Share

115. Debaran Yang Aneh

Dengan sekuat tenaga Katherine mendorong dada Frederick. Semburat merah muncul tiba-tiba di kedua pipi Katherine. Dia sekali-kali melirik Celine dan James yang saat ini mengulum senyum.

"Frederick malu tahu," kata Katherine sambil menabok pelan pundak Frederick. Lalu menundukkan kepala.

Katherine sangat malu karena kedua mertuanya harus menyaksikan kejadian barusan.

"Dengan istri sendiri untuk apa malu, benar tidak Pa?" Frederick malah tersenyum angkuh seraya melirik ke arah James.

"Haha, tidak apa-apa Katherine. Aku malah senang melihat kalian mesra seperti sekarang, aku harap kau dapat mengubah keputusanmu," balas James.

Katherine memberanikan diri mengangkat dagu. Lalu melempar senyum hambar. Dia masih dilema dengan keputusannya, apakah bertahan atau berpisah dengan Frederick.

"Kau dengar itu Sayang, Papa saja tidak marah, sudah jangan malu, sekarang ayo kita sarapan, lihatlah raja kita masih tidur," kata Frederick seraya melirik ke Alexander, masih tertidur pulas di stroller.

K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status