Share

Sikap Aneh

Penulis: Aldra_12
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-27 12:07:40

Anna benar-benar bingung dengan sikap Kai. Dia masih menatap pria itu dan mencoba memastikan sekali lagi.

“Apa Anda benar-benar tidak marah?” tanya Anna.

“Tidak,” jawab Kai.

Anna merasa ada yang salah, tapi apa? Sikap Kai membuat perasaannya bergejolak aneh.

“Ini sudah malam, lebih baik kamu beristirahat,” ucap Kai. Dia memegang tangan Anna, lalu melipat jemari wanita itu agar menggenggam kalung yang dipegang.

“Simpan kalung itu jika memang sangat berarti bagimu,” ujar Kai lagi.

Anna menganggukkan kepala. Meski dia masih belum bisa menebak keanehan yang dirasakannya, tapi untuk sekarang Anna memilih untuk mengabaikannya.

Anna membalikkan badan untuk keluar dari ruang kerja Kai. Namun, sebelum dia mencapai pintu, Kai kembali memanggil yang membuatnya kembali menoleh.

“Anda butuh sesuatu?” tanya Anna seraya menatap pada Kai.

Kai terlihat ragu, tapi akhirnya bertanya, “Apa kamu mau mempublikasikan pernikahan kita?”

Anna terkejut. Status pernikahan mereka sekadar sebuah kontrak yang bisa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
pada bata duwitan smua ini..Anna jauh2 lah kamu pd mereka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Iri

    Nindy hanya menatap datar pada Alvian. Ya, meski dia kesal karena Anna sepertinya benar-benar hidup enak, tapi Nindy malas berhadapan dengan Alvian.“Tidak tahu menikah atau belum, yang jelas hidupnya sekarang sudah enak. Bahkan dia lupa sama kami,” balas Nindy seraya bersedekap dada.Mendengar penjelasan Nindy membuat emosi Alvian meluap. Dia kesal, kenapa Anna bisa bersama pria kaya dan hidup berkecukupan.“Kayaknya benar kalau Anna jadi simpanan orang kaya, kan? Lagian aneh kalau ada orang kaya mau nikahin wanita kayak Anna. Seperti nggak ada wanita lain saja,” celetuk Kirana membuat situasi semakin panas.Nindy hanya melirik pada Kirana. Dia tidak membalas ucapan wanita itu dan memilih pergi meninggalkan Alvian dan Kirana.Kirana menatap tak suka pada Nindy. Sejak awal Nindy memang memandangnya remeh, sebab itu mereka terlihat tak akrab.“Apa sekarang kamu menyesal sudah lepasin Anna?” tanya Kirana saat melihat Alvian semakin kesal mendengar penjelasan Nindy.“Padahal kalau kita t

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ketahuan Membully

    Anna tak mendengar suara tawa dua staff tadi menggema di sana, membuatnya mengangkat kepala dan sangat terkejut melihat dua staff itu mematung.Anna lebih terkejut lagi ketika melihat siapa yang ada di depan dua staff itu. Anna benar-benar tak menyangka kalau Kai muncul di sana.Kai menatap dua staff yang langsung menunduk saat melihatnya. Ekspresi wajah dua staff itu juga memperlihatkan kepanikan karena tak menyangka kalau Kai akan pergi ke pantry.“Tetap di tempat kalian!” Suara Kai yang tegas dan dalam, membuat dua staff itu membeku di tempatnya.Kai tak langsung menindak kedua staff itu. Dia memilih melewati keduanya lebih dulu, lalu membantu Anna berdiri.“Mana yang terluka?” tanya Kai penuh perhatian seraya membantu Anna berdiri.Anna melihat kecemasan dalam raut wajah Kai. Dia memegang kedua lengan Kai agar bisa menopang tubuhnya saat bangun dari posisi duduknya.“Akh ….” Anna sedikit memekik karena pergelangan kakinya terkilir.Kai menunduk memperhatikan satu kaki Anna yang ag

