Jantung Jacob berdebar dengan sangat kencang. Kali ini bukan karena sesuatu yang berhubungan dengan organ tubuhnya, tapi karena nama Jason disebut. Ketika jawaban Naftalie mulai tak jelas, Jacob tak dapat lagi bertanya tentang Jason, namun kali ini wanita itu benar-benar menangisi kepergian Jason. Semua ini rasanya tidak masuk dalam logika kepala Jacob.Seharusnya, jika memang karena wanita itu berselingkuh, seharusnya dia tak menangisi Jason seperti ini. Jelas kali ini Naftalie tak berakting. Dia benar-benar mabuk dan menangisi kekasih hatinya.Jadi, sebenarnya apa yang terjadi?Wanita itu masih tersedu-sedu di dalam pelukan Jacob. pria itu mengelus dan pikirannya segera tertuju pada adiknya yang sangat dia rindukan itu.Jason Owen adalah anak yang selalu mengganggu Jacob. Anak tampan itu selalu mengikuti Jacob kemana pun Jacob pergi.Awalnya menyebalkan, Jason seakan memiliki kopian anak kecil berumur 9 tahun yang selalu memakai baju kembaran dengan Jacob. Sebagai anak remaja berum
Naftalie terbangun dengan sangat segar. Wanita itu membuka matanya dan seketika tersadar kalau dia masih berada dalam pelukan Jacob. Napas Pria itu terdengar stabil sehingga Naftalie yakin kalau suaminya itu masih tertidur pulas. Seketika itu jantungnya berdebar kencang. Tangan kekar suaminya melingkar di pinggangnya sehingga Naftalie tak bisa bergerak jika tak mau membangunkan suaminya. Walau mereka sudah beberapa kali menyatu, namun Jacob tak pernah menunjukan kehangatan seperti ini pada Naftalie. Berbanding terbalik dengan yang terjadi pada pagi hari ini, ada apa yang terjadi semalam ya? Wanita itu mendesah dan mencoba tidur lagi. Tapi karena merasakan berada dalam pelukan Jacob, Naftalie menjadi gugup dan gelisah.Apalagi setelah beberapa saat Naftalie kembali membuka matanya dan tatapannya tertumpu pada tumpukan bajunya di kursi. Wanita itu seakan mau berteriak saat melihat cangkang berendanya berada di atas baju di kursi. “Astaga … astaga … kenapa bajuku semua di situ?” pekik
Awalnya Jacob tak pernah menyangka saat berada di depan altar gereja menunggu wanita itu datang, akan merasakan semua yang dia rasakan sekarang.Ketika pertemuan mereka kembali saat di rumah sakit, wanita itu terlihat sangat lucu dan buruk rupa, sepertinya Naftali Ambrosia tidak seperti dalam ingatannya. Ketika pertama kali melihat Naftalie berada dalam gandengan tangan Jason.Bahkan saat Jacob memberikan napas buatan untuk Naftalie, wanita itu terlalu kurus sehingga terasa tulangnya begitu ada dalam pelukan Jacob. Hanya saja ciumannya cukup membuat Jacob terpengaruh, sedikit. Hanya sedikit. Jacob tak akan merasakan sesuatu hanya dengan ciuman seperti itu. Tidak, Jacob Owen tak akan merasakan sesuatu hanya karena ciuman konyol itu.Sehingga pria itu tak pernah menyangka kalau bola mata biru miliknya tidak bisa teralihkan begitu pintu gereja terbuka dan wanita itu melangkah masuk diiringi iringan piano. Bagaimana bisa wanita buruk rupa itu bisa tampil secantik ini? Tanpa sadar jantu
Cih … sejak kapan wanita ini menjadi begitu menggairahkan? Bukankah kemarin wanita ini adalah wanita polos yang membosankan? Tapi tak ada yang polos di hadapan Jacob sekarang, wanita itu terlihat sangat sensual dan menggoda.“Jake,” desahnya sambil menyentuh perut Jacob dan mengusapnya dengan penuh hasrat.Pria itu tersenyum lalu kembali mengecup inti istrinya lagi. Wanita itu segera mengerang dengan manja. Menggeliat menahan geli menggelitik yang segera menjalar ke sekujur tubuhnya. Tangan Naftalie meraih bantal dan menggenggamnya dengan erat sambil mengernyitkan keningnya.Sesungguhnya Naftalie sudah tidak tahan lagi, rasanya seperti dia ingin meledak.“Oh Jacob … oh sayang,” erangnya memohon. Pria itu menegakkan tubuhnya dan mata Naftalie segera dimandikan dengan pemandangan yang sangat indah. Tubuh suaminya yang kekar dipenuhi keringat, mengkilap membuat Naftalie ingin kembali merasakan tubuh itu dengan jemarinya. Aroma dedaunan yang maskulin seketika menguasai indra penciuman
