āļŦāđ‰āļ­āļ‡āļŠāļĄāļļāļ”
āļ„āđ‰āļ™āļŦāļē

āđāļŠāļĢāđŒ

Akhirnya Bertemu

āļœāļđāđ‰āđ€āļ‚āļĩāļĒāļ™: Aldra_12
last update āļ›āļĢāļąāļšāļ›āļĢāļļāļ‡āļĨāđˆāļēāļŠāļļāļ”: 2025-04-24 16:38:29

Anna berada di teras rumah Fransisca sambil terus memandang ke gerbang rumah. Fransisca dan Kai sudah meminta Anna duduk, tapi dia tetap ingin berdiri.

Hingga gerbang terbuka dan sebuah mobil sedan memasuki halaman rumah. Anna menghela napas kecewa, itu bukan mobil yang diharapkan.

Mobil itu milik Keano. Dia memarkirkan mobil di depan garasi, lalu turun dan memandang semua orang berada di luar rumah.

“Wah, ada apa ini? Apa kalian sedang menanti kepulanganku?” tanya Keano dengan penuh percaya diri.

“Tidak usah kegeeran,” balas Anna.

“Padahal aku sudah besar kepala.” Keano menutup pintu mobil lalu berjalan menghampiri semua orang.

Saat Keano berjalan menuju teras, Anna turun dari teras sampai membuat Keano terkejut. Dia sudah besar kepala karena mengira Anna ingin menghampirinya, tapi ternyata pandangan Anna tertuju ke arah lain.

Anna turun dari teras karena melihat mobil masuk gerbang dan sudah terlihat siapa yang berada di dalamnya. Anna tidak bisa menyembunyikan kelegaan dan rasa bah
āļ­āđˆāļēāļ™āļŦāļ™āļąāļ‡āļŠāļ·āļ­āđ€āļĨāđˆāļĄāļ™āļĩāđ‰āļ•āđˆāļ­āđ„āļ”āđ‰āļŸāļĢāļĩ
āļŠāđāļāļ™āļĢāļŦāļąāļŠāđ€āļžāļ·āđˆāļ­āļ”āļēāļ§āļ™āđŒāđ‚āļŦāļĨāļ”āđāļ­āļ›
āļšāļ—āļ—āļĩāđˆāļ–āļđāļāļĨāđ‡āļ­āļ
āļ„āļ§āļēāļĄāļ„āļīāļ”āđ€āļŦāđ‡āļ™ (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
ajak sexan Alex'y Ann biar si tua Abraham sendirian...
āļ”āļđāļ„āļ§āļēāļĄāļ„āļīāļ”āđ€āļŦāđ‡āļ™āļ—āļąāđ‰āļ‡āļŦāļĄāļ”

āļšāļ—āļ—āļĩāđˆāđ€āļāļĩāđˆāļĒāļ§āļ‚āđ‰āļ­āļ‡

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ada Apa Dengan Alex?

    Di klub malam. Alex duduk sambil memegang gelas kaca berisi cairan warna cokelat. Dia sudah mendengar kabar kalau Stefanie dan Reino meninggalkan rumah Abraham, dia senang tapi juga ada rasa berat.Alex meneguk cairan cokelat dari gelas, lalu menuangkan cairan dari botol ke gelasnya lagi untuk dinikmati. Saat sedang diam menunduk memandang gelas kaca yang dipegang, Alex mendengar suara ponselnya berdering.Dia merogoh saku kemeja, lalu melihat siapa yang menghubungi. Nama sang mama terpampang di layar.Alex menggeser tombol hijau untuk menjawab panggilan itu, lalu menempelkannya di telinga, satu tangannya menggoyang gelas kaca berisi minuman beralkohol.“Halo.” Alex menyapa lalu menenggak isi gelasnya dengan cepat.“Kamu di mana, Lex?” Suara Stefanie terdengar dari seberang panggilan.“Di tempat yang aku suka,” jawab Alex lalu tersenyum miring.Alex mendengar suara helaan napas berat dari seberang panggilan lalu sang mama kembali bicara.“Mama mau bertemu denganmu, Lex. Katakan kamu d

