Share

Bagian 33

Iyan menundukkan kepala.

“Aku tidak punya waktu untuk memikirkan kalian, Iyan. Aku tidak peduli dengan anak kesayanganmu, juga istrimu yang cantik itu. Bila kalian menderita saat ini, jangan mengaitkan dengan apapun.” Nia berkata kembali dengan nada tinggi.

“Masuklah! Kamu lelah. Temani anak-anak,” perintah Irsya dengan lembut terhadap istrinya.

Nia bangkit dan segera meninggalkan Iyan yang masih terpekur di atas kursi.

Sejenak, kedua lelaki dewasa itu saling diam. Irsya tengah menyusun kata-kata untuk dapat menyadarkan mantan ipar istrinya. Sementara Iyan, dilanda kebingungan karena harus menghadapi semuanya sendiri.

“Istriku sangat terluka saat keluarga kamu meminta ginjal Dinta. Bahkan, aku juga iku marah. Tapi, dia adalah wanita yang baik. Dengan segala yang terjadi di masa lalu, dia memilih untuk melupakan. Bukan balas dendam. Jadi, apabila kamu mengalami sebuah kesusahan, berhentilah untuk menyalahkan orang lain. Belajarlah instrospeksi diri. Tidak ada manusia yang berkuasa untu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
ardy75
hanya batu nisan yg berada di atas kepala & kaki,yg mampu menyadarkan laki" picik & mendamaikan hati nya.
goodnovel comment avatar
Masrianti MamaKinan Rifqireefa
memang susah klo jumpa Sm org yg mrasa slalu benar
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
akhirnya Maya yang super sabar dengar ocehan iyan gak sanggup juga liat kelakuannya yang selalu merasa benar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status