Beranda / Urban / Istri Pengganti Duda Arogan / Bab 148 - Untuk Apa Membicarakan Masa Lalu?

Share

Bab 148 - Untuk Apa Membicarakan Masa Lalu?

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-21 20:49:51

"Kalian nggak mendengarku? Kubilang keluar!"

Bela tahu Jerry dalam mode marah. Tapi ia tidak tahu sejak kapan mobil berhenti di tepi jalan dan Jerry mengusir mereka pergi dari dalam.

"Bicara apa kamu, Jerry?"

Nial kesal. Pertengkarannya dengan Bela sudah membuat kepalanya pusing lalu sekarang tiba-tiba Jerry memintanya enyah dari dalam mobilnya sendiri.

Tapi Jerry tidak peduli dengan pertanyaan Nial. Dia hanya melemparkan mata elangnya sekilas dari kaca spion sebelum turun dari mobil.

Membuka pintu mobil di mana Nial duduk di belakang dan menariknya keluar. Lalu pintu di samping Bela dan juga membuatnya keluar.

"Jerry?"

Diabaikan.

"YAH!"

Nial berseru memanggilnya namun Jerry tidak peduli. Ia kembali masuk ke dalam mobil dan mengemudi menjauh dari sana setelah meninggalkan tuan dan nonanya terdampar di tepi jalan.

"Salah sendiri siapa suruh bertengkar seperti itu." Jerry menggerutu.

Bela mendorong napasnya dengan berat. Jerry pasti merasa kesal juga karena pertengkaran konyol mereka.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 149 - Selamat Ulang Tahun, Istri

    'Sayang, pakai ini ya nanti malam!''What?'Bela terperangah membaca isi pesan dari Nial yang ia terima. Di sana ada gambar dress berwarna merah. Dress yang dulu salah ia ambil dan Nial mengatakan Bela sengaja memakai itu untuk menggodanya.Itu sudah sangat lama berlalu, bahkan itu terjadi saat mereka baru saja menikah. Di hari Bela marah karena Nial menggila sementara Handoko menelponnya dalam keadaan Sasti yang kritis.'Dan sekarang dia ingin aku memakainya?'Bela memejamkan matanya sejenak, pusing. Nanti malam pasti dia akan dilahap habis oleh Nial sampai pagi."Bela! Kenapa? Ada kabar buruk?"Siska mengguncang tangannya setelah ia larut dalam dunianya sendiri sampai tidak sadar jika Siska menunggu jawabannya sedari tadi."Ng-nggak kok, Sis.""Jangan bikin jantungan kenapa sih?""Maaf."Siska mendorong napasnya dengan lega. Bela hampir saja membuatnya gagal jantung kalau sampai Nial membawa kabar buruk tepat di hari-hari mendekati pertunangannya dengan Jerry.Dan semuanya terjadi b

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-22
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 150 - Aerodrome Control Tower, Date After Dinner

    ***"Waah ...."Tidak bisa dipercaya. Bela benar-benar menginjakkan kakinya ke sini. Di tempat ini. Tempat yang tadi pagi dijanjikan Nial akan mereka datangi setelah makan malam.Aerodrome Control Tower. Ini tower di mana ruang pengawasan pesawat beroperasi. Tapi Nial bilang ini adalah tower lama karena semua sudah pindah ke tower baru. Meski belum seratus persen karena ada banyak barang yang masih tersisa di sini.Tapi meski demikian tempatnya sangat bersih dan rapi. Terang dan juga sejuk. Bahkan masih dijaga karena saat Bela dan Nial masuk, ada penjaga yang menyambut mereka.Seperti kenal dengan Nial dan mengizinkan mereka karena jelas sudah ada izin Nial memasuki tempat ini."Suka?"Nial bertanya pada Bela yang berdiri di dekat jendela raksasa. Melihat ke luar sana. Di langit malam yang bertabur bintang. Seperti mudah dijangkau karena mereka ada di ketinggian."Suka. Suka sekali. Lihat! Itu ada pesawat yang baru lewat!"Bela menunjuk pesawat jenis Boeing yang melintas di udara. Pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-22
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 151 - Kita Melewati Banyak Peristiwa Untuk Tiba Pada Hari Ini