    āļ›āļĢāļąāļšāļ›āļĢāļļāļ‡āļĨāđˆāļēāļŠāļļāļ” : 2025-04-24
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Cerita Alex

    “Lepaskan!” Wanita itu masih berusaha melepaskan diri tapi Alex tak melonggarkan cengkraman sama sekali.“Kamu sudah berkata jika tidak akan mengungkit malam itu? Kenapa sekarang mengungkitnya?” Alex tak senang dengan ucapan wanita di depannya itu.Rania, wanita yang ditahan Alex menatap kesal tapi juga takut pada Alex.“Kamu yang membuatku mengungkitnya,” balas Rania seraya menggoyangkan kedua lengan agar Alex melepas tapi tetap sia-sia. “Aku hanya mau kamu melepasku, tidak cukupkah kamu membuatku malu.” Alex menekan Rania hingga benar-benar terpojok di body mobil. Tatapannya begitu dalam pada wanita itu, apalagi sekarang Alex sedang terpengaruh alkohol.“Kamu yang menggodaku.” Alex menatap semakin dalam.Rania meneguk ludah, lalu dia menyanggah, “Aku hanya bekerja sebagaimana mestinya, tapi kamu â€Ķ kamu yang berpikiran kotor dan memaksaku.”Alex tersenyum miring.“Sekarang lepaskan aku. Aku mau bekerja lagi.” Rania masih berusaha melepaskan diri tapi Alex tetap menahannya. “Apa maum

    āļ›āļĢāļąāļšāļ›āļĢāļļāļ‡āļĨāđˆāļēāļŠāļļāļ” : 2025-04-24
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mencemaskan Alex

    Anna keluar dari kamar dan melihat Stefanie duduk di depan paviliun. Dia keheranan, kenapa sang mama masih di luar selarut ini.Anna menghampiri sang mama. Dia melihat Stefanie melamun.“Ma.”Stefanie terkejut. Dia langsung menoleh pada Anna yang ternyata sudah berdiri di ambang pintu.“Anna.” Stefanie langsung tersenyum. “Kenapa kamu belum tidur?” tanya Stefanie dengan suara lembut. Dia mengulurkan tangannya pada Anna.Anna meraih tangan Stefanie, lalu dia duduk di samping sang mama.“Aku bangun karena mau minum. Mama sendiri kenapa belum tidur?” tanya Anna setelah menjawab pertanyaan Stefanie.Stefanie hanya tersenyum sambil menggeleng.“Mama memikirkan Alex?” tanya Anna menebak.Stefanie terkesiap. Dia menatap Anna lalu menggeleng pelan.“Aku yakin Mama juga pasti berat kalau diminta langsung meninggalkan Alex,” ucap Anna merasa bersalah karena keputusan yang diambil pasti menyakiti salah satu pihak.Stefanie menghela napas pelan.“Mama hanya bersalah saja padanya. Andai saja mama l

    āļ›āļĢāļąāļšāļ›āļĢāļļāļ‡āļĨāđˆāļēāļŠāļļāļ” : 2025-04-25
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex Menerima

    Rania membuatkan sarapan bubur untuk Alex karena kondisi pria itu yang semalam demam. Setelah buburnya siap, Rania menyajikan di mangkuk dan meletakkannya di meja makan, dia juga sudah membuat ayam kecap dan mengupas buah.Rania melepas apron, saat akan memanggil Alex, dia sudah lebih dulu melihat pria itu keluar dari kamar.“Aku sudah membuat sarapan untukmu, jadi tugasku sudah selesai dan aku mau pulang.” Setelah mengatakan itu, Rania berjalan menuju pintu.Namun, langkah Rania terhenti, lalu dia membalikkan badan menatap Alex yang masih berdiri di depan kamar.“Aku harap, ini terakhir kali bertemu denganmu. Aku tidak mau lagi melihatmu.”Rania kembali membalikkan badan lalu segera pergi meninggalkan penthouse.Alex tertegun. Dia tak menyangka Rania sampai memperingatkannya. Alex tidak mau ambil pusing, memangnya siapa Rania sampai berani mengaturnya?Alex pergi ke meja makan, dia melihat semangkuk bubur dan ayam kecap di piring. Dia menarik kursi lalu duduk di sana dan mencoba bubu

    āļ›āļĢāļąāļšāļ›āļĢāļļāļ‡āļĨāđˆāļēāļŠāļļāļ” : 2025-04-25
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Akhirnya Pulang

    Anna dan yang lain akhirnya mendarat dengan selamat. Mereka naik taksi menuju rumah Eve lebih dulu karena wanita itu terus menghubungi dan menanyakan kabar Anna.Saat taksi yang mereka tumpangi sampai di rumah Eve, Kai dan yang lain segera turun. Pelayan di rumah Eve membantu menurunkan koper-koper bawaan Kai dan Anna.“Mami sudah tidak sabar bertemu denganmu,” ucap Kai sambil menggandeng tangan Anna.Kai dan Anna berjalan masuk lebih dulu disusul Stefanie dan Reino.Di dalam rumah. Satu pelayan memanggil Eve yang berada di kamar.“Nyonya, Tuan Kai dan Nona Anna datang.”Eve langsung berdiri saat mendengar suara pelayan. Dia buru-buru membuka pintu lalu menanyakan lagi apa yang dikatakan oleh pelayan.Begitu sudah yakin, Eve buru-buru berjalan menuju pintu dan bertemu dengan Anna dan Kai yang baru saja masuk.“Akhirnya kalian pulang.” Eve langsung menghampiri Anna, lalu memeluk menantunya itu.Bahkan Eve mengabaikan Kai, putranya sendiri.“Bagaimana kabarmu, hm? Kamu sehat, kan? Tidak

    āļ›āļĢāļąāļšāļ›āļĢāļļāļ‡āļĨāđˆāļēāļŠāļļāļ” : 2025-04-25
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Dijual Ibu Tiri

    "Utang untuk biaya pengobatan ayahmu sangat besar. Aku tidak sanggup bayar, jadi sebagai anak, kamu harus membayarnya!"Anna menatap panik ibu tirinya sambil berusaha melepaskan cengkeraman yang begitu kuat di tangannya.Namun, ibunya tidak peduli meski Anna sudah meringis kesakitan, dan terus menyeretnya menyusuri lorong hotel yang sepi.Sejak kecil, Annalise Lindsey tumbuh bersama mendiang ayahnya, sebelum sang ayah menikah lagi dengan janda anak satu.Tiga tahun lalu, sang ayah mengidap kanker usus yang mengharuskannya menjalani pengobatan hingga menghabiskan banyak biaya, meski akhirnya tujuh hari lalu sang ayah meninggal."Ta-tapi kenapa di sini, Bu?""Tidak usah banyak tanya! Ada pria yang mau membayarmu, jadi lakukan saja tugasmu di dalam sana!"Anna membelalak, benar-benar tidak menyangka ibu tirinya akan menjualnya.Belum juga Anna membantah, dia sudah didorong masuk ke dalam sebuah kamar. Pintu langsung tertutup rapat."Bu, buka pintunya!" Anna mencoba menarik pintu itu agar

    āļ›āļĢāļąāļšāļ›āļĢāļļāļ‡āļĨāđˆāļēāļŠāļļāļ” : 2025-01-02
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Menjadi Istri Kontrak

    Anna tidak peduli dengan tatapan menilai pria itu. Ia sadar penampilannya sangat berantakan, apalagi pakaiannya sudah robek.Namun, itu tidak penting. Bagaimana pun, ia butuh seseorang untuk membantunya lolos dari pria hidung belang itu."Kumohon, Tuan. Tolong aku..."Sekali lagi Anna memelas karena pria itu tidak mengatakan apapun."Kemari kamu, Jalang!"Pria tua itu hendak menggapai tangan Anna.Namun, tanda diduga, pria yang ada di lift itu tiba-tiba keluar dan menarik tangan Anna. Ia memosisikan diri di antara Anna dan si hidung belang, menghalangi pandangan pria tua itu. "Mau sok jadi pahlawan, hah?! Menyingkir dari sini dan serahkan dia padaku!" hardik pria tua itu.Namun, pria itu—Kai—tidak bergerak sedikit pun. Tatapan tajamnya yang begitu menusuk seolah tengah menguliti pria di hadapannya."Pergi!" Baritonnya yang tegas membuat siapapun yang mendengar pasti akan terintimidasi.Meski tampak gentar, tapi pria tua itu berusaha tampak berani. Ia menaikkan dagunya dan menampilkan

    āļ›āļĢāļąāļšāļ›āļĢāļļāļ‡āļĨāđˆāļēāļŠāļļāļ” : 2025-01-03
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Tidak Punya Pilihan

    Anna sangat terkejut mendengar ucapan pria di hadapannya itu.Istri? Apa ia tidak salah dengar?!"Hanya istri kontrak," imbuh Kai saat melihat Anna tampak begitu syok. "Selama dua tahun. Setelah itu kamu bebas."Anna mengerjap, masih belum pulih dari rasa terkejutnya."Kenapa Anda ingin aku menjadi istri kontrak?" tanyanya dengan suara pelan. Bagaimanapun, permintaan itu benar-benar tidak masuk akal!Mungkinkah â€Ķ mungkinkah Kai hanya ingin ada yang memuaskannya di atas ranjang, tanpa ada ikatan cinta tapi tetap sah di mata hukum?Bisa saja begitu, mengingat Kai sepertinya bukan orang biasa.Anna melihat Kai menatapnya datar, membuat Anna memegang jas yang tersemat di pundaknya semakin erat, takut jika pria itu tiba-tiba menerkamnya."Apa kamu pikir punya hak untuk bertanya?" ujar Kai tanpa ekspresi. "Jika kamu tidak mau, kamu akan kukembalikan pada pria itu."Sepasang mata Anna membelalak ngeri. Bayangan saat pria hidung belang itu berusaha menyentuhnya seketika membuat Anna mual dan g

    āļ›āļĢāļąāļšāļ›āļĢāļļāļ‡āļĨāđˆāļēāļŠāļļāļ” : 2025-01-03

āļšāļ—āļĨāđˆāļēāļŠāļļāļ”

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Akhirnya Pulang

    Anna dan yang lain akhirnya mendarat dengan selamat. Mereka naik taksi menuju rumah Eve lebih dulu karena wanita itu terus menghubungi dan menanyakan kabar Anna.Saat taksi yang mereka tumpangi sampai di rumah Eve, Kai dan yang lain segera turun. Pelayan di rumah Eve membantu menurunkan koper-koper bawaan Kai dan Anna.“Mami sudah tidak sabar bertemu denganmu,” ucap Kai sambil menggandeng tangan Anna.Kai dan Anna berjalan masuk lebih dulu disusul Stefanie dan Reino.Di dalam rumah. Satu pelayan memanggil Eve yang berada di kamar.“Nyonya, Tuan Kai dan Nona Anna datang.”Eve langsung berdiri saat mendengar suara pelayan. Dia buru-buru membuka pintu lalu menanyakan lagi apa yang dikatakan oleh pelayan.Begitu sudah yakin, Eve buru-buru berjalan menuju pintu dan bertemu dengan Anna dan Kai yang baru saja masuk.“Akhirnya kalian pulang.” Eve langsung menghampiri Anna, lalu memeluk menantunya itu.Bahkan Eve mengabaikan Kai, putranya sendiri.“Bagaimana kabarmu, hm? Kamu sehat, kan? Tidak

