Share

Amarah Nesya

"Sialan....," teriak Nesya sembari membanting ponselnya ke lantai. "Suara itu menjijikan sekali, ini pasti ulah wanita kampungan itu," kata Nesya.

Desahan Aiska dan Arun masih terngiang di telinga Nesya. Dia tak bisa memejamkan mata, dia tak bisa tidur. Dia memilih untuk mendatangi Aiska di rumah Arun.

Sampai di rumah Arun, lampu sudah padam. Kemungkinan sudah pada tidur.

Nesya menggedor pintu rumah Arun, lampu menyala. Dan Arun membuka pintu.

"Aku sudah yakin kalau kamu yang datang," kata Arun.

"Mana wanita kampungan itu, dia sengaja memamerkan kemesraan itu kan," kata Nesya.

"Sayang, siapa?" tanya Aiska yang muncul di belakang Arun. Aiska memakai piyama tidur, dia terlihat lebih cantik dari Nesya. "Oh kamu, udah dengar ya tadi. Ups pasti kepanasan," kata Aiska.

"Kurang ajar kamu," pekik Nesya hendak meraih rambut Aiska. Namun, Arun melindungi Aiska.

"Pergi! Jangan buat keributan di sini!" usir Arun.

"Gak, aku gak akan pergi," kata Nesya menerobos masuk ke dalam namun dihalangi Arun.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status