Naftalie terbangun dengan sangat segar. Wanita itu membuka matanya dan seketika tersadar kalau dia masih berada dalam pelukan Jacob. Napas Pria itu terdengar stabil sehingga Naftalie yakin kalau suaminya itu masih tertidur pulas. Seketika itu jantungnya berdebar kencang. Tangan kekar suaminya melingkar di pinggangnya sehingga Naftalie tak bisa bergerak jika tak mau membangunkan suaminya. Walau mereka sudah beberapa kali menyatu, namun Jacob tak pernah menunjukan kehangatan seperti ini pada Naftalie. Berbanding terbalik dengan yang terjadi pada pagi hari ini, ada apa yang terjadi semalam ya? Wanita itu mendesah dan mencoba tidur lagi. Tapi karena merasakan berada dalam pelukan Jacob, Naftalie menjadi gugup dan gelisah.Apalagi setelah beberapa saat Naftalie kembali membuka matanya dan tatapannya tertumpu pada tumpukan bajunya di kursi. Wanita itu seakan mau berteriak saat melihat cangkang berendanya berada di atas baju di kursi. “Astaga … astaga … kenapa bajuku semua di situ?” pekik
Awalnya Jacob tak pernah menyangka saat berada di depan altar gereja menunggu wanita itu datang, akan merasakan semua yang dia rasakan sekarang.Ketika pertemuan mereka kembali saat di rumah sakit, wanita itu terlihat sangat lucu dan buruk rupa, sepertinya Naftali Ambrosia tidak seperti dalam ingatannya. Ketika pertama kali melihat Naftalie berada dalam gandengan tangan Jason.Bahkan saat Jacob memberikan napas buatan untuk Naftalie, wanita itu terlalu kurus sehingga terasa tulangnya begitu ada dalam pelukan Jacob. Hanya saja ciumannya cukup membuat Jacob terpengaruh, sedikit. Hanya sedikit. Jacob tak akan merasakan sesuatu hanya dengan ciuman seperti itu. Tidak, Jacob Owen tak akan merasakan sesuatu hanya karena ciuman konyol itu.Sehingga pria itu tak pernah menyangka kalau bola mata biru miliknya tidak bisa teralihkan begitu pintu gereja terbuka dan wanita itu melangkah masuk diiringi iringan piano. Bagaimana bisa wanita buruk rupa itu bisa tampil secantik ini? Tanpa sadar jantu
Cih … sejak kapan wanita ini menjadi begitu menggairahkan? Bukankah kemarin wanita ini adalah wanita polos yang membosankan? Tapi tak ada yang polos di hadapan Jacob sekarang, wanita itu terlihat sangat sensual dan menggoda.“Jake,” desahnya sambil menyentuh perut Jacob dan mengusapnya dengan penuh hasrat.Pria itu tersenyum lalu kembali mengecup inti istrinya lagi. Wanita itu segera mengerang dengan manja. Menggeliat menahan geli menggelitik yang segera menjalar ke sekujur tubuhnya. Tangan Naftalie meraih bantal dan menggenggamnya dengan erat sambil mengernyitkan keningnya.Sesungguhnya Naftalie sudah tidak tahan lagi, rasanya seperti dia ingin meledak.“Oh Jacob … oh sayang,” erangnya memohon. Pria itu menegakkan tubuhnya dan mata Naftalie segera dimandikan dengan pemandangan yang sangat indah. Tubuh suaminya yang kekar dipenuhi keringat, mengkilap membuat Naftalie ingin kembali merasakan tubuh itu dengan jemarinya. Aroma dedaunan yang maskulin seketika menguasai indra penciuman
Perut Jacob seakan dipukul dengan godam besi yang sangat besar. Menghentaknya dengan sangat kuat sehingga sakit yang dia rasakan tak dapat dia tahan. Semua ini baru bagi Jacob, sehingga dia tak tahu bagaimana harus menguasai perasannya ini. Pria itu sungguh kecewa karena wanita itu ternyata hanya memikirkan cara untuk membayar hutangnya. Anak. Semua yang ada di kontrak sialan itu. Kontrak yang sudah Jacob lupakan. Memang anak itu adalah syarat dari kakeknya, agar Jacob resmi jadi penerus keluarga Owen. Tapi, selama mereka menyatu tadi, kontrak itu tak pernah sedikit mampir dalam benak Jacob. Tapi, ternyata sepanjang penyatuan mereka yang luar biasa tadi, hanya itu yang ada di dalam benak istrinya. Membuat anak, sehingga hutangnya terbayar lunas. “Apakah dia akan segera pergi begitu anak itu lahir? Seperti itu kah semua ini?” tanya Jacob dalam hatinya. Seketika dia merasa sesak. Sedangkal itukah perasaannya? Dengan cepat pria itu bangkit sehingga Naftalie terpelanting ke tempat t
