Beranda / Romansa / Istri Muda sang Mafia / Bab 3. Pewaris yang Dirahasiakan

Share

Bab 3. Pewaris yang Dirahasiakan

Penulis: Theresia Rini S
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-03 04:16:39

Memasuki restoran berkelas yang telah mendapatkan lima bintang Michelin, Lana tidak bisa menyembunyikan sikap kikuknya. Pascal yang memiliki penampilan eksklusif dan penuh gaya, tampak tidak sebanding dengan Lana yang tampil sederhana.

Berjalan hingga ke area VIP yang memiliki ruangan terpisah, Isac telah menunggu dengan tenang. Ia tersenyum, begitu melihat keduanya datang. 

Lana sendiri tampak lega, setelah menemukan keberadaan Isac. Pria berusia nyaris enam puluh tahun itu menaruh gelas sampanye, lalu berdiri untuk memeluk Lana. Ia mengelus punggung yang terasa lebih ringkih dari sebelumnya.

Entah kenapa, setiap berada dekat Isac, Lana selalu merasakan damai. Pria yang sangat baik dalam memperlakukan dirinya itu seperti pengganti ayah bagi Lana.

“Kamu baik-baik aja?” Seperti biasa, Isac akan selalu menanyakan hal sama setiap mereka bertemu setelah rentang berpisah.

Lana mengangguk, seraya mengukir senyum tulus. Pascal memperhatikan dengan ekspresi kurang sepakat, tapi tatapan gadis yang duduk di seberang terlihat memohon kepadanya–untuk tidak mengatakan apa pun pada Isac.

Meski wajah Pascal menunjukkan tidak suka, lelaki itu terpaksa menahan diri dalam geram. Pelayan pun menghampiri, menuangkan minuman di gelas tamu-tamunya. Lana yang tidak terbiasa menenggak alkohol, meminta air putih sebagai gantinya.

“Aku tahu, kalian pasti bertanya-tanya, kenapa kita berkumpul di sini.” Dengan gaya elegan dan penuh kharisma, Isac meneguk sampanye. Sisa ketampanan masa mudanya masih terlihat jelas, ditopang tubuh tegap dan gagah. 

“Sudah lama aku menunggu momen ini. Setiap hal telah kuperhitungkan, supaya nggak celah secuil pun untuk gagal.” Matanya menatap Lana, lalu Pascal bergantian.

Gadis yang buta pengalaman itu benar-benar bingung, tidak memahami arah tujuan dari obrolan saat ini.

“Sebelum aku melangkah ke pokok pembicaraan kita, untuk pengetahuanmu, Pascal … Lana adalah istri yang kudapatkan dari kesialan bisnis menguntungkan.” 

Lana menunduk, mengingat pernikahan rekayasa mereka berdua adalah demi melunasi hutang.  

“Tapi, apa pun alasan dari pernikahan kami, Lana tetap menjadi nyonya Morino. Kamu ngerti maksudku, kan?” 

Pascal mengangguk, tanpa suara. Isac meraih cerutu kecilnya, menyalakan dengan pemantik khusus–seolah ingin mengambil jeda sejenak sebelum lanjut. 

“Dia memang terlalu muda untuk jadi pendamping pria tua bangka seperti aku, tapi siapa peduli? Wanita lain udah pasti terlalu serakah dan ambisius, sementara Lana bisa menjadi segalanya hanya untuk aku.”

Terkesan egois, tapi Isac mengabaikan reaksi Pascal yang secara samar membuang muka sebentar, usai kalimat itu terlontar. 

‘Yeah, siapa juga yang nggak mau punya bini muda dan cantik?’ batinnya dengan sinis. ‘Cewek kayak Lana, udah pasti cuman bisa bilang iya.’

Selama Isac bicara, Lana menunduk sambil memainkan kuku pendeknya. Pascal melirik sesekali, mencoba menilai bahasa tubuh wanita muda yang notabene menjadi istri Isac penuh selidik.

“Jadi … dalam hal apa aja, aku mau kamu memastikan Lana selalu aman dan jauh dari masalah. Bisakah aku mengandalkan kamu?”

Lana secara refleks tersentak. Ia mulai menangkap arah pembicaraan sekarang, menoleh pada Isac yang mengisap cerutunya.

“Memastikan aman? Tu-tunggu, ke-kenapa dia harus melakukan itu, Isac? Bu-bukannya selama ini aku nggak perlu dijagain?” tanya Lana, terbata-bata dan mulai panik.

“Dengar, Lana ….” Intonasi itu selalu lembut dan penuh kesabaran, berbeda jauh saat bicara dengan Pascal tadi. “Aku harus pergi dalam waktu yang cukup lama.”

Mulut mungil Lana terbuka, kedua matanya dalam hitungan detik berkaca-kaca. Jika Isac pergi, maka itu berarti ….

‘Oh, tidak …. Ya, Tuhan …. Kenapa harus berakhir kayak gini?’ pekik Lana, tampak putus asa.

Melihat kekhawatiran Lana, pria itu menghela napas dengan prihatin.

“Maafkan aku, tapi hanya ini satu-satunya cara buat tahu, siapa yang berkhianat dalam lingkaran dalam, Lana. Bisa jadi itu seseorang yang kukenal, tapi sebelum menyimpulkan, aku butuh bukti lebih akurat. Pascal akan menjagamu dengan ….”

“Dia orang asing yang nggak kukenal, Isac!” bantah Lana, mulai ketakutan dan terisak pelan. 

“Hei, aku memang orang asing, tapi bukan berarti kamu nggak bisa mempercayai aku!” bantah Pascal, tampak tersinggung.

“Tetap nggak mengubah apa pun!” Lana berpaling dengan mata basah. “Aku nggak kenal kamu dan untuk percaya sama seseorang, nggak segampang balikin telapak tangan!”

Mungkin saking paniknya, Lana meluapkan kekesalan secara frontal. Dua detik kemudian ia menyadari, gadis itu buru-buru melengos dan tampak menyesal telah bersikap kasar.

“Lana, Pascal nggak akan pernah menyakitimu dan kujamin itu, oke?” Isac menyentuh lengan dengan hati-hati, seakan-akan istrinya adalah sebongkah berlian yang mudah tergores.

“Kenapa kamu nggak pergi dua atau tiga hari, kayak yang udah-udah, dan balik ke rumah?” tanya Lana, terisak sambil menatap suaminya.

Isac menggelengkan kepala. 

“Kali ini, aku harus menghilang. Memantau dari jauh merupakan cara terbaik untuk memancing ular itu keluar. Tenang, Pascal adalah orang yang paling tepat untuk kamu percaya, karena dia adalah anakku.”

….

Tangis itu terhenti, Lana membeku dengan wajah syok. Ia perlahan melihat ke arah Pascal yang menyilangkan tangan disertai sikap angkuh. 

“Anakmu?” ulang Lana, terus memandang wajah Pascal dan baru menyadari kemiripan mereka berdua.

Ya, hidup dan bibir itu sangat menyerupai Isac, begitu juga dengan gaya rambut juga dagunya.

“Maaf, aku nggak sempat memberitahumu soal ini,” sesal Isac. “Pascal adalah anak dari wanita yang tidak semestinya diketahui oleh mendiang istri dan keluargaku.”

Lana terus menatap Pascal tak berkedip, sementara pria muda itu bersikap acuh. 

“Andini nggak bisa memberiku keturunan, sedangkan aku butuh pewaris. Yolanda adalah wanita yang kujadikan simpanan dan baru kunikahi secara diam-diam setelah Pascal ada dalam rahimnya.”

Kisah pun mengalir dari bibir Isac, bagaimana semua bisa terjadi. 

Sepuluh tahun lalu Andini meninggal tanpa mengetahui jika Isac telah memiliki wanita lain dalam rentang pernikahan mereka. Kematian istri pertamanya membuka celah untuk Isac menikahi Yolanda dan bahagia. Sayang … wanita yang melahirkan seorang putra sebagai penerus, menyusul ke alam baka dua tahun kemudian.

Isac memutuskan untuk menyimpan rapat-rapat rahasia tersebut, setelah memergoki kecurangan dalam organisasi yang dia miliki. Ia membesarkan dan mendidik Pascal untuk menjadi pewaris berikutnya, tanpa diketahui oleh siapa pun.

Delapan tahun menanti, Isac benar-benar membiarkan ular dalam sarangnya membesar. Ia menunggu momen tepat untuk memangkas kepala dan itu akan Isac lakukan dalam waktu dekat.

Lana tidak peduli akan bisnis yang suaminya geluti. Apa yang berkecamuk dalam kepala Lana saat ini adalah tentang dia harus bersama Pascal selama suaminya pergi.

Bagaimana mungkin dia merasa nyaman, jika dirinya tak mengenal pria tersebut?

Bisa jadi keluarga Isac yang tak pernah jera mengintimidasinya akan kian merajalela. Mereka tidak mungkin menakuti Pascal, yang Isac sebutkan akan mengaku sebagai penjaga pribadi Lana.

“Aku butuh kesanggupanmu, Lana. Ini nggak akan mudah buatku juga, tapi … aku udah muak sama sepak terjang pengkhianat itu. Mengertilah … untuk satu kali ini aja.”

Pascal benar-benar tidak bisa mempercayai penglihatannya, jika pria yang selama dia kenal menunjukkan sikap keras dan tegas, kini tampil begitu lemah lembut di hadapan seorang gadis lugu bernama Lana Bastin.

Dirinya bahkan tidak diberi kesempatan untuk datang ke pernikahan mereka, Isac menyimpan Lana dari semua orang.

Ia paham, jika pilihan itu untuk keselamatan Lana yang pasti menjadi incaran musuh mereka. Namun, menyembunyikan dari dirinya sebagai anak? 

Kadang itu sangat keterlaluan, bila dipikirkan secara mendalam. 

Akan tetapi, Pascal terlanjur dibentuk oleh ayahnya sebagai lelaki yang mematikan emosi jika itu menyangkut kepentingan pribadi.

Menjadi anak seorang Isac Morino memang harus siap mengalami hal-hal pahit, agar kuat menghadapi kerasnya dunia. 

“Apakah ini akan berlangsung lebih dari sebulan?” Suara Lana terdengar kering dan tercekat.

“Mungkin, bisa jadi lebih lama ….” Jawaban dari Isac kian menenggelamkan Lana ke dalam jurang putus asa. 

“Bagaimana dia melindungiku? Apakah Tuan Maximus ini bakal tinggal di rumah untuk menggantikan kamu?”

Isac mengangguk, berusaha tersenyum untuk menenangkan sikap Lana yang terlihat kian gelisah. Menarik napas yang terasa sesak, tidak ada lagi pertanyaan berikutnya. Lana sibuk memikirkan cara untuk bertahan di rumah tanpa perlindungan Isac sama sekali.

‘Semoga aku nggak mati dengan cara menggenaskan,’ harapnya dengan hati getir.

Rahasia yang terkuak malam itu seperti awal bagi Lana menjalani hidup ke depan dalam neraka sesungguhnya. Dia tak mampu membayangkan, siksaan apa lagi yang bakal diterima dari Mona dan kerabat Isac lainnya.

Lukman jelas pernah dua kali nyaris memperkosanya, sementara Johan selalu menatap dengan liar seolah hendak menelan Lana bulat-bulat. Ia menggigil ketakutan, tak lagi berpikir lurus.

Sementara Isac menerima telepon, Pascal memandang Lana yang gemetar. Gadis itu seperti menyimpan beban berat, sayangnya Isac tidak pernah menyadari sedikit pun.

Bukan kepergian suaminya yang menyebabkan Lana panik, melainkan risiko tanpa perlindunganlah yang membuat gadis malang tersebut sekarang tampak tertekan.

Menenggak sampaye yang tak lagi terasa nikmat, Pascal berusaha mengenyahkan simpati dalam hatinya. Tanggung jawab menjaga Lana yang Isac berikan tidak lebih dari sekedar tugas belaka. Dirinya tak perlu melibatkan rasa, apalagi empati.

Benarkah?

Bisakah dia melakukan itu laksana manusia tak berhati?

Bab terkait

  • Istri Muda sang Mafia   Bab 4. Mengejar Nikmat Dengan Bayangan

    Apartemennya terasa lenggang dan Pascal baru menyadari setelah delapan tahun hidup sendiri. Menatap ke setiap sudut, ia menemukan kebosanan mengintip dari perabotannya yang terkesan kaku dan jauh dari kesan hangat.Ia melangkah gontai, melemparkan kunci ke meja tinggi marmer yang terdesain menyatu dengan dapur mininya. Kaki menapak tanpa suara, menuju kamar mandi. Pascal mengguyur badan di bawah pancuran, sementara memikirkan obrolan bersama Isac dan Lana.Seakan enggan meninggalkan benak, apa yang Pascal lihat dan alami sore tadi hingga mengantar ibu tirinya yang masih belia, terus mengisi ruang memori.Secara logis, kesan yang ada dalam pikiran rasionalnya ada tentang dua hal. Iba sekaligus kesal!Iba terhadap kemalangan yang menimpa Lana, kesal sebab dirinya dianggap orang asing yang tidak bisa dipercaya. Cewek bertampang memelas tersebut bahkan jelas-jelas menolak untuk dia jaga, dan menerima dengan terpaksa setelah Isac berhasil meyakinkan.‘Brengsek!’ umpat Pascal dalam hati, me

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-03
  • Istri Muda sang Mafia   Bab 5. Mangsa Para Predator

    Pagi hari Lana terbangun dengan kelelahan mendera. Dia baru tertidur selama dua jam dan alarm sudah menjerit di telinga. Tertatih berjalan ke kamar mandi, Lana membasuh badan untuk menyegarkan diri. Ia kembali mengerjakan hal yang hampir jadi rutinitasnya. Sejauh yang Lana ingat, dirinya jarang sekali libur dalam sebulan terakhir sebab Isac nyaris tidak pernah berada di rumah. Perlakukan Mona dan segenap keluarga ini kian menjadi, seakan Lana harus mengerjakan semua tugas sendiri. Kehadiran puluhan pekerja seperti tak lagi diperlukan, mereka lebih menyukai memerintah Lana sebagai wujud dari menunjukkan kekuasaan masing-masing. Hari ini suasana rumah cukup lenggang. Lana tidak tahu di mana Mona dan anak-anaknya berada, termasuk Esther serta Johan. Ia telah merampungkan tugas beres-beres dan baru selesai mencuci lantai di depan garasi. Meski apa yang dia kerjakan menyerupai tugas Cinderella, tapi Lana tidak pernah keberatan. Selama dia melakukan tanpa ada kalimat intimidasi dan caci

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-03
  • Istri Muda sang Mafia   Bab 6. Bencana Keluarga Bejat

    Diselamatkan oleh seseorang tidak pernah terbayang dalam benak Lana sebelumnya. Ia pikir semua itu hanya ada di dalam cerita dan mustahil terjadi di kehidupan nyata. Selama ini ia tidak pernah merasa cukup layak untuk mendapat nasib baik, Lana berakhir mengukur segala sesuatu dengan hal yang pasti-pasti dan jauh dari kata muluk-muluk. Akan tetapi, hari ini dia mengalami perubahan drastis dalam hidupnya. Ditolong oleh Pascal dalam kondisi terjepit merupakan pengalaman paling mengharukan. Pemuda itu bahkan membantunya kembali ke kamar dan mengambilkan pakaian ganti untuk Lana.Ia ingin mengatakan sejuta kata terima kasih kepada Pascal, tapi yang keluar hanyalah tangis tersedu. Lana tidak berharap hidupnya sesial ini. Bahkan selama bekerja di kasino saja tidak pernah ada yang sekurang ajar Lukman. Pria biadab itu benar-benar binatang dan jika Lana sanggup, ingin rasanya mencabik tubuh Lukman sampai lumat.“Nyonya, kamu mau menelepon tuan Morino?” tawar Pascal, menatap dengan pandangan i

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Istri Muda sang Mafia   Bab 7. Perubahan Meresahkan

    Pagi itu sangat berbeda. Tidak ada yang mengedor pintu kamar Lana, apa lagi berteriak padanya. Keluarga suaminya bersantap dengan wajah tegang, melirik ke arah Pascal yang tampak tenang menghabiskan sarapan.Lana tidak turut duduk di sana, bahkan ketika Pascal mengajaknya, ia menolak. Pria itu masih bisa menahan diri, memantau semua dan mempelajari satu persatu kejadian. Dia tidak habis pikir, Isac membiarkan istrinya tersiksa di sangkar emas yang ayahnya ciptakan untuk Lana.“Tinggalkan semua itu, Nyonya!” seru Pascal, ketika melihat Lana membereskan meja makan. “Kenapa?” tanya gadis itu, tak paham larangan yang dicetuskan.“Bukannya ada pegawai yang sudah dibayar untuk mengerjakan?” Menatap dengan tajam, Pascal tidak menyukai tindakan Lana yang menempatkan dirinya sebagai pembantu.“Dia terbiasa melakukan itu! Kenapa harus mengubah kalo Lana suka?!” sambar Esther, dengan muka sinis.Pascal berpaling pada wanita tua dengan raut dingin. “Bagaimana jika kamu yang menggantikan dia, Nyo

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Istri Muda sang Mafia   Bab 8. Manusia-Manusia Menyedihkan

    Wajah bengap Lukman tampak menyedihkan, ternaring di ranjang pasien dengan beberapa plester di muka dan lengan. Mona menatap suaminya sementara melakukan panggilan ke pengacara.“Aku mau menuntut Pascal Maximus, Ren! Kamu tuh tuli atau apa?! Kok dari tadi nanya Pascal siapa sih!” Suaranya mulai meradang, Mona berjalan menuju dinding kaca ruang opname.[Astaga, Mbak! Serius mau nuntut dia? Masalahnya apa?]“Dia udah nonjokin Lukman tanpa sebab! Cuman gara-gara salah paham, si anjing Lana, bininya kakakku, ngaku-ngaku kalo mau diperkosa sama Lukman! Otaknya udah gila atau gimana? Tampang pembantu aja ngarep bisa menarik suamiku!”Lukman tersenyum dengan seringai licik. Betapa mudah memanipulasi Mona, yang terlalu memujanya dalam segala hal.[Duh, tunggu dulu deh! Aku liat jadwal, ntar kukabarin secepatnya]“A-apa? Jadwal apa lagi? Aku butuh pengacara sekarang, bukan …. halo! Halo! Rendi! Sial!” Panggilannya sudah dimatikan dan Mona memekik kesal. Sudah empat pengacara yang dia hubungi,

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Istri Muda sang Mafia   Bab 9. King Seven

    Ruangan kotak yang dikepung dinding kaca di lantai tujuh itu tampak lenggang. Isac berdiri menghadap ke luar sambil menatap gedung pencakar langit yang ada di sekelilingnya. Dia masih belum menemukan bukti jelas dari penyelewengan uang bisnisnya hingga detik ini. Entah, sampai kapan si ular pengkhinat itu akan menampilkan diri, rasanya sudah tidak sabar untuk merampungkan semua.Mengisap cerutu kecil havana nomor lima, Isac tak menoleh sedikit pun saat seseorang menyeruak masuk ke dalam.“Pagi, Bos.”“Pagi. Ada kabar terbaru?”Pria berjas rapi tersebut mengambil kartu undangan kecil dengan pita bernuansa emas dari kantong, lalu meletakkan di meja.“Benda itu dibawa ke pelelangan malam ini.”Isac akhirnya menoleh, melangkah dua ayunan untuk membaca undangan yang ditujukan untuk kaum terbatas. “Siapkan uang tiga belas miliar, cash. Pastikan aku pemenangnya.”“Siap, Bos. Aku udah ngomong juga sama Linda.”Pemimpin dunia hitam yang saat ini paling ditakuti itu tampak mengeraskan rahang.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22
  • Istri Muda sang Mafia   Bab 10. Dia Pria Kasar Menyebalkan!

    Tak ada lagi yang memerintah dia seenaknya seperti dulu. Lana agak canggung, menerima perubahan saat ini. Semua keluarga suaminya tampak mulai mempertimbangkan ancaman Pascal.Sebenarnya Lana tidak keberatan, sebab apa yang dia kerjakan adalah pekerjaan rumah. Membersihkan kediaman milik Isac sama saja merawat dan menjaga agar dalam keadaan baik. Sementara dia sedang membersihkan daun kering dan rumput pada rumpun bunga mawar-mawarnya, seseorang memperhatikan dari balik pembatas taman pada lorong sambung dua bangunan. Dinding kayu yang memiliki celah kecil-kecil berbentuk diagonal itu memang tempat mengintai terbaik. Lana bagaikan peri bunga di antara berbagai keindahan taman. Mengenakan gaun terusan polos berwarna hijau tua, kakinya yang telanjang tampak menawan. Pascal tak mampu mengenyahkan pikiran tentang gadis tersebut. Mengetahui fakta, jika Lana tidak pernah disentuh Isac, menimbulkan rasa penasaran dalam dirinya. Bisa saja Isac hanya melindungi belaka dan tak berminat pada

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22
  • Istri Muda sang Mafia   Bab 11. Di Balik Wajah Dinginnya

    Membiasakan diri dengan tanggung jawab menjaga Lana memang tidak begitu menyenangkan. Jika saja Pascal punya pilihan, dia memilih untuk tidak menjadi putra dari Isac Morino. Tapi entah kenapa, setiap yang ayahnya katakan tidak pernah bisa ia bantah sedikit pun. Rasa hormat mungkin alasan yang mendasari Pascal melakukan perintah Isac selama ini. Namun, di lubuk hati terdalam, ada selipan tidak nyaman, ketika Pascal menyadari ia begitu rentan sejak mengenal istri muda ayahnya tersebut. Tanpa Pascal bisa jelaskan, ia memikirkan Lana terus menerus. Meski sedemikian rapat menutupi, tapi gejolak yang terjadi dalam batinnya sulit untuk ia singkirkan. Dia tahu, apa yang saat ini ia rasakan adalah salah …. Akan tetapi, tak peduli seberapa kuat Pascal mencoba mengabaikan, Lana selalu menyita waktu dan pikirannya. ‘Aku bahkan mulai berfantasi menikmati tubuhnya!’ Pascal mencemooh diri sendiri. Ia mencoba mengenyahkan, tapi Lana selalu hadir dalam lintasan. Gadis itu mencuri fokus juga meng

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-09

Bab terbaru

  • Istri Muda sang Mafia   Bab 15. Jika Aku Mati, Jangan Peduli!

    Meminta Asmi menjaga Lana selama di rumah sakit, Pascal juga menempatkan penjagaan ketat. Peringatan keras pada pihak pengelola juga ia tegaskan, bahwa Lana tidak boleh diliput oleh wartawan mana pun. Ia kembali ke rumah malam itu, untuk menuntaskan urusan yang harus dia selesaikan. Permintaan Isac agar mengendalikan dirinya sempat ingin Pascal tentang, tapi … untuk saat ini dia tidak memiliki kekuatan membantah.Ayahnya menekankan jika Pascal boleh memberikan pelajaran asalkan tidak melebihi batas. Jujur, Pascal tidak tahu sama sekali, jika Isac ternyata masih peduli terhadap kekuarganya walau mereka telah melakukan tindakan anarkis kepada Lana, istrinya. Apa yang Mona dan seluruh keluarganya lakukan bukan hanya melebihi batas, tapi nyaris membunuh Lana seandainya dia terlambat datang. Biarpun pernikahan antara mereka hanya sekedar berdasarkan keterpaksaan belaka, tapi setidaknya Isac bertindak atas nama nuraninya sebagai sorang suami. Laki-laki seperti apa pun sepatutnya mengamb

  • Istri Muda sang Mafia   Bab 14. Aku Tidak Dendam

    BUK!BUK!“Biar mampus sekalian! Dasar perempuan nggak tahu diriiii! Mata duitan, pelacur menjijikkan!!” Mona begitu brutal menghajar Lana yang terkapar di lantai, tak berdaya menangkis tendangan dan injakan di tubuhnya.‘Papa … Papa, tolong aku ….’ Lana berharap dia tidak mati, tapi hantaman demi hantaman itu terus menimpa.Ia menjerit lemah, memohon ampun yang terus diabaikan oleh Mona. Wanita itu seperti sudah kerasukan setan, kalap dan lepas kendali. Di ruangan yang sama, Johan juga Esther menyaksikan dengan wajah puas, sakit hati mereka telah dibalaskan.Dari sudut pandang manusia-manusia di rumah ini, kesialan yang dialami sekarang adalah akibat pengaduan Lana. Gadis itulah yang menyebabkan semua orang mengalami kesulitan dalam segala hal.Dari jatah royalti yang tak lagi mereka terima, sampai uang hasil menipu Isac dengan berbagai cara juga dibekukan. Akses ke beberapa fasilitas mewah pun ditutup. Mereka dibatasi untuk melakukan segala sesuatu, termasuk harta kekayaan pribadi j

  • Istri Muda sang Mafia   Bab 13. Lengah

    Menghindar dari Pascal adalah langkah pertama yang Lana lakukan. Dia berusaha menyibukkan diri di kamar dan tidak keluar sejak pagi. Sayang, itu tak menghentikan pria muda itu untuk mendatangi dirinya.Ketukan keras di pintu membuat Lana memucat. Ia menoleh ke arah akses masuk dengan gugup. Lana ingin mengabaikan, tapi ketukan itu terus terdengar. Bayangan akan murka Pascal menyangkut kecerobohannya mabuk semalam, terbayang jelas di benaknya. ‘Selamatkan aku dari manusia itu, ya, Tuhan ….’ Lana membasahi bibirnya yang kering. Saat mengayun kaki, detak jantungnya tak bisa ia hentikan. Tangan itu bahkan gemetar, menarik gagang pintu keemasan dengan untaian doa mengalir.Ceklek!Pascal dengan tampilan rapi dan aroma parfum khasnya, berdiri di depan kamar Lana. Pandangannya memang tajam, tapi ekspresi wajah itu tak menunjukkan kemarahan. “Kamu nggak keluar buat sarapan. Semua baik-baik aja?”Selama sekian detik Lana terpana, tidak menduga jika Pascal akan bersikap seperti biasa. Kekhaw

  • Istri Muda sang Mafia   Bab 12. Istri Muda Ayahku

    Ia melarang siapa pun membawa Lana masuk ke dalam. Pascal membopong sendiri wanita muda tersebut ke kamar. Membaringkan dengan hati-hati, aroma alkohol tercium dan itu membuat dia sangat jengkel. “Apa yang bikin kamu tertarik sama dia, Pas?” Melan muncul di pintu kamar Lana, kehadirannya cukup mengejutkan walau wanita itu terbiasa datang ke rumah tersebut. Pertanyaan itu tidak segera dijawab. Dia membetulkan gaun yang tersingkap, lalu menyelimuti penuh kehati-hatian, seolah-olah tubuh itu terbuat dari porselen. “Begitu banyak perempuan di luar sana yang sama menariknya dengan gadis kecilmu itu. Mau perawan atau pengalaman, tinggal pilih.” Lelaki itu masih mengabaikan, dia justru menyingkirkan rambut yang ada di dahi Lana. Jarinya mengelus wajah yang didandani, pria itu tidak menyukainya. Pascal lebih menyukai raut muka polos yang selama ini dia gilai. “Hapus riasan itu, Mel. Aku ganti baju dulu.” Dia menegakkan tubuh, lalu melenggang dari kamar yang sangat mewah dengan interior p

  • Istri Muda sang Mafia   Bab 11. Di Balik Wajah Dinginnya

    Membiasakan diri dengan tanggung jawab menjaga Lana memang tidak begitu menyenangkan. Jika saja Pascal punya pilihan, dia memilih untuk tidak menjadi putra dari Isac Morino. Tapi entah kenapa, setiap yang ayahnya katakan tidak pernah bisa ia bantah sedikit pun. Rasa hormat mungkin alasan yang mendasari Pascal melakukan perintah Isac selama ini. Namun, di lubuk hati terdalam, ada selipan tidak nyaman, ketika Pascal menyadari ia begitu rentan sejak mengenal istri muda ayahnya tersebut. Tanpa Pascal bisa jelaskan, ia memikirkan Lana terus menerus. Meski sedemikian rapat menutupi, tapi gejolak yang terjadi dalam batinnya sulit untuk ia singkirkan. Dia tahu, apa yang saat ini ia rasakan adalah salah …. Akan tetapi, tak peduli seberapa kuat Pascal mencoba mengabaikan, Lana selalu menyita waktu dan pikirannya. ‘Aku bahkan mulai berfantasi menikmati tubuhnya!’ Pascal mencemooh diri sendiri. Ia mencoba mengenyahkan, tapi Lana selalu hadir dalam lintasan. Gadis itu mencuri fokus juga meng

  • Istri Muda sang Mafia   Bab 10. Dia Pria Kasar Menyebalkan!

    Tak ada lagi yang memerintah dia seenaknya seperti dulu. Lana agak canggung, menerima perubahan saat ini. Semua keluarga suaminya tampak mulai mempertimbangkan ancaman Pascal.Sebenarnya Lana tidak keberatan, sebab apa yang dia kerjakan adalah pekerjaan rumah. Membersihkan kediaman milik Isac sama saja merawat dan menjaga agar dalam keadaan baik. Sementara dia sedang membersihkan daun kering dan rumput pada rumpun bunga mawar-mawarnya, seseorang memperhatikan dari balik pembatas taman pada lorong sambung dua bangunan. Dinding kayu yang memiliki celah kecil-kecil berbentuk diagonal itu memang tempat mengintai terbaik. Lana bagaikan peri bunga di antara berbagai keindahan taman. Mengenakan gaun terusan polos berwarna hijau tua, kakinya yang telanjang tampak menawan. Pascal tak mampu mengenyahkan pikiran tentang gadis tersebut. Mengetahui fakta, jika Lana tidak pernah disentuh Isac, menimbulkan rasa penasaran dalam dirinya. Bisa saja Isac hanya melindungi belaka dan tak berminat pada

