Dengan perasaan kesal Jacob masuk ke dalam rumah setelah mereka sampai. Pria itu meninggalkan Naftalie di belakang dan membanting pintu saat Naftalie mau masuk.Seperti biasa rumah yang seperti kastil itu kosong, hanya para penjaga yang mempersilahkan mereka masuk. Nat mendengus ketika melihat pintu tertutup. “Kenapa dia jadi marah sih? Bukannya aku sudah jawab iya tadi?” dengus Naftalie menatap pintu yang tertutup di depannya. “Apa ini maksudnya aku nggak boleh masuk ke kamar? Tapi aku tidur di mana?” tanya Naftalie dalam hati sambil memperhatikan sekeliling rumah yang sangat besar. Kemarin dia baru sebentar menjelajah, apa dia bisa tidur di kamar Jason?Tapi saat wanita itu berpikir kalau dia harus mencari tempat lain, tiba-tiba pintu kamar terbuka.“Kamu ngapain?” tanya pria itu dengan kesal.“Mau tidur,” jawab Naftalie sambil menatap alis tebal suaminya berkerut.“Lalu?” “Aku … “ Naftalie bingung karena tak mengerti arah pertanyaan Jacob.“Kenapa nggak masuk ke dalam kamar?” d
Naftalie tak bisa menemukan kimono atau gaun tidur yang lebih sopan seperti kemarin, sehingga tadi dia mengenakan lingerie yang seksi berwarna merah yang sangat kekurangan bahan.Entah kenapa lemarinya baju tidurnya berubah isi, kini semua baju tidurnya kurang bahan.“Apa Ed tahu kalau kami belum unboxing, sehingga dia ganti semua isi lemari?” erang Naftalie sambil mengambil satu gaun tidur berwarna merah.Saat Naftalie masuk ke kamar tidur, pria itu sudah duduk di atas tempat tidur. Pria itu segera membuang muka saat Naftalie masuk.Wanita itu segera beranjak menuju meja rias untuk mulai melepaskan perhiasan dan riasan wajahnya.Suasana hening membuat Naftalie merasa canggung. Berulang kali wanita itu melirik ke arah suaminya tapi pria itu malah sibuk dengan handphone. Akhirnya sambil mendesah setelah selesai membersihkan wajahnya, wanita itu berjalan menuju sofa.“Kamu mau ke mana?” tanya Jacob tiba-tiba membuat Naftalie menahan langkahnya. “Tidur.” Wanita itu menjawab dengan suara
Debar jantung terasa menyesakkan dada. Wanita itu menatap keperkasaan yang kini dia pegang. “Oh … gede banget!” erangnya takut dalam hati. Melihat wanita itu enggan, Jacob mengeram kesal dan mendorong keperkasaannya ke bibir wanita itu yang terbuka.Naftalie merasa mau muntah saat pria itu terus mendorong keperkasaannya masuk ke dalam mulut Naftalie. Terlalu besar dan terlalu panjang, rasanya tak mungkin bisa masuk semua ke tenggorokan.“Hoek …” Naftalie akhirnya tak kuat dan mendorong suaminya. Pria itu sudah gila memasukkan pentungan ke dalam tenggorokannya. “Aku … nggak muat, Jake” erang Naftalie sambil membersihkan mulutnya dengan punggung tangannya. Wanita itu menatap Jake dengan takut-takut.Tapi di luar dugaan, senyuman kebanggaan muncul di wajah pria itu. “Memang, beda ya sama pria-pria mu yang dulu?” geram pria itu mengejek sambil mengelus rambut Naftalie.Naftalie mau menggeleng untuk mengatakan kalau dia belum pernah melakukan semua ini dengan orang lain tapi, suaminya su
Tatapan Naftalie masih cepat pada keperkasaan suaminya. Rasa pedih dan panas mengalahkan semua gelora yang tadi Naftalie rasakan. Pelan-pelan namun pasti hati Naftalie semakin terasa sakit, karena suaminya masih juga tidak percaya kalau dia masih suci.Memang dia sudah bisa dianggap murahan karena dibeli dengan hutang-hutang papanya, tetapi Naftalie masih suci. Kekasihnya hanyalah Jason, dan pria itu sangat menghormati dirinya. Tak seperti kakaknya yang menganggapnya seperti alat pembuat bayi.“Sakit … “ erang Naftalie sambil menyentuh dirinya sendiri. Wanita itu merasa malu karena kini sekujur tubuhnya polos tanpa ada sehelai benang.“Kamu dah siap kok,” ujar Jacob seakan membela dirinya karena telah memaksa Naftalie untuk menerimanya. Keperkasaannya tadi.“Tapi tetap sakit,” erang Naftalie dengan suara manja. Wanita itu terkesiap ketika mendengar suaranya tadi. Dia sama sekali tak ada maksud untuk bermanja- manja dengan Jacob, tapi nyatanya suara yang keluar dari dirinya terdenga
