Share

Bab 140 Obsesi Adrian

Aвтор: Zia Ivy
last update Последнее обновление: 2025-03-30 23:57:06
Nyonya Retha menatap tajam Dewa, dia tidak pernah menyangka jika putranya begitu lancang melawan dirinya. Padahal selama ini selalu patuh dan selalu memprioritaskan dirinya. "Dewa! jangan membantah ibu, apa yang ibu pilihkan itu yang terbaik untuk mu," Bentaknya.

Dewa yang saat ini tengah merasakan kekacauan di dalam hatinya, kini dia memilih untuk pergi keluar tanpa menghiraukan lagi perintah yang sudah membuatnya sangat muak.

"Dewa! tunggu, ibu belum selesai berbicara," panggil nyonya Retha dengan nada tinggi dan menatap tajam pada putra sulungnya. Saat perkataan tidak di gubris.

Nyonya Rima yang baru keluar dari kamarnya, wanita tua itu di dampingi kedua pelayan lalu menghampiri Margaretha dan menegurnya karena menurutnya sikapnya terlalu berlebihan.

"Retha! lebih baik kamu jangan selalu menekan Dewa, bagaimana pun juga dia sudah dewasa dan tahu kebahagiaan untuk dirinya sendiri," Protes Nyonya Rima menatap kesal putrinya.

Margaretha mendelik, dia merasa jika dirinya l
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Заблокированная глава

Related chapter

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 141 Terlalu Gengsi

    Setelah menunggu sekitaran dua puluhan menitan, Adrian sangat terkejut saat Arumi mulai membuka pintu dan terlihat sudah siap untuk berangkat. "Mas Adrian! maafkan aku, pasti sudah menunggu lama ya?" Arumi merasa tidak enak hati. Tentu saja Adrian menjawab jika dia tidak keberatan sama sekali. Tak ingin rencananya gagal Adrian tanpa ragu segera mengajak Arumi pergi ke Resto yang sudah dia booking. "Sudah siap kan? sekarang lebih baik kita pergi keburu malam." "Iya, mas. Tapi aku tidak bisa lama-lama karena beberapa contoh desain untuk besok belum selesai," Arumi sengaja mewanti-wanti lebih dulu. Sebagai teman dan bos pun Adrian setuju, dan berjanji jika mereka tidak akan lama berada di luar. Setelah sepakat mereka berdua bergegas masuk ke dalam mobil saat supir pribadi Adrian membukakan pintu untuk sang tuan. "Tuan, nona silahkan," ujar sang supir sembari membungkukkan badan dengan penuh hormat. Adrian dan Arumi duduk di jok belakang. Suasana di antara mereka terlihat sa

    Последнее обновление : 2025-03-31
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 142 Dinner Spesial

    Disebuah kafe, Adrian mengajak Arumi masuk ke sana, setelah singgah ke restoran tempat favoritnya sudah tutup membuat mereka terpaksa memilih kafe yang masih buka di pusat kota. "Arumi, gimana kalau kita makan di sini saja apa tidak apa-apa?" tanya Adrian memastikan lebih dulu. Arumi yang masih mengedarkan pandangan di area luar kafe, dia merasa sedikit tidak enak hati berharap jika dirinya tidak akan bertemu Dengan orang-orang yang telah menjadi bagian dari masa lalunya. Melihat Arumi yang masih berdiri mematung seolah terlihat bimbang, membuat kedua alis Adrian terangkat penuh keheranan. Lalu memberanikan diri bertanya apa yang wanita cantik yang ada di depannya itu terlihat resah Arumi pun menyahut dan menyanggah pertanyaan Adrian. "Aku tidak apa hanya saja tempat ini amankan?" Arumi memastikan lagi. Adrian hanya menarik nafas dalam-dalam, lalu dia berusaha meyakinkan pada Arumi, jika dia tidak perlu sungkan lagi selama masih ada dirinya di samping. "Arumi! selama aku

    Последнее обновление : 2025-04-01
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 143 Kecurigaan Arumi

    "Arumi! aku tahu kamu masih belum bisa melupakan Dewa, tapi lebih baik kamu mencoba untuk membuka hati bagi pria lain yang lebih menghargai mu, termasuk aku. Aku sudah lama menyukai mu jadi maukah kamu menerima cinta ku," Adrian mengungkapkan perasaannya untuk yang kesekian kalinya. Arumi menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkanya pelan. Sebenarnya dia merasa sangat risih setiap kali Adrian mengungkapkan perasaannya. Karena bagi Arumi kepercayaan bagi seorang pria untuk saat ini sangatlah sulit. "Arumi! bagaimana apakah kamu mau menjadi pacar ku. Aku tidak peduli jika kamu hanya memanfaatkan aku demi menghindari Dewa jika kalian bertemu suatu hari nanti," Celetuk Adrian yang berusaha meyakinkan Arumi agar mau menerima cintanya. Arumi terdiam merenung sejenak, saat mendengar Adrian yang terus memohon agar mau menerima ungkapan cintanya. "Kamu setuju kan?" Adrian memastikan lagi, Arumi merasa tidak enak hati padahal sudah beberapa kali dia menjelaskan jika dirinya tidak in

