan Grup Denaswara, jangan lupa aku berada di sini juga karena hal tersebut" "Apa tidak ada yang ingin kamu bicarakan denganku selain urusan pekerjaan" ucap Adrian membuat Alia merasa bingung "Apa yang kamu ingin bicarakan denganku selain pekerjaan?" ucap Alia pada akhirnya sambil menghela napas dalam "Bagaimana kalau kamu memberitahuku apa yang kamu suka dari diriku?" ucap Adrian Alia tidak menyangka pertanyaan sep

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 101. Ketegangan di Ruangan Adrian

    "Jangan bersikap terlalu formal padaku, kenapa kamu tidak memanggilku dengan panggilan Adrian saja, atau mungkin sayang, aku lebih suka mendengarnya" ucap Adrian sambil menundukkan kepalanya dan terkekeh, membuat Alia mengatupkan bibirnya dan menghela napas karena merasa tidak berdaya "Aku akan memanggilmu dengan namamu jika kamu ingin mendengarnya, Adrian mari kita bicara tentang pekerjaan sekarang oke?" ucap Alia pada akhirnya "Kenapa kamu tiba-tiba begitu menurut sekarang? kenapa kamu tidak menantangku lagi seperti yang kamu lakukan ketika kamu mencoba untuk membela Andra?" tanya Adrian, membuat Alia langsung terdiam setelah mendengar ucapan Adrian itu "Dia tidak bisa melepaskannya begitu saja kan?" batin Alia, akhirnya

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 100. Pak Adrian, Mari Kita Bicara Tentang Pekerjaan

    Alia tidak mengatakan apa-apa untuk membalas ucapan Adrian itu, dia tidak bisa mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata, lalu dia melihat ke arah luar melalui jendela mobil, lingkungan di sekitarnya sangat tenang dan sunyi, tapi tetap saja otaknya tidak bisa memproses kata-kata Tiba-tiba Alia merasakan cengkeraman erat ditangannya, dia melihat ke bawah ke arah tangannya dan melihat jari-jari Adrian yang ramping sedang meremas tangannya yang berkulit putih "Tanganmu Indah" ucap Adrian sambil menatap Alia "Apa maksud dari ucapannya itu?" pikir Alia dalam hati, beberapa pertanyaan berkecamuk di benaknya Lalu dia menoleh ke arah Adrian dan akhirnya bertanya "Apa kamu masih ingi

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 99. Kerjasama dengan Grup Denaswara

    "Apa maksudmu? bukankah kamu yang disini bersikap tidak masuk akal?" ucap Alia, membuat Adrian semakin mengencangkan cengkeramannya pada setir, dia merasa bahwa dia tidak punya tempat untuk melampiaskan amarahnya lagi, jadi akhirnya dia hanya diam, dan tidak mengatakan apa-apa lagi pada Alia"Lampu sudah berubah menjadi hijau, ayo kita jalan karena di belakang kamu sudah di klakson orang" ucap Alia mengingatkan sambil merapatkan bibirnyaAdrian tidak menjawab ucapn Alian, namun ia menginjak pedal gasnya dengan perasaan yang masih kesal, dia benar-benar merajuk dan diam sepanjang perjalanan, Adrian mengemudi dalam diam dan berusaha menekan amarahnyaMelihat Adrian yang diam dan mengemudi dengan kesal, Alia hanya bisa menolehkan kepalanya ke arah luar jendela dan mengabaikan Pria yang ada disampingnya itu, mereka berdua sama sekali tidak berbicara sepanjang perjalananTidak lama kemudian, mereka tiba d

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 98. Kedatangan Adrian yang Mengganggu

    "Sebenarnya, aku benar-benar tidak ingin kamu datang" batin Andra, namun dia tidak bisa mengucapkan kata-kata itu dengan lantang padanya, dia berusaha menenangkan dirinya lalu tersenyum pada Adrian "Tentu saja, aku sama sekali tidak keberatan Pak Adrian, sebenarnya merupakan sebuah kehormatan bagiku untuk bisa makan siang denganmu" ucap Andra "Baiklah, terima kasih kalau begitu" ucap Adrian, ia memanfaatkan kesempatan itu untuk duduk di sebelah Alia, membuat ALia menatapnya dan tidak bisa berkata apa-apa "Apa ada masalah? apa kamu tidak bisa mengenaliku?" ucap Adrian menolehkan kepalanya sambil menatap mata Alia Alia masih terdiam sambil menatapnya, dia sama sekali tidak mengatakan

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 97. Makan Siang dengan Andra

    Tepat ketika mereka sudah setengah jalan melakukan Tour keliling Grup Bimantara, ponsel Alia berdering, lalu ia mengeluarkan ponselnya dari dalam tas, dan menemukan bahwa Adrian yang meneleponnya "Maaf Pak Andra, aku harus menjawab telepon ini" ucap Alia sambil menatap Andra "Tidak masalah silahkan" ucap Andra dengan santai, membuat Alia tersenyum sambil meminta maaf lalu berbalik Begitu panggilan tersambung Adrian langsung bertanya "Bagaimana harimu di hari pertamamu bekerja? apa kamu sudah terbiasa bekerja di sana?" Alia merasa sedikit tercengang, dia tidak menyangka Adrian akan menunjukkan perhatiannya padanya "Ya, aku baik-bai

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 96. Penandatangan Kontrak

    "Begitukah caramu mencium Alina saat kalian masih bersama?" ucap Alia sambil menatap Adrian dan tersenyum ketika memikirkan hal itu, namun membuat Adrian mengangkat alisnya, tapi dia tidak mengatakan apa-apa Ketika melihat Adrian tidak ingin menjawab pertanyaannya, Alia memaksakan senyum lalu berpamitan "Aku akan pergi bekerja, selamat..." Namun sebelum Alia menyelesaikan ucapannya Adrian memotongnya "Kami belum pernah berciuman" "Apa? Adrian dan Alina belum pernah berciuman? bagaimana mungkin? jika dilihat dari kelembutan ciumannya, mustahil kalau dia tidak pernah mencium Alina, jika demikian, maka dia mungkin telah melatih keterampilan berciumannya dengan gadis lain yang pernah dia kencani di masa lalu" pikir Alia

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status