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Kai Mengomel

    Kai meminta Anna duduk. Dia juga sudah meminta Tian membawakan salep untuk kaki Anna. Kai bahkan langsung melepas sepatu Anna, membuat wanita itu terkejut dibuatnya.“Ini, Pak.” Tian memberikan salep itu pada Kai, lalu segera meninggalkan ruang kerja.Kai tidak banyak bicara. Dia duduk di dekat Anna, lalu meraih kaki telanjang Anna dan meletakkan di pangkuan.Anna merasa canggung dan ingin menolak, tapi dia takut jika Kai marah, sehingga Anna hanya diam.“Seharusnya kamu tidak perlu mengasihani mereka. Sikapmu ini hanya akan membuat mereka menyepelekanmu! Kamu tahu imbasnya? Mereka akan melakukan keburukan mereka lagi dan lagi. Harusnya kamu membiarkan saja mereka dipecat!”Kai mengomel seraya mengoles obat ke pergelangan kaki Anna.Anna memperhatikan Kai yang tiba-tiba cerewet.“Aku hanya berpikir mereka salah paham, karena itu sikap mereka jadi buruk. Misal mereka kembali jahat, ya sudah pecat saja,” balas Anna dengan suara rendah. Kai menatap datar, lalu berkata, “Mau salah paham

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Menunggu Janda

    Anser baru saja turun dari mobil yang berhenti di depan lobi. Dia berjalan memasuki perusahaan menuju ke lift.Setelah beberapa saat menunggu lift, akhirnya pintu lift terbuka dan Anser siap masuk. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat siapa yang baru saja akan keluar dari dalam lift.“Anna.”Anna terkejut melihat pria itu ada di sana.“Anda.” Anna keluar dari lift lalu menyapa ramah.“Kamu masih memanggilku formal? Padahal sudah kubilang pakai nama atau kakak seperti Bella tidak masalah,” ujar Anser.Anna tersenyum canggung.“Kamu bekerja di sini? Apa kakimu sedang sakit?” tanya Anser karena sempat melihat Anna berjalan agak pincang.Anna melirik pada kakinya, lalu menjawab, “Iya, tadi tidak sengaja terkilir karena terjatuh.”“Apa parah?” tanya Anser tampak cemas.“Tidak,” jawab Anna, “tapi aku diminta beristirahat di rumah karena takut kalau bengkaknya semakin parah,” imbuh Anna menjelaskan.Anser mengangguk-angguk.“Kalau begitu biar aku antar,” tawar Anser.Anna terkesiap. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Apa Benar Ingin Berpisah?

    Kai duduk memandang pada dinding kaca yang membatasi ruangannya dengan dunia luar. Dia tiba-tiba tidak bisa tenang karena terus memikirkan ucapan Anser.Janda, Anser menunggu Anna janda. Jadi apakah pria itu menyukai Anna? Apa Anser ingin bersaing dengan Kai dalam urusan asmara, padahal mereka rekan dalam bisnis?Pikiran itu terus melintas di kepala. Dia tidak bisa tenang, mendadak ada rasa tak rela jika Anna bercerai darinya.‘Ini baru berapa hari dan sudah ada keinginan untuk berpisah?’Kai merasa Anna pun tak sabar menunggu berpisah darinya. Hal ini membuat Kai benar-benar gelisah.Saat Kai sedang melamun. Tian masuk ruang kerja Kai karena sudah beberapa kali mengetuk pintu tapi Kai tidak membalas. Dia melihat atasannya itu seperti sedang memikirkan sesuatu, membuat Tian akhirnya memilih masuk.“Pak.” Tian memanggil dengan pelan, takut jika Kai terkejut.“Pak.” Tian memanggil lagi, baru kali ini Kai menoleh ke arahnya.Kai menatap pada Tian. Dia terlihat tenang.“Berkasnya,” ucap T

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-30
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mulai Suka?

