Ketika Sixth King Dragon melihat situasi ini, dia pun merasa kesal. Dia beranggapan Toby adalah orang yang tidak tahu aturan, bisa-bisanya pria itu berani berbicara dengannya seperti itu.Serangannya begitu ganas ketika Sixth King Dragon menyerang, nyaris membuat lawannya tidak mungkin bisa mengelak. Dia percaya di bawah serangannya yang sengit, lawannya pasti tidak berdaya untuk melawan.Namun kemudian, Sixth King Dragon tercengang. Ternyata kekuatan lawannya jauh di luar bayangannya. Tidak peduli bagaimana dia menyerang, dia tidak bisa melukai lawannya.“Hebat sekali,” seru Sixth King Dragon kaget.“Tinju Nagamu tetap sama, nggak hebat-hebat amat.”Setelah mendengar perkataan Toby, Sixth King Dragon merasa sangat marah. Dia merasa Toby terlalu arogan, sampai berani mengatainya seperti itu.Toby mengeluarkan Tinju Naganya. Sesekali terdengar suara auman naga. Kali ini, Sixth King Dragon ketakutan. Dia sama sekali tidak menyangka ternyata Toby begitu hebat.Sixth King Dragon mulai pani
Setelah Toby melihat wajah Fifth King Dragon yang sedikit-sedikit tersenyum, dia sama sekali tidak merasa kaget. Dia tahu orang seperti apa Fifth King Dragon. Orang itu adalah orang licik yang menyembunyikan pisau di balik senyumannya itu.Kalau Fourth King Dragon, Toby juga pernah melawannya. Dia tahu kalau Fourth King Dragon bukan orang yang mudah ditangani.Dalam situasi seperti ini, Toby pun tidak gegabah. Dia tahu kekuatan Fourth King Dragon lebih besar daripada kekuatan Fifth King Dragon dan Sixth King Dragon.“Tenaga Dalam Nagaku boleh dibilang luar biasa. Aku sudah berlatih bertahun-tahun. Dalam hal tenaga dalam, sangat jarang ada orang yang bisa jadi lawanku,” kata Fourth King Dragon sambil tertawa pelan.“Itu karena kamu belum bertemu denganku,” tukas Toby tiba-tiba.Fourth King Dragon awalnya ingin menyombongkan diri. Namun, setelah mendengar kata-kata Toby, raut wajahnya langsung menjadi dingin. Toby bisa mengucapkan kata-kata seperti itu, jelas pria itu tidak memberinya mu
Fourth King Dragon dan yang lainnya menelan air liurnya susah susah payah. Mereka menolehkan ke arah Toby dengan wajah memucat. Mereka sangat takut Toby mencari mereka untuk memberikan pelajaran.“Eum … ada urusan apa?” tanya mereka dengan penasaran.Sebenarnya di dalam hati mereka saat ini dipenuhi perasaan panik. Mereka khawatir Toby datang untuk mencari mereka. Mereka tahu dengan jelas bahwa Toby bukan lawan yang bisa mereka hadapi.Semakin mereka merasa panik, mereka semakin bingung harus berbuat apa. Bagi mereka, ada baiknya juga jika mereka tiba-tiba linglung.“Aku mau tanya kalian satu pertanyaan, kalian wajib menjawabku. Nggak apa-apa kalau kalian nggak mau jawab, tapi kalian pasti akan menyesalinya,” ujar Toby dengan tiba-tiba.Fourth King Dragon dan yang lainnya merinding seketika saat mendengar ucapan tersebut. Mereka cukup paham kalau maksud dari kedatangan Toby memang untuk mencari mereka.“Sudah, kalian sebaiknya tenang dulu. Nggak perlu terlalu banyak berpikir,” kata Tob
Toby hanya diam dan memutuskan untuk mengabaikan mereka. Kematian Seventh King Dragon tidak ada hubungannya sedikit pun dengan dirinya. Kenapa First Dragon dan Dragon Queen bisa mencurigai dirinya?Apakah karena Seventh King Dragon mati di depan rumahnya? Sehingga dia dianggap ada hubungannya dengan kematian lelaki itu? Keterlaluan sekali kalau memang seperti itu.Sementara ini, Toby memutuskan untuk tidak memikirkannya terlebih dahulu. Lelaki itu bertemu dengan Tella yang terkejut ketika melihatnya.“Sebenarnya apa yang telah terjadi?” tanya Tella tidak mengerti.Toby tidak ingin membuat perempuan itu khawatir sehingga memilih untuk membohonginya dan beralasan, “Apanya yang terjadi? Aku lagi main petak umpet dengan kamu.”Tella hanya memutar bola matanya dengan bibir manyun dan berkata, “Seharusnya kamu kasih tahu aku dulu kalau mau main petak umpet. Aku nggak tahu apa pun.”“Sudah, sudah, kita pulang saja,” ajak Toby yang sudah selesai membeli barang-barang.Tella membelalak tidak pe
