Wajah Weston seketika berubah keruh ketika mendengar ucapan Hendy. Dia bisa dikatakan salah satu orang yang cukup terkenal di Wieland, tapi saat ini dia tidak bisa berbuat apa pun dan tidak berani membantah.Hendy menatap Toby dengan tatapan jenaka seakan lelaki itu adalah sebuah mainan. Di matanya, sehebat apa pun Toby juga tetap tidak berarti baginya. Hendy mempunyai banyak kesempatan untuk memberikan pelajaran pada lelaki itu.Dia ingin Toby tahu apa akibat dari orang yang telah menyinggungnya. Hendy awalnya ingin mencari lelaki itu di Larnwick, tapi siapa yang menyangka ternyata targetnya justru datang sendiri ke Wieland. Bukankah sama saja lelaki itu mencari mati?“Aku nggak peduli kamu seberapa hebat di Larnwick. Tapi di Wieland, kamu tetap nggak ada apa-apanya! Kamu harus tunduk dan patuh denganku!” ujar Hendy dengan angkuh.Toby tertawa ketika mendengar ucapan Hendy. Dia pikir sepertinya lelaki itu sangat gila hormat. Toby berkata pada Hendy, “Kamu ingin ribut denganku? Kamu ju
Hendy yang semula merasa percaya dengan kemampuan anak buahnya mulai terlihat tidak tenang ketika menyaksikan kejadian selanjutnya. Kemampuan yang ditunjukkan oleh Toby sungguh di luar yang dia bayangkan.Awalnya Hendy pikir dirinya terlalu mengagungkan Toby. Tetapi sekarang dia baru mengetahui bahwa dirinya yang terlalu mendewakan anak buahnya sendiri.Puluhan anak buah yang dia bawa tadi kalah di tangan Toby. Mereka semua tersungkur tidak berdaya dan tidak bisa melakukan perlawanan lagi. Hendy melongo dan tercengang dengan wajah yang sangat keruh.Dia pikir Toby akan mendapat sedikit pelajaran darinya, tapi siapa sangka ternyata Toby begitu hebat. Semua anak buah Hendy terlihat babak belur dan meringkuk sambil merintih kesakitan.Toby mengangkat wajahnya dan menatap Hendy sambil berkata, “Aku harap kamu bisa memikirkan lagi lebih matang untuk pilihan yang akan kamu ambil. Kalau tidak, kamu hanya akan rugi.”“Kamu sedang mengancamku?” tanya Hendy yang mencoba melawan Toby. Dia menatap
Semua orang dibuat terkejut dan tidak percaya. Kalau bukan mereka sendiri yang menyaksikannya secara langsung, sepertinya mereka tidak akan memercayainya. Hasil ini jauh di luar ekspektasi mereka dan tidak pernah bisa mereka tebak.Hendy mulai dibuat takut karena tahu bahwa cara seperti itu tidak mempan di diri Toby. Dia pikir Toby bisa termakan omongannya dan mundur teratur. Tetapi ternyata lelaki itu justru bersikap semakin berani.“Eum … kamu lepaskan saja aku, aku nggak akan mengulanginya lagi,” ujar Hendy yang mulai merasakan dirinya berada di ujung kematian. Kalau dia tidak mengalah, bisa saja Toby akan membunuhnya.Hendy tidak menyangka bahwa dia akan merasakan perasaan seperti ini.Toby mendengus dan berkata, “Iyakah? Kamu mau aku melepaskanmu? Kamu terlalu polos.”Hendy mencoba menarik napas dalam-dalam kemudian berkata pada Toby, “Kamu lepaskan saja aku, aku jamin kerja samanya akan tetap berlanjut. Aku nggak akan menahanmu lagi.”Saat Toby mendengarkan ucapan tersebut, dia m
Pemikiran tersebut membuatnya sangat tertekan dan tidak percaya.“Bukannya kamu sangat hebat?! Kalau gitu, coba tunjukkan padaku kehebatanmu!” sahut Toby pada Hendy.Hendy dibuat membisu di tempatnya dan langsung bergegas kabur dari sana. Para anak buahnya yang lain hanya bisa menundukkan kepalanya dan tidak berani menatap mata Hendy. Mereka semua tahu kalau majikannya ini pasti sangat marah dan tidak akan ada gunanya mereka menghindar.Setelah Weston melihat Hendy telah pergi menjauh, dia bertanya pada Toby dengan nada penasaran, “Pak Toby, apa yang telah terjadi? Nggak ada gunanya juga Bapak meminta surat perjanjian ini.”“Ini akan berguna untuk ke depannya. Mending ada dibandingkan nggak ada sama sekali,” kata Toby yang membuat Weston terdiam. Dia berpikir sejenak dan mendadak merasa kagum dengan Toby.“Pak Toby, hanya Bapak yang bisa memikirkan segalanya dengan matang. Tapi Hendy pasti akan datang mencari masalah lagi kemungkinan besar dia akan memanggil orang lain,” kata Weston.“