    "Astaga! Kenapa anak muda sekarang nggak ada takut-takutnya."Handoko mengusap dadanya yang terasa kemasukan air kopi. Ucapan Nial mengejutkannya tanpa peringatan.Sementara yang diprotes hanya meringis tak berdosa."Mas? Bapak? Ayo makan!"Bela mengintip dari ruang makan. Melihat Handoko dan Nial yang mengobrol dengan tersenyum sedari tadi. Seperti sedang membicarakan hal yang mereka sukai."Kalian membicarakan apa?"Bela bertanya saat mereka mendekat."Rencana suamimu untuk memberikan Bapak cucu."Bela dengan cepat memandang Nial. Yang hanya mengangkat kedua pundaknya sekilas seolah mengatakan, 'Begitulah!'Mereka akhirnya duduk di ruang makan dan menjadikan ini makan pagi pertama mereka sejak kepulangan mereka dari bulan madu. Karena hari terakhir mereka menginap di sini saat Sasti sakit itu, mereka kesiangan dan langsung kabur saat Jerry menjemput."Terima kasih, Mah! Makanannya enak."Nial mengatakannya setelah menyuap sesendok penuh sup asparagus dan jagung manis dari mangkuknya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-22
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 152 - Kerusuhan Di Depan Kampus

    ***"Waah ... Serius? Aku pikir Mas Jerry bohong saat bilang kamu dapat Maserati dari Pak Nial."Siska berujar saat mereka ada di kelas terakhir, di mana mahasiswa yang ada di dalam kelas mulai membubarkan diri."Tapi buat apa dia membelikanku mobil? Aku 'kan nggak bisa nyetir."Bela baru tahu fakta itu. Bukannya dia tidak suka hadiah dari Nial. Tapi, memang begitulah adanya."Nggak apa-apa, nanti minta ajarin sama Pak Nial.""Besok, 'kan? Kamu sama Kak Jerry tunangan?"Mereka bangkit dari duduk dan berjalan keluar dari sana. Berjalan di sepanjang koridor yang entah kenapa lebih ramai dari biasanya."Iya, besok. Doakan lancar ya? Dan kamu harus datang, loh!""Kalau nggak?""Aku marah lah! Kita nggak usah ngomong, dua minggu."Bela dibuat tertawa olehnya. Mereka terus berjalan sampai menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Apalagi saat Bela merasakan sebuah batu melayang padanya dan mengenai kepalanya."Auh!"Bela menyentuh keningnya yang berdarah."Kenapa, Bel?"Belum sempat Bela menj

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 153 - Damn, I Like Me Better When I'm With You!

    "Kalian bisa keluar. Mereka sudah bubar."Leo datang dengan membawa angin segar bagi mereka yang ada di dalam ruangan."Syukurlah."Siska menyambutnya dengan bahagia. Untung saja kerusuhan ini berlangsung dengan singkat dan mereka mencapai mufakat. "Bel! Aku duluan ya!"Siska lebih dulu kabur. Dia benar-benar harus pergi dari sini sesegera mungkin karena memang ada janji dengan ayahnya untuk mengurus beberapa hal mengenai persiapan pertunangannya besok."Iya. Dah ...."Bela membalas lambaian tangannya dan berjalan keluar bersama anak-anak yang lain. Dan dengan Leo di sampingnya."Kamu benar Bela? Arabela?" Leo memastikan, sekaligus membuka percakapan mereka."Iya, aku Bela.""Sekarang aku tahu kenapa Samudera Nikolass tergila-gila denganmu. Siapa yang bisa menahan diri melihat kecantikanmu, Bela?"Bela membersihkan tenggorokannya dengan berdehem saat Leo hanya melemparkan tawa kecil."Jangan mengikuti jejak Samudra Nikolass! Aku katakan ini dari awal ya! Aku sudah menikah."Leo menga

