Rizal menatap iba sepasang suami istri yang tengah menangis di hadapannya. Kini dirinya tengah duduk berhadapan dengan kedua mertua dan kakak iparnya. Ya, memang Rizal datang ke kediaman kedua orang tua Delia yang terletak di luar pulau, tepatnya sering disebut pulau Andalas. Rizal memang mengajukan cuti yang lumayan panjang karena dirinya harus menjelaskan perihal gugatan perceraiannya kepada kedua orang tua Delia. Bagaimana pun, Rizal harus mengembalikan Delia secara baik-baik pada kedua orang tuanya sebagaimana dia pun pernah meminta Delia secara baik-baik saat akan menikahi wanita itu. "Kami sudah menerima surat gugatan perceraian darimu, Nak," lirih Bu Asri, ibu dari Delia. "Syukurlah jika sudah dikirimkan oleh pengadilan agama," Rizal tersenyum tipis walaupun hatinya terasa sangat hancur. Bagaimana tidak, kediaman kedua orang tua Delia benar-benar membawa ingatan Rizal pada masa-masa ia kasmaran dengan wanita yang tengah berbadan dua itu. Rizal teringat ia melaksanakan ak
Hartanto menatap marah melihat cuplikan video yang ada di ponsel ajudannya. Bagaimana tidak, pagi hari sang ajudan datang tergopoh-gopoh ke ruangannya dan memperlihatkan konten yang sedang hangat-hangatnya itu. Hartanto melihat kisah hidup cucunya dijadikan konten dan viral ke seluruh penjuru negeri. Hartanto tak terima ada yang mengusik kehidupan keluarganya. Dengan cepat, pengusaha itu memanggil orang kepercayaannya yang ahli dengan teknologi dan informatika. Hartanto menugaskan untuk menyelidiki siapa di balik akun yang sudah memviralkan masa lalu Sofia. Sang ajudan memberikan analisanya pada sang tuan. Akun itu sengaja dibuat untuk membuat tandingan atas akun yang sudah memviralkan perselingkuhan seorang pilot dan pramugari. Hartanto tak paham, apa hubungan video perselingkuhan pilot dengan kisah rumah tangga cucunya? Hartanto yang pernah menyeldiki keluarga Eril memang lupa dengan detail pekerjaan keluarga Bu Laksmi. Tak ingin dilanda kebingungan lagi, Hartanto memutuskan unt
Rizal kini tinggal menunggu sidang perceraiannya saja, karena ia tahu jika surat dari pengadilan agama sudah dikirimkan ke kediaman orang tua Delia. Rizal hari ini mengurus rumahnya yang disewakan kepada orang lain. Berhubung masa sewa akan berakhir akhir bulan nanti. Rizal berniat tak akan menyewakannya lagi. Ia menawarkan kepada orang yang menyewanya itu untuk membeli rumahnya. Beruntung penyewa rumahnya itu menyanggupi, meskipun akan meminjam uang ke bank untuk membeli rumah Rizal. Rencananya Rizal akan membagi dua hasil penjualan rumah itu dengan Delia. Walau Delia salah, Rizal tak mau zolim dengan mengambil hak wanita itu, karena selama ini Delia pun membantu perekonomian keluarga kecilnya dengan bekerja sebagai seorang pramugari senior di maskapai yang sangat terkenal di negara ini. Sehingga Delia selalu membeli kebutuhannya tanpa harus meminta pada Rizal. Rizal pun tak enak berlama-lama di rumah Dicky dan Intan. Ia sudah mendaftarkan dirinya mengikuti seleksi calon pegawa
Ami dan Setiawan mendatangi kediaman Bu Laksmi. Ibu dan Bapak mertua dari Mega itu ingin bertemu dengan sang putra yang sudah beberapa hari ini dihujat oleh seluruh negeri. Ami pun masuk ke dalam rumah Bu Laksmi dengan pongah. Ia mengipas-ngipas wajahnya dan duduk dengan angkuh di sofa yang ada di ruang tamu. "Monggo, Bu! Silahkan di minum tehnya!" Bu Laksmi membawa teh manis hangat dan beberapa cemilan ke hadapan besannya itu. Ibu empat orang anak itu menyimpan cemilan yang ia bawa dengan penuh santun. Raut wajahnya begitu ceria seolah tidak ada masalah di dalam keluarganya. "Teh aja, Bu? Aku pengen Vanila latte!" Ucap Ami dengan dagunya yang selalu ia angkat ke atas. "Saya juga maunya kopi Arabian saja!" Tambah Pak Setiawan dengan wajah yang tak ada ramah-ramahnya. "Baik, saya buatkan," Bu Laksmi yang sedikit dongkol pun kembali ke dapur. Untung saja semua tersedia di dapurnya karena minuman-minuman yang besannya sebutkan memang selalu tersedia di dapurnya. Stok belanjaan ya
