Share

Bab 138 Rasa Penasaran Excel

Penulis: Zia Ivy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-27 14:56:05

"Cukup Laura! berhenti berteriak di depan ku!" Dewa menghardik Laura, di saat kekasih di masa kecilnya itu terus menuntut untuk menikah membuatnya semakin emosi sampai memegang kepala yang masih terasa sakit dan pusing karena pengaruh alkohol yang belum sepenuhnya hilang.

Laura tergugu, baru kali ini dia melihat ekspresi Dewa yang sangat marah. Padahal selama mereka pacaran dulu tidak pernah membentak membuat wanita berprofesi sebagai model itu semakin tidak tenang.

"Tidak bisa! jangan menyuruh aku untuk diam, kesabaran aku sudah habis mas. Aku kembali hanya untuk kami demi meneruskan impian masa depan kita," Ungkap Laura dengan keinginannya.

Semakin di desak Dewa semakin emosi, apa lagi dia yang tidak suka di atur oleh seorang wanita membuatnya terpaksa mengucapkan peringatan untuk uang kedua kalinya di saat mereka berdua beradu argument.

"Berhenti! atau aku tidak akan mengijinkan mu menemui ku di mana pun berada," Ancam Dewa terlihat serius.

Seketika Laura terdiam dan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 139 Seribu Kali Lebih Baik

    Suster Rini mencoba untuk melihat sosok pria yang ada di dalam foto yang di pegang oleh Excel, terlihat sangat tampan dan gagah. "Pria ini kenapa terasa tidak asing ya?" gumam Suster Rini sembari memutar kedua bola matanya. Excel menatap suster Rini, lalu jagoan kecil itu bertanya karena penasaran. "Suster!" panggil Excel dengan nada gemasnya. Seketika suster Rini terbuyar dari lamunannya, lalu duduk dan jongkok. "Iya ada apa Excel?" sahut suster Rini sembari mengelus kepala jagoan kecil itu. "Suster kenal tidak sama om tampan ini? ko bisa ada di lemari mommy ya?" tanya Excel penasaran. Suster Rini tersenyum lalu dia menjawab, jika tidak mengenal pria itu akan tetapi wanita itu sedikit mulai menatap jelas foto sang pria dengan wajah Excel yang memiliki kemiripan. "Suster gak tahu anak manis, tapi nanti akan coba suster cari tahu ya, sekarang makan dulu biar cepat besar dan nanti bisa cari dady gimana?" bujuk suster Rini sembari menyodorkan makanan di atas sendok. Excel

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-28
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 140 Obsesi Adrian

    Nyonya Retha menatap tajam Dewa, dia tidak pernah menyangka jika putranya begitu lancang melawan dirinya. Padahal selama ini selalu patuh dan selalu memprioritaskan dirinya. "Dewa! jangan membantah ibu, apa yang ibu pilihkan itu yang terbaik untuk mu," Bentaknya. Dewa yang saat ini tengah merasakan kekacauan di dalam hatinya, kini dia memilih untuk pergi keluar tanpa menghiraukan lagi perintah yang sudah membuatnya sangat muak. "Dewa! tunggu, ibu belum selesai berbicara," panggil nyonya Retha dengan nada tinggi dan menatap tajam pada putra sulungnya. Saat perkataan tidak di gubris. Nyonya Rima yang baru keluar dari kamarnya, wanita tua itu di dampingi kedua pelayan lalu menghampiri Margaretha dan menegurnya karena menurutnya sikapnya terlalu berlebihan. "Retha! lebih baik kamu jangan selalu menekan Dewa, bagaimana pun juga dia sudah dewasa dan tahu kebahagiaan untuk dirinya sendiri," Protes Nyonya Rima menatap kesal putrinya. Margaretha mendelik, dia merasa jika dirinya

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-30
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 1. Satu Malam Penuh Gairah

    Suara lengguhan terlontar dari bibir merah Arumi, saat ia merasakan sentuhan hangat dari seorang pria, yang terlihat samar di kedua manik mata bening coklatnya.Kedua jemari lentik sang gadis yang baru genap berusia dua puluh satu tahunan itu, spontan menahan dada bidang menjeda aktifitas sang pria yang tidak bisa dia hindari lagi.“Hentikan!” Arumi memohon dengan suara serak parau dan netra berkabut saat kesadaran dirinya perlahan mulai menghilang berharap sang pria mengabulkan permintaannya.Namun nihil bukannya berhenti, pria itu malah semakin menuntaskan hasrat yang menyelimuti dirinya saat ini.Buliran air mata membasahi wajah Arumi. Saat merasakan hal yang sangat berharga dalam dirinya telah hilang di tengah-tengah ketidakberdayaannya. Beberapa kali Arumi berusaha meronta, namun tenaganya tak sebanding dengan sang pria. Hingga membuat pandangannya yang jelas perlahan menjadi buram dan..Suara desahan dan erangan memenuhi kamar hotel dalam suasana pencahayaan temaram saat kedua

