Share

Bab 6. Makan siang

Penulis: Whitetuberose
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-21 18:32:42

Raut wajah Adrian menjadi suram, kemudian ia bangkit berdiri dan berjalan ke arah Wanita yang mirip dengan Alina itu,

"Apa itu terasa sakit" tanya Adrian sambil mengangkat dagu Alia dengan jarinya yang panjang

Mungkin karena kelembutan suaranya, air mata seketika langsung mengalir di pipi Alia, seperti pintu air yang telah dibuka, hati Adrian mencelos ketika ia merasakan air mata yang hangat di jari-jarinya

"Lambungku sakit, aku memiliki penyakit lambung kronis" ucap Alia di antara isak tangisnya

Adrian mengangkatnya ke dalam gendongannya,

"Pergi dan panggil Dokter" ucap Adrian kepada Pelayan itu

"Baik, Tuan" sang Pelayan itupun segera pergi

Adrian berjalan ke arah meja makan dengan Alia di dalam gendongannya, dia duduk kembali di kursinya, lalu meletakkan Alia di atas pahanya seperti seorang gadis kecil, setelah menyeka wajah Alia dengan selembar tisu, Adrian mengambil beberapa makanan dengan sendok dan mendekatkannya ke bibirnya

"Makanlah sesuatu" ucap Adrian.

Kedua Pelayan yang berdiri di samping, saling memandang dengan perasaan kaget, semua orang di Mansion itu mengetahui bahwa Adrian terobsesi dengan kebersihan ia mengidap germophobia,

Tidak ada yang diizinkan menyentuh barang-barangnya, dan dua set peralatan makan Adrian adalah produk yang dipesan khusus untuknya, satu set diletakkan di atas meja untuknya, sementara set cadangan lainnya diletakkan di Ruang penyimpanan, dan peralatan itu belum pernah di buka sebelumnya

Alia menatap tak percaya pada makanan di hadapannya, melihat betapa lembutnya Adrian, dia tidak bisa menahan air mata yang keluar dari matanya.

Alia merasa tersentuh hingga ia bahkan lupa untuk membuka mulutnya,

"Makanlah sesuatu, kamu akan merasa lebih baik" ucap Adrian dengan lembut

Mendengar ucapannya, Alia dengan patuh membuka mulutnya dan menatap Pria yang memberinya makan, setelah menelan makanan, lalu Alia mengatakan "Terima kasih, Pak Adrian" dengan tulus

Ketika mendengar Alia mengatakan itu, Adrian menegang dan raut wajahnya tiba-tiba menjadi dingin lagi, itu mengingatkan dirinya bahwa gadis dihadapannya bukanlah Alina, Alina tidak pernah berterima kasih padanya untuk apa pun.

***

"Obati lukanya, jangan sampai meninggalkan bekas luka" ucap Adrian kepada para Pelayan sambil menurunkan Alia ke lantai, kebetulan saat itu Dokterpun telah tiba

"Baik Tuan" ucap Para Pelayan itu berbarengan.

Para Pelayan membersihkan luka Alia dan membantunya untuk mandi, kemudian Dokter meresepkan beberapa obat untuknya, beberapa di antaranya adalah obat untuk dioleskan dan beberapa obat untuk diminum.

Setelah semua ini selesai, Alia berjalan tertatih-tatih ke Ruang makan, dan menatap Adrian dengan tatapan ragu,

"Pak Adrian, Kata Dokter saya harus makan tepat waktu, bolehkah saya makan siang sekarang?" ucap Alia

Raut wajah Adrian masih dingin, tetapi dia menjawab "Duduklah"

"Terima kasih" ucap Alia dengan suara yang lemah lembut

Menyadari bahwa sendok yang ia gunakan untuk makan sebelumnya masih ada di tangan Adrian, Alia mengulurkan tangan dan mengambilnya, sebelumnya ia menjelaskannya dengan malu-malu, "Aku sudah makan menggunakan sendok ini, jadi aku akan menggunakannya dibanding mengotori sendok yang lain"

Para Pelayan terperangah melihat tindakan Alia, namun Alia duduk di ujung meja yang lain dengan bahagia, dan mulai untuk makan, sama sekali tidak menyadari tatapan Pelayan lain yang sedang menghakiminya,

Alia kesulitan untuk makan sendiri, karena rasa sakit di tangannya, meski ia merasa sangat lapar, tapi ia tidak punya pilihan selain makan dengan lambat.

