Share

119. Maaf

Dalam satu kali tegukan Xavier minum air jeruk tersebut. Setelah selesai, dia meletakkan kembali gelas ke atas nampan.

"Terima kasih," kata Xavier kemudian.

Sang pelayan malah tersenyum penuh arti. "Sama-sama Tuan, kalau begitu aku permisi dulu."

Xavier mengangguk. Sang pelayan pun berlalu pergi dari lorong itu. Setelahnya Xavier masuk kembali ke kamar sambil berdeham rendah karena tenggorokannya mulai terasa sedikit aneh.

Sementara itu, di lain tempat, Katherine dengan sabar menunggu Logan membuka suara. Lama menunggu membuat Katherine mulai sebal. Dengan raut wajah menahan kesal, dia pun melayangkan tatapan tajam pada Xavier seraya bersedekap di dada.

"Logan, bagaimana berhasil atau tidak, jangan bilang tidak berhasil. Bukankah tadi aku sudah meneleponmu untuk menuruti perintahku! Apa kau tidak kasihan dengan Grace. Dia masih kecil maksudku, dia masih anak gadis dan tidak seharusnya terkena jebakan Frederick," sahut Katherine menggebu-gebu kemudian.

Bola mata Katherine memancark
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status