Share

BAB 241

“Jadi Aliya sekarang sudah tenang?” Suara dalam milik Dean terdengar dari arah ruang makan.

Tak lama ia muncul ke ruang tamu dengan membawa dua gelas berisi kopi yang ia buat. Ia letakkan satu di depan Elang dan satu untuk dirinya sendiri.

“Hm. Ya,” respon Elang singkat. Ia membuka kedua kancing manset dan menggulung sedikit ujung lengan kemeja panjangnya.

Dean mengambil tempat di sofa singel sisi kanan Elang. Lalu duduk santai. Kepala Elang terangkat sedikit lalu menatap lurus pada Dean.

“Jangan tanya pada saya, mengapa istrimu bermimpi tentang saya,” Dean berkata sebelum Elang sempat membuka mulutnya.

“Menurutmu itu mimpi?”

Dean mengangkat kedua bahunya. “Saya tidak tahu pasti.”

“Yang jelas itu bukan dunia sukma, Einhard,” tambah Dean. “Tapi saya masih belum terlalu jelas apa yang dimaksud dengan mimpi Aliya itu.”

Elang menyandarkan punggungnya ke belakang.

Dalam hati ia mengakui, ia tidak mendapatkan informasi yang cukup tentang mimpi Aliya itu. Dirinya tidak bertanya lebih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status