Adrian menatapnya dengan tenang sebelum meminta seorang Pelayan untuk membawakan peralatan makan cadangannya, kemudian, ia memakan makanannya sendiri.

Setelah makan siang, Alia bangkit berdiri lalu berkata "Aku yang akan mencuci piring"

"Apa tanganmu tidak sakit?' ucap Adrian sambil mengerutkan keningnya

"Tanganku sakit, tetapi jika aku tidak mencuci piring, aku harus melakukan pekerjaan lain yang mungkin akan lebih menyulitkan aku" ucap Alia,

Adrian hanya bisa mendengus mendengar ucapan Alia, dan itu membuat Alia tercengang, ia tidak tahu apa harus melanjutkan atau menunggu.

Untungnya, Adrian segera berbicara lagi "Karena Keluargamu telah diberi waktu dua hari, jadi kamu seharusnya beristirahat dan pulih untuk saat ini, Pada hari ketiga, aku akan mengantarmu kembali ke Rumahmu, saat itu nasibmu akan ditentukan oleh apa Alina akan muncul di hadapanku atau tidak"

Alia menggigit bibirnya dan merasa bingung harus bersikap seperti apa, "Haruskah aku berharap Alina kembali? atau tidak?" pikir Alia, ia mencuri pandang ke arah Adrian yang berwajah tampan namun terlihat dingin dan tidak memiliki ekspresi

Adrian merasa Alia sedang menatapnya, dan itu membuatnya tiba-tiba mendongakkan badannya.

Alia sangat malu ketika Adrian mendongakkan badannya, sehingga ia segera menundukkan kepalanya dan melihat ke sekeliling dengan sesantai mungkin,

Alia tidak tahu bahwa tidak ada tatapan lain selain penghinaan di kedua mata Adrian saat menatapnya.

"Alia, kamu tidak menikah denganku hanya karena Keluarga Bratakusuma, bukan?" tanya Adrian

Jantung Alia berdegup kencang, ia tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan Adrian,

"Apa dia sudah mencari tahu kebenarannya?" batin Alia, kemudian tanpa mengkhawatirkan lebih jauh, Alia mendongak dan bertemu dengan tatapan Adrian yang sedang menatapnya

"Tidak peduli apa alasannya, namun sepertinya itu tidak akan mengubah keputusanmu" ucap Alia dengan suara yang datar

"Itu memang benar" ucap Adrian

Alia mengatupkan bibirnya dengan erat, saat mendengarkan ucapan itu, ia berpikir sejenak,

"Pak Adrian, bolehkah aku bertanya bagaimana kamu bisa mengetahui bahwa aku bukanlah Alina?" tanya Alia

"Apa itu penting bagimu?" Adrian mencondongkan tubuh ke depan, dengan siku di atas meja, dan menyipitkan kedua matanya ke arahnya

"Ya, karena aku terlibat di dalamnya" jawab Alia

"Kalian berdua mungkin terlihat sama persis, tapi Alina memiliki tahi lalat coklat di belakang telinganya, sedangkan kamu tidak memilikinya" ucap Adrian sambil mengambil selembar tisu, Adrian menyeka tangannya dengan perlahan

Alia menyadari betapa tajamnya mata Adrian saat mendengar ucapan ini, "Apa itu karena Adrian sangat mencintai Alina, sehingga ia mengingat bahkan tanda terkecil yang ada ditubuh Alina" pikir Alia,