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 154 - Pertunangan

    ***MARIA FLORIST."Ini tempat Mas Nial sering membeli bunga untukku?"Bela bertanya saat mobil yang dikemudikan oleh Han berhenti di depan sebuah toko florist dalam perjalanan mereka untuk menghadiri pertunangan Jerry dan juga Siska."Iya. Ayo masuk! Kamu yang pilihkan bunga untuk mereka."Bela mengangguk, turun dari mobil bersama Nial saat hari menggelap. Saat masuk, ia kagum dengan banyaknya bunga di tempat ini. Semuanya cantik, tapi beberapa keranjang bunga sudah banyak yang kosong."Selamat datang. Oh?"Wanita pemilik toko bernama Maria itu tampak terkejut karena yang dilihatnya adalah Nial."Wah ... ini istrimu?" Dia melangkah mendekat. Mengamati Bela dari ujung kepala hingga ke ujung kaki dengan tidak percaya. Sekarang dia menemukan jawabannya kenapa Nial jatuh cinta dengannya."Astaga ... kamu cantik sekali.""Terima kasih.""Pak Nial! Kamu memilih istri yang tepat. Dilihat dari manapun dia tampak baik hati, manis dan sempurna seperti yang kamu katakan.""Sssst!"Nial memberi

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 155 - Kencan?

    ***Bela takut.Dia takut karena ini hari ketiganya belajar menyetir namun ia masih gugup. Ia takut merusak mobil Nial. Ini memang bukan Maserati yang dihadiahkan untuknya. Tapi ini tetaplah sedan mewah yang paling sering dipakai oleh Nial."Jangan gugup!"Nial mencoba menenangkannya saat Bela berbelok dengan kaku di tikungan. "Mas? Apa aku nggak bisa nggak usah nyetir saja? Aku takut sungguh!"Nial tertawa dibuatnya."Kenapa? Kamu 'kan sudah punya dasar-dasarnya? Ini hanya karena kamu belum terbiasa, kok!"Memang!Memang Bela sempat diajari Handoko menyetir mobil. Tapi itu sudah agak lama dan Bela lupa caranya. Keberaniannya juga sedikit memudar karena kini yang dia hadapi hanyalah rasa takut."Jangan takut! Lihat! Kamu sudah bisa mengontrol lajunya. Sebenarnya kamu sudah bisa, Sayang. Tapi masih kaku."Bela menghela napasnya saat mobil yang ia kemudikan berbelok memasuki halaman rumah Nial. Ia mematikan mesin tak lama kemudian setelah Nial mengajarinya parkir."Bagaimana? Mudah, '

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 156 - ICE SKATING

    "Kalau aku jatuh di sini aku akan menguncimu di luar kamar nanti malam." Nial tersenyum mendengarnya. Pada akhirnya Bela benar-benar menuruti apa yang diinginkan oleh Nial. Bahwa mereka akan berjalan di atas arena ice skating ini. Selagi Nial Sudah melenggang bebas di sana, dan tampak sangat menawan saat dia dengan mudahnya berputar untuk melihat Bela yang berdiri kaku di tepian dengan berpegangan pada pembatas, tidak bisa bergerak. "Sayang? Kamu sungguh nggak bisa?" Bela mengangguk. Nial kembali ke tepi dan menarik tangan Bela. Memimpinnya agar mereka pelan-pelan masuk ke dalam sana selagi orang-orang mulai menjadikan mereka sebagai pusat perhatian. Siapa lelaki tampan dan perempuan secantik bidadari yang bergandengan tangan di atas arena ice skating. "Mas Nial jangan lepasin aku loh ya!" "Kalau Mas lepasin kenapa?" Nial tersenyum menggodanya. "Aku akan mencubit hidungmu, sungguh!" Nial tertawa sekarang. Dia tidak pernah melihat Bela sekaku ini karena setiap kali berjalan a

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25

Bab terbaru

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 229 - Akhir Sebuah Perjalanan (END)

    ***"Selamat pagi."Bariton dalam nan seksi milik Nial selalu menyambutnya setiap pagi.Dia juga tampak baru saja mandi saat melihat Bela yang bangun dari tidurnya dan memberi istrinya kecupan yang manis."Selamat pagi, Mas. Kamu sudah mandi?""Sudah, Sayang. Hm ... kenapa kamu bangun cepat-cepat? Istirahatlah lagi!""Tapi belum ada makanan untuk pagi ini."Nial tersenyum mendengarnya. Ia berlutut di depan Bela dengan sebelah kakinya dan mengusap perutnya yang bulat dan lucu."Oh? Oh!"Nial terkejut. Ia memandang Bela dengan tidak percaya."Kenapa Mas? Dia gerak ya?""Iya. Oh mungkin ingin ucapan selamat pagi juga? Hm ... kamu iri?"Nial mengecup perutnya dan memandang Bela."Bela?""Ya?""Kamu sempurna. Terima kasih untuk sudah mengandung dan mwlahirkan anak-anak kita."Bela mengangguk. Ia tidak bisa menyembunyikan senyumnya saat senyum Nial juga tampak sangat manis."Kamu mandilah! Nanti jadi pergi, 'kan?"Nial lebih dulu bangkit dari posisinya. Mengusap puncak kepala Bela dan memer

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 228 - Dear Bela, Apa Kabar?

    ***"Ini kebebasan?"Terik. Matahari bersinar terik siang ini.Cerah dan juga berawan. Gugusan Cirro stratus membentang seperti karpet selamat datang yang menyaksikannya keluar dari tahanan. Pada akhirnya ....Tahun-tahun penebusannya telah berlalu. Dan ia tersenyum sekarang. Senyum yang kini tampak lega. Itu adalah Vida.Ia bebas dari tahanan setelah melewati masa yang suram. Yang tidak ingin lagi ia ulangi untuk ke dua kalinya.Dadanya lega sekaligus sebah. Ada perasaan bersalah pada Bela yang kini meluap hingga tumpah.Ia berjalan di sepanjang jalur pedestrian, menunduk dan memasuki sebuah kafe setelah keluar dari toko emas, menjual perhiasan yang dulu masih ia pakai sebelum dibawa polisi.Ponsel dan emas yang dikembalikan padanya itu ia jual dan ia gunakan setidaknya untuk bertahan hidup beberapa waktu ke depan. Sementara ponselnya masih bagus dan saat ini ada di atas meja.Ia duduk. Menghadap sebuah kertas kosong yang baru ia beli dari sebuah toko alat tulis.Netranya tergenan

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 227 - Sembuh Dari Luka

    Bela tersenyum membaca pesan dari Nial yang mengatakan agar ia bicara dengan Niko lebih dulu.Kini, bagi mereka ... semua telah sembuh dari luka. Tidak ada lagi pertengkaran atau baku hantam sama seperti yang dilakukan Nial dan Niko jika dulu mereka bertemu.Kebencian mereka telah berakhir. Bela ingat Nial sempat mengatakan bahwa Niko-lah yang dulu memberi tahu Nial saat Bela pergi ke Jawa Barat dan memutuskan akan mengakhiri hidupnya sendiri.Niko jugalah yang telah menanganinya saat Bela dilukai Jenni.Semuanya telah berlalu dengan sangat cepat. Waktu membuat kebencian bermetamorfosa menjadi obat penyembuh paling mujarab."Bagaimana kabarnya Pak Nial?"Pertanyaan Niko kembali merengkuh kesadaran Bela yang sedari tadi dibelenggu oleh pemikiran panjangnya."Kabar baik juga, Kak Nik. Dia sedang menikmati hari menjadi Papa yang super sibuk dengan anak lelakinya yang berlarian tanpa henti."Niko tersenyum mendengarnya. Sudah lama ia juga tidak bertemu Nial."Kak Niko mau bertenu dengan M

