Home / Urban / Istri Pengganti Duda Arogan / Bab 41 - Hati Yang Patah

Share

Bab 41 - Hati Yang Patah

Author: Almiftiafay
last update Last Updated: 2024-02-07 07:01:21

"Kamu kedinginan, ayo berteduh!"

Niko menarik Bela untuk pergi dari bawah gerimis yang berubah menjadi hujan.

Mengisyaratkan pada keluarganya untuk tidak mengikutinya dan memberinya ruang berdua untuknya dan juga Bela.

Dan di sinilah mereka sekarang, duduk di teras yang ada di depan hall. Niko melepas pakaian hitam—jubah wisuda—yang tadi ia kenakan.

Sehingga menunjukkan setelan jas yang ia pakai. Ia melepas jasnya dan memberikannya pada Bela.

Bela? Ia masih tertunduk menghindari tatapan Niko saat tangannya menutup tubuh Bela dengan jas hangat yang tadi dipakainya.

Bela malu karena ia sadar hanya menjadikan Niko sebagai pelariannya.

"Aku sudah dengar adanya kemungkinan itu dari ayahku, Bel."

Niko ikut duduk di sampingnya.

"Benar begini, Bela."

"Apa?"

Bela menoleh dan mata mereka bertemu. Ia juga bisa melihat senyuman Niko yang sama manis seperti biasanya. Apalagi dengan aksen zygomaticus mayor yang ia tunjukkan.

"Bukankah aku sudah pernah bilang padamu, saat Nial menyakitimu, kamu b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 42 - Nial : Aku Bersamanya, Tapi Kenapa Rasanya Hampa Dan Kesepian?

    "Lalu kamu akan menyerah begitu saja?!" Jerry setengah berteriak saat mendesak Bela agar ia tidak menyerah atau mundur setelah tahu kondisi terkini Nial. Suaranya meninggi, bersaing dengan derasnya air hujan yang menulikan telinga setiap orang."Turunkan suaramu!"Niko yang kesal pada Jerry akhirnya memasang badan untuk melindungi Bela."Nona Bela ... kumohon jangan menyerah! Demi Pak Nial, tolong ... bawa kembali ingatannya padamu!""Dengan cara apa? Mas Nial telah memilih dengan siapa pikirannya harus bersama. Memaksanya mengingatku?""Ya! Buat dia ingat denganmu!""Dan melihatnya kesakitan?"Jerry tahu Bela menangis saat ia merapatkan jas hitam yang sudah pasti milik Niko. Hanya saja, ia tidak tampak demikian karena air matanya jatuh bergulir bercampur dengan air hujan."Lebih baik aku yang merasakan sakit itu dari pada harus melihat Mas Nial menderita saat memaksanya mengingatku.""Kamu menyerah?"Jerry mencoba mengambil jarak agar dekat dengan Bela, tanpa ada gangguan dari makh

    Last Updated : 2024-02-07
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 43 - Semuanya Serba Salah!

    ***Bela terbangun dari tidurnya dengan mata yang bengkak, ia selalu menangis setiap malam, sebelum tidur. Membayangkan apa yang dilakukan Nial bersama Vida di atas ranjang yang harusnya menjadi miliknya. Ia berharap apa yang dilaluinya beberapa waktu belakangan hanyalah mimpi belaka.Tapi tampaknya, bangun di dalam kamarnya sendiri telah memberinya jawaban bahwa semua ini bukanlah mimpi. Ini kenyataan yang dibawa oleh arus takdir yang berubah.Bela ingat ia pernah beraktivitas panas bersama Nial di sini, membicarakan hal-hal manis tentang memberi pewaris untuk Ones Air dan Ones Company yang membuatnya tidak tidur sampai pagi.Semuanya ... hanya kenangan.Ia keluar dari kamar saat aroma masakan Sasti tercium menggugah rasa lapar di perutnya."Makanlah, Nak!"Bela hanya mengangguk dan mengambil duduk di seberang Handoko."Bapak sudah ketemu Vida kemarin, Bel."Bela mengalihkan pandangannya dari piring makannya ke wajah putus asa Handoko."Lalu? Dia bilang apa, Pak?""Dia ngamuk sama

    Last Updated : 2024-02-08
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 44 - Jangan Memaksanya Mengingatku!