Alia menganggukkan kepalanya sambil menyembunyikan kekecewaan yang dia rasakan,

"Baiklah, Aku mengerti" ucap Alia

Adrian sudah bangkit berdiri saat Alia berbicara, ketika Adrian berjalan melewatinya, ia dengan tajam mengingatkan Alia "Jika Alina tidak muncul di hadapanku dalam waktu dua hari, aku tidak akan duduk dan berbicara denganmu seperti ini"

"Pak Adrian, kamu adalah seorang Pria lajang yang paling memenuhi syarat di seluruh Indonesia dan Asia, kamu tidak kalah dari siapapun, dalam hal bakat, penampilan, dan kekayaanmu, lalu kenapa kamu begitu ingin menikahi seorang wanita yang tidak ingin menikahimu?" ucap Alia dengan berani, tepat ketika Adrian meninggalkan Ruang makan

Adrian tiba-tiba berhenti saat mendengar ucapan Alia, tapi dia tidak berbalik, tanpa diketahui oleh Alia, kedua matanya berkilat tidak senang,

"Seorang wanita yang tidak ingin menikah denganku? Huh!" Adrian mengejek dirinya sendiri

Ketegangan menyelimuti seisi ruangan itu karena perdebatan Adrian dan Alia,

Setelah lima detik, Adrian berbalik dan menatap Alia, tatapan matanya kembali terlihat acuh tak acuh seperti biasanya,

"Kenapa? karena sejak aku lahir, aku selalu mendapatkan semua yang kuinginkan, tidak peduli apa, hal-hal yang kuinginkan akan menjadi milikku" ucap Adrian dengan seringai di wajahnya

Alia merasa terkejut, ia yang tidak pernah memiliki kepercayaan diri yang besar selama ini, jadi ia tidak bisa menerima atau memahami tekad kuat yang ada dalam diri Adrian.

Bulu matanya bergetar, saat Alia berjuang untuk menemukan kata-kata untuk diucapkan, Adrian mengambil dua langkah ke depan, dan mengubah topik pembicaraan

"Tapi..."

Alia melangkah mundur, karena merasa takut dengan sikap Adrian

"Apa..., apa yang salah?" tanya Alia dengan suara yang gemetar

"Alina tidak mau menikah denganku, apa kamu mengatakan bahwa kamu adalah orang yang bersedia menikah denganku?" tanya Adrian, dan pertanyaannya menusuk Alia dengan tatapan matanya yang tajam

Bab terkait

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 7. Adrian Denaswara Aku Mencintaimu

    Bibir Alia menganga dengan tidak percaya mendengar pertanyaan Adrian, mulutnya terasa sangat kering, ia tidak bermaksud untuk memasang pertanyaan jebakan untuk dirinya sendiri.Tanpa menunggu jawaban, Adrian terus berjalan ke depan. Untuk setiap langkah yang dia ambil ke arahnya, Alia mundur selangkah dengan perasaan cemas.Adrian mengulurkan tangannya saat melihat bagian belakang pinggang Alia yang hendak mengenai meja, lalu ia meraih pinggang ramping Alia sebelum menariknya mendekat, Adrian menundukkan kepalanya sambil menatap Alia"Jawab aku" ucap AdrianAlia hampir tidak bisa bernapas, ia bisa merasakan napas Adrian di dahinya dan membuatnya gemetaran, Alia perlahan mendongak untuk bertemu dengan tatapan mata Adrian, lalu Alia menyadari bahwa jarak di antara mata mereka hanya berjarak beberapa inci.Alia dengan cepat memalingkan wajahnya karena merasa terkejut dengan jarak mereka yang begitu dekat, Adrian memandangnya yang panik tanpa mengedipkan mata,"Aku suka berkomunikasi seca