    Последнее обновление : 2025-04-02
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 144 Bukan Khayalan

    Bibir Adrian terasa terkunci saat Arumi melontarkan pertanyaan padanya. Tapi dia tidak ingin jika sampai Dewa melihat keberadaannya saat ini. "Sudah ikut saja, ceritanya panjang nanti saja aku ceritakan," Adrian meraih dan memegang erat tangan Arumi dengan langkah yang tergesa menuju ke arah mobil. Dewangga yang tak sengaja melirik ke arah samping, lelaki tampan yang tengah mabuk itu terkejut saat melihat sosok wanita yang mirip sekali dengan istrinya. Hingga membuat dirinya beranjak dari tempat duduk dan berusaha untuk mengejarnya. "Arumi!" Panggil Dewangga, dengan pandangan buram dan kepala yang terasa pusing dan sakit karena pengaruh alkohol. Tommy dan Rian terkejut, mereka sedikit cemas saat melihat sahabatnya tiba-tiba saja berjalan ke arah pintu keluar sembari memanggil nama mantan istrinya. "Arumi! itu kamu kan? tolong jangan pergi," Teriak Dewangga sembari berjalan dengan langkah yang sempoyongan dan hampir terjatuh. Beruntung Tommy dan Rian segera menghampiri d

    Последнее обновление : 2025-04-04
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 145 Tak Sabar Ingin Bertemu Dady

    "Maafkan kami nyonya besar, tuan sudah kami ingatkan hanya saja beliau..." Belum selesai Doni menjelaskan Nyonya Margaretha seolah tidak ingin mendengar, hingga membuat wanita paruh baya itu pun mengusir. "Aku tidak ingin ada lain kali Dewa seperti ini lagi, sekarang cepat pergi, suruh pelayan menyiapkan sup pereda mabuk," Tunjuk Nyonya Retha seraya mengarahkan jari telunjuk ke arah pintu. Doni tidak berani lagi menjawab atau membantah lagi, dengan penuh hormat lelaki berjas hitam itu pun segera undur diri melaksanakan perintah. "Arumi! tunggu kenapa kamu pergi?" Dewangga terus meracau dalam kondisinya yang mabuk berat. Nyonya Retha menggelengkan kepala dia menatap tajam ke arah putra sulungnya, membuatnya tak habis pikir karena sudah beberapa tahun lamanya masih mengingat sosok menantu yang tidak dia sukai. "Astaga Dewa! kamu masih memikirkan Arumi? wanita itu pasti sudah lari dengan pria lain, lebih baik kamu menikah dan memulai hidup baru dengan Laura," Omel Nyonya Re

    Последнее обновление : 2025-04-05
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 146 Menghalalkan Segala Cara

    Arumi terlihat sangat cemas saat ia mengetahui jika besok putranya akan ada di kota ini, rasa takut kehilangan dalam hatinya mulai menyeruak membuatnya gelisah dan tak tenang. Adrian yang baru selesai memperbaiki mobilnya, kini dia menghampiri Arumi dan memberitahukan jika sekarang mereka sudah bisa pergi lagi setelah tadi dia tidak jadi makan di kafe pertama. "Arumi! Mobilnya sudah aku perbaiki tadi ada kabel yang putus, sekarang ayo kita cari tempat makan di sekitaran sini," ajak Adrian yang terpaksa berbohong. "Syukurlah, kalau sudah bagus lagi. Tapi tidak pergi juga tidak apa-apa masih ada mie instan di dalam," Arumi menolak secara halus, mengingat dirinya yang tidak ingin membuat repot. Adrian tidak ingin melewatkan moment saat berdua, dia tidak ingin hanya karena tadi ada Dewa. Hal baiknya dengan Arumi sampai gagal. "Arumi! Jangan membuat aku merasa bersalah. Please ayo pergi, sekalian kamu melepas rindu di kota kelahiran," bujuk Adrian menatap dalam wanita yang sudah

    Последнее обновление : 2025-04-06
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 147 Hanya Sebuah Masa Lalu

