Home / Romansa / Istri Kontrak Sang Presdir / Sama-sama Sulit Dipahami

Share

Sama-sama Sulit Dipahami

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2025-01-24 11:00:54

“Kenapa kamu sangat ceroboh?” Kai menekan jari Anna yang terluka, lalu segera mengajak Anna duduk ke sofa.

Anna terkejut, kenapa Kai mengatainya ceroboh sedangkan dia jelas-jelas terkejut. Salah siapa pria itu muncul tiba-tiba dalam kegelapan.

Kai meminta Anna duduk, sedangkan dia mengambil obat yang tersedia di ruang kerjanya.

“Lain kali hati-hati,” ucap Kai seraya ingin mengobati luka di jari Anna.

“Aku bisa sendiri.” Anna hendak menarik tangannya, tapi Kai sudah lebih dulu menahannya.

Kai menatap datar, lalu memaksa untuk tetap mengobati jari Anna.

Anna semakin kesal, merasa jika Kai memang kasar.

“Akan kuganti gelasnya.”

Kai langsung menatap pada Anna. Seraya mengobati luka Anna, Kai berkata, “Kamu pikir mampu membeli gelas itu?!”

Anna mengepalkan satu telapak tangan mendengar ucapan Kai. Apa pria ini sedang menghinanya? Mengingatkannya kalau dia bukan siapa-siapa di rumah ini?

Kai terdiam sesaat. Dia baru saja menyadari jika sudah keterlaluan dalam bicara.

Anna terkesiap mendeng
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
sama2 keras kepala ga akan Nemu titik ujung hubungan kalian pasti jalan di tempat Kai kamu harus sedikit ngalah...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Bertemu Parasit

    Anna keluar dari ruangan menuju pantry untuk membuatkan Kai kopi. Saat dia berpapasan dengan staff wanita, Anna merasakan kalau staff itu memandang jijik padanya.Anna sudah bisa menebak penilaian staff itu padanya, dia tidak peduli dan memilih mengabaikan.Saat akan masuk pantry, Anna kembali bertemu dua staff yang tertawa keluar dari pantry. Dua staff itu langsung berhenti tertawa ketika melihat Anna, tatapan mata staff itu sama dengan tatapan staff yang tadi Anna temui, tatapan jijik.Anna tetap tersenyum ramah. Dia masuk ke pantry lalu menyalakan pemanas air dan mulai menakar kopi.“Memang benar, ya. Ternyata kerja lewat jalur belakang tuh enak. Nggak perlu skill juga bisa kerja, malahan bisa gajian setara dengan yang kerja keras melalui interview khusus,” cibir salah satu staff.Anna mendengar apa yang dibicarakan para staff itu, tapi dia berusaha tenang.Dua staff itu kesal karena Anna tidak merespon sindiran mereka, bukankah seharusnya Anna kesal lalu menyerang mereka, agar mer

    Last Updated : 2025-01-24
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Melawan, Siapa Takut?

    Di perusahaan. Tian mengetuk pintu ruang kerja Kai. Dia masuk setelah mendengar suara atasannya itu mempersilakan.“Anda tidak makan siang, Pak?” tanya Tian karena Kai tidak keluar dari ruangan sama sekali, padahal Anna sudah meninggalkan ruangan.“Tidak perlu,” jawab Kai dengan tatapan masih fokus pada berkas di meja.Tian memperhatikan Kai yang masih serius bekerja, lalu dia menyampaikan hal yang ingin dibicarakannya.“Saya sebenarnya menemui Anda karena mau menyampaikan soal dugaan, kenapa Bu Anna kemarin terluka.”Kai langsung berhenti membalikkan berkas. Dia mengarahkan pandangan pada Tian.“Kamu tahu penyebabnya?” tanya Kai dengan tatapan menyelidik.“Ya, ini hanya dugaan saja, Pak. Saya belum tahu pasti apalagi belum ada bukti validnya,” jawab Tian hati-hati. Kai menggunakan kedua siku untuk bertumpu di meja, lalu tautan jemarinya digunakan untuk menyangga dagu. Tatapannya tertuju pada Tian yang berdiri di depan mejanya.“Apa yang kamu tahu?” tanya Kai dengan tatapan antusias.