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 226 - Setiap Dari Kita Berhak Bahagia

    "Baby, be careful!"Bela merendahkan tinggi tubuhnya, berlutut saat anak kecil laki-laki berumur tiga tahun itu berlari dan memeluknya."Mommy! Mrs. Kim gets some letters!"Jari kecilnya menunjuk pada pintu ruang makan. Tapi saat Bela melihatnya, Nial lah yang masuk dengan bahu merosot penuh kelegaan. Ia baru saja berlari mengikuti anak lelakinya yang berderap secepat kilat meninggalkannya di belakang."Gavin? Papa 'kan sudah bilang jangan--""Mas? Sudahlah!"Bela tersenyum, mengusap punggung tangan Nial saat mendekat."Gavin, lihat perut mama! Hm? Gavin sayang dengan mama?"Nial ikut berlutut dan mengusap puncak kepalanya."Pasti sayang. Gavin sayang mama.""Kalau begitu pelan-pelan ya kalau peluk mama? Nanti kalau adik sakit bagaimana?"Gavin mengusap perut Bela yang membesar."Dia namanya adik?"Bela tertawa mendengar pertanyaan polosnya."No, Baby! Dia belum punya nama. Masih di dalam perut Mama. Nanti kalau sudah keluar, baru bisa diberi nama."Bela meraih tangan kecilnya. Meleta

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 225 - Hadiah Terbaik Dari Tuhan

    Bela hanya menahan senyumnya saat ini. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan Siska rasakan bersama Jerry untuk pertama kalinya.'Jadi, akan ada yang segelnya dirusak malam ini.'Bela tertawa sendiri. Ia berdiri di deoan cermin setinggi pintu yang ada di dalam kamar ganti dan mengulurkan tangannya ke belakang. Meraih resleting di punggungnya, untuk melepas gaun malam yang tadi ia gunakan untuk menghadiri pernikahan Siska dan juga Jerry."Astaga! Kenapa selalu saja seperti ini. Tadi dipakai mudah tapi kalau mau dilepas sulitnya minta ampun."Bela menggerutu. Ia masih mencoba menarik resletingnya tapi rasanya tidak bisa.Sampai sebuah tangan menariknya turun dan Bela dengan cepat menoleh ke belakang. Ia menunduk teelalu lama sampai tidak sadar Nial sudah masuk dan membantunya."Terima kasih, Mas Nial.""Iya, sama-sama, Sayang."Bela melepasnya. Melemparnya ke sandaran sofa ruang ganti dengan hanya menyisakan underwear. Saat Nial juga membuka kancing jasnya dan ikut melemparnya di temp

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 224 - Our First Night

    Nial tidak bisa membendung senyumnya saat tahu isi di dalam kotak kado itu. Itu berisi figura yang membingkai sebuah foto.Foto anak kecil perempuan dengan topi bundarnya. Itu adalah foto masa kecil Bela."Mas Nial 'kan selalu bilang kalau aku adalah hadiah yang kamu sukai?""Ya. Memang benar begitu, kok.""Jadi aku memberikan foto anak kecil itu padamu. Anak kecil yang hidupnya kamu selamatkan dan meski terpisah selama lebih dari satu dekade, takdir kembali mempertemukannu dengannya.""Ya, benar. Terima kasih. Mas akan letakkan ini di atas meja kantor kalau pulang nanti. Tapi ada yang harus kamu lakukan sekarang."Nial menutup kotak kado itu dan meletakkannya di atas nakas. Ia meraih tangan Bela dan membuatnya duduk di atas pangkuannya."Apa? Apa yang harus aku lakukan?""Berperan sebagai hadiah yang baik. Hm?"Nial telah membuka kancing dress yang dipakai Bela."Mas? Kamu nggak ingin makan kuenya dulu? Itu enak loh! Aku pesan di toko kue di ujung jalan yang ramai itu."Nial menggele

