Share

BAB 243

Entah sudah berapa belas jam Aliya berada dalam pesawat yang membawa mereka ke Dusseldorf, Jerman.

Mereka kini dalam posisi siap landing. Elang tidak melepaskan genggaman tangannya pada Aliya, karena merasakan sikap Aliya yang cukup aneh dan banyak diam.

Beberapa kali ia melirik istrinya itu, namun Aliya terus menatap ke luar jendela.

“Liebling,” Elang setengah berbisik memanggil Aliya di dekat telinganya. “Kau lelah, Sunshine?”

“He-em.”

“Sebentar lagi kita sampai. Kita bisa istirahat segera.”

“He-em,” jawab singkat lagi Aliya.

Elang meraih tangan Aliya lalu memegang jam tangan yang dikenakan Aliya. “Aku akan mundurkan jam menjadi jam setengah dua belas malam. Disini lima jam lebih lambat dari Indonesia.”

Aliya menoleh ke arah tangan kanannya dan memperhatikan Elang yang sedang merubah penunjuk jam.

“Katakan padaku jika ada yang kau rasa sakit di tubuhmu,” ujar Elang lalu ia membimbing tangan kanan Aliya di atas pangkuannya setelah selesai mengatur ulang jam di tangan Aliya.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status