    Anna sangat terkejut mendengar ucapan Kai. Dia sampai menatap bingung pada pria itu.“Kenapa Anda berkata seperti itu?” tanya Anna seraya menatap serius pada Kai.Kai tidak menjawab.“Ya, bukankah benar kalau pernikahan ini terpaksa? Aku yakin kalau Anda juga sebenarnya tak menginginkannya, kan? Aku juga tidak mau seperti ini, meski terpaksa menikah yang terpenting aku tidak punya utang. Aku akan tetap melakukan kewajibanku,” ujar Anna.Kai akhirnya menatap pada Anna.“Anda bilang mau anak dariku, tapi sampai saat ini Anda bahkan tidak menyentuhku. Jika dalam dua tahun aku tidak hamil, apa Anda masih akan memperpanjang kontrak?” Anna menatap penuh arti pada Kai.Kai semakin tak senang dengan pertanyaan Anna. Dia langsung berdiri untuk meninggalkan ruang makan.Anna terkesiap. Dia bingung, kenapa Kai marah?Anna juga merasa tak enak hati jika bertengkar lagi dengan Kai, padahal tadi pagi Kai sangat perhatian padanya.Anna segera berdiri untuk menyusul Kai, tapi sayangnya kakinya malah t

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-30
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Kapan Menikah?

    Kai pergi ke rumah sakit, ternyata dia mendapat panggilan dari Queen yang mengabarkan kalau ibunya jatuh dari tangga dan dilarikan ke rumah sakit.Saat sampai di ruang IGD. Kai menemui Queen yang berdiri di depan salah satu ruang pemeriksaan.“Bagaimana kondisinya?” tanya Kai.“Aku juga belum tahu, ini sedang diperiksa,” jawab Queen, “Mami tadi tiba-tiba jatuh dari tangga saat mau naik. Aku dan Papi juga kaget lalu segera bawa Mami ke sini,” ujar Queen menjelaskan.Queen dan Kai menunggu di luar ruang pemeriksaan. Terlihat jelas Kai yang begitu cemas.Begitu dokter sudah keluar dari ruang pemeriksaan. Queen dan Kai masuk untuk melihat kondisi mami mereka.Eve dan Kaivan–orang tua Kai, terkejut ketika melihat Kai ada di sana.“Kenapa kamu di sini?” tanya Eve. Wajah wanita itu terlihat pucat.“Aku yang menghubungi Kai. Dia harus tahu, kan?” Queen menjelaskan.Eve menghela napas kasar. Dia tidak mau mencemaskan Kai, tapi putrinya malah memberitahu putranya itu.“Bagaimana kondisi Mami?”

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-31
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Apa Bertengkar?

    Keesokan harinya. Kai pulang karena harus ke kantor. Dia baru saja sampai di lantai dua ketika melihat pintu kamar Anna terbuka.Anna baru saja keluar dari kamar. Dia terkejut melihat Kai yang baru saja datang.“Anda baru pulang?” tanya Anna.Kai mengangguk. Tatapannya tertuju pada kaki Anna.“Bagaimana kakimu?” tanya Kai.Anna menurunkan pandangan ke pergelangan kakinya, lalu menjawab, “Sudah lumayan enak, aku bisa ke kantor hari ini.”Anna melihat Kai mengangguk kecil. Dia memperhatikan mata Kai yang sayu seperti kurang istirahat. Anna diam, dia berpikir apakah semalam ada masalah dengan Queen sehingga Kai terlihat seperti kurang beristirahat?Melihat Kai yang kelelahan, Anna tiba-tiba merasa cemas dan takut. Bagaimana jika Kai dan Queen bertengkar karena Queen cemburu beberapa hari ini Kai terus di rumah itu? Anna benar-benar merasa tidak enak dan merasa di posisi yang sangat membingungkan, sebagai sesama wanita, tentunya Anna takut jika menghancurkan kebahagiaan wanita lain karena