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 2. Wanita Pengkhianat

    Tatapan Nanar Arumi tertuju pada Daniel, saat mendengar pertanyaan yang di lontarkan menusuk hati. Mustahil juga ia menjawab jujur atas apa yang telah terjadi semalam tadi. “Sa-sakit mas, tolong lepaskan aku,” pinta Arumi memekik kesakitan dalam tangisnya. Daniel melepaskan cengkraman tangan sampai Arumi terjatuh dan tersungkur ke bawah lantai. Tapi gadis cantik itu berusaha untuk bangun dan menjelaskan kembali. “Mas, ini tidak seperti yang kamu pikirkan, aku bisa menjelaskan jika aku..” Belum sempat Arumi menuntaskan perkataan dan memohon di bawah kaki calon suami yang sangat ia cintai. Namun alih-alih Daniel mau mendengar dia seolah tidak ingin menggubris. Yang ada dia sangat jijik saat melihat tanda-tanda merah serta penampilan Arumi yang terlihat sangat berantakan. Daniel menatap dan memasang wajah sedih penuh kecewa pada pak Harun, jika dirinya tidak bisa melanjutkan lagi rencana pernikahannya dengan Arumi dengan alasan Arumi yang tidak suci lagi. “Om, Tante kalian lihat se

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 3 Pria Menyebalkan

    Satu jam sudah Arumi berjalan tanpa arah tujuan di tengah hujan badai dan kilatan petir mengiringi, alam pun seolah ikut menangisi kesedihannya saat ini. Wanita cantik itu benar-benar sangat bingung ke mana harus dia pergi atau hanya sekedar berkeluh kesah, setelah sang kekasih dan ayah yang selalu ia sayangi tidak percaya dan tidak peduli atas penjelasannya. “Semuanya sudah hancur, aku benci dengan semua ini,” teriak Arumi menatap langit dengan wajah yang mendongak, seluruh tubuhnya basah kuyup. Melihat dari atas ke bawah trotoar jalan sana cukup tinggi membuat Arumi gelap pikiran dan mata. Mengakhiri hidup saat ini adalah jalan tepat menurutnya, kehilangan kesucian, kekasih yang tak percaya dan ayah yang tak peduli lagi membuat ia sudah tak punya alasan lagi untuk menata masa depan. “Mah, maafin Arumi,” Arumi memejam kedua mata seraya melentangkan kedua tangannya, selangkah demi selangkah ia berdiri di atas besi penyangga jalan. Terdengar suara seruan beberapa orang di bawah s

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 4 Sebuah Tawaran

    Batas kesabaran Arumi sudah habis, saat ia di tuduh dan di pandang rendah oleh pria di depannya. Sampai melepas infus yang menempel di tangan lalu beranjak dari atas brankar dan berjalan dengan langkah terhuyung. Dewa terkejut, apa lagi saat Arumi hampir terjatuh karena masih merasa pusing dan lemas karena demam terkena hujan kemarin. Beruntung Dewangga spontan meraih dan menahan pinggang ramping Arumi, tatapan mereka berdua tak sengaja bertemu dan saling memandang, sampai merasakan nafas hangat satu sama lain tubuh mereka menempel tak menyisakan ruang. Suasana di ruangan itu hening dan sangat canggung. Jantung Arumi berdegup sangat kencang, beberapa kali ia menelan Saliva saat melihat dekat dan lebih jelas lagi wajah pria yang telah mengambil hal berharga dalam dirinya. Mengingat tuduhan dan kata-kata menyakitkan tadi, membuat Arumi segera melepaskan lengan Dewa dan segera menjaga jarak. “Jangan menyentuh ku!” Bentak Arumi. Dewa menyeringai sembari menggelengkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 5 Tidak Ada Pilihan

