Share

Menolak Permintaan Sang Kakak

"Mengapa kamu yang menampar adikku, hah?" Intan tidak tahan. Ia berdiri dan menatap Delia dengan tatapan nyalang.

"Harusnya adikku yang menampar wajah busukmu itu! Manusia gila mana yang selingkuh dengan iparnya sendiri?" Intan menunjuk wajah Delia.

"Tidak usah ikut campur urusanku, Kak. Apa bedanya dengan dirimu? Kau pun seorang penjilat! Menjilat keluarga ini demi keuntungan materi!!" Delia menatap Intan dengan beringas, walau air mata masih menitik di matanya.

"Kita berbeda, hey pel*cur!! Ah tidak, kau lebih rendah dari itu. Pel*cur masih dibayar, tapi kau? Kau hanya di nikmati dengan gratisan! Haha!!" Intan menatap Delia tak kalah sengit. Hati Delia sangat sakit mendengar ucapan Intan.

"Peselingkuh memang selalu playing victim. Merasa dirinya korban. Jika memang kau memiliki uneg-uneg, mengapa tidak kau langsung katakan padaku??" Teriak Rizal. Lava kemarahan begitu mendidih dalam dirinya.

"Apa aku pernah menyakitimu? Apa aku pernah memperlakulanmu dengan buruk? Walau aku meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status