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex Menerima

    Rania membuatkan sarapan bubur untuk Alex karena kondisi pria itu yang semalam demam. Setelah buburnya siap, Rania menyajikan di mangkuk dan meletakkannya di meja makan, dia juga sudah membuat ayam kecap dan mengupas buah.Rania melepas apron, saat akan memanggil Alex, dia sudah lebih dulu melihat pria itu keluar dari kamar.“Aku sudah membuat sarapan untukmu, jadi tugasku sudah selesai dan aku mau pulang.” Setelah mengatakan itu, Rania berjalan menuju pintu.Namun, langkah Rania terhenti, lalu dia membalikkan badan menatap Alex yang masih berdiri di depan kamar.“Aku harap, ini terakhir kali bertemu denganmu. Aku tidak mau lagi melihatmu.”Rania kembali membalikkan badan lalu segera pergi meninggalkan penthouse.Alex tertegun. Dia tak menyangka Rania sampai memperingatkannya. Alex tidak mau ambil pusing, memangnya siapa Rania sampai berani mengaturnya?Alex pergi ke meja makan, dia melihat semangkuk bubur dan ayam kecap di piring. Dia menarik kursi lalu duduk di sana dan mencoba bubu

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mencemaskan Alex

    Anna keluar dari kamar dan melihat Stefanie duduk di depan paviliun. Dia keheranan, kenapa sang mama masih di luar selarut ini.Anna menghampiri sang mama. Dia melihat Stefanie melamun.“Ma.”Stefanie terkejut. Dia langsung menoleh pada Anna yang ternyata sudah berdiri di ambang pintu.“Anna.” Stefanie langsung tersenyum. “Kenapa kamu belum tidur?” tanya Stefanie dengan suara lembut. Dia mengulurkan tangannya pada Anna.Anna meraih tangan Stefanie, lalu dia duduk di samping sang mama.“Aku bangun karena mau minum. Mama sendiri kenapa belum tidur?” tanya Anna setelah menjawab pertanyaan Stefanie.Stefanie hanya tersenyum sambil menggeleng.“Mama memikirkan Alex?” tanya Anna menebak.Stefanie terkesiap. Dia menatap Anna lalu menggeleng pelan.“Aku yakin Mama juga pasti berat kalau diminta langsung meninggalkan Alex,” ucap Anna merasa bersalah karena keputusan yang diambil pasti menyakiti salah satu pihak.Stefanie menghela napas pelan.“Mama hanya bersalah saja padanya. Andai saja mama l

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Cerita Alex

    “Lepaskan!” Wanita itu masih berusaha melepaskan diri tapi Alex tak melonggarkan cengkraman sama sekali.“Kamu sudah berkata jika tidak akan mengungkit malam itu? Kenapa sekarang mengungkitnya?” Alex tak senang dengan ucapan wanita di depannya itu.Rania, wanita yang ditahan Alex menatap kesal tapi juga takut pada Alex.“Kamu yang membuatku mengungkitnya,” balas Rania seraya menggoyangkan kedua lengan agar Alex melepas tapi tetap sia-sia. “Aku hanya mau kamu melepasku, tidak cukupkah kamu membuatku malu.” Alex menekan Rania hingga benar-benar terpojok di body mobil. Tatapannya begitu dalam pada wanita itu, apalagi sekarang Alex sedang terpengaruh alkohol.“Kamu yang menggodaku.” Alex menatap semakin dalam.Rania meneguk ludah, lalu dia menyanggah, “Aku hanya bekerja sebagaimana mestinya, tapi kamu â€Ķ kamu yang berpikiran kotor dan memaksaku.”Alex tersenyum miring.“Sekarang lepaskan aku. Aku mau bekerja lagi.” Rania masih berusaha melepaskan diri tapi Alex tetap menahannya. “Apa maum

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ada Apa Dengan Alex?