Pijatan di kaki Natali awalnya memang terasa sangat sakit. Tapi lama-kelamaan persis seperti apa yang dikatakan oleh Jacob, sakitnya menghilang dan kini mulai merasa enakan. Siapa yang menyangka kalau cakep Owen seseorang yang pintar memijat?Baru kali ini juga Jacob mengatakan nama Jason juga mamanya dengan Naftalie. Sejujurnya selama kebersamaan mereka, mereka tidak pernah membicarakan hal-hal pribadi, seperti masa lalu mereka.Namun setelah bertanya tentang mama aslinya, aura wajah pria itu segala berubah dan Naftalie sangat menyesal pertanyaan tentang masa lalu Jacob.Seharusnya dia tidak usah bertanya-tanya, pria itu sepertinya sangat marah sehingga langsung melepaskan pijatannya. Namun yang membuat Naftalie sangat terkejut adalah saat pria itu berdiri, ada sesuatu yang luar biasa terlihat di bawah perut pria itu.“Oh …” ujar Naftalie sambil mencoba menyentuh milik suaminya itu.“Semua ini karena kamu!” sergah pria itu menjauhi sentuhan Naftalie. Sebenarnya Jacob juga tidak perc
Tidak seperti kemarin, kali ini Jacob tak hanya memandikan Naftalie. Pria itu memang memperlakukan wanita itu seperti seorang anak kecil, menyabuni wanita itu sama seperti kemarin. Namun bedanya kali ini Naftalie bisa merasakan napas memburu Jacob semakin berat mengenai tubuhnya dan kali ini ada yang sudah sangat Naftalie kenali menekan bagian belakangnya. Begitu tangannya merayap dan menyentuh pusaka suaminya lagi, pria itu melenguh.“Astaga … aku bisa gila,” erangnya dalam hati sambil segera menyerang istrinya lagi. Wanita itu terkejut tapi segera luluh dalam pelukan suaminya. Mungkin seperti ini yang namanya pengantin baru sedang berbulan madu. Naftalie juga heran dengan dirinya yang segera bisa siap menerima Jacob, kini tak ada lagi malu-malu, tak ada lagi menahan diri. Naftalie sama menginginkan Jacob seperti Jacob menginginkannya. Pria itu seakan mencoba semua posisi dan segala tempat sehingga ketika mereka selesai, sekujur tubuh Naftalie terasa pegal-pegal.“Oh sayang … ma
Wajah Naftalie terasa seperti boneka yang terus tersenyum sepanjang perjalanan mereka menuju Victoria. Ucapan Jacob seakan terus terngiang-ngiang di dalam benak Naftalie, seakan masih mendengar suara serak dalam suaminya berbisik di telinganya.“Aku cantik …“ desah Naftalie dalam hati sambil tersenyum sendiri. Wanita itu berjalan pelas sambil berpegangan pada Jacob menuju ruang sarapan di restoran resor. Wajahnya terasa segar saat angin mengenai wajahnya. Resor ini begitu indah, kenapa Naftalie tak begitu memperhatikannya kemarin. Semua tertata rapi, Banyak hiasan dan dekorasi yang Naftalie tak perhatikan dari kemarin. “Gimana kakimu?” tanya Jacob tiba-tiba segera membuyarkan lamunan Naftalie.“Umm dah nggak gitu sakit kok,” jawab Naftalie sambil tersenyum walau sedikit meringis melihat kakinya yang mengenakan sepatu Jacob yang kebesaran.Gaun merah mudanya sangat cantik, sangat tidak sesuai dengan sepatu olah raga Jacob yang besar berwarna hitam biru.“Jangan meringis begitu, lagia
Jantung Naftalie berdebar sangat kencang. Bagaimana bisa wanita itu tahu semua? Jangan-jangan dia juga tahu kalau dia dan Jacob juga menikah kontrak? Wanita itu melirik ke arah suaminya. Wajah pria itu memerah karena menahan amarah.“Kami akan sarapan ala amerika saja. Berikan kopi panas tanpa gula. Itu saja!” jawab Jacob kepada pelayan yang kini mendengar semua ucapan dari Victoria.Wanita itu mendengus kesal saat Jacob masih saja berlagak tenang padahal semua rahasianya sudah Victoria bongkar. Wanita itu senang sekali melihat wajah Naftalie mulai memucat. “Sudah tidak sepercaya diri tadi kan?” kekeh Victoria dengan penuh kemenangan dalam hatinya. Namun tetap saja dia kesal karena akhirnya penontonnya menghilang dan kini hanya tinggal mereka bertiga di meja dengan Ed di belakang Jacob.“Jadi.” Jacob menatap Victoria lalu ke istrinya. “Keluarga Naftalie memang ada hutang,-”“Nah kan benar apa kata mama!” ucap Victoria dengan senang karena merasa dia betul.“Sudah keluarganya bukan a
Walau semuanya sudah jelas, mereka sudah bebas kembali ke rumah kastilnya, tetapi entah kenapa Jacob lebih senang berada di rumah kecil ini dengan Naftalie. Rumah itu lebih nyaman dan hangat, mungkin karena keberadaan Naftalie yang selalu mengantarnya pergi kerja, atau menyambutnya ketika dia pulang.Tentu saja dia sudah menyuruh Ed untuk membuat paviliun terpisah sendiri untuk Isabel karena kamar yang mereka gunakan sekarang hendak Jacob gunakan sebagai kamar bayinya. Paviliun itu sudah berdiri di bagian belakang rumah dekat kolam renang. Karena, walau kata Jacob rumah itu rumah yang mungil, tetap ada tanah dibelakang untuk paviliun studio, lalu ada taman bunga beserta pergolanya, dan tentu saja kandang kuda. Naftalie sempat mengejeknya tentang kandang kuda itu, tak ada rumah mungil yang memiliki kandang kuda. Tapi, bagi Jacob, rumah yang tak memiliki 16 kamar termasuk kecil. Mereka dapat dikatakan sungguh berbahagia sekarang karena Victoria akhirnya mati kutu karena semua yang di
Sejujurnya grafolog itu sudah mendapatkan hasil pada hari surat itu diserahkan kepadanya. Namun karena itu adalah surat terakhir dari mendiang Jason Owen wanita itu mengulang- ulang pemeriksaannya berkali -kali.Bahkan saat dia sudah mau menyerahkannya kepada asisten dari Jacob Owen, pria itu tetap malah menyuruhnya untuk sekali lagi memeriksa ulang hasilnya agar benar-benar teliti.Kali ini wanita itu duduk dengan gugup sama menunggu dari billionaire itu keluar dari kamar. Karena hasil dari pemeriksaannya sungguh buruk dan bahkan bisa menjadi bukti sebagai pembunuhan berencana. Dengan masih berperban walaupun tipis, asisten dari Jacob Owen menyuruh grafolog itu duduk. Wanita itu terkesiap saat melihat Jacob dan istrinya keluar. Mereka bagaikan model di majalah yang keluar dalam dunia nyata. “Jadi bagaimana hasilnya? Apakah ini asli tulisan Jason?” tanya Jacob sambil duduk di sofa. Pria itu menatap grafolog dengan tatapan tajam sehingga wanita itu merasa sedang diinterogasi.“Oh … “
Naftalie merasa sangat lelah, akhirnya hari- hari selama perang dingin dengan Jacob berakhir. Pria itu kemungkinan akan kembali ke kastilnya, sedangkan Nat sendiri akan kembali tinggal di rumah ini. Selama Ed dan Isabel di rumah sakit, Jacob tidur di kamar Isabel, sedangkan dirinya tidur di kamarnya sendiri. Pria itu kembali ke kebiasaan lamanya. Perlakukan Naftalie bagai mereka hanyalah teman sekamar yang tidak terlalu akrab.Anehnya pria itu tetap keluar saat jam makan malam, dan mereka makan malam dalam keheningan yang menyakitkan hati Naftalie. Bagaimana bisa, mereka yang dulu begitu akrab, kini begitu jauh padahal mereka tidur bersebelahan kamar?Tapi semua itu akan segera berakhir. Karena Ed dan Isabel sudah pulang, Jacob juga akan segera kembali ke rumahnya. Naftalie akan terbebas dari segala perasaannya yang tak menentu.Wanita itu sangat marah, karena lagi- lagi suaminya tak percaya padanya. Naftalie pikir setelah kasus kehamilannya, Jacob akan mempercayai Nat sepenuhnya..