    Beberapa saat sebelum panggilan itu tiba di ponsel Jerry........Siska bilang, dia akan menunggu Bela di depan pintu gerbang kampus untuk bersama-sama menghadiri kelas mereka. Setidaknya itulah yang disampaikan Siska lewat pesan.Bela turun dari taksi online dan tiba di depan kampus. Tapi, matanya menangkap kerumunan yang tak jauh dari gerbang. Bersama sebuah mobil ambulans yang ada di sana.Ada sebuah mobil polisi dan mobil yang menabrak pagar kampusnya.Seorang perempuan bersimbah darah ada di atas brankar dan di masukkan ke dalam ambulans."SISKA!"Bela berlari untuk memastikan bahwa apa yang dilihatnya adalah salah. Tapi itu benar-benar Siska, Fransiska Nalendra yang baru saja mengiriminya pesan agar mereka berjumpa di depan gerbang.Tapi Bela tidak tahu mereka akan bertemu dengan keadaan seperti ini."Anda mengenalnya?" Seorang polisi mendekat dan bertanya."Iya, teman saya, Pak.""Dia baru saja ditabrak pengemudi mabuk. Bisa ikuti dia ke rumah sakit?"Iya."Bela mengangguk dan

    Last Updated : 2024-02-08
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 45 - Déjà Vu

    ***Tanpa gairah.Bela berjalan masuk ke dalam kamarnya seperginya dari rumah sakit karena orang tua Siska sudah datang, keadannya juga sudah sadar dan pada akhirnya Bela disarankan untuk istirahat dan pulang.Ia menghempaskan tubuhnya yang lelah ke atas tempat tidur. Kehampaan menggerogotinya hingga jauh, pedih dan sesak.Ia rindu Nial. Ia sangat rindu bagaimana wajahnya yang kaku seperti formalin. Namun hangat jika mereka sudah bicara semakin dalam pada percakapan.Ia rindu bagaimana Nial menggodanya, menatapnya, menyentuh dagunya dan mengatakan Bela miliknya."Mas Nial, apa nggak ada takdir yang menuliskan untuk kita kembali bersama?"Drrt ... drrt ...."Siapa yang menelpon malam-malam?"Bela meraba ponselnya dari dalam tas yang tadi ikut ia lemparkan. Ia bangkit dengan segera saat tahu itu adalah Niko."Ya, Kak Nik?""Bela, kamu sibuk?" Suaranya tenang seperti biasa."Enggak, kenapa?""Aku ada di dekat rumahmu? Bisa kita bertemu?"Bela menengok jam dinding yang menunjuk pada angk

    Last Updated : 2024-02-08
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 46 - Ada Yang Hilang, Jiwaku Tak Tenang

    ***Saat Nial membuka matanya, ia melihat langit-langit kamar yang gelap. Sejak kapan ia tidur dalam keadaan gelap seperti ini? Bahkan dimer pun tidak dinyalakan.Nial menoleh ke sisi kanannya, Vida masih ada di sana dengan lelap."Bukannya Vida takut ruang gelap sama seperti Catherine? Tapi kenapa semua lampu dia matikan?"Ia bergumam, kepalanya pusing setelah semalam pingsan di tempat makan yang ada di Belleswiss Apparel. Vida cepat menghubungi Jerry dan dia dibawa pulang.Itu adalah pertama kalinya ia menjejakkan kakinya di sana, tapi ... tempat itu tidak asing sejak awal.Apa lagi sejak ia masuk ke dalam Alexa Apparel dan menjumpai gaun cantik itu. Ia pernah melihat gaun itu dipakai seseorang, bukan Catherine dan juga bukan Vida.Mungkinkah itu Bela?Perempuan asing yang belakangan ini terasa menghantuinya. Senyumnya jauh lebih menawan. Lebih memikat dan meski bayangannya samar-samar, Nial dapat mengetahui kalau dia sangatlah cantik.Dan suaranya sendiri yang menggoda perempuan it

    Last Updated : 2024-02-09
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 47 - Ceraikan Dia!