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 8. Permintaan Maaf Endah

    "Aku tidak sedang mengatakan omong kosong, asal kamu tahu, aku adalah wanita yang dinikahi oleh Pak Adrian di hadapan penghulu, jika kamu menindasku dan memandang rendah diriku, itu berarti kamu juga memandang rendah Pak Adrian, tidakkah menurutmu dia harus menghukum seorang Pelayan yang memiliki sikap kurang ajar sepertimu?" ucap Alia dengan nada acuh tak acuh sambil melengkungkan bibirnya,Kedua mata Endah membelalak lebar, dia beralih menatap ke arah Adrian, lalu berkata dengan tergagap, "Tu... Tuan...""Minta maaf padanya" ucap Adrian dengan santai tanpa memandang EndahUntuk sesaat, Endah bertanya-tanya apa dia salah dengar, tapi kemudian dia mendengar suara dingin dan tegas itu lagi,"Jangan membuatku mengulang perkataanku sendiri" ucap AdrianMendengar kata-kata ini, Endah membuka dan menutup kedua mulutnya seperti seekor ikan mas, dia menatap majikannya dengan tatapan tidak percaya untuk jeda waktu yang cukup lama sebelum berbalik untuk menatap ke arah Alia lagi, dia dengan en

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 9. Kronologis Hilangnya Alina

    Adrian memasukkan tangannya ke dalam saku celananya kemudian mengangkat dagunya ke arah Alia, meskipun ia berdiri jauh, namun posturnya masih merendahkan,"Tidak mungkin Alina pergi begitu saja, aku akan memberimu satu kesempatan terakhir untuk mengatakan yang sebenarnya" ucap Adrian menatap tajam AliaAlia mengepalkan tangannya agar tidak gemetar, "Kenapa Adrian tiba-tiba bisa menanyakan hal ini lagi? apa dia menemukan sesuatu? Atau dia baru saja mencapai kejelasan setelah merasa tenang" batin AliaTerganggu oleh diamnya Alia, Adrian berjalan ke arah Alia dengan tatapan mata yang tajam,"Alia, apa yang sedang kamu pikirkan? Apa kamu sedang mencoba menebak reaksiku setelah mendengar kebenaran? Atau kamu bertanya-tanya apa berbohong akan lebih baik untuk nasib keluarga Bratakusuma? Huh?" ucap Adrian dengan kesalAlia tanpa sadar menggelengkan kepalanya,"Tidak, bukan itu," ucap Alia langsung menyangkalSebenarnya, Alia sedang berpikir apakah Adrian sudah sedikit merasa tenang sejak tad

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 10. Kalian Berdua Sangat Agresif

    Alia melihat Adrian duduk sendirian dengan dua set peralatan makan di atas meja, begitu dia memasuki Ruang makan, namun Alia tidak berani berjalan ke sana dan duduk sendiriAdrian melirik wanita yang berdiri tidak jauh di belakangnya dari sudut matanya,"Duduk dan Makanlah" ucap Adrian"Oke, terima kasih" ucap Alia menjawab dengan suara yang lemah lembut sambil berjalan mendekat dan duduk bersama dengan Adrian.Suasana makan malam berlangsung dengan tenang dan hanya diselingi oleh suara mengunyah yang lembut, setelah selesai makan malam, Adrian meletakkan peralatan makannya dan bangkit untuk pergi"Pak Adrian" ucap Alia tiba-tiba, Pria itu menghentikan langkahnya, namun tidak membalikkan badannya"Aku.. aku ada janji temu dengan Temanku besok, bolehkah aku keluar untuk menemuinya" tanya Alia dengan gugup"Terserah" jawab Adrian, sambil berjalan keluar dari Ruang makan setelah memberi tanggapan yang sederhana."Pak Adrian menyuruh kami untuk mengatur sebuah Kamar di sebelah Kamar tidur