    Last Updated : 2025-01-25
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Playing Fictim

    Anna dan Bella menatap pria yang baru saja datang. Anna langsung mengembuskan napas kasar seraya memalingkan muka.“Dia lagi,” gumam Bella.Beberapa pelanggan masih menyaksikan pertengkaran itu, beberapa di antaranya ada yang merekam.“Apa yang terjadi di sini?” Alvian langsung membantu Kirana berdiri.Sebagai salah satu manager di mall itu, tentunya Alvian ikut bertanggung jawab jika terjadi keributan. Sebab itu Alvian muncul, apalagi yang teraniaya sekarang adalah wanita idamannya.“Al, mereka membullyku. Bahkan mereka mendorongku sampai jatuh, padahal aku hanya mengingatkan kalau mereka di sini tidak boleh bermain-main, tahu sendiri kalau semua barang di sini harganya di atas belasan juta.” Kirana langsung mengadu, memutar balikkan fakta karena Alvian juga tentunya akan langsung percaya padanya.Bella langsung menggosok telinga mendengar ucapan Kirana. Ingin rasanya dia meremas mulut Kirana.“Apa kamu terluka?” tanya Alvian langsung mengecek tubuh Kirana.Anna menatap dingin pada A

    Last Updated : 2025-01-25
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Bukan Orang Biasa

    Bella dan Anna terkejut bersamaan saat ada pria yang menahan pergelangan tangan Alvian.Alvian menoleh. Dia kesal karena ada yang menghalanginya.“Siapa kamu? Lepas!” Alvian ingin menarik tangannya, tapi cengkraman pria itu sangat kuat.“Kakak!” Bella sangat senang melihat kakaknya muncul di waktu yang tepat.Anna semakin kaget. Dia menatap Bella yang baru saja menyebut ‘kakak’ pada pria yang menolongnya. Anna benar-benar tak percaya Bella punya kakak begitu gagah dengan penampilan orang kelas atas.“Dia kakakmu?” tanya Anna memastikan.“Iya,” jawab Bella.Bella lantas mengadukan kelakuan Alvian pada sang kakak.“Kak, tadi mereka menghina kami. Masa aku dibilang nggak sanggup beli tas di sini. Satu miliar juga aku sanggup beli, apalagi yang baru belasan juta.” Bella langsung mengadukan kelakuan Alvian dan Kirana.“Sudah gitu, mereka mau mencelakai temanku juga,” ucap Bella lagi.Kirana dan Alvian terkejut.Pria yang menolong ternyata Anser. Dia melepas tangan Alvian dengan kasar sera

    Last Updated : 2025-01-26
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Dikira Tidak Peduli

    Kai masih berada di ruang kerjanya. Dia memikirkan apa yang sekarang Anna lakukan sekarang, apakah istrinya itu aman atau tidak?Kecemasan Kai bukan tanpa alasan, mengingat Anna yang lemah dan mudah ditindas, membuat Kai merasa tak tenang membiarkan Anna pergi sendiri.Namun, jika Kai tidak mengizinkan, sudah pasti Anna akan semakin kesal padanya. Ini membuat Kai bingung.Saat Kai memandang layar ponselnya, merenung apakah harus bertanya di mana Anna sekarang, tiba-tiba dia menerima notifikasi pemakaian kartu debitnya.“Akhirnya dia memakainya juga,” gumam Kai.Kai mengecek notifikasi itu. Dahinya berkerut halus karena Anna hanya dipakai untuk makan di kafe dan tidak untuk membeli yang lain.“Apa dia keluar bersama temannya hanya untuk makan?”Saat Kai masih menebak apa yang dilakukan Anna, terdengar suara ketukan pintu. Kai meletakkan ponselnya di meja, lalu mempersilakan masuk.Tian masuk dengan terburu-buru menghampiri Kai.“Anda sudah melihat di sosmed?” tanya Tian.“Aku tidak pun