    Garis satu.Dia tidak sedang hamil. Bela menyandarkan punggungnya ke pintu kamar mandi di apotek yang ia masuki.Perasaannya campur aduk. Satu sisi sedih karena itu artinya dia belum bisa memberi pewaris untuk Ones Air. Tapi di sisi lain sedikit lega, mengingat keadaannya seperti ini mungkin Tuhan masih berencana lain.Bela menunduk, tertawa tanpa suara dengan dada yang sesak."Bela bodoh! Apa yang kuharapkan? Nial saja nggak ingat apapun. Sadarlah, Bel!"Ia menampar dirinya sendiri agar bangun dari dunia tipu-tipu yang terus saja dibuatnya."Bela?"Suara Niko terdengar dari luar. Membuat Bela sejenak mengatur napas, membuang test pack ke tempat sampah dan membuka pintu."Kamu baik-baik saja?"Niko tampak khawatir saat melihat wajah pucat Bela yang hanya mengangguk menjawabnya.Mereka keluar dari apotek dan berjalan di sepanjang jalur pedestrian yang tampak redup. Ditutupi bayangan pohon sekaligus mendung di atas sana."Kenapa, Bel?"Niko sekilas menyentuh pundaknya agar Bela tidak di

    Last Updated : 2024-02-09
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 48 - Takdir Merenggut Nial Dari Sisiku

    ....Di tempat lain ....Mata Bela merasa ia baru saja salah membaca. Tapi itu benar-benar dari Nial. Pesan yang masuk ke dalam ponselnya itu datang dari Nial. "Mas Nial ingin bertemu denganku?"Ia tersenyum. Kebahagiaannya meluap hingga tumpah. Ia yang tadinya sudah bermalas-malasan dengan rebahan di atas ranjang sepulang dari kampus kini bangkit dan duduk dengan tegak.Tak berapa lama, pesan dari Nial kembali masuk dan itu menunjukkan tempat di salah satu kafe yang tidak jauh dari kampusnya.Bela bergegas keluar dan pergi ke sana.Hatinya berdebar, diselubungi perasaan aneh yang membuatnya merasakan ia seperti sedang jatuh cinta lagi. Pada akhirnya, ia keluar dari taksi online yang ia pesan dan turun di depan kafe. Matanya menangkap sosok bertubuh tinggi yang masih mengenakan setelan jasnya. Sedang berdiri di luar kafe, di bawah pohon rindang. Membelakanginya.Dari kejauhan pun Bela tahu itu adalah Nial karena ia bisa menghidu bau parfum miliknya yang menguar dengan maskulin, sep

    Last Updated : 2024-02-09
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 49 - Bayangannya Menguat

    Membutuhkan waktu sepersekian detik bagi Jerry untuk memahami bahwa Nial sedang sungguh-sungguh. Ekspresinya mengatakan segalanya. Bagaimana mata hancur itu kembali ia suguhkan, mata hancur yang dulu selalu di sana sejak kematian Catherine dan hilang karena dihidupkan Bela.Lalu pagi ini, mata menyedihkan itu kembali pada Nial."Kenapa Pak Nial menyesal?"Nial menghela napasnya."Hatiku ... nggak setuju.""Kenapa?""Ini aneh!""Apanya?""Aku berdebar saat melihat Bela. Aku ingin perasaan seperti itu, Jer. Tapi itu nggak aku dapatkan dari Vida. Justru—""Bela yang memberikannya?"Nial mengangguk.Jerry sebenarnya dalam hati bersorak. Tapi melihat wajah penasaran Nial, ia tidak ingin memberi petunjuk lebih jauh. Meski sebelumnya Jerry juga ikut andil membantunya.Sekarang, tiba waktunya Nial mencari tahunya sendiri, menemukan Bela dalam ingatannya atas dorongannya sendiri. "Itu 'kan perasaanmu, jadi ... Pak Nial bisa mencari tahunya sendiri. Mungkin menemuinya lagi dan mencoba bicara

    Last Updated : 2024-02-10

Latest chapter

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 229 - Akhir Sebuah Perjalanan (END)

    ***"Selamat pagi."Bariton dalam nan seksi milik Nial selalu menyambutnya setiap pagi.Dia juga tampak baru saja mandi saat melihat Bela yang bangun dari tidurnya dan memberi istrinya kecupan yang manis."Selamat pagi, Mas. Kamu sudah mandi?""Sudah, Sayang. Hm ... kenapa kamu bangun cepat-cepat? Istirahatlah lagi!""Tapi belum ada makanan untuk pagi ini."Nial tersenyum mendengarnya. Ia berlutut di depan Bela dengan sebelah kakinya dan mengusap perutnya yang bulat dan lucu."Oh? Oh!"Nial terkejut. Ia memandang Bela dengan tidak percaya."Kenapa Mas? Dia gerak ya?""Iya. Oh mungkin ingin ucapan selamat pagi juga? Hm ... kamu iri?"Nial mengecup perutnya dan memandang Bela."Bela?""Ya?""Kamu sempurna. Terima kasih untuk sudah mengandung dan mwlahirkan anak-anak kita."Bela mengangguk. Ia tidak bisa menyembunyikan senyumnya saat senyum Nial juga tampak sangat manis."Kamu mandilah! Nanti jadi pergi, 'kan?"Nial lebih dulu bangkit dari posisinya. Mengusap puncak kepala Bela dan memer

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 228 - Dear Bela, Apa Kabar?

    ***"Ini kebebasan?"Terik. Matahari bersinar terik siang ini.Cerah dan juga berawan. Gugusan Cirro stratus membentang seperti karpet selamat datang yang menyaksikannya keluar dari tahanan. Pada akhirnya ....Tahun-tahun penebusannya telah berlalu. Dan ia tersenyum sekarang. Senyum yang kini tampak lega. Itu adalah Vida.Ia bebas dari tahanan setelah melewati masa yang suram. Yang tidak ingin lagi ia ulangi untuk ke dua kalinya.Dadanya lega sekaligus sebah. Ada perasaan bersalah pada Bela yang kini meluap hingga tumpah.Ia berjalan di sepanjang jalur pedestrian, menunduk dan memasuki sebuah kafe setelah keluar dari toko emas, menjual perhiasan yang dulu masih ia pakai sebelum dibawa polisi.Ponsel dan emas yang dikembalikan padanya itu ia jual dan ia gunakan setidaknya untuk bertahan hidup beberapa waktu ke depan. Sementara ponselnya masih bagus dan saat ini ada di atas meja.Ia duduk. Menghadap sebuah kertas kosong yang baru ia beli dari sebuah toko alat tulis.Netranya tergenan

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 227 - Sembuh Dari Luka

    Bela tersenyum membaca pesan dari Nial yang mengatakan agar ia bicara dengan Niko lebih dulu.Kini, bagi mereka ... semua telah sembuh dari luka. Tidak ada lagi pertengkaran atau baku hantam sama seperti yang dilakukan Nial dan Niko jika dulu mereka bertemu.Kebencian mereka telah berakhir. Bela ingat Nial sempat mengatakan bahwa Niko-lah yang dulu memberi tahu Nial saat Bela pergi ke Jawa Barat dan memutuskan akan mengakhiri hidupnya sendiri.Niko jugalah yang telah menanganinya saat Bela dilukai Jenni.Semuanya telah berlalu dengan sangat cepat. Waktu membuat kebencian bermetamorfosa menjadi obat penyembuh paling mujarab."Bagaimana kabarnya Pak Nial?"Pertanyaan Niko kembali merengkuh kesadaran Bela yang sedari tadi dibelenggu oleh pemikiran panjangnya."Kabar baik juga, Kak Nik. Dia sedang menikmati hari menjadi Papa yang super sibuk dengan anak lelakinya yang berlarian tanpa henti."Niko tersenyum mendengarnya. Sudah lama ia juga tidak bertemu Nial."Kak Niko mau bertenu dengan M

