Share

Bagian 25

Iyan tidak langsung menjawab saran yang disampaikan oleh Maya. Hal yang selama ini menjadi pantangan dalam hidupnya adalah, meminta maaf. Terlebih pada Nia. Sosok yang bagi dia dianggap menjadi sumber dari penderitaan yang keluarganya alami.

Maya hanya terdiam. Mengamati raut wajah di hadapannya yang mulai berubah murung. Wanita itu tahu, Iyan tipe orang yang susah untuk meminta maaf. Akan tetapi, dirinya telah berjanji pada sang bapak. Akan membantu Iyan untuk berubah.

“Kamu mau terus-terusan seperti ini. Mas? Kamu tega membiarkan Aira hidup dikucilkan terus menerus? Dan kamu tahan, berada dalam situasi tidak punya keluarga tempat mengadu?” tanya Maya setelah lama saling diam.

Lagi. Iyan hanya merespon pertanyaan Maya dengan sikap bisunya. Sejenak merasa menyesal, mengapa ia mau diajak makan bersama bila ujungnya adalah memintanya untuk minta maaf.

“Hiduplah dengan damai, tanpa rasa dendam. Terlebih, dendam kamu itu kamu tujukan pada orang yang salah, Mas. Bila ternyata, mereka yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status