    Last Updated : 2025-01-26
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mendapat Pujian

    Anna tidak bicara sama sekali selama sisa hari yang dihabiskannya di kantor. Dia tetap melakukan apa yang diperintahkan Kai meski masih kesal pada pria itu.Bahkan saat pulang pun Anna tetap tidak bicara. Kai memilih membiarkan saja Anna mendiamkannya, daripada dia salah bicara.Di kamar. Anna duduk diam di kamarnya setelah makan malam. Dia menghela napas kasar, merasa hidupnya semakin rumit semenjak masuk ke rumah itu.Bahkan, Anna merasa tak punya ketenangan saat tidur. Dia merasa takut dan cemas jika Kai tiba-tiba masuk ke kamarnya, lalu melakukan sesuatu yang belum Anna setujui.Pernikahan tanpa cinta, sepertinya beginilah rasanya.Anna memandang lemari pakaiannya. Dia berjalan ke sana, lalu mengambil kotak peninggalan sang ayah. Anna membuka kotak usang itu, lalu mengambil kalung dengan potongan hati.Anna mengingat ucapan sang ayah yang memintanya untuk tak pernah menjual kalung itu, sesulit apa pun hidup Anna, sang ayah tidak mengizinkan jika kalung itu dijual.Anna menghela na

    Last Updated : 2025-01-27
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Sikap Aneh

    Anna benar-benar bingung dengan sikap Kai. Dia masih menatap pria itu dan mencoba memastikan sekali lagi.“Apa Anda benar-benar tidak marah?” tanya Anna.“Tidak,” jawab Kai.Anna merasa ada yang salah, tapi apa? Sikap Kai membuat perasaannya bergejolak aneh.“Ini sudah malam, lebih baik kamu beristirahat,” ucap Kai. Dia memegang tangan Anna, lalu melipat jemari wanita itu agar menggenggam kalung yang dipegang.“Simpan kalung itu jika memang sangat berarti bagimu,” ujar Kai lagi.Anna menganggukkan kepala. Meski dia masih belum bisa menebak keanehan yang dirasakannya, tapi untuk sekarang Anna memilih untuk mengabaikannya.Anna membalikkan badan untuk keluar dari ruang kerja Kai. Namun, sebelum dia mencapai pintu, Kai kembali memanggil yang membuatnya kembali menoleh.“Anda butuh sesuatu?” tanya Anna seraya menatap pada Kai.Kai terlihat ragu, tapi akhirnya bertanya, “Apa kamu mau mempublikasikan pernikahan kita?”Anna terkejut. Status pernikahan mereka sekadar sebuah kontrak yang bisa

    Last Updated : 2025-01-27
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Iri

    Nindy hanya menatap datar pada Alvian. Ya, meski dia kesal karena Anna sepertinya benar-benar hidup enak, tapi Nindy malas berhadapan dengan Alvian.“Tidak tahu menikah atau belum, yang jelas hidupnya sekarang sudah enak. Bahkan dia lupa sama kami,” balas Nindy seraya bersedekap dada.Mendengar penjelasan Nindy membuat emosi Alvian meluap. Dia kesal, kenapa Anna bisa bersama pria kaya dan hidup berkecukupan.“Kayaknya benar kalau Anna jadi simpanan orang kaya, kan? Lagian aneh kalau ada orang kaya mau nikahin wanita kayak Anna. Seperti nggak ada wanita lain saja,” celetuk Kirana membuat situasi semakin panas.Nindy hanya melirik pada Kirana. Dia tidak membalas ucapan wanita itu dan memilih pergi meninggalkan Alvian dan Kirana.Kirana menatap tak suka pada Nindy. Sejak awal Nindy memang memandangnya remeh, sebab itu mereka terlihat tak akrab.“Apa sekarang kamu menyesal sudah lepasin Anna?” tanya Kirana saat melihat Alvian semakin kesal mendengar penjelasan Nindy.“Padahal kalau kita t