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 226 - Setiap Dari Kita Berhak Bahagia

    "Baby, be careful!"Bela merendahkan tinggi tubuhnya, berlutut saat anak kecil laki-laki berumur tiga tahun itu berlari dan memeluknya."Mommy! Mrs. Kim gets some letters!"Jari kecilnya menunjuk pada pintu ruang makan. Tapi saat Bela melihatnya, Nial lah yang masuk dengan bahu merosot penuh kelegaan. Ia baru saja berlari mengikuti anak lelakinya yang berderap secepat kilat meninggalkannya di belakang."Gavin? Papa 'kan sudah bilang jangan--""Mas? Sudahlah!"Bela tersenyum, mengusap punggung tangan Nial saat mendekat."Gavin, lihat perut mama! Hm? Gavin sayang dengan mama?"Nial ikut berlutut dan mengusap puncak kepalanya."Pasti sayang. Gavin sayang mama.""Kalau begitu pelan-pelan ya kalau peluk mama? Nanti kalau adik sakit bagaimana?"Gavin mengusap perut Bela yang membesar."Dia namanya adik?"Bela tertawa mendengar pertanyaan polosnya."No, Baby! Dia belum punya nama. Masih di dalam perut Mama. Nanti kalau sudah keluar, baru bisa diberi nama."Bela meraih tangan kecilnya. Meleta

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 225 - Hadiah Terbaik Dari Tuhan

    Bela hanya menahan senyumnya saat ini. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan Siska rasakan bersama Jerry untuk pertama kalinya.'Jadi, akan ada yang segelnya dirusak malam ini.'Bela tertawa sendiri. Ia berdiri di deoan cermin setinggi pintu yang ada di dalam kamar ganti dan mengulurkan tangannya ke belakang. Meraih resleting di punggungnya, untuk melepas gaun malam yang tadi ia gunakan untuk menghadiri pernikahan Siska dan juga Jerry."Astaga! Kenapa selalu saja seperti ini. Tadi dipakai mudah tapi kalau mau dilepas sulitnya minta ampun."Bela menggerutu. Ia masih mencoba menarik resletingnya tapi rasanya tidak bisa.Sampai sebuah tangan menariknya turun dan Bela dengan cepat menoleh ke belakang. Ia menunduk teelalu lama sampai tidak sadar Nial sudah masuk dan membantunya."Terima kasih, Mas Nial.""Iya, sama-sama, Sayang."Bela melepasnya. Melemparnya ke sandaran sofa ruang ganti dengan hanya menyisakan underwear. Saat Nial juga membuka kancing jasnya dan ikut melemparnya di temp

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 224 - Our First Night

    Nial tidak bisa membendung senyumnya saat tahu isi di dalam kotak kado itu. Itu berisi figura yang membingkai sebuah foto.Foto anak kecil perempuan dengan topi bundarnya. Itu adalah foto masa kecil Bela."Mas Nial 'kan selalu bilang kalau aku adalah hadiah yang kamu sukai?""Ya. Memang benar begitu, kok.""Jadi aku memberikan foto anak kecil itu padamu. Anak kecil yang hidupnya kamu selamatkan dan meski terpisah selama lebih dari satu dekade, takdir kembali mempertemukannu dengannya.""Ya, benar. Terima kasih. Mas akan letakkan ini di atas meja kantor kalau pulang nanti. Tapi ada yang harus kamu lakukan sekarang."Nial menutup kotak kado itu dan meletakkannya di atas nakas. Ia meraih tangan Bela dan membuatnya duduk di atas pangkuannya."Apa? Apa yang harus aku lakukan?""Berperan sebagai hadiah yang baik. Hm?"Nial telah membuka kancing dress yang dipakai Bela."Mas? Kamu nggak ingin makan kuenya dulu? Itu enak loh! Aku pesan di toko kue di ujung jalan yang ramai itu."Nial menggele