Perut Jacob seakan dipukul dengan godam besi yang sangat besar. Menghentaknya dengan sangat kuat sehingga sakit yang dia rasakan tak dapat dia tahan. Semua ini baru bagi Jacob, sehingga dia tak tahu bagaimana harus menguasai perasannya ini. Pria itu sungguh kecewa karena wanita itu ternyata hanya memikirkan cara untuk membayar hutangnya. Anak. Semua yang ada di kontrak sialan itu. Kontrak yang sudah Jacob lupakan. Memang anak itu adalah syarat dari kakeknya, agar Jacob resmi jadi penerus keluarga Owen. Tapi, selama mereka menyatu tadi, kontrak itu tak pernah sedikit mampir dalam benak Jacob. Tapi, ternyata sepanjang penyatuan mereka yang luar biasa tadi, hanya itu yang ada di dalam benak istrinya. Membuat anak, sehingga hutangnya terbayar lunas. “Apakah dia akan segera pergi begitu anak itu lahir? Seperti itu kah semua ini?” tanya Jacob dalam hatinya. Seketika dia merasa sesak. Sedangkal itukah perasaannya? Dengan cepat pria itu bangkit sehingga Naftalie terpelanting ke tempat t
Pijatan di kaki Natali awalnya memang terasa sangat sakit. Tapi lama-kelamaan persis seperti apa yang dikatakan oleh Jacob, sakitnya menghilang dan kini mulai merasa enakan. Siapa yang menyangka kalau cakep Owen seseorang yang pintar memijat?Baru kali ini juga Jacob mengatakan nama Jason juga mamanya dengan Naftalie. Sejujurnya selama kebersamaan mereka, mereka tidak pernah membicarakan hal-hal pribadi, seperti masa lalu mereka.Namun setelah bertanya tentang mama aslinya, aura wajah pria itu segala berubah dan Naftalie sangat menyesal pertanyaan tentang masa lalu Jacob.Seharusnya dia tidak usah bertanya-tanya, pria itu sepertinya sangat marah sehingga langsung melepaskan pijatannya. Namun yang membuat Naftalie sangat terkejut adalah saat pria itu berdiri, ada sesuatu yang luar biasa terlihat di bawah perut pria itu.“Oh …” ujar Naftalie sambil mencoba menyentuh milik suaminya itu.“Semua ini karena kamu!” sergah pria itu menjauhi sentuhan Naftalie. Sebenarnya Jacob juga tidak perc
Tidak seperti kemarin, kali ini Jacob tak hanya memandikan Naftalie. Pria itu memang memperlakukan wanita itu seperti seorang anak kecil, menyabuni wanita itu sama seperti kemarin. Namun bedanya kali ini Naftalie bisa merasakan napas memburu Jacob semakin berat mengenai tubuhnya dan kali ini ada yang sudah sangat Naftalie kenali menekan bagian belakangnya. Begitu tangannya merayap dan menyentuh pusaka suaminya lagi, pria itu melenguh.“Astaga … aku bisa gila,” erangnya dalam hati sambil segera menyerang istrinya lagi. Wanita itu terkejut tapi segera luluh dalam pelukan suaminya. Mungkin seperti ini yang namanya pengantin baru sedang berbulan madu. Naftalie juga heran dengan dirinya yang segera bisa siap menerima Jacob, kini tak ada lagi malu-malu, tak ada lagi menahan diri. Naftalie sama menginginkan Jacob seperti Jacob menginginkannya. Pria itu seakan mencoba semua posisi dan segala tempat sehingga ketika mereka selesai, sekujur tubuh Naftalie terasa pegal-pegal.“Oh sayang … ma
Wajah Naftalie terasa seperti boneka yang terus tersenyum sepanjang perjalanan mereka menuju Victoria. Ucapan Jacob seakan terus terngiang-ngiang di dalam benak Naftalie, seakan masih mendengar suara serak dalam suaminya berbisik di telinganya.“Aku cantik …“ desah Naftalie dalam hati sambil tersenyum sendiri. Wanita itu berjalan pelas sambil berpegangan pada Jacob menuju ruang sarapan di restoran resor. Wajahnya terasa segar saat angin mengenai wajahnya. Resor ini begitu indah, kenapa Naftalie tak begitu memperhatikannya kemarin. Semua tertata rapi, Banyak hiasan dan dekorasi yang Naftalie tak perhatikan dari kemarin. “Gimana kakimu?” tanya Jacob tiba-tiba segera membuyarkan lamunan Naftalie.“Umm dah nggak gitu sakit kok,” jawab Naftalie sambil tersenyum walau sedikit meringis melihat kakinya yang mengenakan sepatu Jacob yang kebesaran.Gaun merah mudanya sangat cantik, sangat tidak sesuai dengan sepatu olah raga Jacob yang besar berwarna hitam biru.“Jangan meringis begitu, lagia