Weston membeku diam di tempatnya. Dia menahan amarahnya yang tidak bisa tersampaikan. Weston tidak sanggup berhadapan dengan Hendy yang berasal dari keluarga Kingdom.Hendy melangkahkan kakinya menuju ruang kerja Weston. Matanya langsung menangkap sosok Toby yang ada di dalam sana. Sedetik kemudian, sorot mata lelaki itu berubah tajam, dagunya terangkat angkuh dengan aura yang begitu kuat.Toby yang sudah sering berada di situasi seperti ini hanya membalas tatapan Hendy tanpa ada rasa takut sedikit pun. Tidak ada satu pun dari mereka yang berencana memutuskan tatapan membunuh itu terlebih dahulu.Mendadak Hendy merasakan sebersit hawa membunuh yang begitu menakutkan dari tatapan Toby. Aura pembunuhan tersebut membuat siapa pun yang ada di sana merinding sesaat. Dengan cepat Hendy menarik pandangannya terlebih dahulu.“Duduklah,” ujar Toby membuka suara terlebih dahulu.Hendy baru saja hendak duduk, tetapi tiba-tiba dia merasa ada yang aneh. Ruangan ini adalah ruang kerja Weston, seharu
Wajah Weston seketika berubah keruh ketika mendengar ucapan Hendy. Dia bisa dikatakan salah satu orang yang cukup terkenal di Wieland, tapi saat ini dia tidak bisa berbuat apa pun dan tidak berani membantah.Hendy menatap Toby dengan tatapan jenaka seakan lelaki itu adalah sebuah mainan. Di matanya, sehebat apa pun Toby juga tetap tidak berarti baginya. Hendy mempunyai banyak kesempatan untuk memberikan pelajaran pada lelaki itu.Dia ingin Toby tahu apa akibat dari orang yang telah menyinggungnya. Hendy awalnya ingin mencari lelaki itu di Larnwick, tapi siapa yang menyangka ternyata targetnya justru datang sendiri ke Wieland. Bukankah sama saja lelaki itu mencari mati?“Aku nggak peduli kamu seberapa hebat di Larnwick. Tapi di Wieland, kamu tetap nggak ada apa-apanya! Kamu harus tunduk dan patuh denganku!” ujar Hendy dengan angkuh.Toby tertawa ketika mendengar ucapan Hendy. Dia pikir sepertinya lelaki itu sangat gila hormat. Toby berkata pada Hendy, “Kamu ingin ribut denganku? Kamu ju
Hendy yang semula merasa percaya dengan kemampuan anak buahnya mulai terlihat tidak tenang ketika menyaksikan kejadian selanjutnya. Kemampuan yang ditunjukkan oleh Toby sungguh di luar yang dia bayangkan.Awalnya Hendy pikir dirinya terlalu mengagungkan Toby. Tetapi sekarang dia baru mengetahui bahwa dirinya yang terlalu mendewakan anak buahnya sendiri.Puluhan anak buah yang dia bawa tadi kalah di tangan Toby. Mereka semua tersungkur tidak berdaya dan tidak bisa melakukan perlawanan lagi. Hendy melongo dan tercengang dengan wajah yang sangat keruh.Dia pikir Toby akan mendapat sedikit pelajaran darinya, tapi siapa sangka ternyata Toby begitu hebat. Semua anak buah Hendy terlihat babak belur dan meringkuk sambil merintih kesakitan.Toby mengangkat wajahnya dan menatap Hendy sambil berkata, “Aku harap kamu bisa memikirkan lagi lebih matang untuk pilihan yang akan kamu ambil. Kalau tidak, kamu hanya akan rugi.”“Kamu sedang mengancamku?” tanya Hendy yang mencoba melawan Toby. Dia menatap
Semua orang dibuat terkejut dan tidak percaya. Kalau bukan mereka sendiri yang menyaksikannya secara langsung, sepertinya mereka tidak akan memercayainya. Hasil ini jauh di luar ekspektasi mereka dan tidak pernah bisa mereka tebak.Hendy mulai dibuat takut karena tahu bahwa cara seperti itu tidak mempan di diri Toby. Dia pikir Toby bisa termakan omongannya dan mundur teratur. Tetapi ternyata lelaki itu justru bersikap semakin berani.“Eum … kamu lepaskan saja aku, aku nggak akan mengulanginya lagi,” ujar Hendy yang mulai merasakan dirinya berada di ujung kematian. Kalau dia tidak mengalah, bisa saja Toby akan membunuhnya.Hendy tidak menyangka bahwa dia akan merasakan perasaan seperti ini.Toby mendengus dan berkata, “Iyakah? Kamu mau aku melepaskanmu? Kamu terlalu polos.”Hendy mencoba menarik napas dalam-dalam kemudian berkata pada Toby, “Kamu lepaskan saja aku, aku jamin kerja samanya akan tetap berlanjut. Aku nggak akan menahanmu lagi.”Saat Toby mendengarkan ucapan tersebut, dia m