Mega sendiri sudah dibuat dongkol setengah mati oleh kedua mertuanya. Ditambah Daffa yang hanya diam saja tanpa membela dirinya semakin membuat Mega murka. Mega sendiri tidak mengerti mengapa mertuanya itu sekarang tidak senang mendengar dirinya hamil. Bukankah waktu itu Ami menginginkan Mega agar segera hamil? "Mi, aku sendiri tidak ingin suamiku selingkuh, apalagi itu dengan istri kakakku sendiri. Lagi pula mengapa kalian jadi tidak senang aku hamil? Bukankah dulu kalian ingin aku segera hamil?" Mega menatap nanar kedua mertuanya. Tak menyangka jika keduanya membuat mental Mega breakdown. "Iya itukan dulu, Ga. Punya banyak cucu tuh pusing. Kalau salah satu engga diperhatiin nanti baper kedua orang tuanya. Buat saat ini cucu dari Resya aja cukup," jawab Ami dengan entengnya. Lagi-lagi Mega sakit hati saat Resya disebut. Resya adalah menantu dari Ami. Ia istri dari Rafa, kakaknya Daffa. Sepertinya Resya memang menantu kesayangan Ami. Entah menantu seperti apa Resya itu, Mega han
Hari ini Sofia mengajak Reynard berkunjung ke rumahnya. Ia sudah memberitahukan bahwa hari ini Sofia ingin berziarah ke makam anaknya yang di makamkan di pemakaman keluarga milik Bu Laksmi. Reynard sangat paham. Beberapa minggu lagi adalah pesta pernikahan mereka. Sofia pasti ingin bercerita dan memberitahukan pada buah hatinya yang telah berada di alam lain. Sofia tak hanya mengajak Reynard saja. Ada Rahman, Sri, dan Hartanto yang turut menemani Sofia. Mereka tak mau Sofia berlarut lagi dalam kesedihan ketika mengingat anaknya. Hartanto pun takut jika keluarga Bu Laksmi mengganggu atau menghalangi niat Sofia yang akan berziarah. Dengan mobil mewahnya, Reynard membukakan pintu untuk Sofia. Di belakang ada Sri, Hartanto, dan Rahman mengekori mobil dokter tampan itu dengan supir yang sudah Hartanto pekerjakan puluhan tahun. Satu mobil lagi berada di belakang mobil Rahman, mobil itu berisi ajudan yang siap untuk melindungi mereka. Hartanto memang terbiasa bepergian dengan pengawalan. H
Bu Laksmi berusaha berontak ketika para ajudan Hartanto memegangi tangannya. Di belakang Bu Laksmi pun ada Mega yang akan menarik ibunya untuk pergi dari area pemakaman. Namun Bu Laksmi tak bergerak dari tempat itu, tenaganya masih kuat walau ia tak lagi muda. "Lepasin saya, saya cuma mau ketemu Sofia!" Seru Bu Laksmi dengan tak tahu malu. Para ajudan saling melirik. Pak Ismail selaku ketua ajudan Hartanto bersiap akan menyeret Bu Laksmi. Mereka terpaksa melakukan itu, karena takut wanita paruh baya itu akan melakukan sesuatu yang membahayakan keluarga Hartanto. "Biarkan saja, Pak. Jangan diseret begitu!" Cegah Sofia saat melihat Pak Ismail yang akan menyeret tubuh mantan mertuanya. Pak Ismail pun segera melepaskan tangan ibu dari empat orang anak itu."Apa kabarnya kamu, Nak?" Bu Laksmi memeluk Sofia dengan erat, sedangkan Sofia membelalakkan matanya. Merasa terkejut dengan sikap Bu Laksmi yang berubah seratus delapan puluh derajat."Alhamdulillah baik, Bu," Sofia mengurai peluka
Lily telah dipecat dari tempatnya bekerja. Awalnya pihak perusahaan mempertahankan Lily sebagai karyawan mereka. Akan tetapi karena kasus ini yang semakin membesar, akhirnya pihak perusahaan melakukan pemutusan kerja pada Lily. Lily yang tahu dirinya dipecat pun terus memberontak hingga ia adu mulut dengan HRD. Akan tetapi, keputusan perusahaan sudah final. Lily tetap diberhentikan dari pekerjaannya karena ia membuat citra perusahaan buruk dan jatuh. Terlebih Lily menulis tempat dirinya bekerja di bio Inst*gram san juga di profil L*nkedinnya. Lily yang frustasi pun segera mengejar langkah Chaeril yang akan masuk ke dalam mobilnya. Pria itu memang masih saja mengacuhkan Lily karena skandal video yang Lily buat membuat Bu Laksmi dan Mega hancur. Kini ibu dan adik kandungnya itu dihujat oleh seluruh negeri. Eril sangat marah dengan tindakan Lily yang seolah tak memikirkan hidup mereka. Puncaknya kemarahan Eril adalah saat seseorang membuka juga tabir perselingkuhan dirinya dan Lily kal