“Jake …” Naftalie memandang wajah suaminya yang mengeras. “Aku … nggak nyangka!” desah pria itu sambil tak mengalihkan pandangannya dari kertas di tangan.“Apa … apa itu?” tanya Naftalie dengan suara bergetar.“Tangkap dia!” ujar Jacob memberikan perintah kepada para detektif. Victoria tersenyum senang karena pada akhirnya Jacob kembali ke dalam genggamannya. Polisi dengan heran mendekati wanita cantik berambut merah itu. Tapi Jacob segera menggeram dengan mengerikan.“Ibuku lah! Dia tetap pembunuh pria tadi!” geram Jacob dengan suara mengerikan.Para detektif itu, walau sedikit kesal karena kena bentakan Jacob, tetap mengerjakan apa yang pria itu perintahkan.Victoria yang merasa tadi di atas awan kini segera terjun bebas karena tangannya tiba-tiba dipegang oleh kepala detektif itu untuk ditahan. Minta itu kembali menggeliat seperti belut mencoba melepaskan diri. “Lepasin nggak!” jerit wanita itu dengan sekuat tenaga. Wanita itu menendang ke segala arah sambil menjerit- jerit sepe
Dengan napas memburu Jacob segera kembali ke rumah sakit di mana Ed dan Isabel dirawat. Namun yang lebih penting istrinya, jangan sampai Naftalie kenapa- kenapa karena perbuatan ibu tirinya itu. Tapi Jacob tak menyesal pergi, karena dia berhasil menemukan bukti di mobil dan kini dia tinggal menyeret wanita tua tak tahu diri itu ke penjara dan memastikan wanita itu tinggal di sana!Langkah kakinya bergaung di lorong rumah sakit dengan masih tetap diikuti para detektif di belakangnya. Begitu pintu lift terbuka tadi, Jacob bisa mendengar jeritan ibu tirinya bergaung di lorong rumah sakit. Seharusnya pihak keamanan sudah menyumpal mulutnya dengan kaus kaki, kalau Jacob ada di situ. Suaranya yang melengking membuat Jacob malu. Bagaimanapun dia tetap pemilik saham dari rumah sakit itu. Pandangan para perawat dan dokter yang segera pura- pura mengalihkan perhatian dari suara Victoria benar- benar memalukan. Tapi mungkin karena Jacob pemilik saham rumah sakit ini juga yang membuat Victoria
Dengan geram pria berwajah tampan itu segera menuju ke tempat di mana ibu tirinya berada. Wanita itu memang benar-benar sudah keterlaluan dia tidak bisa lagi didiamkan. Check up akan memastikan wanita itu masuk ke dalam penjara karena semua perbuatannya ini. Sudah ada beberapa dokumen dan data -data yang dia kumpulkan untuk memastikan wanita itu bisa dipidanakan, tapi yang ini benar -benar akan langsung menyeret wanita itu ke penjara.“Benar ini adalah mobilnya!” ujar salah satu petugas yang mengikuti Jacob setelah mereka sampai ke kastil tua Owen yang ditinggali oleh mama tiri dan papanya saat pria itu masih hidup. Jacob mendengus dengan jijik begitu melihat pergola di taman sudah menghilang. Pergola itu adalah hadiah dari papanya Jacob untuk mama kandung Jacob. Sejak kedatangan ibu tirinya, wanita itu tidak pernah menyukai pergola di taman itu, karena mengingatkan ayahnya Jacob kepada mendiang istrinya. Pada akhirnya Victoria sudah berhasil menghancurkan semua pergola itu dan mem