Hendy tahu kalau Adam sedang menertawakan dirinya, tetapi dia memilih untuk tidak mendengarkan ucapan lelaki itu. Adam sendiri juga tidak melanjutkan aksinya untuk mempersulit adiknya.Saat dia melihat ekspresi Hendy, lelaki itu tahu bahwa adiknya sedang mengalami kesulitan. Jika tidak, tidak mungkin dia datang mencarinya.“Bilang saja, ada urusan apa kamu mencariku?” tanya Adam dengan datar. Dia tahu kalau setiap kedatangan Hendy tidak pernah ada hal yang baik, sehingga Adam tidak ada niat untuk berbasa-basi dengan lelaki itu.Hendy langsung berkata jujur dan menceritakan apa yang telah dia alami. Ketika Adam selesai mendengar keseluruhan ceritanya, dia tidak percaya bahwa apa yang dia dengar barusan tadi adalah nyata. Semuanya jauh dari apa yang dia bayangkan sebelumnya.Bahkan Adam curiga apakah Hendy tengah membohonginya. Ekspresi Adam berubah seketika dan menganggap ada yang aneh dari ini semua.“Nggak mungkin, kan? Di Larnwick ada orang yang sehebat itu? Bahkan kamu saja nggak sa
Hendy langsung menjawab, “Kak, ini barang bagus. Kakak harus memanfaatkan kesempatan ini!”Adam terlihat hening sejenak sambil berpikir keras. Dia terlihat sedikit tertarik karena tidak menyangka akan ada kejadian seperti ini. Dia menggosok kedua tangannya sambil berkata, “Eum … memangnya aku ada kesayangan apa?”Sebenarnya dia hanya sedang memikirkan pilihan apa yang harus dia ambil. Adam memang memiliki satu kesayangan tetapi dia tidak ingin membiarkan kesayangannya ini turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini.“Kak, bukannya Kakak ada seekor elang? Kakak bisa membiarkan elang itu turun tangan,” ujar Hendy.Mendengar ucapan tersebut, ekspresi Adam langsung berubah keruh. Dia berkata pada Hendy, “Jangan pakai cara ini, dia itu kesayanganku, aku nggak akan membiarkan dia turun tangan!”“Kak, demi burung ini sebaiknya Kakak memikirkannya lagi,” kata Hendy mencoba membujuk.Adam mendengus sinis dan berkata, “Baiklah, kali ini aku akan membantumu. Tapi nggak peduli berhasil atau nggak
Toby tidak menyangka ternyata elang laut tersebut sedang menyerang dirinya. Dia yakin elang ini pasti mendapat instruksi dari seseorang. Jika tidak, dia juga tidak mungkin langsung menjadikan Toby sebagai target sasarannya.Weston dibuat tercengang di tempat, dia terkejut hingga tidak sanggup mengeluarkan suara sedikit pun. Hingga pada akhirnya dia hanya bisa berkata, “Pak Toby, hati-hati! Elang ini adalah peliharaan dari Adam, dia sangat buas!”Toby tidak tahu siapa Adam yang disebut oleh Weston, tetapi yang pasti dia yakin kalau elang ini adalah milik keluarga Kingdom.Dia tidak menyangka ternyata keluarga Kingdom akan menjadikannya target sasaran dalam waktu yang begitu singkat. Toby tidak merasa gusar dan panik karena dia harus menaklukkan elang ini terlebih dahulu.Elang laut tersebut kembali menyerang Toby, tetapi lelaki itu berhasil menghindarinya. Sofa yang ada di samping Toby robek karena cakaran tajam elang tersebut. Dengan refleks Toby mengambil gelas dan melemparkan gelas t
Awalnya Weston masih tampak sedikit ragu. Akan tetapi ketika pintu telah dibuka, dia terkejut melihat orang yang berdiri di depan pintu adalah Adam. Toby ini benar-benar hebat, dia bahkan bisa menebak masalah seperti ini dengan begitu rinci. Adam berdiri di depan pintu dan menatap Weston dengan dingin sambil berkata, “Bagaimana dengan elang aku?” Weston tidak menjawab apa pun dan hanya memberikan jalan untuk Adam berjalan masuk. Dia melirik Toby sekilas dan beralih pada elang yang sedang tidak sadarkan diri. Saat dia menemukan elang itu, wajahnya mendadak menggelap. Dia mengira elang miliknya sudah mati sehingga telapak tangannya terkepal erat dan matanya mengeluarkan bara api. “Sebenarnya apa yang terjadi?! Kenapa kalian membunuh elang peliharaanku?!” tanya Adam dengan suara dingin. “Elang peliharaan kamu menyerangku, jadi masuk akal kalau aku membunuh dia. Ini sebagai bentuk perlindungan diriku,” jawab Toby dengan tidak kalah dingin. Untuk sesaat Adam tidak bersuara dan tidak be
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro