Share

Playing Fictim

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2025-01-25 14:19:32

Anna dan Bella menatap pria yang baru saja datang. Anna langsung mengembuskan napas kasar seraya memalingkan muka.

“Dia lagi,” gumam Bella.

Beberapa pelanggan masih menyaksikan pertengkaran itu, beberapa di antaranya ada yang merekam.

“Apa yang terjadi di sini?” Alvian langsung membantu Kirana berdiri.

Sebagai salah satu manager di mall itu, tentunya Alvian ikut bertanggung jawab jika terjadi keributan. Sebab itu Alvian muncul, apalagi yang teraniaya sekarang adalah wanita idamannya.

“Al, mereka membullyku. Bahkan mereka mendorongku sampai jatuh, padahal aku hanya mengingatkan kalau mereka di sini tidak boleh bermain-main, tahu sendiri kalau semua barang di sini harganya di atas belasan juta.” Kirana langsung mengadu, memutar balikkan fakta karena Alvian juga tentunya akan langsung percaya padanya.

Bella langsung menggosok telinga mendengar ucapan Kirana. Ingin rasanya dia meremas mulut Kirana.

“Apa kamu terluka?” tanya Alvian langsung mengecek tubuh Kirana.

Anna menatap dingin pada A
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
wah apa Kai yg datang Jd super Hero semoga saja...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Bukan Orang Biasa

    Bella dan Anna terkejut bersamaan saat ada pria yang menahan pergelangan tangan Alvian.Alvian menoleh. Dia kesal karena ada yang menghalanginya.“Siapa kamu? Lepas!” Alvian ingin menarik tangannya, tapi cengkraman pria itu sangat kuat.“Kakak!” Bella sangat senang melihat kakaknya muncul di waktu yang tepat.Anna semakin kaget. Dia menatap Bella yang baru saja menyebut ‘kakak’ pada pria yang menolongnya. Anna benar-benar tak percaya Bella punya kakak begitu gagah dengan penampilan orang kelas atas.“Dia kakakmu?” tanya Anna memastikan.“Iya,” jawab Bella.Bella lantas mengadukan kelakuan Alvian pada sang kakak.“Kak, tadi mereka menghina kami. Masa aku dibilang nggak sanggup beli tas di sini. Satu miliar juga aku sanggup beli, apalagi yang baru belasan juta.” Bella langsung mengadukan kelakuan Alvian dan Kirana.“Sudah gitu, mereka mau mencelakai temanku juga,” ucap Bella lagi.Kirana dan Alvian terkejut.Pria yang menolong ternyata Anser. Dia melepas tangan Alvian dengan kasar sera

    Last Updated : 2025-01-26
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Dikira Tidak Peduli

    Kai masih berada di ruang kerjanya. Dia memikirkan apa yang sekarang Anna lakukan sekarang, apakah istrinya itu aman atau tidak?Kecemasan Kai bukan tanpa alasan, mengingat Anna yang lemah dan mudah ditindas, membuat Kai merasa tak tenang membiarkan Anna pergi sendiri.Namun, jika Kai tidak mengizinkan, sudah pasti Anna akan semakin kesal padanya. Ini membuat Kai bingung.Saat Kai memandang layar ponselnya, merenung apakah harus bertanya di mana Anna sekarang, tiba-tiba dia menerima notifikasi pemakaian kartu debitnya.“Akhirnya dia memakainya juga,” gumam Kai.Kai mengecek notifikasi itu. Dahinya berkerut halus karena Anna hanya dipakai untuk makan di kafe dan tidak untuk membeli yang lain.“Apa dia keluar bersama temannya hanya untuk makan?”Saat Kai masih menebak apa yang dilakukan Anna, terdengar suara ketukan pintu. Kai meletakkan ponselnya di meja, lalu mempersilakan masuk.Tian masuk dengan terburu-buru menghampiri Kai.“Anda sudah melihat di sosmed?” tanya Tian.“Aku tidak pun