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 11. Ambil Kesempatan ini

    Rahang Meta ternganga karena merasa kaget, dia langsung berdiri tegak dan menatap kedua mata Alia"Kamu, apa yang sedang kamu bicarakan? Bagaimana kamu bisa menikahi Adrian Denaswara?" tanya Meta"Ceritanya sangat panjang, ayo cari tempat makan terlebih dahulu, jadi kita bisa mengobrol disana" ajak Alia sambil menarik Meta untuk menelusuri jalan."Aku tidak percaya bahwa kamu bisa menyembunyikan berita yang begitu menarik seperti ini dariku!, kamu harus menceritakan semuanya padaku" ucap Meta sambil menatap Alia dengan tatapan tajamAkhirnya, mereka berdua berjalan ke sebuah Restaurant biasa yang sanggup mereka bayar untuk makan disana setelah menghabiskan waktu berjalan di jalan selama beberapa menit, kemudian mereka duduk dengan santai, Alia memberi tahu Meta kisah tentang bagaimana dia bisa menikahi Adrian dari awal hingga akhir, termasuk bagian tentang bertemu dengan Orang Tua kandungnya.Meta dengan patuh mendengarkan seluruh cerita dalam diam sebelum menatap Alia dengan tatapan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 12. Rencana Adrian

    Alia melihat Adrian berdiri tidak jauh darinya begitu dia berbalik, dan Adrian sedang menatapnya dengan ekspresi yang tidak bisa dijelaskan di raut wajah Adrian, kedua mata Adrian yang tajam menusuk ke dalam diri Alia, seolah mencoba untuk membaca apa yang ada dalam pikirannya.Alia tanpa sadar mempererat genggamannya pada ponselnya, dia mengambil napas dalam-dalam lalu berjalan ke arah Adrian dan berpura-pura untuk bersikap tenang,"Pak Adrian, sudah berapa lama Anda berdiri di sini?" tanya Alia"Apa aku perlu memberitahumu?" ucap Adrian dengan sedikit mengangkat alisnya"Menguping pembicaraan orang lain bukanlah kebiasaan yang baik Pak Adrian" ucap Alia dengan lemah lembut"Bagaimana kamu tahu bahwa aku sedang menguping?" ucap Adrian sambil mencibir, kemudian ia maju selangkah dengan senyum sarkastiknyaSenyum sinis di wajah Adrian membuat Alia tiba-tiba menyadari bahwa Pria itu telah menatapnya dengan ejekan dan penuh penghinaan di matanya seperti sejak Adrian mengetahui bahwa dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 13. Apa Dia Masih Merupakan Istri Pengganti

    Malam itu, Adrian dan Alia duduk berhadapan di meja makan, kali ini Adrian tidak mengatakan apa-apa untuk mempermalukan Alia, dan dia hanya menyantap makanannya dalam diam.Adrian adalah orang yang makan dengan cepat, ketika dia sudah selesai makan malam kemudian ia berdiri,"Ekhem" Adrian berdeham untuk mendapatkan perhatian Alia yang tampak sedang melamun sambil mengaduk makanan yang ada di piringnya"Menurutmu, apakah Alina akan kembali besok?" tanya Adrian sambil menatap Alia,Alia mengencangkan cengkeramannya pada sendok yang ada di tangannya, dia ingin tetap diam, tapi Alia menyadari bahwa Pria ini memiliki banyak cara untuk membuatnya berbicara, jadi dia hanya menjawab dengan satu kata "Tidak""Jika dia tidak akan kembali, maka bawa KTP-mu dan datang ke Kantor Urusan Agama bersamaku untuk membuat Akta Nikah" ucap AdrianAlia tersentak kaget, kemudian mendongakkan kepalanya"Apa.. apa maksud dari ucapanmu barusan?" Alia menjawab dengan tergagap, jantungnya berpacu dengan kencang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 14. Apa Kamu Tidak Senang Menikah Denganku

    Setelah Asisten Adrian yang bernama Joni masuk bersama dengan penghulu, Adrian yang duduk di sofa berhadapan dengan Bimo mengulurkan tangannya kapada Bimo Bratakusuma untuk bersalaman, Bimo langsung menyambut uluran tangan Adrian itu namun ia masih tidak mengerti dengan apa yang dilakukan oleh Adrian"Om Bimo, mulai saat ini, saya kembalikan Alina Bratakusuma binti Bimo Bratakusuma kepada Anda, saya talak Alina Bratakusuma dengan sadar sesadar-sadarnya" ucap Adrian, kemudian ia meminta penghulu untuk maju sambil melepaskan tangannya, dan berbicara lagiBimo Bratakusuma dan Istrinya termasuk Alia kaget dengan apa yang dilakukan oleh Adrian, apa maksud Adrian untuk mentalak Alina seperti ini, apakah ia sudah membatalkan pernikahannya dengan Alina, dan jika itu benar berarti pernikahan antara Keluarga Denaswara dan Bratukusuma menjadi batal, yang berarti dia juga harus mengembalikan dana yang sudah ditransfer oleh Perusahaan Adrian pikir Bimo dan IstrinyaSampai kemudian, Adrian berbicar

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22

Bab terbaru

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 71. Bagaimana dengan Janjimu

    Alia mengerutkan keningnya ketika mendengar ucapan Adrian, dia tidak menyangka bahwa Adrian akan mengucapkan kata-kata seperti itu, benar-benar memalukan, apa dia tidak sedikitpun merasa malu ketika menanyakan pertanyaan seperti itu pada orang lain, pikir Alia "Alia adalah Temanku, aku hanya mengkhawatirkannya sebagai Teman, bagaimana kamu bisa mengajukan pertanyaan seperti itu padaku Pak Adrian" ucap Andra tidak kehilangan ketenangannya seperti Pria sejati, ia mengucapkannya sambil tersenyum "Syukurlah Andra tidak menjawab kalau dia mencintaiku" pikir Alia dalam hati dengan lega "Kalau begitu Alia tidak membutuhkan perhatian dan bantuanmu maupun juga perlindungan darimu Pak Andra, karena aku yang akan memenuhi tanggung jaw

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 70. Apa Kamu Mencintai Istriku

    Alia berjalan ke luar gerbang Mansion, lalu ia menuju stasiun MRT, sekitar 30 menit kemudian ia sudah sampai di stasiun MRT di dekat Gedung Denaswara, lalu ia berjalan menuju ke arah Gedung Denaswara, sedangkan Adrian saat ini masih berada di jalan, karena pagi ini seperti biasa lalu lintas cukup padat.Ketika ia baru saja sampai di depan gerbang Grup Denaswara, ia melihat sebuah Bentley hitam yang diparkir di dekat Lobby, di deretan parkir VIP, setelah Alia berada di dekat mobil Andra, pintu Bentley itu terbuka dan kaki ramping Pria itu keluar,Alia menghentikan langkahnya tanpa dia sadari, lalu ia mengatupkan bibirnya ketika Andra berjalan menghampirinya, mereka berdua berdiri berhadap-hadapan,"Hai Alia, aku tidak bisa menghubungimu, ada masalah apa?" ucap Andra dengan menatap lekat Alia sambil tersenyum"Aku minta maaf atas hal tersebut And" ucap Alia"Ada masalah apa?" tanya Andra lagi sambil menganggukkan kepalanya"Aku tidak sengaja kehilangan nomor ponselmu" ucap Alia"Alia ak

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 69. Melihat Kemeja di Tong Sampah

    Sebenarnya tidak membutuhkan waktu yang lama untuk membersihkan Kamar Alia, karena pada dasarnya Kamarnya sudah bersih, jadi Endah hanya perlu mengosongkan tempat sampah di dalam Kamar dan Kamar MandiNamun Endah menemukan kemeja milik Adrian di tempat sampah yang ada di dalam kamar mandi, dia mengenali kemeja itu dengan sangat baik, bahkan dia juga tahu harga dari kemeja itu, karena itu adalah kemeja khusus yang di buat oleh designer terkenal untuk Adrian, harganya sangat mahal"Berani sekali Alia membuangnya begitu saja" pikir Endah di dalam hatinyaEndah menatap kemeja itu dengan tatapan tidak percaya selama beberapa detik, lalu ia langsung memutuskan untuk memberitahukan kepada Adrian, ia bertemu dengan Alia di luar kamar tapi sengaja tidak menyapanya, Alia juga malas untuk berbicara dengan Endah ia langsung masuk ke dalam Kamar tanpa menyapa AliaSetelah turun, Endah menyerahkan kantong sampah itu pada Pelayan lain, lalu ia menghampiri Adrian yang sedang duduk di sofa dengan waja

