Share

Bagian 30

Sepanjang perjalanan, Maya tidak saling bicara dengan Iyan. Ia lebih memilih menikmati perjalanan yang mulai menanjak dengan menembus hutan pinus. Udara yang terasa dingin membuatnya mengeratkan jaket yang ia pakai. Sesekali, dirinya menguap menahan kantuk. Namun, akhirnya terlelap juga.

Saat sampai di jalan depan rumah Nia, Maya dibangunkan oleh pemuda yang menyupiri mobil. Setelah mencoba mengumpulkan kesadaran, Maya akhirnya turun dari mobil.

Ditatapnya wajah Iyan yang terlihat ragu, enggan dan takut. Berbagai macam ekspresi yang bercampur menjadi satu.

Tak bisa dipungkiri, suami dari Rani itu begitu takut untuk bertemu wanita yang dulu menjadi kakak iparnya.

“Ayo, kita masuk,” ajak Maya ragu.

Mereka berdua berjalan beriringan dengan tatapan Iyan yang menunduk.

Berkali-kali mengetuk pintu, tidak ada balasan dari dalam. Mereka berdua sepakat untuk menunggu di kursi yang disediakan di teras.

Pandangan Maya menyapu setiap sudut halaman rumah yang terlihat asri itu. Berbagai tanaman hi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
aku juga pernah trauma masalah keluarga pihak keluarga ortu.. waktu aku masih anak² terjadi perbedaan²
goodnovel comment avatar
Senjaha27851336
ini mengingatkan aku pada keluarga suamiku yang mau menang sendiri,, merongrong keluarga kecilku
goodnovel comment avatar
Senjaha27851336
bersikap kesatria lah yan, akui kesalahan 2mu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status