Share

Curahan Hati Alyas

Andini mendorong Alyas hingga pria itu mundur beberapa langkah, menatapnya dengan raut wajah yang kesal. “Kenapa kamu mencium aku, apa kamu sedang mabuk?”

Alyas menunduk karena malu, ia mencoba untuk menetralisir jantungnya yang berdegup kencang dengan menarik napas dalam-dalam. Setelah itu ia menatap Andini, dan kembali ke mode dinginnya. “Kamu terlalu berisik, Ibu bisa bangun dengar suara kamu.” ia kembali fokus ke bibir Andini yang basah.

Andini yang merasa malu hingga pipinya berubah merah, spontan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. “Jangan menatapku seperti itu, Mas! Aku takut kamu mabuk, aku tidak mau kita berdua kebablasan nantinya.”

Alyas tersenyum simpul, “jangan geer kamu, lagi pula cuma ciuman doang, aku sering melakukan itu dengan banyak wanita, bukan kamu saja.” Celetuk Alyas bercanda dan menggoda Andini agar tidak terbawa perasaan.

Menanggapi ucapan Alyas, Andini lantas berlari ke tepian kolam renang yang ada di area pesta. Gadis berambut panjang itu mencu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status