    Arumi masih duduk termenung, dia terlihat bingung kemana lagi dia harus pergi. Melihat ada telepon di meja samping membuat ia meraih dan mencobanya untuk menelpon ke rumah. Berharap sang ayah hanya marah dan emosi sesaat saja. Namun setelah sambungan telepon terhubung tidak ada jawaban, membuat air mata Arumi kembali menetes. "Sepertinya ayah benar-benar marah pada ku," lirihnya. Setelah beberapa menit Dewa berpikir, dengan berat hati lelaki tampan itu akhirnya mengambil keputusan dan menatap wajah wanita yang sudah merawat dan mendidiknya sampai saat ini. "Nenek, aku setuju dengan mu, aku akan menikahinya." Ungkap Dewa dengan kedua tangan yang terkepal. Senyuman bahagia terpancar di wajah nyonya Rima, saat mendengar jawaban cucu kesayangannya. "Keputusan yang tepat Dewa, selain untuk meredam skandal mu. Nenek juga tidak ingin jika sampai kedua pamanmu menatap posisi mu. Sekarang bicarakan dengannya baik-baik, sisanya biar nenek yang mengatur pernikahan kalian," imbuhnya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 6 Drama Di Malam Pertama

    Jantung Arumi berdegup sangat kencang, saat menginjakkan kedua kakinya di gedung pesta pernikahan. Wanita cantik itu terlihat menelan saliva-nya beberapa kali. Saat melihat sosok pria mengenakan Tuxedo hitamnya duduk menunggu dirinya untuk melangsungkan janji suci yang akan mereka langsungkan. Nyonya Rima menyambut hangat kedatangan Arumi, dia memperlakukan gadis itu dengan sangat baik sebagai cucu mantunya. "Arumi kau sangat cantik sekali, kemarilah Dewa sudah menunggu mu," sanjung nyonya Rima mengulurkan tangan. Arumi yang sempat ragu dalam hati. Tanpa banyak berpikir lagi perlahan ia mendekat dan duduk tepat di samping Dewa. Seketika Dewa melirik, penampilan Arumi saat ini memang sangat cantik dan anggun sebagai mempelai pengantin wanita. Tapi karena Arumi bukan wanita yang dia cintai membuat ekspresi wajahnya datar dan dingin. Arumi menghela nafas berat, saat acara pernikahannya di mulai yang hanya di hadiri oleh saudara serta kerabat dekat Dewangga saja. Sumpah dan janji

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26

Bab terbaru

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 140 Obsesi Adrian

    Nyonya Retha menatap tajam Dewa, dia tidak pernah menyangka jika putranya begitu lancang melawan dirinya. Padahal selama ini selalu patuh dan selalu memprioritaskan dirinya. "Dewa! jangan membantah ibu, apa yang ibu pilihkan itu yang terbaik untuk mu," Bentaknya. Dewa yang saat ini tengah merasakan kekacauan di dalam hatinya, kini dia memilih untuk pergi keluar tanpa menghiraukan lagi perintah yang sudah membuatnya sangat muak. "Dewa! tunggu, ibu belum selesai berbicara," panggil nyonya Retha dengan nada tinggi dan menatap tajam pada putra sulungnya. Saat perkataan tidak di gubris. Nyonya Rima yang baru keluar dari kamarnya, wanita tua itu di dampingi kedua pelayan lalu menghampiri Margaretha dan menegurnya karena menurutnya sikapnya terlalu berlebihan. "Retha! lebih baik kamu jangan selalu menekan Dewa, bagaimana pun juga dia sudah dewasa dan tahu kebahagiaan untuk dirinya sendiri," Protes Nyonya Rima menatap kesal putrinya. Margaretha mendelik, dia merasa jika dirinya

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 139 Seribu Kali Lebih Baik

    Suster Rini mencoba untuk melihat sosok pria yang ada di dalam foto yang di pegang oleh Excel, terlihat sangat tampan dan gagah. "Pria ini kenapa terasa tidak asing ya?" gumam Suster Rini sembari memutar kedua bola matanya. Excel menatap suster Rini, lalu jagoan kecil itu bertanya karena penasaran. "Suster!" panggil Excel dengan nada gemasnya. Seketika suster Rini terbuyar dari lamunannya, lalu duduk dan jongkok. "Iya ada apa Excel?" sahut suster Rini sembari mengelus kepala jagoan kecil itu. "Suster kenal tidak sama om tampan ini? ko bisa ada di lemari mommy ya?" tanya Excel penasaran. Suster Rini tersenyum lalu dia menjawab, jika tidak mengenal pria itu akan tetapi wanita itu sedikit mulai menatap jelas foto sang pria dengan wajah Excel yang memiliki kemiripan. "Suster gak tahu anak manis, tapi nanti akan coba suster cari tahu ya, sekarang makan dulu biar cepat besar dan nanti bisa cari dady gimana?" bujuk suster Rini sembari menyodorkan makanan di atas sendok. Excel

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 138 Rasa Penasaran Excel

    "Cukup Laura! berhenti berteriak di depan ku!" Dewa menghardik Laura, di saat kekasih di masa kecilnya itu terus menuntut untuk menikah membuatnya semakin emosi sampai memegang kepala yang masih terasa sakit dan pusing karena pengaruh alkohol yang belum sepenuhnya hilang. Laura tergugu, baru kali ini dia melihat ekspresi Dewa yang sangat marah. Padahal selama mereka pacaran dulu tidak pernah membentak membuat wanita berprofesi sebagai model itu semakin tidak tenang. "Tidak bisa! jangan menyuruh aku untuk diam, kesabaran aku sudah habis mas. Aku kembali hanya untuk kami demi meneruskan impian masa depan kita," Ungkap Laura dengan keinginannya. Semakin di desak Dewa semakin emosi, apa lagi dia yang tidak suka di atur oleh seorang wanita membuatnya terpaksa mengucapkan peringatan untuk uang kedua kalinya di saat mereka berdua beradu argument. "Berhenti! atau aku tidak akan mengijinkan mu menemui ku di mana pun berada," Ancam Dewa terlihat serius. Seketika Laura terdiam dan

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 137 Rindu Yang Menyiksa

    Arumi tercengang, saat melihat dan mendengar pertanyaan cinta Adrian yang membuatnya tak habis pikir dan sulit untuk di percaya, karena selama ini sosok lelaki yang ada di depannya itu telah ia anggap sebagai Kaka senior tidak lebih dari itu. "Arumi! apa kamu mendengar ku?" Adrian memegang erat tangan Arumi, sembari menatap dalam tanpa berkedip sedikit pun. Keduanya saling menatap satu sama lain, terutama Adrian, seolah tak ingin melepaskan pandanganya walaupun sebentar saja. Berbeda hal dengan Arumi. Wanita cantik itu berusaha memalingkan wajah ke samping. Rasanya begitu berat untuk menjawab tapi ia memberanikan diri walaupun tidak tahu jawabannya akan di terima atau tidak oleh Adrian. Setelah menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya pelan, Arumi memberikan sebuah jawaban. "Mas Adrian! kamu adalah pria baik, rasanya sangat cocok jika mencari seorang gadis di luar sana yang masih single, tidak seperti aku." Lirih Arumi yang merasa sangat insecure. Namun yang jelas dalam

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 136 Jadilah Pacar Ku

    Adrian tidak yakin saat mendengar perkataan Arumi, yang sudah tidak peduli lagi pada Dewa. Karena terdengar dari nada suaranya yang penuh dengan keterpaksaan. "Benarkah seperti itu? apa kamu tidak marah melihat berita skandal tentang mereka?" Adrian memastikan kembali. Arumi rasanya sangat sesak setiap kali ada orang yang membahas tentang Dewa, yang sudah pelan dia lupakan meskipun ada luka hati yang sangat sulit untuk dia sembuhkan. "Cukup tuan, tolong jangan bahas tentang mereka lagi," Pinta Arumi dengan nada sedikit tinggi. Untuk yang pertama kalinya, Adrian sangat terkejut saat melihat Arumi sampai marah dan terlihat sangat serius. "Baiklah, maafkan aku. Aku tidak akan membahas tentang dia lagi," Sesal Adrian. Arumi tidak banyak bicara lagi, satu panggilan dari baby sisternya membuat dia begitu antusias, karena pasti jagoan kecilnya yang ingin menelpon. Setelah menjaga jarak di saat mengangkat telepon dari Excel, Arumi terlihat sangat senang mengingat beberapa jam y

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 135 Aku Tidak Mau Peduli Lagi