  • Istri Muda sang Mafia   Bab 9. King Seven

    Ruangan kotak yang dikepung dinding kaca di lantai tujuh itu tampak lenggang. Isac berdiri menghadap ke luar sambil menatap gedung pencakar langit yang ada di sekelilingnya. Dia masih belum menemukan bukti jelas dari penyelewengan uang bisnisnya hingga detik ini. Entah, sampai kapan si ular pengkhinat itu akan menampilkan diri, rasanya sudah tidak sabar untuk merampungkan semua.Mengisap cerutu kecil havana nomor lima, Isac tak menoleh sedikit pun saat seseorang menyeruak masuk ke dalam.“Pagi, Bos.”“Pagi. Ada kabar terbaru?”Pria berjas rapi tersebut mengambil kartu undangan kecil dengan pita bernuansa emas dari kantong, lalu meletakkan di meja.“Benda itu dibawa ke pelelangan malam ini.”Isac akhirnya menoleh, melangkah dua ayunan untuk membaca undangan yang ditujukan untuk kaum terbatas. “Siapkan uang tiga belas miliar, cash. Pastikan aku pemenangnya.”“Siap, Bos. Aku udah ngomong juga sama Linda.”Pemimpin dunia hitam yang saat ini paling ditakuti itu tampak mengeraskan rahang.

  • Istri Muda sang Mafia   Bab 8. Manusia-Manusia Menyedihkan

    Wajah bengap Lukman tampak menyedihkan, ternaring di ranjang pasien dengan beberapa plester di muka dan lengan. Mona menatap suaminya sementara melakukan panggilan ke pengacara.“Aku mau menuntut Pascal Maximus, Ren! Kamu tuh tuli atau apa?! Kok dari tadi nanya Pascal siapa sih!” Suaranya mulai meradang, Mona berjalan menuju dinding kaca ruang opname.[Astaga, Mbak! Serius mau nuntut dia? Masalahnya apa?]“Dia udah nonjokin Lukman tanpa sebab! Cuman gara-gara salah paham, si anjing Lana, bininya kakakku, ngaku-ngaku kalo mau diperkosa sama Lukman! Otaknya udah gila atau gimana? Tampang pembantu aja ngarep bisa menarik suamiku!”Lukman tersenyum dengan seringai licik. Betapa mudah memanipulasi Mona, yang terlalu memujanya dalam segala hal.[Duh, tunggu dulu deh! Aku liat jadwal, ntar kukabarin secepatnya]“A-apa? Jadwal apa lagi? Aku butuh pengacara sekarang, bukan …. halo! Halo! Rendi! Sial!” Panggilannya sudah dimatikan dan Mona memekik kesal. Sudah empat pengacara yang dia hubungi,

  • Istri Muda sang Mafia   Bab 7. Perubahan Meresahkan

    Pagi itu sangat berbeda. Tidak ada yang mengedor pintu kamar Lana, apa lagi berteriak padanya. Keluarga suaminya bersantap dengan wajah tegang, melirik ke arah Pascal yang tampak tenang menghabiskan sarapan.Lana tidak turut duduk di sana, bahkan ketika Pascal mengajaknya, ia menolak. Pria itu masih bisa menahan diri, memantau semua dan mempelajari satu persatu kejadian. Dia tidak habis pikir, Isac membiarkan istrinya tersiksa di sangkar emas yang ayahnya ciptakan untuk Lana.“Tinggalkan semua itu, Nyonya!” seru Pascal, ketika melihat Lana membereskan meja makan. “Kenapa?” tanya gadis itu, tak paham larangan yang dicetuskan.“Bukannya ada pegawai yang sudah dibayar untuk mengerjakan?” Menatap dengan tajam, Pascal tidak menyukai tindakan Lana yang menempatkan dirinya sebagai pembantu.“Dia terbiasa melakukan itu! Kenapa harus mengubah kalo Lana suka?!” sambar Esther, dengan muka sinis.Pascal berpaling pada wanita tua dengan raut dingin. “Bagaimana jika kamu yang menggantikan dia, Nyo

DMCA.com Protection Status