    Kedua alis Adrian terangkat, saat melihat Arumi yang malah mematung seperti sedang melihat sesuatu lalu dia sengaja bertanya karena penasaran. "Arumi! Ayo masuk, kenapa bengong?" Ajak Adrian sudah tak sabar, ketika melihat sebuah resto baru yang bernuansa romantis untuk para pasangan. Seketika Arumi terbuyar, saat Adrian memanggilnya. Tak ingin sampai kehilangan jejak mantan kekasih sekaligus adik iparnya itu. Kini dia meminta agar Adrian menunggunya sebentar. "Mas! Mas masuk ke dalam duluan, nanti aku nyusul oke," Arumi berjalan dengan langkah yang tergesa-gesa. Adrian menyergitkan dahi, dia sangat penasaran kenapa Arumi pergi terlihat seperti sedang mengejar seseorang. "Arumi tunggu," Panggil Adrian ikut menyusul. Namun sayangnya Arumi sudah jauh dan tidak terlihat lagi membuat Adrian sangat cemas. Adrian terlihat kesal, entah siapa yang di kejar Arumi membuat hatinya tak senang. "Siapa yang di cari Arumi? Jangan bilang itu Dewa? Tidak! Aku tidak akan memberikan kesemp

    Последнее обновление : 2025-04-07
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 148 Impian Excel

    "Kenapa kamu bengong Arumi? jangan bilang kamu masih mencintai Dewa?" Pertanyaan Adrian membuat Arumi terhenyak kaget, lalu menoleh dan menjawab jika dia sama sekali sudah tidak ingin tahu tentang Dewa dan Laura. Mendengar hal itu Adrian pun menghela nafas lega, karena dia benar-benar takut jika Arumi masih memiliki perasaan pada Dewa. "Kalau begitu sekarang sudah tidak ada masalah lagi kan?" tanya Adrian menatap dalam ke arah Arumi. Arumi tersenyum dan menganggukkan kepala sebagai kode iya. Tanpa membuang waktu lagi, Adrian pun mengajak Arumi untuk kembali ke meja VIP yang sudah dia booking dari tadi. Arumi tidak bisa menolak sesuai janji dia mau menemani makan. Sementara di sisi lain, Oma Rima terlihat begitu antusias saat melihat Dewa yang sudah perlahan membaik. Sebagai seorang nenek yang sudah merawat dan memahami Dewa ia memberanikan untuk bertanya karena penasaran. "Dewa! kenapa kamu seperti ini? sebenarnya apa yang terjadi?" Oma Rima menatap Dewa. Dewa yang

    Последнее обновление : 2025-04-08

Latest chapter

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 170 Kebahagiaan Yang Sesungguhnya

    Dewa memijat kening, sungguh selama ini dirinya merasa sangat bodoh karena telah tertipu oleh wanita yang begitu manipulatif seperti Laura. Nyonya Retha dan Oma Rima bernafas lega, saat melihat Laura dan Adrian telah di bawa oleh orang-orang mereka agar segera di proses. Excel menatap mommy dan Dady, meskipun jagoan kecil yang tidak mengerti tentang urusan orang dewasa tadi tapi ada senyuman bahagia di wajah lucunya lalu ia yang berada di dekat kedua orang tuanya pun bertanya. "Mommy! Apa benal paman tampan ini adalah Dady ku?" Celoteh Excel dengan nada cadel-nya sembari memegang kedua tangan kedua orang tuanya. Seketika wajah Arumi terdiam, dia masih marah pada Dewa. Akan tetapi setelah melihat bukti dan mengetahui kebenarannya membuat hatinya perlahan menjadi luluh. "Jagoan kecil! mulai sekarang jangan panggil lagi paman oke, karena kamu adalah pura Dady nak, maaf jika selama ini Dady tidak menjaga mommy dan kamu dengan baik," sesal Dewa yang perlahan berjongkok lalu memeluk da

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 169 Sebuah Tabir Yang Terungkap

    Arumi terlihat dilema, setelah dia mengetahui semua kebenarannya tentang malam itu. Yang ternyata ulah Laura. "Jangan kembali lagi pada pria seperti Dewa. Dia hanya mencintai Laura. Dan kamu tidak akan bahagia," Adrian kembali mengingatkan. Tentu saja Dewa semakin marah dengan sikap Adrian yang terlalu ikut campur dalam hubungannya dengan Arumi. Sampai Dewa kehilangan kendali, lalu kembali melayangkan tangannya yang mendarat tepat di wajah lawan bicaranya itu.BLUGH!"Diam kau Adrian! Simpan omong kosong mu itu," Geram Dewa. Sampai membuat Adrian kembali terjatuh tersungkur ke bawah lantai. Semua orang di sana terkejut, tak ingin sampai Dewa semakin murka dengan cepatnya Doni memghampiri dan berusaha mengingatkan bosnya. "Tuan, tenanglah, jaga jangan sampai image anda terlihat buruk oleh semua orang, terutama nyonya Arumi," bisik Doni mengingatkan. Dewa berusaha menahan diri, dan Oma Rima juga menegurnya. "Dewa tenanglah, dan kamu nak Adrian berhentilah berharap pada Arumi. Dia ma