    Dewa menghela nafas jengah, saat Laura terus menuntut agar segera menikahinya. Tak ingin banyak bicara lelaki tampan itu pun keluar dari kamar tanpa bicara lagi. "Mas Dewa! tunggu," Laura tidak terima di tinggal begitu saja. Dia berjalan mengikuti Dewangga. Hingga terlihat beberapa kelompok paparazi yang sudah sigap mencari bahan berita terutama seorang Dewa, selain di kenal sebagai CEO muda yang tengah jadi perbincangan hangat di khalayak umum. Terutama sejak berita sang istri pergi. Dewa terkejut, saat melihat para wartawan itu menghadang dirinya dengan beberapa bidik kamera, dan mereka juga melontarkan beberapa pertanyaan padanya. "Tuan Dewa! kenapa anda dan nona keluar dari ruangan kamar yang sama? jangan bilang kalian berdua sudah merajut tali kasih kembali?" celetuk salah satu wartawan tanpa ragu. "Iya benar, apa kalian sudah bersama lagi? lalu bagaimana dengan nona Arumi?" sambung karyawan lainnya. Dewa semakin kesal saat melihat dan mendengar pertanyaan para war

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 134 Tidak Semudah Itu

    Pertanyaan Adrian membuat Arumi sedikit tidak nyaman, karena bagi Arumi yang dia pikirkan saat ini hanyalah putra kesayangannya dengan karier. "Arumi! Apa kamu mendengar ku?" Adrian memastikan kembali sembari menatap wanita yang sudah dia idamkan dari samping. "Iya mas, aku mendengarnya untuk saat ini aku belum memikirkan hal itu. Selain mengejar karier, aku juga ingin membantu ayah merebut perusahaanya kembali dari Daniel," Jelas Arumi dengan nada santai dan terus berusaha menghindari tatapan Adrian yang terus membidik ke arahnya. Ekspresi wajah Adrian terlihat sangat kecewa tapi dia tidak ingin terlihat kesal oleh Arumi. Dan berusaha tetap menjadi orang yang bijak. "Tidak baik terlalu lama terlarut masa lalu, belajarlah membuka hati untuk pria lain, dan Arumi apakah kamu tahu jika aku .." Adrian belum tuntas mengungkapkan perasaannya. Dia terkejut saat mendapati Arumi sudah tertidur saja. Membuat Adrian menggelengkan kepala dan tak habis pikir. Entah harus sampai kapan dia bers

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 133 Memendam Rasa Cinta

    Suara music menusuk gendang telinga dan lampu disco terlihat kerlap-kerlip menyilaukan kedua pasang manik mata yang menatapnya. Suasana bar terlihat meriah. Para pria dan wanita kelas atas di sana terlihat begitu menikmati dugem seolah melampiaskan masalah yang ada dalan hati dan pikiran, termasuk Dewangga dia di paksa untuk ikut bergabung dengan mereka. Tomy dan Edgar yang membawa pasangan, sesekali meledek Dewa yang saat ini berbeda seperti dulu. "Hey! Tuan Dewa, mari kita bersenang-senang sekarang kekasih lama mu bukankah sudah kembali, ayo jangan sia-siakan kesempatan ini, dugem sampai pagi," seru kedua pria yang sesekali meneguk anggur merah. Dewa yang sudah mulai merasakan efek alkohol kepalanya terasa berat, pandangannya bahkan sudah mulai memburam. Bahkan kakinya tak sengaja menyandung meja yang ada di sana dan hampir terjatuh. BRUK!"Mas Dewa! Apa kamu tidak apa-apa?" Tanya Laura sembari memegang lengan Dewa. Laura tak ingin melewatkan kesempatan emas, untuk membuat Dew

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 132 Hanya Sebatas Sahabat

    Keesokan harinya, cahaya matahari menyinari gordeng menembus celah-celah jendela. Arumi yang sudah bersiap pergi menemui Adrian mulai mengecek beberapa dokumen desainnya karena tidak mau jika sampai ketinggalan. Excel yang baru saja bangun yang surat rapih mengenakan seragam TK, jagoan kecil itu terlihat begitu antusias saat melihat mommy-nya sudah bersiap untuk pergi, membuatnya sedikit sedih. "Mommy! Mommy mau pelgi lagi?" Tanya Excel dengan nada lagi cadelnya. Arumi menjeda aktivitasnya sejenak, lalu ia meraih dan mendudukkan jagoan kecilnya lalu menjawab pertanyaan. "Iya sayang, mommy pergi kerja dulu ke luar kota, Excel di sini dengan suster Rini dan ingat tidak boleh nakal, okey?" Bujuk Arumi yang berusaha mengingatkan. Excel terdiam, bibir mungilnya mengerucut saat mendengar nasehat mommy yang sangat dia sayangi. Karena sering di tinggal jagoan kecil itu tidak seperti biasanya merengek minta ikut. "Momy, udah Janji mommy temui Excel sama dady jadi kapan?" Arumi ter

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status