    Last Updated : 2025-01-28

Latest chapter

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Peringatan Alex

    Anna diam mendengar ucapan Alex. Benar, mungkin dia masih bisa mengatasi Alex, tapi tidak yakin bisa mengatasi kakek mereka. Jika Stefanie saja tak bisa melawan kakeknya itu, apalagi Anna.Namun, meski begitu apa Anna harus mundur? Tidak, dia takkan mundur. Dia harus mendapatkan apa yang seharusnya didapatkan, ibunya!“Kenapa diam? Kamu gemetar? Lebih baik urungkan niatmu itu dan pergilah, kembali ke suamimu. Bukankah kamu sudah punya suami kaya yang bisa memberimu segalanya, untuk apa lagi kamu masih berharap pada mamaku, apa harta yang suamimu beri masih kurang?”Anna mengepalkan erat telapak tangannya. Apa Alex sedang menghinanya? Menganggapnya hanya menginginkan harta sang mama. Menebak apa yang ada di pikiran sang adik, Anna tersenyum miring.“Apa? Kenapa kamu tersenyum seperti itu?” tanya Alex mendadak ngeri melihat senyum Anna yang berbeda.Anna menarik tangannya dari tepian meja, tatapannya begitu tajam pada Alex.“Sepertinya pikiranmu memang selalu buruk, Alex. Bagaimana kal

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Perdebatan Kakak-adik

    Anna keluar dari lift dan berjalan di koridor menuju ruangan Alex. Kedatangan Anna di sana menarik perhatian para staff yang ada di lantai itu.Anna berjalan dengan gaya anggun meski sebenarnya gugup. Dia tidak terlalu suka menjadi pusat perhatian seperti ini.“Silakan, ini ruang kerja Pak Alex,” kata office boy yang mengantar.Anna mengangguk. Dia ingin meraih gagang pintu, tapi lebih dulu ada staff yang mencegah.“Maaf, apa Anda sudah membuat janji dengan Pak Alex?” tanya staff itu yang ternyata sekretaris Alex.Anna ingin menjawab tapi office boy yang bersamanya sudah lebih dulu menjawab.“Pak Alex sudah mengizinkan Nona ini ke ruangannya, lebih baik jangan dipermasalahkan lagi,” kata office boy itu.Sekretaris itu memerhatikan penampilan Anna, lalu akhirnya mengizinkan Anna masuk.Anna akhirnya masuk ke ruangan Alex. Dia melihat adiknya itu berdiri di dekat jendela memunggungi pintu. Anna berjalan perlahan menghampiri Alex, hanya terdengar suara langkah kaki sepatunya menggema di

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mengelabui Alex

    Anna dan Kai pergi ke perusahaan milik Reino. Mereka di mobil yang terparkir di seberang jalan perusahaan, mengamati aktivitas yang terjadi di luar perusahaan itu.“Kamu benar-benar mau menemui Alex?” tanya Kai memastikan. Dia menatap Anna yang duduk di kursi samping kemudi.Anna tak langsung menjawab. Dia masih mengamati tempat itu.“Mau tidak mau, aku harus menemuinya, Kai.” Anna akhirnya bicara, tatapannya sudah beralih ke suaminya itu. “Aku tidak mau harta mereka, aku hanya ingin hakku sebagai anak.”Kai selalu yakin kalau Anna tidak matrealistis. Kai mendukung keinginan Anna itu.“Aku akan menemanimu menemuinya,” kata Kai.Anna menggeleng. “Ini urusan keluarga, aku akan menghadapinya sendiri.”“Kamu yakin?” tanya Kai memastikan. Takut kalau terjadi sesuatu pada Anna jika tak berada dalam pengawasannya.Anna mengangguk mantap. “Aku bisa mengatasinya.”Kai ragu, tapi karena Anna memaksa pergi sendiri, akhirnya Kai mengizinkan tapi tetap mengawasi.Anna turun dari mobil. Dia berjala

