Share

140. Misuh-Misuh

“Gimana kepala kamu? Masih sakit?” Jingga menutup pintu di belakangnya.

Pria yang semula sedang menatap ke arah luar jendela itu seketika menoleh, menatap kaki Jingga dengan tatapan dingin dan menelisik. Ia tidak menjawab pertanyaan Jingga.

“Kamu pasti bingung dengan kenyataan yang kamu dapati sekarang.” Jingga menarik sebuah kursi di pinggir ranjang dan mendaratkan bokongnya di sana. “Termasuk kaki aku. Dari tadi kamu terus menerus menatapnya. Kenapa? Kaki aku indah juga, bukan?”

Davin mendengus kasar dan membuang muka ke arah lain.

Meski terkesan diabaikan, Jingga sama sekali tidak menyerah. Ia kembali bertanya, “Ada yang kamu inginkan sekarang? Minum mungkin? Atau makanan? Tiga hari nggak bangun sepertinya perutmu—“

“Aku ingin kamu pergi dari hadapanku,” sela Davin dengan suara dingin, ia sibuk dengan remote televisi, memindah-mindahkan chanel tanpa minat.

Jingga tertawa pelan. Tawanya berhasil mengundang perhatian Davin yang langsung menatapnya dengan mata melebar tajam.

“Kenapa t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (24)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
orang hilang ingatan tapi malah lucu wkwkwkwk
goodnovel comment avatar
kak rose
wkwkwkwk....Davin kembali ke mode kulkas. Dingin,galak, jutek, judes..qiqiqiqii tapi lucuuuu. Cieeee yg barusan ngusir, pas Jingga pergi ada yg merasa kesepiaan tuuh...
goodnovel comment avatar
Murnawati
ingatan bisa aja hilang tapi hati dan perasaan cinta tidak bisa hilang begitu aja..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status