    Di klub malam. Alex duduk sambil memegang gelas kaca berisi cairan warna cokelat. Dia sudah mendengar kabar kalau Stefanie dan Reino meninggalkan rumah Abraham, dia senang tapi juga ada rasa berat.Alex meneguk cairan cokelat dari gelas, lalu menuangkan cairan dari botol ke gelasnya lagi untuk dinikmati. Saat sedang diam menunduk memandang gelas kaca yang dipegang, Alex mendengar suara ponselnya berdering.Dia merogoh saku kemeja, lalu melihat siapa yang menghubungi. Nama sang mama terpampang di layar.Alex menggeser tombol hijau untuk menjawab panggilan itu, lalu menempelkannya di telinga, satu tangannya menggoyang gelas kaca berisi minuman beralkohol.“Halo.” Alex menyapa lalu menenggak isi gelasnya dengan cepat.“Kamu di mana, Lex?” Suara Stefanie terdengar dari seberang panggilan.“Di tempat yang aku suka,” jawab Alex lalu tersenyum miring.Alex mendengar suara helaan napas berat dari seberang panggilan lalu sang mama kembali bicara.“Mama mau bertemu denganmu, Lex. Katakan kamu d

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Akhirnya Bertemu

    Anna berada di teras rumah Fransisca sambil terus memandang ke gerbang rumah. Fransisca dan Kai sudah meminta Anna duduk, tapi dia tetap ingin berdiri.Hingga gerbang terbuka dan sebuah mobil sedan memasuki halaman rumah. Anna menghela napas kecewa, itu bukan mobil yang diharapkan.Mobil itu milik Keano. Dia memarkirkan mobil di depan garasi, lalu turun dan memandang semua orang berada di luar rumah.“Wah, ada apa ini? Apa kalian sedang menanti kepulanganku?” tanya Keano dengan penuh percaya diri.“Tidak usah kegeeran,” balas Anna.“Padahal aku sudah besar kepala.” Keano menutup pintu mobil lalu berjalan menghampiri semua orang.Saat Keano berjalan menuju teras, Anna turun dari teras sampai membuat Keano terkejut. Dia sudah besar kepala karena mengira Anna ingin menghampirinya, tapi ternyata pandangan Anna tertuju ke arah lain.Anna turun dari teras karena melihat mobil masuk gerbang dan sudah terlihat siapa yang berada di dalamnya. Anna tidak bisa menyembunyikan kelegaan dan rasa bah

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Berubah Pikiran

    Abraham pulang dengan perasaan kesal karena sikap Anna. Sesampainya di rumah, dia melihat Stefanie yang berada di ruang keluarga bersama Reino.Stefanie langsung berdiri saat melihat Abraham, tapi ekspresi wajahnya tak bersahabat sekali pada ayahnya itu.“Aku mau bicara dengan Papa,” kata Stefanie.Abraham menghentikan langkah. Dia mendengkus kasar, lalu menatap pada putrinya itu.“Apa lagi yang mau kamu bicarakan? Kamu ingin pergi dari rumah ini? Pergi! Dan jangan pernah kembali lagi!” Kalimat tak terduga itu membuat Stefanie dan Reino terkejut, bahkan Steve juga tidak menduga kalau majikannya akan berkata demikian.Abraham hendak melanjutkan langkah, tetapi dia kembali berhenti, lalu bicara lagi. “Tapi ingat, sesuai ucapanmu. Begitu kamu keluar dari rumah ini, kamu tidak boleh berharap sepeser pun harta warisan di keluarga ini, bahkan harta yang pernah dijanjikan mamamu. Begitu menginjakkan kaki keluar dari sini, maka nama Abraham tak lagi tersemat di margamu.”Setelah mengatakan i