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Titipan Stefanie

    Saat siang hari. Pelayan Fransisca memanggil Anna dan Kai untuk bergabung di ruang makan.Anna dan Kai mengikuti langkah pelayan itu sampai mereka tiba di ruang makan. Fransisca sudah menunggu mereka dan tersenyum melihat kedatangan Anna dan Kai.“Ayo, duduklah. Kita makan siang dulu,” ajak Fransisca mempersilakan.Anna mengangguk. Dia duduk bersama Kai lalu pelayan mulai melayani mereka.“Aku tidak tahu makanan kesukaanmu, jadi aku harap kamu tidak kecewa dengan menu yang disajikan,” ucap Fransisca sebelum memulai makan siang.Anna menggeleng pelan. “Aku tidak pilih-pilih makanan, Bi.”“Baguslah.” Fransisca terlihat senang.Mereka makan siang bersama, tidak ada pembahasan apa pun saat di meja makan. Anna juga tidak berani membuka pertanyaan karena takut menyinggung.Setelah makan, Fransisca mengajak Anna dan Kai duduk di ruang keluarga.Anna masih menunggu sampai Fransisca memulai pembicaraan.“Aku bertemu mamamu sekali saja setelah dia dipindah ke sini. Setelahnya aku tidak tahu bag

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Akhirnya Pergi

    Keesokan harinya. Anna dan Kai naik pesawat penerbangan pagi menuju kota tempat Stefanie tinggal. Anna duduk di dekat jendela sambil memandang ke luar pesawat yang masih menunggu lepas landas.Kai melihat Anna yang hanya diam. Dia meraih telapak tangan Anna, lalu meletakkannya di pangkuan.“Memikirkan apa?” tanya Kai saat Anna menoleh padanya.Anna menggeleng pelan. “Entahlah, banyak sekali yang memenuhi kepalaku sekarang. Rasanya seperti mau meledak.”Kai mengusap lembut rambut Anna. Menghadapi masalah keluarga memang lebih berat daripada masalah perusahaan, tentu Kai memahami posisi Anna saat ini.“Kita berusaha menemui mamamu, tapi apa pun hasilnya nanti, kuharap kamu jangan bersedih berkepanjangan,” kata Kai tidak ingin Anna terlalu kecewa.Anna mengangguk pelan. “Aku hanya mau memastikan Mama baik-baik saja, bisa melihatnya sekali saja untuk mengobati rindu, setelahnya aku pasrah walau aku masih berharap bisa bersama Mama lagi.”“Aku tahu,” balas Kai, “tapi semua di luar kehendak

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Diminta Bertemu

    Kai sangat mencemaskan kondisi Anna, apalagi wajah Anna memang sangat pucat.“Ayo ke rumah sakit,” ajak Kai sambil menggenggam telapak tangan Anna.Anna menatap Kai yang panik, dia mencoba tersenyum untuk menenangkan.“Tidak usah, lagian ini pusing biasa. IGD tidak menerima pasien yang hanya masuk angin,” seloroh Anna diakhiri tawa kecil meski wajahnya pucat.Kai menatap tak senang karena Anna menyepelekan kondisi kesehatan.“Masuk angin pun, kalau salah penanganan, bisa membahayakan, paham.” Kai kukuh ingin membawa Anna ke rumah sakit.Anna menatap dalam pada suaminya, dia mencoba memahami kecemasan yang sedang Kai rasakan.Anna tersenyum kecil. “Begini saja, kalau besok pagi kondisiku masih kurang baik, kita ke rumah sakit, ya.”Kai menatap ragu, tapi karena Anna tidak mau pergi sekarang, dia akhirnya mengalah,“Baiklah, kalau nanti malam kamu merasa sakit, kita harus pergi memeriksakannya,” ucap Kai mengalah.Anna mengangguk-anggukkan kepala.“Aku mau mandi dulu,” kata Anna siap be

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Jadi Tersangka

    Saat sore hari. Anna dan Kai pergi ke kantor polisi setelah mendapat informasi soal penetapan tersangka pada Justin.Anna sangat syok, dia tak menyangka Justin benar-benar terlibat kasus yang menjerat Rachel.Anna dan Kai sudah menunggu di ruang kunjungan, lalu beberapa saat kemudian Justin masuk ruang kunjungan dengan kedua tangan terborgol.Justin tersenyum pada Anna, lalu duduk berhadapan dengan Anna tapi tak bersikap ramah pada Kai.“Kamu benar-benar terlibat?” tanya Anna tak menyangka.Justin tersenyum tipis. “Aku sudah janji akan menjawab jujur, aku hanya berusaha jujur.”“Aku tidak terkejut,” ucap Kai.“Aku tidak meminta pendapatmu,” balas Justin ketus, “aku hanya berusaha menepati janjiku pada Anna.”Kai kesal. Dia menatap tajam pada Justin, apa Justin menyukai Anna?Anna benar-benar masih tak percaya, dia benar-benar tidak pernah membayangkan jika Justin benar-benar terlibat.“Bagaimana bisa?” tanya Anna meminta penjelasan.Justin mengalihkan pandangan dari Kai pada Anna. Dia

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Menunda Kepergian

    “Tunggu.” Anna mencegah Justin yang mau ikut polisi.Justin menghentikan langkah. Lalu membalikkan badan ke arah Anna begitu juga dengan polisi.“Ada apa?” tanya Justin sambil menatap Anna. Tatapan matanya memperlihatkan jika dia tak marah sama sekali pada Anna.Anna menghampiri Justin, dia berdiri tepat di hadapan atasannya itu.“Aku tidak tahu kamu bersalah atau bukan, aku hanya berharap kamu tidak terlibat karena meski mungkin kamu membenciku karena suamiku, tapi aku menganggapmu pria baik,” ucap Anna.Anna hanya tak ingin menambah musuh. Jika bisa dicegah dengan sikap baik, maka Anna akan berusaha meminimalisir kemungkinan Justin membencinya dan Kai.Justin tersenyum getir, dia tak menyangka jika Anna menganggapnya baik padahal awalnya Justin ingin memanfaatkan Anna.“Aku akan bicara jujur menjawab semua pertanyaan polisi,” ucap Justin, “terima kasih sudah memercayaiku,” imbuhnya.Anna mengangguk, lalu dia membiarkan Justin pergi dengan polisi.Semua staff di sana berdiri karena t

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Maksud Alex

    Di kota tempat Stefanie tinggal. Dia masih dirawat di rumah sakit yang dijaga ketat oleh beberapa bodyguard. Bahkan Reino dibuat tak bisa keluar masuk sembarangan, Reino ikut dipantau oleh pengawal bayaran Abraham.“Apa kamu anggap mamamu ini sebagai tahanan, Alex? Bagaimana bisa kamu memperlakukanku seperti ini?” Stefanie menatap datar pada Alex.Stefanie terkejut saat mengetahui kalau sudah dipindah kota saat pertama kali membuka mata. Bahkan saat dia menanyakan keberadaan dan kabar Anna, Alex langsung membentaknya.“Ini demi kesembuhan Mama, sebaiknya Mama nurut apa kata dokter agar pemulihan kesehatan Mama lebih cepat,” ucap Alex dengan tenang.Stefanie benar-benar tidak tahu, kenapa Alex berbuat demikian.“Apa kamu bahagia melihat mama terkurung di sini seperti orang yang sedang dihukum?” tanya Stefanie dengan tatapan dingin pada Alex.Alex tetap tenang. Dia membuka penutup tempat makanan milik Stefanie, lalu mengambil sendok.“Makanlah dulu,” kata Alex.Stefanie benar-benar tak

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status