Sofia termenung di dalam kamarnya. Ia menatap ponsel miliknya dengan tatapan tak terbaca. Wanita itu kemudian melamun usai melihat layar gadgetnya. Bukan mengenai berita pertunangannya yang sudah tersebar seantero negeri, akan tetapi ada kabar mengejutkan yang membuat hatinya sedikit terganggu. Ketukan di pintu membuat lamunan janda cantik itu buyar. Tampak Sri masuk dengan wajah yang amat gusar. "Sofia, kamu sudah tahu mengenai kabar keluarga mantan suamimu?" Tanya Sri hati-hati. Ia mendudukan dirinya di kasur empuk milik putrinya. "Sudah, Bu. Sofia tidak menyangka jika Mbak Delia dan Daffa bermain api. Sepertinya selama ini gerak geriknya tidak mencurigakan," jawab Sofia sembari menerawang jauh, mencoba mengingat setiap interaksi pramugari cantik dan pilot itu. "Tidak mencurigakan karena kamu jarang sekali ada di lingkungan keluarga Bu Laksmi. Bukan begitu?" Sri menjawab. "Iya, Bu. Kasihan Mas Rizal dan Mega. Semoga mereka kuat dengan cobaan ini!" Sofia mendoakan keduanya d
Kedua alis Mega tertaut, hatinya begitu mendidih saat membaca komentar netizen di konten yang sudah di upload beberapa kali oleh akun gosip. Tak lupa akun gosip itu mencantumkan nama Lily sebagai narasumber dan penggunggah video pertama. "Pantas saja tergoda, ternyata pelakornya lebih cantik dari istri sah! Istri sahnya juga bodoh, bisa-bisanya memilih suami b3r*ngsek dari pada kakak kandung sendiri!" Tulis salah satu warganet. "Kasian ya jadi Mas Rizal! Sudah diselingkuhi, diabaikan adik dan ibu sendiri juga. Kurang ajar emang adik dan ibu kandungnya! Semangat ya, Mas Rizal! Kamu berhak dapat istri yang lebih baik. Adik dan ibumu buang aja ke laut!" Timpal netizen lain yang terlihat greget dengan kelakuan Mega dan Bu Laksmi. "Laki modelan kaya gitu masih dimaafin? Tunggu aja selingkuh lagi di belakang kamu, Mbak! Jangan mentang-mentang suami pilot, tapi kamu jadi gak ada harga diri! Haha ups," netizen lain tak kalah pedas berkomentar. "Jijik banget kalau gue! Udah culap celup
Semenjak Eril menampar pipi dan menghancurkan ponselnya, Lily segera pergi dari rumah itu. Ia merasa saat ini suasana di rumah Bu Laksmi tengah panas dan ia harus mengungsi sementara. Lily membawa baju ala kadarnya karena ia tidak berniat pergi dalam jangka waktu yang lama. Lily yakin jika sang suami akan menyusulnya ke rumah kedua orang tuanya. Saat pulang ke rumah orang tuanya, hal pertama yang Lily lakukan adalah membetulkan layar ponselnya yang hancur karena lemparan sang suami. Lily tersenyum puas kala ponselnya berhasil di perbaiki tanpa menghilangkan data penting di dalamnya. Lily tidak merasa bersalah sama sekali. Bahkan Lily menganggap dirinya pahlawan karena ia sudah memberikan hukuman sosial pada Delia dan Daffa, tanpa berkaca diri bahwa dirinya tak ada bedanya dengan kedua iparnya itu. Lily menatap gawainya, ia bertambah senang saat like dan komentar terus membanjiri akun toktok dan inst*gr4mnya. Jamal dan Tika yang mengetahui kepulangan Lily pun dibuat resah. Pasalnya
Rizal menatap iba sepasang suami istri yang tengah menangis di hadapannya. Kini dirinya tengah duduk berhadapan dengan kedua mertua dan kakak iparnya. Ya, memang Rizal datang ke kediaman kedua orang tua Delia yang terletak di luar pulau, tepatnya sering disebut pulau Andalas. Rizal memang mengajukan cuti yang lumayan panjang karena dirinya harus menjelaskan perihal gugatan perceraiannya kepada kedua orang tua Delia. Bagaimana pun, Rizal harus mengembalikan Delia secara baik-baik pada kedua orang tuanya sebagaimana dia pun pernah meminta Delia secara baik-baik saat akan menikahi wanita itu. "Kami sudah menerima surat gugatan perceraian darimu, Nak," lirih Bu Asri, ibu dari Delia. "Syukurlah jika sudah dikirimkan oleh pengadilan agama," Rizal tersenyum tipis walaupun hatinya terasa sangat hancur. Bagaimana tidak, kediaman kedua orang tua Delia benar-benar membawa ingatan Rizal pada masa-masa ia kasmaran dengan wanita yang tengah berbadan dua itu. Rizal teringat ia melaksanakan ak
Hartanto menatap marah melihat cuplikan video yang ada di ponsel ajudannya. Bagaimana tidak, pagi hari sang ajudan datang tergopoh-gopoh ke ruangannya dan memperlihatkan konten yang sedang hangat-hangatnya itu. Hartanto melihat kisah hidup cucunya dijadikan konten dan viral ke seluruh penjuru negeri. Hartanto tak terima ada yang mengusik kehidupan keluarganya. Dengan cepat, pengusaha itu memanggil orang kepercayaannya yang ahli dengan teknologi dan informatika. Hartanto menugaskan untuk menyelidiki siapa di balik akun yang sudah memviralkan masa lalu Sofia. Sang ajudan memberikan analisanya pada sang tuan. Akun itu sengaja dibuat untuk membuat tandingan atas akun yang sudah memviralkan perselingkuhan seorang pilot dan pramugari. Hartanto tak paham, apa hubungan video perselingkuhan pilot dengan kisah rumah tangga cucunya? Hartanto yang pernah menyeldiki keluarga Eril memang lupa dengan detail pekerjaan keluarga Bu Laksmi. Tak ingin dilanda kebingungan lagi, Hartanto memutuskan unt
Rizal kini tinggal menunggu sidang perceraiannya saja, karena ia tahu jika surat dari pengadilan agama sudah dikirimkan ke kediaman orang tua Delia. Rizal hari ini mengurus rumahnya yang disewakan kepada orang lain. Berhubung masa sewa akan berakhir akhir bulan nanti. Rizal berniat tak akan menyewakannya lagi. Ia menawarkan kepada orang yang menyewanya itu untuk membeli rumahnya. Beruntung penyewa rumahnya itu menyanggupi, meskipun akan meminjam uang ke bank untuk membeli rumah Rizal. Rencananya Rizal akan membagi dua hasil penjualan rumah itu dengan Delia. Walau Delia salah, Rizal tak mau zolim dengan mengambil hak wanita itu, karena selama ini Delia pun membantu perekonomian keluarga kecilnya dengan bekerja sebagai seorang pramugari senior di maskapai yang sangat terkenal di negara ini. Sehingga Delia selalu membeli kebutuhannya tanpa harus meminta pada Rizal. Rizal pun tak enak berlama-lama di rumah Dicky dan Intan. Ia sudah mendaftarkan dirinya mengikuti seleksi calon pegawa
Ami dan Setiawan mendatangi kediaman Bu Laksmi. Ibu dan Bapak mertua dari Mega itu ingin bertemu dengan sang putra yang sudah beberapa hari ini dihujat oleh seluruh negeri. Ami pun masuk ke dalam rumah Bu Laksmi dengan pongah. Ia mengipas-ngipas wajahnya dan duduk dengan angkuh di sofa yang ada di ruang tamu. "Monggo, Bu! Silahkan di minum tehnya!" Bu Laksmi membawa teh manis hangat dan beberapa cemilan ke hadapan besannya itu. Ibu empat orang anak itu menyimpan cemilan yang ia bawa dengan penuh santun. Raut wajahnya begitu ceria seolah tidak ada masalah di dalam keluarganya. "Teh aja, Bu? Aku pengen Vanila latte!" Ucap Ami dengan dagunya yang selalu ia angkat ke atas. "Saya juga maunya kopi Arabian saja!" Tambah Pak Setiawan dengan wajah yang tak ada ramah-ramahnya. "Baik, saya buatkan," Bu Laksmi yang sedikit dongkol pun kembali ke dapur. Untung saja semua tersedia di dapurnya karena minuman-minuman yang besannya sebutkan memang selalu tersedia di dapurnya. Stok belanjaan ya
Mega sendiri sudah dibuat dongkol setengah mati oleh kedua mertuanya. Ditambah Daffa yang hanya diam saja tanpa membela dirinya semakin membuat Mega murka. Mega sendiri tidak mengerti mengapa mertuanya itu sekarang tidak senang mendengar dirinya hamil. Bukankah waktu itu Ami menginginkan Mega agar segera hamil? "Mi, aku sendiri tidak ingin suamiku selingkuh, apalagi itu dengan istri kakakku sendiri. Lagi pula mengapa kalian jadi tidak senang aku hamil? Bukankah dulu kalian ingin aku segera hamil?" Mega menatap nanar kedua mertuanya. Tak menyangka jika keduanya membuat mental Mega breakdown. "Iya itukan dulu, Ga. Punya banyak cucu tuh pusing. Kalau salah satu engga diperhatiin nanti baper kedua orang tuanya. Buat saat ini cucu dari Resya aja cukup," jawab Ami dengan entengnya. Lagi-lagi Mega sakit hati saat Resya disebut. Resya adalah menantu dari Ami. Ia istri dari Rafa, kakaknya Daffa. Sepertinya Resya memang menantu kesayangan Ami. Entah menantu seperti apa Resya itu, Mega han