Setelah Toby melihat wajah Fifth King Dragon yang sedikit-sedikit tersenyum, dia sama sekali tidak merasa kaget. Dia tahu orang seperti apa Fifth King Dragon. Orang itu adalah orang licik yang menyembunyikan pisau di balik senyumannya itu.Kalau Fourth King Dragon, Toby juga pernah melawannya. Dia tahu kalau Fourth King Dragon bukan orang yang mudah ditangani.Dalam situasi seperti ini, Toby pun tidak gegabah. Dia tahu kekuatan Fourth King Dragon lebih besar daripada kekuatan Fifth King Dragon dan Sixth King Dragon.“Tenaga Dalam Nagaku boleh dibilang luar biasa. Aku sudah berlatih bertahun-tahun. Dalam hal tenaga dalam, sangat jarang ada orang yang bisa jadi lawanku,” kata Fourth King Dragon sambil tertawa pelan.“Itu karena kamu belum bertemu denganku,” tukas Toby tiba-tiba.Fourth King Dragon awalnya ingin menyombongkan diri. Namun, setelah mendengar kata-kata Toby, raut wajahnya langsung menjadi dingin. Toby bisa mengucapkan kata-kata seperti itu, jelas pria itu tidak memberinya mu
Fourth King Dragon dan yang lainnya menelan air liurnya susah susah payah. Mereka menolehkan ke arah Toby dengan wajah memucat. Mereka sangat takut Toby mencari mereka untuk memberikan pelajaran.“Eum … ada urusan apa?” tanya mereka dengan penasaran.Sebenarnya di dalam hati mereka saat ini dipenuhi perasaan panik. Mereka khawatir Toby datang untuk mencari mereka. Mereka tahu dengan jelas bahwa Toby bukan lawan yang bisa mereka hadapi.Semakin mereka merasa panik, mereka semakin bingung harus berbuat apa. Bagi mereka, ada baiknya juga jika mereka tiba-tiba linglung.“Aku mau tanya kalian satu pertanyaan, kalian wajib menjawabku. Nggak apa-apa kalau kalian nggak mau jawab, tapi kalian pasti akan menyesalinya,” ujar Toby dengan tiba-tiba.Fourth King Dragon dan yang lainnya merinding seketika saat mendengar ucapan tersebut. Mereka cukup paham kalau maksud dari kedatangan Toby memang untuk mencari mereka.“Sudah, kalian sebaiknya tenang dulu. Nggak perlu terlalu banyak berpikir,” kata Tob
Toby hanya diam dan memutuskan untuk mengabaikan mereka. Kematian Seventh King Dragon tidak ada hubungannya sedikit pun dengan dirinya. Kenapa First Dragon dan Dragon Queen bisa mencurigai dirinya?Apakah karena Seventh King Dragon mati di depan rumahnya? Sehingga dia dianggap ada hubungannya dengan kematian lelaki itu? Keterlaluan sekali kalau memang seperti itu.Sementara ini, Toby memutuskan untuk tidak memikirkannya terlebih dahulu. Lelaki itu bertemu dengan Tella yang terkejut ketika melihatnya.“Sebenarnya apa yang telah terjadi?” tanya Tella tidak mengerti.Toby tidak ingin membuat perempuan itu khawatir sehingga memilih untuk membohonginya dan beralasan, “Apanya yang terjadi? Aku lagi main petak umpet dengan kamu.”Tella hanya memutar bola matanya dengan bibir manyun dan berkata, “Seharusnya kamu kasih tahu aku dulu kalau mau main petak umpet. Aku nggak tahu apa pun.”“Sudah, sudah, kita pulang saja,” ajak Toby yang sudah selesai membeli barang-barang.Tella membelalak tidak pe
Ketika Weston mendengar ucapan Toby, rasa haru menyerangnya seketika. Dia tidak menyangka ternyata Toby bersedia menghadapi orang-orang itu demi dirinya. Kalau dia bukan mendengarkannya secara langsung, Weston merasa dia tidak akan memercayainya.Sebenarnya Toby khawatir dengan Helena dan yang lainnya. Sekarang mereka berada di Larnwick dan sangat rentan menjadi sasarannya First King. Memikirkan hal itu membuat Toby menghela napas berat.Dia benar-benar dibuat bingung dengan posisi maju salah dan mundur juga salah seperti ini. Tetapi Toby sudah mempersiapkan semuanya sehingga dia tetap tidak boleh menyerah dan mundur.Untuk sementara dia hanya berdoa semoga Helena dan yang lainnya bisa selalu dalam perlindungan-Nya. Meski mereka harus bersembunyi di suatu tempat juga tidak apa-apa.Setelah Toby selesai berpamitan dengan Helena, dia langsung berangkat menuju Wieland. Lelaki itu sudah cukup tahu tentang kota itu. Satu-satunya cara terbaik yang bisa Toby lakukan saat ini adalah, dia harus