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Negosiasi Gagal

    Abraham tersenyum mencibir.“Kamu berani memberi penawaran padaku? Kamu pikir, kamu siapa?” Abraham menatap remeh.“Saya memang bukan siapa-siapa. Hanya anak yang menginginkan ibunya kembali,” ucap Anna sambil mengeluarkan kotak beludru dari dalam tasnya.Anna membuka kotak itu, lalu memperlihatkannya pada Abraham.“Anda mau ini, kan? Saya bisa memberikannya, tapi bukan uang yang saya mau. Saya ingin menukarnya dengan ibu saya, Stefanie, putri Anda.”Abraham menggebrak meja. “Beraninya kamu!”Sorot mata Abraham memperlihatkan ketidaksukaan.Kai langsung bersiaga, jangan sampai Abraham berani menyakiti Anna.“Kamu sama seperti ayahmu, sombong dan memandang remeh orang lain,” cibir Abraham.“Bagaimana dengan Anda? Bukankah Anda sama? Anda meremehkan ayah saya, meremehkan saya, meremehkan semua orang, bahkan putri Anda sendiri, hanya karena Anda lebih berkuasa!” Emosi Anna tidak stabil, negosiasi yang diharapkan bisa berjalan dengan tenang, kenyataannya membuat Anna bisa berteriak sekera

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Negosiasi Dengan Abraham

    Anna benar-benar menghubungi Steve dan mengatakan ingin berdiskusi dengan Abraham secara langsung soal kalung giok itu. Anna juga mengatakan jika dia mau bertemu langsung dengan Abraham.Siapa sangka kalau tawaran Anna langsung disetujui oleh Abraham, bahkan hari itu Anna pergi ke restoran bersama Kai untuk menemui Abraham sesuai dengan janji temu yang mereka buat.“Gugup?” tanya Kai sambil menggenggam telapak tangan Anna.Anna menoleh pada Kai, dia mengangguk pelan.“Tidak apa gugup sekarang, tapi nanti saat bertemu kakekmu, jangan menunjukkan ketakutanmu atau dia akan memandang remeh padamu,” kata Kai.Anna mengangguk-anggukkan kepala, lalu menarik napas panjang dan mengembuskan perlahan.Tak beberapa lama kemudian, pintu private room itu terbuka. Tatapan Anna dan Kai tertuju pada sosok pria tua dan satu pria lainnya yang masuk ke ruangan itu.Anna memandang kakek yang tak pernah mengakuinya itu kini berjalan menghampiri meja.Anna dan Kai berdiri, keduanya membungkukkan badan sebag

āļŠāļģāļĢāļ§āļˆāđāļĨāļ°āļ­āđˆāļēāļ™āļ™āļ§āļ™āļīāļĒāļēāļĒāļ”āļĩāđ† āđ„āļ”āđ‰āļŸāļĢāļĩ
āđ€āļ‚āđ‰āļēāļ–āļķāļ‡āļ™āļ§āļ™āļīāļĒāļēāļĒāļ”āļĩāđ† āļˆāļģāļ™āļ§āļ™āļĄāļēāļāđ„āļ”āđ‰āļŸāļĢāļĩāļšāļ™āđāļ­āļ› GoodNovel āļ”āļēāļ§āļ™āđŒāđ‚āļŦāļĨāļ”āļŦāļ™āļąāļ‡āļŠāļ·āļ­āļ—āļĩāđˆāļ„āļļāļ“āļŠāļ­āļšāđāļĨāļ°āļ­āđˆāļēāļ™āđ„āļ”āđ‰āļ—āļļāļāļ—āļĩāđˆāļ—āļļāļāđ€āļ§āļĨāļē
āļ­āđˆāļēāļ™āļŦāļ™āļąāļ‡āļŠāļ·āļ­āļŸāļĢāļĩāļšāļ™āđāļ­āļ›
āļŠāđāļāļ™āļĢāļŦāļąāļŠāđ€āļžāļ·āđˆāļ­āļ­āđˆāļēāļ™āļšāļ™āđāļ­āļ›
DMCA.com Protection Status