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 68. Apa Kamu Bodoh

    Alia menghentikan langkahnya selama beberapa detik ketika mendengar ucapan itu, lalu dia berjalan meninggalkan ruang makan tanpa memberikan tanggapan apapunAdrian berdiri lalu melangkah dengan cepat untuk mengejarnya sambil mengerutkan keningnya, lalu ia meraih pergelangan tangan Alia kemudian membalikkan tubuh Alia dengan keras, ia merasa kesal karena Alia tidak menggubrisnya sama sekali,"Apa kamu bodoh?" ucap Adrian"Lepaskan aku" ucap Alia dengan rasa jijik yang terlihat di matanya ketika tatapannya melihat pada tangan besar Adrian yang mencengkeram dirinya"Kenapa?" ucap Adrian sambil terus memegang tangan Alia dan menatapnya tajam"Kubilang lepaskan aku" ucap Alia mengulangi apa yang dia katakan tanpa menatap matanya"Jika kamu berpikir aku akan menuruti perintahmu, maka aku pasti sudah mendengarkanmu tadi malam" ucap Adrian dengan tertawa kecil sambil mencondongkan tubuhnya ke dekat telinga AliaAlia menggertakkan gigi dan menahan diri untuk tidak mengatakan apa-apa, sebenarny

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 67. Ingin Terus Tidur

    Keesokkan harinya, Adrian bangun dengan Alia masih berada di dalam pelukannya, dia lalu menarik tangannya dari tubuh Alia, melihat tindakannya sendiri ini ia jadi berpikir kenapa dia sampai tidak bisa tidur sampai akhirnya ia memeluk Alia.Adrian memijat pelipisnya lalu turun dari Tempat tidurnya, sebenarnya Alia sudah terbangun ketika Adrian menarik tangannya, tetapi dia memilih untuk menutup matanya rapat-rapat, hal terakhir yang dia inginkan adalah berbicara dengan AdrianApa yang terjadi kemarin malam terlalu berat untuknya, itu menunjukkan bahwa Adrian tidak menghormatinya, namun setelah dipikir-pikir lagi itu adalah kesempatannya untuk hamil, senyum pahit terlukis di wajah Alia, ada sesuatu yang sangat ironis jika melihat seluruh situasi yang sedang terjadi ini,Sebenarnya hari dimana Adrian memperkosanya juga adalah hari keberuntungannya, karena bagaimanapun juga jika dia hamil maka dia akan bisa memenuhi keinginan Bastian dan Rina untuk melahirkan keturunan untuk Keluarga Dena

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 66. Meminta maaf

    "Aku berjanji tidak akan melakukan hal seperti itu lagi" ucap Alia dengan sungguh-sungguh"Apa kamu yakin?" ucap Adrian sambil memandang Alia acuh tak acuh"Ya, aku yakin" ucap AliaAdrian memberinya senyum mengejek, lalu dia mencondongkan tubuh ke depan, mengambil gelas dari atas meja, lalu menjatuhkannya ke lantai, sepertinya gelas itu terlalu panas, sehingga dia tidak kuat memegangnya,Namun mendengar bunyi pecahan gelas itu jatuh membuat Alia menjadi sangat ketakutan, sehingga dia berteriak begitu kencang, dia mengira bahwa Adrian akan melemparkan gelas itu ke arahnya, ketika dia melihat pecahan kaca di lantai, Alia menundukkan kepalanya sambil menggigit bibir bawahnyaKedua tangannya sudah mengepal dengan kencang, ternyata Adrian tidak sedang marah dan ingin menyerangnya dengan gelas itu, tapi karena gelas itu terjatuh,Alia merasa sangat ketakuttan, ia tidak akan berani lagi untuk melakukan hal yang ia lakukan tadi di Kantor lagi di kemudian hari"Tidak ada seorangpun yang beran