    Last Updated : 2025-01-26
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mendapat Pujian

    Anna tidak bicara sama sekali selama sisa hari yang dihabiskannya di kantor. Dia tetap melakukan apa yang diperintahkan Kai meski masih kesal pada pria itu.Bahkan saat pulang pun Anna tetap tidak bicara. Kai memilih membiarkan saja Anna mendiamkannya, daripada dia salah bicara.Di kamar. Anna duduk diam di kamarnya setelah makan malam. Dia menghela napas kasar, merasa hidupnya semakin rumit semenjak masuk ke rumah itu.Bahkan, Anna merasa tak punya ketenangan saat tidur. Dia merasa takut dan cemas jika Kai tiba-tiba masuk ke kamarnya, lalu melakukan sesuatu yang belum Anna setujui.Pernikahan tanpa cinta, sepertinya beginilah rasanya.Anna memandang lemari pakaiannya. Dia berjalan ke sana, lalu mengambil kotak peninggalan sang ayah. Anna membuka kotak usang itu, lalu mengambil kalung dengan potongan hati.Anna mengingat ucapan sang ayah yang memintanya untuk tak pernah menjual kalung itu, sesulit apa pun hidup Anna, sang ayah tidak mengizinkan jika kalung itu dijual.Anna menghela na

    Last Updated : 2025-01-27
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Sikap Aneh

    Anna benar-benar bingung dengan sikap Kai. Dia masih menatap pria itu dan mencoba memastikan sekali lagi.“Apa Anda benar-benar tidak marah?” tanya Anna.“Tidak,” jawab Kai.Anna merasa ada yang salah, tapi apa? Sikap Kai membuat perasaannya bergejolak aneh.“Ini sudah malam, lebih baik kamu beristirahat,” ucap Kai. Dia memegang tangan Anna, lalu melipat jemari wanita itu agar menggenggam kalung yang dipegang.“Simpan kalung itu jika memang sangat berarti bagimu,” ujar Kai lagi.Anna menganggukkan kepala. Meski dia masih belum bisa menebak keanehan yang dirasakannya, tapi untuk sekarang Anna memilih untuk mengabaikannya.Anna membalikkan badan untuk keluar dari ruang kerja Kai. Namun, sebelum dia mencapai pintu, Kai kembali memanggil yang membuatnya kembali menoleh.“Anda butuh sesuatu?” tanya Anna seraya menatap pada Kai.Kai terlihat ragu, tapi akhirnya bertanya, “Apa kamu mau mempublikasikan pernikahan kita?”Anna terkejut. Status pernikahan mereka sekadar sebuah kontrak yang bisa

    Last Updated : 2025-01-27
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Iri

    Nindy hanya menatap datar pada Alvian. Ya, meski dia kesal karena Anna sepertinya benar-benar hidup enak, tapi Nindy malas berhadapan dengan Alvian.“Tidak tahu menikah atau belum, yang jelas hidupnya sekarang sudah enak. Bahkan dia lupa sama kami,” balas Nindy seraya bersedekap dada.Mendengar penjelasan Nindy membuat emosi Alvian meluap. Dia kesal, kenapa Anna bisa bersama pria kaya dan hidup berkecukupan.“Kayaknya benar kalau Anna jadi simpanan orang kaya, kan? Lagian aneh kalau ada orang kaya mau nikahin wanita kayak Anna. Seperti nggak ada wanita lain saja,” celetuk Kirana membuat situasi semakin panas.Nindy hanya melirik pada Kirana. Dia tidak membalas ucapan wanita itu dan memilih pergi meninggalkan Alvian dan Kirana.Kirana menatap tak suka pada Nindy. Sejak awal Nindy memang memandangnya remeh, sebab itu mereka terlihat tak akrab.“Apa sekarang kamu menyesal sudah lepasin Anna?” tanya Kirana saat melihat Alvian semakin kesal mendengar penjelasan Nindy.“Padahal kalau kita t

    Last Updated : 2025-01-28
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ketahuan Membully

    Anna tak mendengar suara tawa dua staff tadi menggema di sana, membuatnya mengangkat kepala dan sangat terkejut melihat dua staff itu mematung.Anna lebih terkejut lagi ketika melihat siapa yang ada di depan dua staff itu. Anna benar-benar tak menyangka kalau Kai muncul di sana.Kai menatap dua staff yang langsung menunduk saat melihatnya. Ekspresi wajah dua staff itu juga memperlihatkan kepanikan karena tak menyangka kalau Kai akan pergi ke pantry.“Tetap di tempat kalian!” Suara Kai yang tegas dan dalam, membuat dua staff itu membeku di tempatnya.Kai tak langsung menindak kedua staff itu. Dia memilih melewati keduanya lebih dulu, lalu membantu Anna berdiri.“Mana yang terluka?” tanya Kai penuh perhatian seraya membantu Anna berdiri.Anna melihat kecemasan dalam raut wajah Kai. Dia memegang kedua lengan Kai agar bisa menopang tubuhnya saat bangun dari posisi duduknya.“Akh ….” Anna sedikit memekik karena pergelangan kakinya terkilir.Kai menunduk memperhatikan satu kaki Anna yang ag

    Last Updated : 2025-01-28
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Kai Mengomel

    Kai meminta Anna duduk. Dia juga sudah meminta Tian membawakan salep untuk kaki Anna. Kai bahkan langsung melepas sepatu Anna, membuat wanita itu terkejut dibuatnya.“Ini, Pak.” Tian memberikan salep itu pada Kai, lalu segera meninggalkan ruang kerja.Kai tidak banyak bicara. Dia duduk di dekat Anna, lalu meraih kaki telanjang Anna dan meletakkan di pangkuan.Anna merasa canggung dan ingin menolak, tapi dia takut jika Kai marah, sehingga Anna hanya diam.“Seharusnya kamu tidak perlu mengasihani mereka. Sikapmu ini hanya akan membuat mereka menyepelekanmu! Kamu tahu imbasnya? Mereka akan melakukan keburukan mereka lagi dan lagi. Harusnya kamu membiarkan saja mereka dipecat!”Kai mengomel seraya mengoles obat ke pergelangan kaki Anna.Anna memperhatikan Kai yang tiba-tiba cerewet.“Aku hanya berpikir mereka salah paham, karena itu sikap mereka jadi buruk. Misal mereka kembali jahat, ya sudah pecat saja,” balas Anna dengan suara rendah. Kai menatap datar, lalu berkata, “Mau salah paham

    Last Updated : 2025-01-29
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Menunggu Janda

    Anser baru saja turun dari mobil yang berhenti di depan lobi. Dia berjalan memasuki perusahaan menuju ke lift.Setelah beberapa saat menunggu lift, akhirnya pintu lift terbuka dan Anser siap masuk. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat siapa yang baru saja akan keluar dari dalam lift.“Anna.”Anna terkejut melihat pria itu ada di sana.“Anda.” Anna keluar dari lift lalu menyapa ramah.“Kamu masih memanggilku formal? Padahal sudah kubilang pakai nama atau kakak seperti Bella tidak masalah,” ujar Anser.Anna tersenyum canggung.“Kamu bekerja di sini? Apa kakimu sedang sakit?” tanya Anser karena sempat melihat Anna berjalan agak pincang.Anna melirik pada kakinya, lalu menjawab, “Iya, tadi tidak sengaja terkilir karena terjatuh.”“Apa parah?” tanya Anser tampak cemas.“Tidak,” jawab Anna, “tapi aku diminta beristirahat di rumah karena takut kalau bengkaknya semakin parah,” imbuh Anna menjelaskan.Anser mengangguk-angguk.“Kalau begitu biar aku antar,” tawar Anser.Anna terkesiap. Dia

    Last Updated : 2025-01-29

Latest chapter

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ingin Kesempatan Kedua

    Keesokan harinya. Kai sudah bangun lebih awal, begitu juga dengan Anna yang sekarang sedang di kamar mandi.Kai mendapat panggilan dari Tian, sehingga dia memilih pergi ke balkon ketika menjawab panggilan itu.“Bagaimana?” tanya Kai yang memang menunggu kabar dari Tian.“Saya sudah mendapatkan informasi wartawan yang membuat berita ity. Sekarang saya sedang menyuruh orang untuk mengorek informasi lebih lanjut,” ujar Tian dari seberang panggilan.“Selidiki sampai ke akarnya selagi aku mengajak Anna pergi berlibur. Informasi apa pun yang kamu dapat, segera beritahu aku!” perintah Kai seraya mengepalkan telapak tangan.“Baik, Pak.”Kai mengakhiri panggilan itu. Dia memandang layar ponselnya. Embusan napas kasar lolos dari mulutnya.“Kai.”Kai membalikkan badan saat mendengar suara Anna.“Apa ada masalah?” tanya Anna saat melihat ekspresi wajah Kai yang terlihat serius.Kai memulas senyum, dia berjalan menghampiri Anna yang ada di dalam kamar. Kai tidak mau membuat Anna cemas.“Tidak ada

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Beri Anna Waktu

    Kai keluar dari kamar karena ingin mengambil makanan untuk Anna. Dia berjalan menuruni anak tangga dan bertemu dengan Stefanie yang baru saja berjalan dari depan.“Bagaimana kondisi Anna?” tanya Stefanie saat berhadapan dengan Kai.“Sudah lebih baik meski sempat sangat syok,” jawab Kai bersikap biasa karena dari sudut pandangnya, Stefanie juga tak sepenuhnya salah.Stefanie mengangguk-angguk pelan meski tatapan matanya menunjukkan banyak kesedihan.Kai memandang pada Stefanie yang diam, sehingga dia berkata, “Selama ini kehidupan Anna sangat sulit. Jika kamu memang menyayanginya, jangan terlalu memaksanya.”Stefanie terdiam seraya menatap pada Kai.“Banyak tekanan yang dialaminya. Jadi kuharap kamu tidak menekannya lagi dengan memaksakan semua fakta itu agar dia menerimanya.”Kai mencoba menjaga perasaan Anna. Dia tak ingin Anna bersedih lagi.Stefanie terlihat semakin sedih. Dia sudah sangat senang bisa menemukan Anna, tapi siapa sangka jika yang terjadi tak sesuai dengan harapannya.

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Butuh Waktu

    Kondisi emosi Anna semakin tidak stabil, sehingga Kaivan meminta Kai untuk membawa Anna beristirahat lebih dulu.Kai mengajak Anna ke kamar. Sesampainya di sana, Anna langsung terduduk lemas di tepian ranjang.Kai ikut duduk di samping Anna, lalu menggenggam telapak tangan istrinya itu. Siapa sangka jika Anna langsung memeluk seraya menangis.“Menangislah sepuasnya,” ucap Kai seraya mengusap lembut punggung Anna.Anna terlalu banyak mendapat tekanan, setelah fitnah yang didapat, Anna harus menerima fakta jika ibunya ternyata masih mengharapkannya.“Setelah sekian tahun, kenapa dia harus datang? Aku tidak bisa menerimanya begitu saja,” ucap Anna di sela isak tangis.Kai menghela napas pelan, lalu berkata, “Kamu tak harus menerima, cukup tahu saja.”Anna menangis terisak, bahkan kedua pundaknya sampai bergetar.“Bukankah ini juga bagus. Mamamu bilang kalau dia menikah dengan ayahmu meski di usia muda, itu artinya kamu bukan anak haram. Kamu lahir setelah kedua orang tuamu menikah,” ucap