Pemikiran tersebut membuatnya sangat tertekan dan tidak percaya.“Bukannya kamu sangat hebat?! Kalau gitu, coba tunjukkan padaku kehebatanmu!” sahut Toby pada Hendy.Hendy dibuat membisu di tempatnya dan langsung bergegas kabur dari sana. Para anak buahnya yang lain hanya bisa menundukkan kepalanya dan tidak berani menatap mata Hendy. Mereka semua tahu kalau majikannya ini pasti sangat marah dan tidak akan ada gunanya mereka menghindar.Setelah Weston melihat Hendy telah pergi menjauh, dia bertanya pada Toby dengan nada penasaran, “Pak Toby, apa yang telah terjadi? Nggak ada gunanya juga Bapak meminta surat perjanjian ini.”“Ini akan berguna untuk ke depannya. Mending ada dibandingkan nggak ada sama sekali,” kata Toby yang membuat Weston terdiam. Dia berpikir sejenak dan mendadak merasa kagum dengan Toby.“Pak Toby, hanya Bapak yang bisa memikirkan segalanya dengan matang. Tapi Hendy pasti akan datang mencari masalah lagi kemungkinan besar dia akan memanggil orang lain,” kata Weston.“
Hendy tahu kalau Adam sedang menertawakan dirinya, tetapi dia memilih untuk tidak mendengarkan ucapan lelaki itu. Adam sendiri juga tidak melanjutkan aksinya untuk mempersulit adiknya.Saat dia melihat ekspresi Hendy, lelaki itu tahu bahwa adiknya sedang mengalami kesulitan. Jika tidak, tidak mungkin dia datang mencarinya.“Bilang saja, ada urusan apa kamu mencariku?” tanya Adam dengan datar. Dia tahu kalau setiap kedatangan Hendy tidak pernah ada hal yang baik, sehingga Adam tidak ada niat untuk berbasa-basi dengan lelaki itu.Hendy langsung berkata jujur dan menceritakan apa yang telah dia alami. Ketika Adam selesai mendengar keseluruhan ceritanya, dia tidak percaya bahwa apa yang dia dengar barusan tadi adalah nyata. Semuanya jauh dari apa yang dia bayangkan sebelumnya.Bahkan Adam curiga apakah Hendy tengah membohonginya. Ekspresi Adam berubah seketika dan menganggap ada yang aneh dari ini semua.“Nggak mungkin, kan? Di Larnwick ada orang yang sehebat itu? Bahkan kamu saja nggak sa
Hendy langsung menjawab, “Kak, ini barang bagus. Kakak harus memanfaatkan kesempatan ini!”Adam terlihat hening sejenak sambil berpikir keras. Dia terlihat sedikit tertarik karena tidak menyangka akan ada kejadian seperti ini. Dia menggosok kedua tangannya sambil berkata, “Eum … memangnya aku ada kesayangan apa?”Sebenarnya dia hanya sedang memikirkan pilihan apa yang harus dia ambil. Adam memang memiliki satu kesayangan tetapi dia tidak ingin membiarkan kesayangannya ini turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini.“Kak, bukannya Kakak ada seekor elang? Kakak bisa membiarkan elang itu turun tangan,” ujar Hendy.Mendengar ucapan tersebut, ekspresi Adam langsung berubah keruh. Dia berkata pada Hendy, “Jangan pakai cara ini, dia itu kesayanganku, aku nggak akan membiarkan dia turun tangan!”“Kak, demi burung ini sebaiknya Kakak memikirkannya lagi,” kata Hendy mencoba membujuk.Adam mendengus sinis dan berkata, “Baiklah, kali ini aku akan membantumu. Tapi nggak peduli berhasil atau nggak
Toby tidak menyangka ternyata elang laut tersebut sedang menyerang dirinya. Dia yakin elang ini pasti mendapat instruksi dari seseorang. Jika tidak, dia juga tidak mungkin langsung menjadikan Toby sebagai target sasarannya.Weston dibuat tercengang di tempat, dia terkejut hingga tidak sanggup mengeluarkan suara sedikit pun. Hingga pada akhirnya dia hanya bisa berkata, “Pak Toby, hati-hati! Elang ini adalah peliharaan dari Adam, dia sangat buas!”Toby tidak tahu siapa Adam yang disebut oleh Weston, tetapi yang pasti dia yakin kalau elang ini adalah milik keluarga Kingdom.Dia tidak menyangka ternyata keluarga Kingdom akan menjadikannya target sasaran dalam waktu yang begitu singkat. Toby tidak merasa gusar dan panik karena dia harus menaklukkan elang ini terlebih dahulu.Elang laut tersebut kembali menyerang Toby, tetapi lelaki itu berhasil menghindarinya. Sofa yang ada di samping Toby robek karena cakaran tajam elang tersebut. Dengan refleks Toby mengambil gelas dan melemparkan gelas t