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-31

Bab terbaru

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Peringatan Alex

    Anna diam mendengar ucapan Alex. Benar, mungkin dia masih bisa mengatasi Alex, tapi tidak yakin bisa mengatasi kakek mereka. Jika Stefanie saja tak bisa melawan kakeknya itu, apalagi Anna.Namun, meski begitu apa Anna harus mundur? Tidak, dia takkan mundur. Dia harus mendapatkan apa yang seharusnya didapatkan, ibunya!“Kenapa diam? Kamu gemetar? Lebih baik urungkan niatmu itu dan pergilah, kembali ke suamimu. Bukankah kamu sudah punya suami kaya yang bisa memberimu segalanya, untuk apa lagi kamu masih berharap pada mamaku, apa harta yang suamimu beri masih kurang?”Anna mengepalkan erat telapak tangannya. Apa Alex sedang menghinanya? Menganggapnya hanya menginginkan harta sang mama. Menebak apa yang ada di pikiran sang adik, Anna tersenyum miring.“Apa? Kenapa kamu tersenyum seperti itu?” tanya Alex mendadak ngeri melihat senyum Anna yang berbeda.Anna menarik tangannya dari tepian meja, tatapannya begitu tajam pada Alex.“Sepertinya pikiranmu memang selalu buruk, Alex. Bagaimana kal

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Perdebatan Kakak-adik

    Anna keluar dari lift dan berjalan di koridor menuju ruangan Alex. Kedatangan Anna di sana menarik perhatian para staff yang ada di lantai itu.Anna berjalan dengan gaya anggun meski sebenarnya gugup. Dia tidak terlalu suka menjadi pusat perhatian seperti ini.“Silakan, ini ruang kerja Pak Alex,” kata office boy yang mengantar.Anna mengangguk. Dia ingin meraih gagang pintu, tapi lebih dulu ada staff yang mencegah.“Maaf, apa Anda sudah membuat janji dengan Pak Alex?” tanya staff itu yang ternyata sekretaris Alex.Anna ingin menjawab tapi office boy yang bersamanya sudah lebih dulu menjawab.“Pak Alex sudah mengizinkan Nona ini ke ruangannya, lebih baik jangan dipermasalahkan lagi,” kata office boy itu.Sekretaris itu memerhatikan penampilan Anna, lalu akhirnya mengizinkan Anna masuk.Anna akhirnya masuk ke ruangan Alex. Dia melihat adiknya itu berdiri di dekat jendela memunggungi pintu. Anna berjalan perlahan menghampiri Alex, hanya terdengar suara langkah kaki sepatunya menggema di

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mengelabui Alex

    Anna dan Kai pergi ke perusahaan milik Reino. Mereka di mobil yang terparkir di seberang jalan perusahaan, mengamati aktivitas yang terjadi di luar perusahaan itu.“Kamu benar-benar mau menemui Alex?” tanya Kai memastikan. Dia menatap Anna yang duduk di kursi samping kemudi.Anna tak langsung menjawab. Dia masih mengamati tempat itu.“Mau tidak mau, aku harus menemuinya, Kai.” Anna akhirnya bicara, tatapannya sudah beralih ke suaminya itu. “Aku tidak mau harta mereka, aku hanya ingin hakku sebagai anak.”Kai selalu yakin kalau Anna tidak matrealistis. Kai mendukung keinginan Anna itu.“Aku akan menemanimu menemuinya,” kata Kai.Anna menggeleng. “Ini urusan keluarga, aku akan menghadapinya sendiri.”“Kamu yakin?” tanya Kai memastikan. Takut kalau terjadi sesuatu pada Anna jika tak berada dalam pengawasannya.Anna mengangguk mantap. “Aku bisa mengatasinya.”Kai ragu, tapi karena Anna memaksa pergi sendiri, akhirnya Kai mengizinkan tapi tetap mengawasi.Anna turun dari mobil. Dia berjala

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Titipan Stefanie

    Saat siang hari. Pelayan Fransisca memanggil Anna dan Kai untuk bergabung di ruang makan.Anna dan Kai mengikuti langkah pelayan itu sampai mereka tiba di ruang makan. Fransisca sudah menunggu mereka dan tersenyum melihat kedatangan Anna dan Kai.“Ayo, duduklah. Kita makan siang dulu,” ajak Fransisca mempersilakan.Anna mengangguk. Dia duduk bersama Kai lalu pelayan mulai melayani mereka.“Aku tidak tahu makanan kesukaanmu, jadi aku harap kamu tidak kecewa dengan menu yang disajikan,” ucap Fransisca sebelum memulai makan siang.Anna menggeleng pelan. “Aku tidak pilih-pilih makanan, Bi.”“Baguslah.” Fransisca terlihat senang.Mereka makan siang bersama, tidak ada pembahasan apa pun saat di meja makan. Anna juga tidak berani membuka pertanyaan karena takut menyinggung.Setelah makan, Fransisca mengajak Anna dan Kai duduk di ruang keluarga.Anna masih menunggu sampai Fransisca memulai pembicaraan.“Aku bertemu mamamu sekali saja setelah dia dipindah ke sini. Setelahnya aku tidak tahu bag

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Akhirnya Pergi

    Keesokan harinya. Anna dan Kai naik pesawat penerbangan pagi menuju kota tempat Stefanie tinggal. Anna duduk di dekat jendela sambil memandang ke luar pesawat yang masih menunggu lepas landas.Kai melihat Anna yang hanya diam. Dia meraih telapak tangan Anna, lalu meletakkannya di pangkuan.“Memikirkan apa?” tanya Kai saat Anna menoleh padanya.Anna menggeleng pelan. “Entahlah, banyak sekali yang memenuhi kepalaku sekarang. Rasanya seperti mau meledak.”Kai mengusap lembut rambut Anna. Menghadapi masalah keluarga memang lebih berat daripada masalah perusahaan, tentu Kai memahami posisi Anna saat ini.“Kita berusaha menemui mamamu, tapi apa pun hasilnya nanti, kuharap kamu jangan bersedih berkepanjangan,” kata Kai tidak ingin Anna terlalu kecewa.Anna mengangguk pelan. “Aku hanya mau memastikan Mama baik-baik saja, bisa melihatnya sekali saja untuk mengobati rindu, setelahnya aku pasrah walau aku masih berharap bisa bersama Mama lagi.”“Aku tahu,” balas Kai, “tapi semua di luar kehendak

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Diminta Bertemu

    Kai sangat mencemaskan kondisi Anna, apalagi wajah Anna memang sangat pucat.“Ayo ke rumah sakit,” ajak Kai sambil menggenggam telapak tangan Anna.Anna menatap Kai yang panik, dia mencoba tersenyum untuk menenangkan.“Tidak usah, lagian ini pusing biasa. IGD tidak menerima pasien yang hanya masuk angin,” seloroh Anna diakhiri tawa kecil meski wajahnya pucat.Kai menatap tak senang karena Anna menyepelekan kondisi kesehatan.“Masuk angin pun, kalau salah penanganan, bisa membahayakan, paham.” Kai kukuh ingin membawa Anna ke rumah sakit.Anna menatap dalam pada suaminya, dia mencoba memahami kecemasan yang sedang Kai rasakan.Anna tersenyum kecil. “Begini saja, kalau besok pagi kondisiku masih kurang baik, kita ke rumah sakit, ya.”Kai menatap ragu, tapi karena Anna tidak mau pergi sekarang, dia akhirnya mengalah,“Baiklah, kalau nanti malam kamu merasa sakit, kita harus pergi memeriksakannya,” ucap Kai mengalah.Anna mengangguk-anggukkan kepala.“Aku mau mandi dulu,” kata Anna siap be

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Jadi Tersangka

    Saat sore hari. Anna dan Kai pergi ke kantor polisi setelah mendapat informasi soal penetapan tersangka pada Justin.Anna sangat syok, dia tak menyangka Justin benar-benar terlibat kasus yang menjerat Rachel.Anna dan Kai sudah menunggu di ruang kunjungan, lalu beberapa saat kemudian Justin masuk ruang kunjungan dengan kedua tangan terborgol.Justin tersenyum pada Anna, lalu duduk berhadapan dengan Anna tapi tak bersikap ramah pada Kai.“Kamu benar-benar terlibat?” tanya Anna tak menyangka.Justin tersenyum tipis. “Aku sudah janji akan menjawab jujur, aku hanya berusaha jujur.”“Aku tidak terkejut,” ucap Kai.“Aku tidak meminta pendapatmu,” balas Justin ketus, “aku hanya berusaha menepati janjiku pada Anna.”Kai kesal. Dia menatap tajam pada Justin, apa Justin menyukai Anna?Anna benar-benar masih tak percaya, dia benar-benar tidak pernah membayangkan jika Justin benar-benar terlibat.“Bagaimana bisa?” tanya Anna meminta penjelasan.Justin mengalihkan pandangan dari Kai pada Anna. Dia

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Menunda Kepergian

    “Tunggu.” Anna mencegah Justin yang mau ikut polisi.Justin menghentikan langkah. Lalu membalikkan badan ke arah Anna begitu juga dengan polisi.“Ada apa?” tanya Justin sambil menatap Anna. Tatapan matanya memperlihatkan jika dia tak marah sama sekali pada Anna.Anna menghampiri Justin, dia berdiri tepat di hadapan atasannya itu.“Aku tidak tahu kamu bersalah atau bukan, aku hanya berharap kamu tidak terlibat karena meski mungkin kamu membenciku karena suamiku, tapi aku menganggapmu pria baik,” ucap Anna.Anna hanya tak ingin menambah musuh. Jika bisa dicegah dengan sikap baik, maka Anna akan berusaha meminimalisir kemungkinan Justin membencinya dan Kai.Justin tersenyum getir, dia tak menyangka jika Anna menganggapnya baik padahal awalnya Justin ingin memanfaatkan Anna.“Aku akan bicara jujur menjawab semua pertanyaan polisi,” ucap Justin, “terima kasih sudah memercayaiku,” imbuhnya.Anna mengangguk, lalu dia membiarkan Justin pergi dengan polisi.Semua staff di sana berdiri karena t

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Maksud Alex

    Di kota tempat Stefanie tinggal. Dia masih dirawat di rumah sakit yang dijaga ketat oleh beberapa bodyguard. Bahkan Reino dibuat tak bisa keluar masuk sembarangan, Reino ikut dipantau oleh pengawal bayaran Abraham.“Apa kamu anggap mamamu ini sebagai tahanan, Alex? Bagaimana bisa kamu memperlakukanku seperti ini?” Stefanie menatap datar pada Alex.Stefanie terkejut saat mengetahui kalau sudah dipindah kota saat pertama kali membuka mata. Bahkan saat dia menanyakan keberadaan dan kabar Anna, Alex langsung membentaknya.“Ini demi kesembuhan Mama, sebaiknya Mama nurut apa kata dokter agar pemulihan kesehatan Mama lebih cepat,” ucap Alex dengan tenang.Stefanie benar-benar tidak tahu, kenapa Alex berbuat demikian.“Apa kamu bahagia melihat mama terkurung di sini seperti orang yang sedang dihukum?” tanya Stefanie dengan tatapan dingin pada Alex.Alex tetap tenang. Dia membuka penutup tempat makanan milik Stefanie, lalu mengambil sendok.“Makanlah dulu,” kata Alex.Stefanie benar-benar tak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status