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Masih Kecewa

    “Anna, dengarkan penjelasan mama dulu, ya.” Stefanie mencoba menyentuh Anna, tapi langsung dihindari oleh putrinya itu.“Apa lagi yang mau kamu jelaskan?” Anna berdiri sampai membuat semua orang terkejut.Tatapan kekecewaan begitu kentara dari sorot matanya.“Sekian tahun, kenapa kamu baru datang jika memang merasa kamu itu ibuku?” tanya Anna sampai menepuk dada. Bahkan bola matanya sampai berkaca-kaca.“Anna, tenang ya.” Eve berdiri lalu merangkul Anna agar bisa sedikit tenang.Kai juga berdiri, takut jika Anna tertekan dengan fakta yang baru saja didapat.“Berikan mama kesempatan menjelaskan. Setelah itu, terserah bagaimana penilaianmu,” pinta Stefanie membujuk.Anna menatap kecewa, setelah ayahnya pergi dan semua yang dia alami, kenapa ibunya baru muncul?Kai mendekat pada Anna. Dia menggenggam tangan Anna lalu berkata, “Duduklah dulu dan dengarkan apa yang hendak dia jelaskan.”Anna menatap Kai dengan air mata yang siap meluap dari pelupuk mata.Akhirnya Anna mau duduk, tapi berpi

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Akhirnya Terungkap

    Saat malam hari. Kai mengajak Anna pulang ke kediaman orang tuanya.Mobil mereka sudah berhenti di depan garasi. Anna memandang rumah besar itu, tiba-tiba saja dia takut kalau keluarga Kai berubah sikap padanya.“Ayo!” ajak Kai saat menoleh Anna.Kai melihat Anna yang seperti orang bingung, dia meraih telapak tangan Anna lalu menggenggamnya erat, seolah paham kecemasan yang sedang Anna rasakan.“Semua akan baik-baik saja, percayalah padaku,” ucap Kai meyakinkan.Anna mengangguk pelan seraya berusaha tersenyum. Dia dan Kai akhirnya keluar dari mobil. Mereka berjalan berdua seraya bergandengan tangan.Saat sudah masuk rumah, mereka langsung menemui orang tua Kai yang ternyata sudah menunggu di ruang keluarga.Ada Stefanie juga di sana.“Kalian sudah pulang, ayo duduk.” Eve berdiri dan langsung merangkul pundak Anna.Eve mengajak Anna agar duduk bersama mereka. Dia tahu Anna masih tertekan, sehingga itu Eve mencoba menunjukkan kalau dia ada untuk Anna.Anna tersenyum saat Eve merangkulny

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Wanita Galak

    Anser keluar dari mobil karena wanita yang hampir ditabraknya itu marah-marah.“Kalau mau keluar dari parkiran, lihat-lihat!” amuk wanita yang tak lain Queen.Queen baru saja akan pergi meninggalkan hotel, tapi dia dibuat kaget karena hampir tertabrak saat akan menuju mobilnya.“Kamu yang melintas tiba-tiba di depan mobil, kenapa kamu marah-marah?” Anser merasa heran. Dia merasa tak bersalah.“Hah!” Queen membuang napas dengan mulut. “Begini nih, orang salah bukan minta maaf tapi malah balik menyalahkan!”Bagaimanapun, Queen tidak akan mengalah sama sekali pada pria di depannya ini.Anser merasa tak ada guna meladeni amukan Queen, sehingga dia memilih mengalah.“Kalau begitu aku minta maaf.” Queen menyipitkan mata.“Kamu meminta maaf, tapi tidak ikhlas,” gerutu Queen.Anser menghela napas kasar. Dia tidak mengerti, apa yang diinginkan oleh wanita di depannya ini.“Aku minta maaf karena melajukan mobil tanpa melihat-lihat lebih dulu. Jika kamu terluka atau mau minta ganti rugi, aku ak

