Share

137. Bunga Terakhir?

“Perempuan pembawa sial!" desis Lucy tajam. "Gara-gara kamu anak saya jadi celaka!”

Jingga tercenung. Ia diam saat Lucy mendorong bahunya dengan kasar.

Seakan belum puas menyudutkan Jingga, dengan penuh amarah Lucy berseru, “Kalau kamu tidak mengganggu dia di kantor tadi siang, dan kalau dia tidak menyusul kamu, anak saya akan baik-baik saja sekarang!”

Lucy kembali mendorong bahu Jingga. “Sekarang apa yang akan kamu lakukan?! Kamu harus bertanggung jawab kalau anak saya kenapa-napa!” teriak Lucy lagi, suaranya menggema di lorong yang sepi itu.

“Mi! Sudahlah! Ngapain, sih, marah-marah?” Amarylis mengingatkan dengan ekspresinya yang tampak kacau. Matanya sembab. Tubuhnya terlihat lemah.

Namun, Lucy tidak menghiraukannya. Bak orang kesetanan, dia mendorong bahu Jingga sekali lagi, lalu menjambak rambutnya sambil menyerukan sumpah serapah dengan marah.

Jingga hanya diam dengan tatapan menerawang. Ia tak memiliki keinginan untuk melawan. Botol infusan terjatuh dari tangannya, menyebabkan d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (13)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
apa yang di rasakan jingga sekarang....itulah yang di rasakan Davin dulu
goodnovel comment avatar
kak rose
apa kecelakaan ini ada kaitannya dg Chelsea??
goodnovel comment avatar
karz_1112
kayak nya si perbuatan chelsea family deh... mau mancing jingga klr rmh dan dibikin celaka...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status