Ketika Weston mendengar ucapan Toby, rasa haru menyerangnya seketika. Dia tidak menyangka ternyata Toby bersedia menghadapi orang-orang itu demi dirinya. Kalau dia bukan mendengarkannya secara langsung, Weston merasa dia tidak akan memercayainya.Sebenarnya Toby khawatir dengan Helena dan yang lainnya. Sekarang mereka berada di Larnwick dan sangat rentan menjadi sasarannya First King. Memikirkan hal itu membuat Toby menghela napas berat.Dia benar-benar dibuat bingung dengan posisi maju salah dan mundur juga salah seperti ini. Tetapi Toby sudah mempersiapkan semuanya sehingga dia tetap tidak boleh menyerah dan mundur.Untuk sementara dia hanya berdoa semoga Helena dan yang lainnya bisa selalu dalam perlindungan-Nya. Meski mereka harus bersembunyi di suatu tempat juga tidak apa-apa.Setelah Toby selesai berpamitan dengan Helena, dia langsung berangkat menuju Wieland. Lelaki itu sudah cukup tahu tentang kota itu. Satu-satunya cara terbaik yang bisa Toby lakukan saat ini adalah, dia harus
“Aku sudah bukan bagian dari Spectra. Sekarang aku hanya orang biasa saja,” potong Toby.Weston terperangah di tempat ketika mendengar ucapan tersebut keluar dari bibir Toby. Dia nyaris tidak percaya kalau bukan dia yang mendengarkannya secara langsung.“Pak, kalau Bapak bukan Pemuda Spectra, berarti semakin nggak boleh bermusuhan dengan keluarga Kingdom. Aku tahu jelas tentang mereka! Bapak hanya perlu sabar sebentar dan semuanya akan terlewati.”“Sudah, kamu nggak perlu bicara begitu banyak hal yang nggak penting padaku. Aku tahu sendiri seberapa besar kemampuanku, aku akan berusaha semaksimal mungkin,” ujar Toby penuh penekanan.“Keluarga Kingdom memiliki perusahaan bisnis terbesar di dunia. Hampir semua orang penting di Wieland patuh dengan mereka. Satu kata keluarga Kingdom, maka dalam satu menit akan membuat satu keluarga lenyap!” ujar Weston lagi.Toby tidak terkejut karena meski keluarga Kingdom begitu hebat, dia juga tidak akan mundur. Dia menghadap Weston dan berkata, “Sudah,
Hendy tidak khawatir pada ancaman yang Toby berikan padanya. Yang lelaki itu khawatirkan adalah, Toby terlalu berbahaya sekali. Kalau dibiarkan terus, maka akan tidak baik buat dirinya.Karena itu, apa pun caranya dia harus mencegahnya dulu sebelum terjadi. Di mata Hendy, Toby sudah membuatnya takut. Dia ingin lelaki itu menanggung risiko dari apa yang telah dia katakan tadi.Orang yang ada di belakang Hendy terdiam. Mereka tahu bahwa lelaki itu sudah marah besar. Sehingga tidak ada yang terkejut dengan apa yang Hendy lakukan sekarang.Sedangkan di waktu yang sama, Toby sudah tiba di tempat kerja Weston. Tempat kerja lelaki itu sangat mewah dan mahal seperti selayaknya milik pengusaha besar. Toby pikir setidaknya terdapat beberapa pistol di kamar milik lelaki itu atau beberapa buah patung serta pedang besar yang terpajang di sana.Weston yang mendengar ucapan tersebut hanya menggaruk kepalanya dan berkata, “Pak, nggak seperti itu. Memangnya aku siapa? Seharusnya Bapak tahu jelas.”“Cuk
Weston membeku diam di tempatnya. Dia menahan amarahnya yang tidak bisa tersampaikan. Weston tidak sanggup berhadapan dengan Hendy yang berasal dari keluarga Kingdom.Hendy melangkahkan kakinya menuju ruang kerja Weston. Matanya langsung menangkap sosok Toby yang ada di dalam sana. Sedetik kemudian, sorot mata lelaki itu berubah tajam, dagunya terangkat angkuh dengan aura yang begitu kuat.Toby yang sudah sering berada di situasi seperti ini hanya membalas tatapan Hendy tanpa ada rasa takut sedikit pun. Tidak ada satu pun dari mereka yang berencana memutuskan tatapan membunuh itu terlebih dahulu.Mendadak Hendy merasakan sebersit hawa membunuh yang begitu menakutkan dari tatapan Toby. Aura pembunuhan tersebut membuat siapa pun yang ada di sana merinding sesaat. Dengan cepat Hendy menarik pandangannya terlebih dahulu.“Duduklah,” ujar Toby membuka suara terlebih dahulu.Hendy baru saja hendak duduk, tetapi tiba-tiba dia merasa ada yang aneh. Ruangan ini adalah ruang kerja Weston, seharu
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro