Share

Gunjingan di Kantin

Penulis: Aldra_12
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-20 13:48:24

Keesokan harinya. Anna sibuk di ruang makan menyiapkan sarapan untuk Kai. Dia bersikap seperti biasa seolah tidak terjadi sesuatu sama sekali malam tadi.

Kai melihat Anna yang baru saja selesai menyajikan hidangan di meja. Dia tidak bicara dan memilih segera duduk di kursinya.

Sama halnya dengan Kai, Anna juga tidak bicara atau bertanya, sehingga keduanya sama-sama diam dan membuat ruang makan itu terasa begitu hening dan dingin, hanya ada suara sendok dan garpu beradu dengan piring.

Anna berpakaian rapi. Dia tetap akan bekerja seperti biasa meski masih kesal pada sikap Kai semalam.

Kai hanya melirik pada Anna yang sedang sarapan dengan tenang. Dia tidak berkata apa-apa dan memilih segera menghabiskan secangkir kopi buatan Anna.

Setelah sarapan, mereka pergi ke perusahaan. Keduanya masih saja diam, selama dalam perjalanan menuju perusahaan, tidak ada sepatah kata pun yang mereka keluarga dari bibir.

“Selamat pagi, Pak.” Tian menyapa Kai.

Namun, ada yang aneh. Tian menyadari kalau Kai
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
kalian mau di pecat apa bikin masalah sama Anna...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Benar Jijik?

    “Ada apa dengan kakimu?” tanya Kai seraya menatap Anna yang merapat di dinding.Anna dan Kai berada di lift menuju lantai tempat ruangan Kai berada.Anna memilih diam. Dia masih marah karena kejadian semalam. Sejujurnya, semua ini masih mengganjal di pikiran Anna, dia tidak mengerti dengan keinginan Kai. Jika ingin anak darinya, kenapa tidak mau menyentuhnya. Lalu, mau hamil dari mana dia?“Kamu berani tak menjawab pertanyaanku?” Kai menatap tak senang.Anna melihat tatapan Kai, tapi dia tidak peduli. Dia tetap diam seraya menjaga jarak dari pria itu.Saat pintu lift terbuka di lantai ruangan Kai berada, Anna terkejut karena Kai langsung menarik tangannya untuk mengajak keluar dari lift.“Aku bisa jalan sendiri,” ucap Anna hendak melepas tangannya dari Kai.Namun, Kai tidak melepas dan masih menggandeng tangan Anna menuju ruangannya.Anna panik dan cemas jika ada yang melihat, tapi untungnya tidak ada staff yang melihat karena kebanyakan staff masih beristirahat.Saat sampai di ruanga

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Anak Haram?

    Anna pergi ke alamat yang Mila kirimkan. Dia baru saja turun dari taksi, lalu berjalan ke arah Mila yang duduk di salah satu bangku taman.Anna menarik napas dalam-dalam lalu mengembuskan perlahan. Dia mencoba bersikap tenang untuk menghadapi kemauan ibu tirinya itu.“Ibu mau apa?” tanya Anna saat sudah berhadapan dengan Mila.Mila berdiri ketika melihat Anna. Tatapan mata wanita menunjukkan rasa tak senang sama sekali. Dia lantas memindai penampilan Anna, Mila yakin kalau pakaian yang melekat di tubuh Anna semuanya bermerk.“Kamu ini memang tidak tahu diri, ya! Kamu kabur setelah apa yang kami lakukan untuk ayahmu. Kamu menelantarkan kami yang sudah merawat ayahmu yang sakit-sakitan. Memang ya, benar kata orang, merawat anak orang lain memang balasannya kek gini, tidak tahu diri!” amuk Mila dengan begitu emosi.“Seharusnya kamu tuh bersyukur masih punya kami. Kamu tidak sebatang kara, ada yang bisa kamu akui sebagai keluarga. Tapi lihat sekarang, kamu sudah hidup enak, makanya tidak

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Tidak Ada Yang Peduli

    Kai baru saja selesai bertemu dengan klien. Dia segera pergi setelah mendapatkan hasil kesepakatan dengan kliennya.“Anda mau ke tempat lain atau mau langsung kembali ke perusahaan?” tanya Tian saat berjalan menuju parkiran.“Langsung ke perusahaan!” perintah Kai.Tian mengangguk. Sopir yang sudah menunggu juga langsung membuka mobil untuk Kai. Mereka segera meninggalkan restoran.Sepanjang perjalanan. Tian melihat Kai hanya diam seraya memandang jalanan. Ada yang berbeda dari sikap Kai, biasanya atasannya itu akan mengecek ulang proposal setelah selesai bertemu klien, tapi sekarang malah melamun.Tian juga melihat Kai diam saat tadi berangkat untuk menemui klien. Mungkinkah Kai sedang memikirkan Anna, sampai membuat Tian penasaran, apa yang sebenarnya terjadi dengan wanita itu.Saat mobil yang ditumpanginya Kai sampai di perusahaan. Kai melihat Anna berjalan agak pincang memasuki lobi perusahaan.“Bukankah itu Bu Anna?” Tian menoleh pada Kai yang duduk di belakang.Kai memperhatikan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Tuduhan Merayu

    Anna benar-benar tak berkutik saat Kai terus menggendongnya. Dia sampai menyembunyikan wajah karena tak ingin para karyawan melihatnya digendong oleh presiden direktur perusahaan itu. Apalagi statusnya di sana hanya karyawan, bukan istri.Kai membawa Anna kembali ke lantai ruangannya berada. Saat pria itu keluar dari lift, para staff yang sudah berada di ruang kerja, sangat terkejut melihat Kai menggendong Anna.Para staff wanita banyak yang menatap sinis, mereka semakin yakin kalau ada sesuatu yang membuat Kai memperhatikan Anna. Menciptakan keirian dan pandangan buruk pada Anna.Kai menurunkan Anna di sofa. Dia memandang wanita itu yang sama sekali tak mau menatapnya.“Ceritakan apa yang terjadi,” ucap Kai dengan nada tegas.Sikap Kai yang tegas dan dingin, tentu saja membuat Anna merasa semakin terintimidasi. Anna merasa kalau Kai bertanya hanya sebagai formalitas, bukan sebuah perhatian dan rasa simpati.“Untuk apa Anda peduli.” Anna duduk agak jauh dari Kai. Dia menghapus lagi ai

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Tidak Tahu Maunya

    “Minumlah.” Kai meletakkan cangkir berisi coklat hangat di meja.Anna hanya melirik cangkir itu. Dia masih diam dan tak mau menatap pada Kai.“Pulanglah lebih awal kalau perasaanmu masih buruk,” ucap Kai lagi.Namun, meski Kai berusaha mengajak Anna bicara, istrinya itu tetap saja diam.Kai juga bingung, bagaimana caranya menghadapi Anna yang pendiam. Anna begitu tertutup, bahkan seperti sulit untuk percaya pada orang lain.“Ada masalah apa sebenarnya sampai lututmu terluka dan pipimu merah?” tanya Kai mulai tak sabar karena Anna tak merespon semua pertanyaannya.“Memangnya Anda peduli.” Anna akhirnya bicara, tapi tatapan matanya memperlihatkan rasa kesal.Anna melihat Kai diam, lalu dia kembali bicara. “Anda saja tidak peduli dengan statusku, untuk apa Anda peduli padaku?”Kai masih menatap datar. Dia mencoba memahami maksud perkataan Anna.“Aku hanya istri simpanan, istri yang dinikahi karena aku punya hutang. Jika Anda ingin aku segera melunasi hutangku, harusnya Anda segera melaku

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Masih Kesal

    Anna masih kesal pada Kai. Bahkan sepanjang perjalanan mereka pulang, Anna masih tidak mau bicara pada pria itu. Anna merasa tak bisa percaya sepenuhnya pada pria itu.Anna juga tidak peduli, lagi pula Kai juga tidak mengajaknya bicara. Untuk apa dia membuka suara?Begitu mobil sampai di depan rumah. Anna langsung turun dan mengabaikan Kai.Kai sampai bingung dengan sikap Anna. Bukankah seharusnya Anna takut padanya, kenapa malah seperti sebaliknya.Anna langsung pergi ke kamarnya. Dia tidak mengunci pintu kamarnya, Anna duduk di sofa lalu menghela napas kasar berkali-kali untuk menenangkan emosinya yang terus meluap seharian ini.Anna diam berpikir. Apa dia keterlaluan pada Kai? Bagaimana kalau Kai marah lalu membatalkan perjanjian mereka? Namun, itu salah Kai juga. Salah siapa pria itu tidak peduli, bahkan Kai sudah membuat Anna terjebak dalam masalah di kantor, menjadi bahan pergunjingan semua orang. Kalau Anna diperbolehkan bekerja di kafe seperti dulu, bukankah Anna tidak perlu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Sama-sama Sulit Dipahami

    “Kenapa kamu sangat ceroboh?” Kai menekan jari Anna yang terluka, lalu segera mengajak Anna duduk ke sofa.Anna terkejut, kenapa Kai mengatainya ceroboh sedangkan dia jelas-jelas terkejut. Salah siapa pria itu muncul tiba-tiba dalam kegelapan.Kai meminta Anna duduk, sedangkan dia mengambil obat yang tersedia di ruang kerjanya.“Lain kali hati-hati,” ucap Kai seraya ingin mengobati luka di jari Anna.“Aku bisa sendiri.” Anna hendak menarik tangannya, tapi Kai sudah lebih dulu menahannya.Kai menatap datar, lalu memaksa untuk tetap mengobati jari Anna.Anna semakin kesal, merasa jika Kai memang kasar.“Akan kuganti gelasnya.” Kai langsung menatap pada Anna. Seraya mengobati luka Anna, Kai berkata, “Kamu pikir mampu membeli gelas itu?!”Anna mengepalkan satu telapak tangan mendengar ucapan Kai. Apa pria ini sedang menghinanya? Mengingatkannya kalau dia bukan siapa-siapa di rumah ini?Kai terdiam sesaat. Dia baru saja menyadari jika sudah keterlaluan dalam bicara.Anna terkesiap mendeng

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Bertemu Parasit

    Anna keluar dari ruangan menuju pantry untuk membuatkan Kai kopi. Saat dia berpapasan dengan staff wanita, Anna merasakan kalau staff itu memandang jijik padanya.Anna sudah bisa menebak penilaian staff itu padanya, dia tidak peduli dan memilih mengabaikan.Saat akan masuk pantry, Anna kembali bertemu dua staff yang tertawa keluar dari pantry. Dua staff itu langsung berhenti tertawa ketika melihat Anna, tatapan mata staff itu sama dengan tatapan staff yang tadi Anna temui, tatapan jijik.Anna tetap tersenyum ramah. Dia masuk ke pantry lalu menyalakan pemanas air dan mulai menakar kopi.“Memang benar, ya. Ternyata kerja lewat jalur belakang tuh enak. Nggak perlu skill juga bisa kerja, malahan bisa gajian setara dengan yang kerja keras melalui interview khusus,” cibir salah satu staff.Anna mendengar apa yang dibicarakan para staff itu, tapi dia berusaha tenang.Dua staff itu kesal karena Anna tidak merespon sindiran mereka, bukankah seharusnya Anna kesal lalu menyerang mereka, agar mer

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24

Bab terbaru

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ingin Kesempatan Kedua

    Keesokan harinya. Kai sudah bangun lebih awal, begitu juga dengan Anna yang sekarang sedang di kamar mandi.Kai mendapat panggilan dari Tian, sehingga dia memilih pergi ke balkon ketika menjawab panggilan itu.“Bagaimana?” tanya Kai yang memang menunggu kabar dari Tian.“Saya sudah mendapatkan informasi wartawan yang membuat berita ity. Sekarang saya sedang menyuruh orang untuk mengorek informasi lebih lanjut,” ujar Tian dari seberang panggilan.“Selidiki sampai ke akarnya selagi aku mengajak Anna pergi berlibur. Informasi apa pun yang kamu dapat, segera beritahu aku!” perintah Kai seraya mengepalkan telapak tangan.“Baik, Pak.”Kai mengakhiri panggilan itu. Dia memandang layar ponselnya. Embusan napas kasar lolos dari mulutnya.“Kai.”Kai membalikkan badan saat mendengar suara Anna.“Apa ada masalah?” tanya Anna saat melihat ekspresi wajah Kai yang terlihat serius.Kai memulas senyum, dia berjalan menghampiri Anna yang ada di dalam kamar. Kai tidak mau membuat Anna cemas.“Tidak ada

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Beri Anna Waktu

    Kai keluar dari kamar karena ingin mengambil makanan untuk Anna. Dia berjalan menuruni anak tangga dan bertemu dengan Stefanie yang baru saja berjalan dari depan.“Bagaimana kondisi Anna?” tanya Stefanie saat berhadapan dengan Kai.“Sudah lebih baik meski sempat sangat syok,” jawab Kai bersikap biasa karena dari sudut pandangnya, Stefanie juga tak sepenuhnya salah.Stefanie mengangguk-angguk pelan meski tatapan matanya menunjukkan banyak kesedihan.Kai memandang pada Stefanie yang diam, sehingga dia berkata, “Selama ini kehidupan Anna sangat sulit. Jika kamu memang menyayanginya, jangan terlalu memaksanya.”Stefanie terdiam seraya menatap pada Kai.“Banyak tekanan yang dialaminya. Jadi kuharap kamu tidak menekannya lagi dengan memaksakan semua fakta itu agar dia menerimanya.”Kai mencoba menjaga perasaan Anna. Dia tak ingin Anna bersedih lagi.Stefanie terlihat semakin sedih. Dia sudah sangat senang bisa menemukan Anna, tapi siapa sangka jika yang terjadi tak sesuai dengan harapannya.

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Butuh Waktu

    Kondisi emosi Anna semakin tidak stabil, sehingga Kaivan meminta Kai untuk membawa Anna beristirahat lebih dulu.Kai mengajak Anna ke kamar. Sesampainya di sana, Anna langsung terduduk lemas di tepian ranjang.Kai ikut duduk di samping Anna, lalu menggenggam telapak tangan istrinya itu. Siapa sangka jika Anna langsung memeluk seraya menangis.“Menangislah sepuasnya,” ucap Kai seraya mengusap lembut punggung Anna.Anna terlalu banyak mendapat tekanan, setelah fitnah yang didapat, Anna harus menerima fakta jika ibunya ternyata masih mengharapkannya.“Setelah sekian tahun, kenapa dia harus datang? Aku tidak bisa menerimanya begitu saja,” ucap Anna di sela isak tangis.Kai menghela napas pelan, lalu berkata, “Kamu tak harus menerima, cukup tahu saja.”Anna menangis terisak, bahkan kedua pundaknya sampai bergetar.“Bukankah ini juga bagus. Mamamu bilang kalau dia menikah dengan ayahmu meski di usia muda, itu artinya kamu bukan anak haram. Kamu lahir setelah kedua orang tuamu menikah,” ucap

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Masih Kecewa

    “Anna, dengarkan penjelasan mama dulu, ya.” Stefanie mencoba menyentuh Anna, tapi langsung dihindari oleh putrinya itu.“Apa lagi yang mau kamu jelaskan?” Anna berdiri sampai membuat semua orang terkejut.Tatapan kekecewaan begitu kentara dari sorot matanya.“Sekian tahun, kenapa kamu baru datang jika memang merasa kamu itu ibuku?” tanya Anna sampai menepuk dada. Bahkan bola matanya sampai berkaca-kaca.“Anna, tenang ya.” Eve berdiri lalu merangkul Anna agar bisa sedikit tenang.Kai juga berdiri, takut jika Anna tertekan dengan fakta yang baru saja didapat.“Berikan mama kesempatan menjelaskan. Setelah itu, terserah bagaimana penilaianmu,” pinta Stefanie membujuk.Anna menatap kecewa, setelah ayahnya pergi dan semua yang dia alami, kenapa ibunya baru muncul?Kai mendekat pada Anna. Dia menggenggam tangan Anna lalu berkata, “Duduklah dulu dan dengarkan apa yang hendak dia jelaskan.”Anna menatap Kai dengan air mata yang siap meluap dari pelupuk mata.Akhirnya Anna mau duduk, tapi berpi

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Akhirnya Terungkap

    Saat malam hari. Kai mengajak Anna pulang ke kediaman orang tuanya.Mobil mereka sudah berhenti di depan garasi. Anna memandang rumah besar itu, tiba-tiba saja dia takut kalau keluarga Kai berubah sikap padanya.“Ayo!” ajak Kai saat menoleh Anna.Kai melihat Anna yang seperti orang bingung, dia meraih telapak tangan Anna lalu menggenggamnya erat, seolah paham kecemasan yang sedang Anna rasakan.“Semua akan baik-baik saja, percayalah padaku,” ucap Kai meyakinkan.Anna mengangguk pelan seraya berusaha tersenyum. Dia dan Kai akhirnya keluar dari mobil. Mereka berjalan berdua seraya bergandengan tangan.Saat sudah masuk rumah, mereka langsung menemui orang tua Kai yang ternyata sudah menunggu di ruang keluarga.Ada Stefanie juga di sana.“Kalian sudah pulang, ayo duduk.” Eve berdiri dan langsung merangkul pundak Anna.Eve mengajak Anna agar duduk bersama mereka. Dia tahu Anna masih tertekan, sehingga itu Eve mencoba menunjukkan kalau dia ada untuk Anna.Anna tersenyum saat Eve merangkulny

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Wanita Galak

    Anser keluar dari mobil karena wanita yang hampir ditabraknya itu marah-marah.“Kalau mau keluar dari parkiran, lihat-lihat!” amuk wanita yang tak lain Queen.Queen baru saja akan pergi meninggalkan hotel, tapi dia dibuat kaget karena hampir tertabrak saat akan menuju mobilnya.“Kamu yang melintas tiba-tiba di depan mobil, kenapa kamu marah-marah?” Anser merasa heran. Dia merasa tak bersalah.“Hah!” Queen membuang napas dengan mulut. “Begini nih, orang salah bukan minta maaf tapi malah balik menyalahkan!”Bagaimanapun, Queen tidak akan mengalah sama sekali pada pria di depannya ini.Anser merasa tak ada guna meladeni amukan Queen, sehingga dia memilih mengalah.“Kalau begitu aku minta maaf.” Queen menyipitkan mata.“Kamu meminta maaf, tapi tidak ikhlas,” gerutu Queen.Anser menghela napas kasar. Dia tidak mengerti, apa yang diinginkan oleh wanita di depannya ini.“Aku minta maaf karena melajukan mobil tanpa melihat-lihat lebih dulu. Jika kamu terluka atau mau minta ganti rugi, aku ak

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Dia Istriku

    Anser datang ke hotel karena mendapat undangan dari Kai. Meski Anser merasa kalau Kai hanya ingin membuktikan jika Anna milik pria itu, tapi Anser tetap datang untuk memastikan.Saat sampai di tempat pesta, Anser tak melihat Kai dan keluarganya di sana, tentu saja hal itu membuat Anser heran.Anser masih mengedarkan pandangan. Dia benar-benar tak melihat satu pun keluarga Kai di ruangan itu.“Maaf, apa pengantinnya sedang istirahat?” tanya Anser pada seorang pelayan yang melintas di depannya.Pelayan itu berhenti di hadapan Anser.“Pengantin dan keluarganya meninggalkan pesta, tapi pestanya tetap dilanjutkan untuk menyelesaikan jamuan,” jawab pelayan.Anser mengerutkan alis.“Meninggalkan? Bagaimana bisa pesta pengantin tapi pengantinnya malah pergi?” Anser keheranan.Pelayan itu menengok ke kanan dan kiri, lalu sedikit mendekat pada Anser.“Sebenarnya tadi pestanya berjalan baik-baik saja, sampai ada berita yang tersebar dan ada wanita tua membuat keributan di sini,” ucap pelayan itu

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ingin Memastikan

    Stefanie tak bisa membendung rasa bahagianya. Dia semakin yakin kalau Anna memang putrinya.Stefanie tiba-tiba saja berdiri, membuat Eve dan yang lain terkejut.“Aku harus menemui Anna dan memastikan sendiri kalau dia benar-benar putriku,” ucap Stefanie seraya memegang liontin yang tergantung di lehernya.Eve ikut berdiri, lalu menyentuh lengan Stefanie.“Kondisi Anna sedang tidak stabil, kalau kamu tiba-tiba datang dan mengaku sebagai ibunya, dia pasti akan semakin syok dan bisa saja hal-hal buruk akan terjadi,” ucap Eve seraya menimbang kondisi Anna.Stefanie terlihat bingung.“Anna sedang sangat tertekan. Takutnya dia malah merasa dibuang dan tidak dianggap kalau tiba-tiba Bibi berkata sebagai ibunya setelah bertahun-tahun tak mencarinya,” timpal Queen.Stefanie semakin bingung dan kembali sedih. Dia kembali duduk dengan tubuh lemas.“Tapi aku ingin memastikannya agar tidak ada lagi rasa penasaran yang menghantui,” ucap Stefanie seraya menatap sendu.Eve dan yang lain saling tatap,

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mungkin Saja

    Kai langsung menghampiri Anna yang duduk di tepian ranjang. Dia memeluk istrinya itu untuk menenangkan.“Aku keluar dulu, kalian istirahatlah,” kata Queen.Queen tidak mau mengganggu Anna dan Kai, lagi pula Anna akan lebih baik saat bersama Kai.Queen keluar dari kamar. Dia melihat kedua orang tuanya dan Stefanie baru saja masuk lift. Dia memilih menyusul sang mami lalu pergi dengan mereka untuk turun ke lantai bawah.Di kamar, Kai masih memeluk Anna untuk menenangkan. Dia bisa merasakan tubuh Anna yang gemetar.“Semua sudah baik-baik saja, tidak ada yang perlu kamu cemaskan,” ucap Kai mencoba menghibur Anna.Namun, tiba-tiba saja tangis Anna pecah. Sejak tadi Anna mencoba menahan diri agar tak menangis. Dia tidak mau menambah beban pikiran orang karena dirinya.Sekuat apa pun dia bertahan, nyatanya tetap runtuh saat bersama pria yang selalu peduli padanya.“Maaf, aku sudah membuat malu keluargamu,” ucap Anna di sela isak tangisnya.Kai terkesiap mendengar Anna menangis. Dia semakin me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status