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 223 - Birthday

    ***Nial membuka matanya, hari sudah pagi. Dengan keadaan dirinya yang terbaring di atas ranjang bulan madunya. Dengan keadaan tanpa pakaian.Ia sama sekali tidak turun dari ranjang sejak dengan Bela kemarin sore. Akh.Mengingatnya saja membuatnya gerah setengah mati bahkan saat pendingin udara dinyalakan di atas sana. Ingatannya kembali terpanggil di saat-saat ia dan Bela memasuki kamar kemarin."Are you sure?" ragu Bela, bertanya memastikan pada Nial bahwa ia diperbolehkan mengambil alih kontrol mulai saat ini sejak Nial tidak bisa mendominasi hubungan ranjang karena ia masih tidak diperbolehkan bergerak terlalu banyak."Yeah, Baby! Take off my clothes!"Jantung Bela berdebar mendengar permintaan Nial agar melucuti pakaiannya. Bela tidak membantahnya dan membuka kancing kemeja Nial satu demi satu. Melihat perutnya yang masih terlilit perban dan belum sepenuhnya bisa dikatakan pulih.Nial hanya tersenyum saat Bela membuka kancing di celana panjang putih yang ia kenakan dan membuatny

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 222 - I Need Your Touch

    Darah lebih kental dari Air. Jika di Swiss Leo menyerang Nial saat semua orang lengah, atau Jenni yang menyerang Bela saat itu, sekarang di sini, di Jakarta, Rafael menyerang Jerry.Tapi Jerry telah meningkatkan kewaspadaannya sepuluh kali lipat. Ia membaca pergerakan Rafael dan secepat mungkin menahan pergelangan tangannya yang membawa pisau cutter."Kamu yang brengsek!"Jerry memuntir tangannya hingga terbalik dan jatuhlah pisau itu. Rafael didorongnya hingga punggungnya terbentur dinding dengan kasar."Untuk semua yang telah kamu lakukan pada keluarga Nial, dan kali ini padaku. Bayarkan dan tebuslah semuanya, Rafael! Kamu punya kesempatan untuk menyesal."Jerry mengalihkan tangannya dari bahu Rafael ke kerah bajunya."Tapi saat kamu nggak berubah, aku pastikan kerah bajumu ini nggak lagi sama karena kamu akan mendekam di dalam penjara. Do you get it? Get lost you bastard!"Jerry memberikan penekanan pada setiap kalimatnya. Membuat Rafael bergidik ngeri karena dia dalam ancaman yan

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 221 - Pasca Tragedi

    "Selamat malam."Jerry datang dan menunduukan kepalanya pada Nial dan juga Bela yang ada di dalam kamar rawat."Selamat malam," balas mereka hampir bersamaan."Pak Nial sudah baikan?""Ya, Jerry. Dari mana kamu seharian? Kamu nggak datang menjengukku loh."Jerry menunjukkan senyumnya yang manis. Tapi Bela dapat melihat ada gurat kemarahan yang ia pendam saat ini."Bisa kita bicara? Hanya berdua saja."Jerry memandang Bela, memohon pengertian dan maaf."Sure, aku akan keluar. Aku akan ngobrol dengan Pak Watson."Bela hanya melemparkan senyumnya lalu memberi tempat untuk Jerry."Sebentar ya, Sayang?" Nial meraih tangannya sebelum ia benar-benar pergi."Iya, Mas. Kalian bicaralah!"Bela melambaikan tangannya sekilas pada Nial sebelum menghilang di balik pintu ruangan."Kenapa, Jerry? Hari ini kamu mengunjungi anak itu?"Nial bertanya sesegera mungkin. Tidak ingin membuang waktu lebih banyak karena ia ingin dengar apa yang ingin dikatakan oleh Jerry sampai membuat Bela harus pergi dari si

DMCA.com Protection Status