“Aku sudah bukan bagian dari Spectra. Sekarang aku hanya orang biasa saja,” potong Toby.Weston terperangah di tempat ketika mendengar ucapan tersebut keluar dari bibir Toby. Dia nyaris tidak percaya kalau bukan dia yang mendengarkannya secara langsung.“Pak, kalau Bapak bukan Pemuda Spectra, berarti semakin nggak boleh bermusuhan dengan keluarga Kingdom. Aku tahu jelas tentang mereka! Bapak hanya perlu sabar sebentar dan semuanya akan terlewati.”“Sudah, kamu nggak perlu bicara begitu banyak hal yang nggak penting padaku. Aku tahu sendiri seberapa besar kemampuanku, aku akan berusaha semaksimal mungkin,” ujar Toby penuh penekanan.“Keluarga Kingdom memiliki perusahaan bisnis terbesar di dunia. Hampir semua orang penting di Wieland patuh dengan mereka. Satu kata keluarga Kingdom, maka dalam satu menit akan membuat satu keluarga lenyap!” ujar Weston lagi.Toby tidak terkejut karena meski keluarga Kingdom begitu hebat, dia juga tidak akan mundur. Dia menghadap Weston dan berkata, “Sudah,
Hendy tidak khawatir pada ancaman yang Toby berikan padanya. Yang lelaki itu khawatirkan adalah, Toby terlalu berbahaya sekali. Kalau dibiarkan terus, maka akan tidak baik buat dirinya.Karena itu, apa pun caranya dia harus mencegahnya dulu sebelum terjadi. Di mata Hendy, Toby sudah membuatnya takut. Dia ingin lelaki itu menanggung risiko dari apa yang telah dia katakan tadi.Orang yang ada di belakang Hendy terdiam. Mereka tahu bahwa lelaki itu sudah marah besar. Sehingga tidak ada yang terkejut dengan apa yang Hendy lakukan sekarang.Sedangkan di waktu yang sama, Toby sudah tiba di tempat kerja Weston. Tempat kerja lelaki itu sangat mewah dan mahal seperti selayaknya milik pengusaha besar. Toby pikir setidaknya terdapat beberapa pistol di kamar milik lelaki itu atau beberapa buah patung serta pedang besar yang terpajang di sana.Weston yang mendengar ucapan tersebut hanya menggaruk kepalanya dan berkata, “Pak, nggak seperti itu. Memangnya aku siapa? Seharusnya Bapak tahu jelas.”“Cuk
Weston membeku diam di tempatnya. Dia menahan amarahnya yang tidak bisa tersampaikan. Weston tidak sanggup berhadapan dengan Hendy yang berasal dari keluarga Kingdom.Hendy melangkahkan kakinya menuju ruang kerja Weston. Matanya langsung menangkap sosok Toby yang ada di dalam sana. Sedetik kemudian, sorot mata lelaki itu berubah tajam, dagunya terangkat angkuh dengan aura yang begitu kuat.Toby yang sudah sering berada di situasi seperti ini hanya membalas tatapan Hendy tanpa ada rasa takut sedikit pun. Tidak ada satu pun dari mereka yang berencana memutuskan tatapan membunuh itu terlebih dahulu.Mendadak Hendy merasakan sebersit hawa membunuh yang begitu menakutkan dari tatapan Toby. Aura pembunuhan tersebut membuat siapa pun yang ada di sana merinding sesaat. Dengan cepat Hendy menarik pandangannya terlebih dahulu.“Duduklah,” ujar Toby membuka suara terlebih dahulu.Hendy baru saja hendak duduk, tetapi tiba-tiba dia merasa ada yang aneh. Ruangan ini adalah ruang kerja Weston, seharu
Wajah Weston seketika berubah keruh ketika mendengar ucapan Hendy. Dia bisa dikatakan salah satu orang yang cukup terkenal di Wieland, tapi saat ini dia tidak bisa berbuat apa pun dan tidak berani membantah.Hendy menatap Toby dengan tatapan jenaka seakan lelaki itu adalah sebuah mainan. Di matanya, sehebat apa pun Toby juga tetap tidak berarti baginya. Hendy mempunyai banyak kesempatan untuk memberikan pelajaran pada lelaki itu.Dia ingin Toby tahu apa akibat dari orang yang telah menyinggungnya. Hendy awalnya ingin mencari lelaki itu di Larnwick, tapi siapa yang menyangka ternyata targetnya justru datang sendiri ke Wieland. Bukankah sama saja lelaki itu mencari mati?“Aku nggak peduli kamu seberapa hebat di Larnwick. Tapi di Wieland, kamu tetap nggak ada apa-apanya! Kamu harus tunduk dan patuh denganku!” ujar Hendy dengan angkuh.Toby tertawa ketika mendengar ucapan Hendy. Dia pikir sepertinya lelaki itu sangat gila hormat. Toby berkata pada Hendy, “Kamu ingin ribut denganku? Kamu ju