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Dia Istriku

    Anser datang ke hotel karena mendapat undangan dari Kai. Meski Anser merasa kalau Kai hanya ingin membuktikan jika Anna milik pria itu, tapi Anser tetap datang untuk memastikan.Saat sampai di tempat pesta, Anser tak melihat Kai dan keluarganya di sana, tentu saja hal itu membuat Anser heran.Anser masih mengedarkan pandangan. Dia benar-benar tak melihat satu pun keluarga Kai di ruangan itu.“Maaf, apa pengantinnya sedang istirahat?” tanya Anser pada seorang pelayan yang melintas di depannya.Pelayan itu berhenti di hadapan Anser.“Pengantin dan keluarganya meninggalkan pesta, tapi pestanya tetap dilanjutkan untuk menyelesaikan jamuan,” jawab pelayan.Anser mengerutkan alis.“Meninggalkan? Bagaimana bisa pesta pengantin tapi pengantinnya malah pergi?” Anser keheranan.Pelayan itu menengok ke kanan dan kiri, lalu sedikit mendekat pada Anser.“Sebenarnya tadi pestanya berjalan baik-baik saja, sampai ada berita yang tersebar dan ada wanita tua membuat keributan di sini,” ucap pelayan itu

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ingin Memastikan

    Stefanie tak bisa membendung rasa bahagianya. Dia semakin yakin kalau Anna memang putrinya.Stefanie tiba-tiba saja berdiri, membuat Eve dan yang lain terkejut.“Aku harus menemui Anna dan memastikan sendiri kalau dia benar-benar putriku,” ucap Stefanie seraya memegang liontin yang tergantung di lehernya.Eve ikut berdiri, lalu menyentuh lengan Stefanie.“Kondisi Anna sedang tidak stabil, kalau kamu tiba-tiba datang dan mengaku sebagai ibunya, dia pasti akan semakin syok dan bisa saja hal-hal buruk akan terjadi,” ucap Eve seraya menimbang kondisi Anna.Stefanie terlihat bingung.“Anna sedang sangat tertekan. Takutnya dia malah merasa dibuang dan tidak dianggap kalau tiba-tiba Bibi berkata sebagai ibunya setelah bertahun-tahun tak mencarinya,” timpal Queen.Stefanie semakin bingung dan kembali sedih. Dia kembali duduk dengan tubuh lemas.“Tapi aku ingin memastikannya agar tidak ada lagi rasa penasaran yang menghantui,” ucap Stefanie seraya menatap sendu.Eve dan yang lain saling tatap,

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mungkin Saja

    Kai langsung menghampiri Anna yang duduk di tepian ranjang. Dia memeluk istrinya itu untuk menenangkan.“Aku keluar dulu, kalian istirahatlah,” kata Queen.Queen tidak mau mengganggu Anna dan Kai, lagi pula Anna akan lebih baik saat bersama Kai.Queen keluar dari kamar. Dia melihat kedua orang tuanya dan Stefanie baru saja masuk lift. Dia memilih menyusul sang mami lalu pergi dengan mereka untuk turun ke lantai bawah.Di kamar, Kai masih memeluk Anna untuk menenangkan. Dia bisa merasakan tubuh Anna yang gemetar.“Semua sudah baik-baik saja, tidak ada yang perlu kamu cemaskan,” ucap Kai mencoba menghibur Anna.Namun, tiba-tiba saja tangis Anna pecah. Sejak tadi Anna mencoba menahan diri agar tak menangis. Dia tidak mau menambah beban pikiran orang karena dirinya.Sekuat apa pun dia bertahan, nyatanya tetap runtuh saat bersama pria yang selalu peduli padanya.“Maaf, aku sudah membuat malu keluargamu,” ucap Anna di sela isak tangisnya.Kai terkesiap mendengar Anna menangis. Dia semakin me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status