Hari itu adalah hari pertama kali Isabel keluar dari panti asuhan, beberapa bulan yang lalu pekerjaannya di kafe akhirnya berakhir karena atasannya memutuskan akan mengakhiri kontrak kerja sebelum selesai jangka waktu kontrak Isabel berakhir. Semua karena Isabel menolak ciumannya kemarin. Isabel bersyukur bisa menghindar pria kurus yang sudah beristri itu dari awal memang sudah seringkali menyentuh Isabel di daerah -daerah yang berbahaya. Tapi akibatnya, Isabel kini sudah habis waktunya tinggal di panti asuhan, dan juga tak punya uang untuk menyewa kosan untuk dia tinggali. Untung saja ibu panti asuhan berhasil membujuk seseorang untuk membawa Isabel untuk menjadi pelayan di sebuah rumah orang kaya.Pagi- pagi benar Isabel di bawa ke sebuah bukan rumah melainkan kastil. Dikatakan kalau mereka memang mencari gadis- gadis polos untuk dijadikan pelayan. Sebenarnya agak konyol permintaannya, gadis harus polos, tapi harus sudah berpengalaman. Tapi untungnya Isabel tetap boleh datang, k
Jacob mendengar penjelasan Ed dengan seksama. Ada saat dia rasanya ingin mencekik asistennya itu. Pria itu tak tahu diri, setelah berbagai hal yang Jacob lakukan untuknya, bisa- bisanya Ed melakukan semua hal menjijikkan itu padanya. Seharusnya dia membunuh Ed saat ini juga. Tapi entah kenapa penjelasan yang Ed katakan padanya seakan mengingatkan Jacob akan semua kesalahannya dulu pada Naftalie. Mungkin dia juga memperlakukan Ed seenaknya seperti dulu dia memperlakukan Naftalie. Bukan … bukan kemungkinan, ini bahkan suatu kepastian. Melihat wajah Ed menceritakan sakit hatinya, Jacob merasa seperti ditampar sekarang. Dia memang keterlaluan. Dia kini heran kenapa Ed bisa berbalik dan mengakui ini semua, padahal dengan semua yang dia miliki, dia bisa saja bersama Victoria untuk menghancurkan Jacob sepenuhnya.“Lalu … kenapa kamu mengakui ini semua sekarang?” tanya Jacob dengan sangsi. Pria itu kembali mencurigai Ed hanya berlakon dan ada skema lain lagi di belakang ini.“Karena Isabel.”
“Dokumen apa Ed?” tanya Jacob mengabaikan perawat yang datang dengan wajah khawatir.“Semua dokumen yang tuan terima … itu sudah direkayasa oleh nyonya Victoria.” Jawaban yang diberikan Ed mulai masuk akal di pikiran Jacob.“Dimanipulasi … jadi …” Jacob merasakan dirinya bodoh sekali bisa diperdaya oleh nenek sihir itu.“Maaf … tapi saya harus memastikan, mengenai pembayaran …” perawat yang masuk ke kamar Ed kembali memotong pembicaraan mereka.“Pembayaran apa sih,” tanya Jacob dengan kesal karena perawat itu berani- beraninya menyalahkan pertanyaannya yang penting.“Ada seorang wanita mudah ditemukan di seorang rumah sakit yang diserang seakan mau dirampok, mengaku ada hubungan dengan bapak Ed,” ucap perawat itu segera menjelaskan dengan takut-takut. Hati Ed segera mencelos begitu mendengar kata wanita muda. Pria itu segera menyesal memberikan dokumen penting itu kepada Isabel.Tadi dia pikir hanya dia yang akan diserang, tapi ternyata sampai semua yang berhubungan dengan dirinya ju