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 223 - Birthday

    ***Nial membuka matanya, hari sudah pagi. Dengan keadaan dirinya yang terbaring di atas ranjang bulan madunya. Dengan keadaan tanpa pakaian.Ia sama sekali tidak turun dari ranjang sejak dengan Bela kemarin sore. Akh.Mengingatnya saja membuatnya gerah setengah mati bahkan saat pendingin udara dinyalakan di atas sana. Ingatannya kembali terpanggil di saat-saat ia dan Bela memasuki kamar kemarin."Are you sure?" ragu Bela, bertanya memastikan pada Nial bahwa ia diperbolehkan mengambil alih kontrol mulai saat ini sejak Nial tidak bisa mendominasi hubungan ranjang karena ia masih tidak diperbolehkan bergerak terlalu banyak."Yeah, Baby! Take off my clothes!"Jantung Bela berdebar mendengar permintaan Nial agar melucuti pakaiannya. Bela tidak membantahnya dan membuka kancing kemeja Nial satu demi satu. Melihat perutnya yang masih terlilit perban dan belum sepenuhnya bisa dikatakan pulih.Nial hanya tersenyum saat Bela membuka kancing di celana panjang putih yang ia kenakan dan membuatny

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 222 - I Need Your Touch

    Darah lebih kental dari Air. Jika di Swiss Leo menyerang Nial saat semua orang lengah, atau Jenni yang menyerang Bela saat itu, sekarang di sini, di Jakarta, Rafael menyerang Jerry.Tapi Jerry telah meningkatkan kewaspadaannya sepuluh kali lipat. Ia membaca pergerakan Rafael dan secepat mungkin menahan pergelangan tangannya yang membawa pisau cutter."Kamu yang brengsek!"Jerry memuntir tangannya hingga terbalik dan jatuhlah pisau itu. Rafael didorongnya hingga punggungnya terbentur dinding dengan kasar."Untuk semua yang telah kamu lakukan pada keluarga Nial, dan kali ini padaku. Bayarkan dan tebuslah semuanya, Rafael! Kamu punya kesempatan untuk menyesal."Jerry mengalihkan tangannya dari bahu Rafael ke kerah bajunya."Tapi saat kamu nggak berubah, aku pastikan kerah bajumu ini nggak lagi sama karena kamu akan mendekam di dalam penjara. Do you get it? Get lost you bastard!"Jerry memberikan penekanan pada setiap kalimatnya. Membuat Rafael bergidik ngeri karena dia dalam ancaman yan

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 221 - Pasca Tragedi

    "Selamat malam."Jerry datang dan menunduukan kepalanya pada Nial dan juga Bela yang ada di dalam kamar rawat."Selamat malam," balas mereka hampir bersamaan."Pak Nial sudah baikan?""Ya, Jerry. Dari mana kamu seharian? Kamu nggak datang menjengukku loh."Jerry menunjukkan senyumnya yang manis. Tapi Bela dapat melihat ada gurat kemarahan yang ia pendam saat ini."Bisa kita bicara? Hanya berdua saja."Jerry memandang Bela, memohon pengertian dan maaf."Sure, aku akan keluar. Aku akan ngobrol dengan Pak Watson."Bela hanya melemparkan senyumnya lalu memberi tempat untuk Jerry."Sebentar ya, Sayang?" Nial meraih tangannya sebelum ia benar-benar pergi."Iya, Mas. Kalian bicaralah!"Bela melambaikan tangannya sekilas pada Nial sebelum menghilang di balik pintu ruangan."Kenapa, Jerry? Hari ini kamu mengunjungi anak itu?"Nial bertanya sesegera mungkin. Tidak ingin membuang waktu lebih banyak karena ia ingin dengar apa yang ingin dikatakan oleh Jerry sampai membuat Bela harus pergi dari si

DMCA.com Protection Status