Pria itu kini tak menahan dirinya. Pria itu mulai mendorong semakin dalam. Naftalie merasa dirinya benar- benar terbelah. “Jacob! Aaah Jacob!” pekik Naftalie menjerit kesakitan. Wanita itu memeluk dan menatap suaminya sambil memohon agar Jacob berhenti. “Argh!” Jacob memegang pinggul Naftalie dan mulai menghentak wanita itu dengan lebih cepat, mengabaikan permohonan istrinya. Seharusnya dia bisa lebih lama, tapi kalau Naftalie terus mencengkram seperti itu, Jacob pasti tak akan kuat. Wanita ini rasanya luar biasa. Jacob belum pernah bersama dengan wanita yang suci. Baru kali ini dia merasakan dirinya dicengkram sekuat ini. Napas Jacob semakin memburu ketika jantungnya memompa dengan cepat. Jeritan dan pekikan sensual yang keluar dari bibir Naftalie membuat Jacob semakin menggila. Wanita ini seksi sekali. Kedua gunung kenyalnya yang pas ditangan berguncang seirama hentakan pria itu. Jacob merasa keperkasaannya terasa mau meledak, dia hampir tak bisa menahannya lagi. “Ohh tahan d
Jacob berlari kencang untuk menemukan adiknya. Semua berita yang dia dengar itu tak mungkin. Ini pasti hanya akal- akalan dari si nenek sihir itu! Napasnya terengah-engah, dadanya terasa sesak karena masih menolak berita yang dia terima. Bunyi sepatunya berdecit ketika sampai di depan pintu kamar rumah sakit. Pria tampan itu segera membuka pintu dan melihat kain putih sudah ditarik menutupi wajah adiknya. “JASON!” panggilnya segera menyeruak puluhan suster dan dokter yang mengerubungi tempat tidurnya. Dia menarik kain yang menutupi wajah adiknya dan mengguncangkan tubuh pria itu. Tapi tentu saja semua sudah terlambat. Adiknya yang berumur 4 tahun lebih muda darinya sudah pergi selamanya.Awalnya, Jacob sangat membenci adiknya itu. Mereka bertemu saat Jacob berumur 13 tahun. Jason yang masih berumur sembilan tahun waktu itu selalu mengikutinya kemana saja. Namun, seiring waktu, kelakuan adiknya yang menyebalkan itu, membuat Jacob melunak dan sangat menyayangi adiknya itu. Dia menjad
Perpustakaan di rumahnya adalah salah satu tempat kesukaan bagi Jacob kecil. Dia sering menghabiskan waktu di situ bersama mamanya. Selena Adalah seorang pemain piano yang handal. Walau bukan dari kalangan mereka, tetapi untuk permainan piano, mamanya Jacob ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan senyuman tipis yang di bibirnya, wanita itu sering memainkan lagu yang indah untuk Jacob. Setelah memainkan beberapa lagu, Selena biasanya membawa Jacob ke sofa lalu membacakan cerita agar Jacob tidur siang.Semua itu, adalah masa-masa yang indah dalam hidup pria itu. Di saat Jacob memiliki keluarga utuh, papa mama yang saling mencintai dan mencintai dirinya. Sayangnya, masa itu adalah masa yang sangat singkat. Hanya empat tahun saja, Jacob merasakan kebahagiaan memiliki keluarga yang lengkap. Tak lama mamanya jatuh sakit, dari dulu wanita itu memang sering sakit-sakitan namun kali ini sakit parah mengambil nyawanya. Sejak itu piano besar di perpustakaan ini tidak pernah berd
Walau tidak mengerti apa yang dimaksud dengan siap-siap, Naftalie ikut keluar dari perpustakaan itu saat Jacob keluar. Namun ketika pria itu mulai melangkah ke kamar mereka, tiba- tiba saja Jacob memutar tubuhnya sehingga mengakibatkan Naftalie menabrak tubuh suaminya. “Kamu ngapain sih?” bentak Jacob sambil menatap Naftalie seakan wanita itu adalah kecoa. “Aku … aku,-” “Hais, aku mau mandi! Ngapain kamu ikut-ikut? Sana sarapan gih!” omel Jacob dengan kesal. Bersentuhan kembali dengan wanita itu membuat tubuhnya merasa panas. Suatu kesalahan besar menciumnya lagi tadi. Bola mata hijau dengan semburat emas itu kembali membesar karena kaget mendengar ucapannya. Pipinya bersemu merah dan bibirnya sedikit terbuka. Cantik, Naftalie sangat cantik, dan semua itu membuat hati Jacob bergetar. Ini salah! “Jangan ikuti aku!” geramnya kasar lalu segera pergi ke kamar sedangkan Naftalie berdiri mematung menatap punggung lebar suaminya menjauh. Wanita itu mendesah dengan bingung. Lagi- lagi