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 65. Berhasil Kabur

    Alia melihat ke sekeliling,"Aku tidak sedang melakukan apa-apa, ya sudah kalau begitu, karena kamu sedang bersama dengan Pacarmu, maka jangan buang waktumu untuk berbicara denganku, sampai jumpa bye" ucap Alia sambil berbisik"Tidak, dimana kamu sekarang? aku bisa mendengar suaramu bergema, kedengarannya kamu seperti berada di ruangan kosong" ucap Meta"Aku sedang duduk di tangga" ucap Alia"Apa yang sedang kamu lakukan di tangga" ucap Meta"Aku sudah menyinggung Adrian, jadi aku sedang bersembunyi di sini" ucap Alia dengan terus terang"Yah, suaramu terdengar menyedihkan" ucap Meta sambil menghela napas"Yah, tapi aku tidak merasa sedih" ucap Alia dengan nada sarkastik, Meta mengabaikan komentarnya, mereka berbincang-bincang beberapa menit, sampai akhirnya mereka menyudahkan percakapan merekaTidak terasa sudah 10 menit Alia berada di tangga darurat, sampai akhirnya dia mendengar ada bunyi suara langkah kaki para Security, lalu Alia dengan cepat berjalan menuju lift lalu dia memasuk

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 64. Kemarahan Adrian

    Adrian masih mempertahankan posturnya tapi kedua tangannya sudah mengepal hingga buku-buku jarinya memutih, Alia menyadari ini dan jantungnya mulai berdetak lebih cepat, ia menyadari bahwa dia terlalu banyak bicara,Pada akhirnya ia membalikkan badannya, lalu mengambil ponsel dan tas tangannya, kemudian dia berjalan keluar dari ruangan Adrian,"Jika kamu berani keluar dari pintu ini, aku akan memastikan kamu akan menderita" ucap Adrian melihat Alia berjalan menuju ke arah pintuAlia sedikit memperlambat langkahnya ketika mendengar ucapan Adrian, tapi pada akhirnya Alia tetap memilih untuk pergi, dia tidak akan menganggap serius ancaman dari Adrian, ia tetap keluar dari ruangan Adrian dengan membanting pintu hingga tertutup kembaliAdrian melirik dokumen-dokumen yang berceceran di mejanya yang tadi dilempar oleh Alia, terlihat beberapa ide yang dituliskan oleh Alia, lalu ia mengambil dokumen itu dan melihat ide dan beberapa hal penting yang ditandai oleh Alia, ide yang ia tulis sangat

  • Istri Pengganti Tuan CEO   Bab 63. Telepon dari Andra

    Alia sebenarnya bukan tipe gadis yang selalu menuruti perintah orang lain, namun sejak ia menikah dengan Adrian, dia terpaksa harus menuruti semua perkataan Adrian karena Pria itu selalu mengancamnya untuk mengikuti kemauannya.Akhirnya Alia menggelengkan kepalanya, ia tidak bisa menuruti permintaan Adrian ini, "Tidak, aku tidak bisa selalu harus mendengarkan perintah Adrian" pikir Alia dalam hatiAdrian melihat dari sikap Alia bahwa wanita itu tidak berniat untuk memberikan ponselnya, terlihat dari sikapnya yang tetap melanjutkan pekerjaannya dengan membaca dokumen yang ada di tangannya."Alia, apa kamu tidak mendengarku?" ucap Adrian bertanya padanya, namun Alia tetap mengabaikannya, walaupun ia menyadari bahwa sikapnya ini akan membuat Adrian menjadi sangat marah"Alia Bratakusuma" ucap Adrian dengan sangat kesal, namun Alia tetap tidak melirik ke arah Adrian, ia tahu bahwa Adrian sangat marah, tapi kali ini ia tidak akan memenuhi keinginan Pria itu lagi, "Biarkan saja dia marah! t

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status