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 168 Beri Aku Kesempatan Lagi

    Kata-kata sindiran Dewa seolah menjadi sebuah belati tajam untuk hati Adrian, yang sebenarnya apa yang telah dia lakukan itu memang salah karena rasa cintanya yang begitu besar pada Arumi. Tak ingin mengelak lagi, Kini Adrian pun membalas kata-kata Dewa dengan penuh kepercayaan diri. "Heh! jika aku salah telah membantu Arumi agar jauh dari orang-orang toxic seperti mu," Decih Adrian dengan suara yang santai. Darah Dewa mendidih, saat mendengar kata-kata Adrian yang menyulut emosinya. Hingga membuat lelaki tampan itu menghampiri lalu meraih dan menarik kerah Adrian dengan sangat keras. Membuat Arumi kaget begitu juga dengan Excel. "Lancang sekali kau berbicara seperti itu padaku Adrian? tahu apa kau tentang aku dan istri ku!" Hardik Dewa yang sudah tidak ingin mentolerir sikap rekan bisnisnya itu. Arumi terlihat cemas dan panik, sampai dia berusaha melerai keduanya. Karena tidak ingin ada sesuatu hal yang terjadi apa lagi sampai ada yang terluka. "Cukup mas Dewa! oke, aku

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 167 Berhenti Bersandiwara

    "Apa! kamu bilang suster, tuan Dewa? kalian pergi ke sana?" Arumi tercengang saat baru tahu jika putranya itu entah sebuah kebetulan atau memang sengaja mencari tahu tentang Dady-nya tanpa sepengetahuan dirinya. "Iya nyonya, maaf. saya telah berbohong tadi hanya tidak tega saja melihat den Excel meminta untuk main ke rumah nenek buyut temanya," sesal sang baby sister dengan wajah yang tertunduk. Arumi menghela nafas jengah, saat mendengar kenyataan yang baru saja dia ketahui hari, dia terlihat cemas dan panik katena tidak ingin jika Dewa sampai mengetahui keberadaan mereka terutama Excel. "Arumi! apa kamu tidak apa-apa?" tanya Adrian yang ikut cemas saat melihat wajah Arumi yang terlihat sangat pucat. Arumi tersadar dari lamunannya, lalu menjawab jika dia sangat takut jika sampai Dewa mengetahui tentang Excel, mengingat perjanjian mereka berdua saat menikah. Dewa berhak mengambil hak asuh putra mereka. Tapi sebagai seorang ibu, meskipun Arumi bukan istri yang Dewa ingin

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 166 Aku Sangat Mencintai Mu Arumi

    Melihat cucunya begitu bersemangat, Oma Rima menatap penuh harap punggung Dewa yang perlahan semakin menjauh dari pandanganya. Dalam hatinya kembali ada secercah harapan jika rumahnya akan kembali hangat seperti dulu. "Semoga Dewa berhasil meminta maaf dan membujuk Arumi, agar mau pulang lagi," gumam Oma Rima. Mendengar perkataan ibunya, Nyonya Margaretha datang menghampiri lalu dia mengatakan beberapa pendapatnya yang menohok. "Ck, ibu ini kenapa begitu yakin jika anak itu milik Dewa? sekaligus dia hamil pun Belum tentu darah daging Dewa. Siapa tahu Arumi selingkuh," Cibir Nyonya Retha sembari memutar kedua bola mata malasnya. Oma Rima mendelik, saat menerima celaan dari putrinya. Bahkan dia menegur agar putrinya itu menjaga ucapan dan yang penting dia meminta sebagai seorang ibu dia hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk kebahagiaan putranya. "Akh ibu ini aku bosen Mendengarnya, menurut ku tetap Laura yang terbaik untuk Dewa." Ucap Retha yang terkekeh dengan pendiriannya.

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 165 Tidak Ingin Kehilangan Kesempatan Lagi

    Arumi terlihat kebingungan, saat jagoan kecilnya terus menuntut jawaban tentang Dady kandungnya. "Astaga! apa yang harus aku katakan? jika Excel tahu jika mas Dewa tidak menginginkan aku dan dia pasti akan sangat sedih," Lirih Arumi dengan hati yang sangat dilema. Bahkan ia terlihat beberapa kali menghela nafas berat, sampai suster Rhini yang sudah mengikuti cukup lama begitu penasaran dengan sebenarnya apa yang sudah terjadi pada Arumi dan ayahnya Excel, tapi sebagai pengasuh ia tidak berani dan tidak mau lancang untuk bertanya tentang masalah pribadi majikanya. "Momy! kenapa masih tidak menjawab? apa mommy tega melihat aku tidak punya Dady? jika momy dan Dady ada masalah cepat selesaikan, karena aku pingin ketemu Dady," Excel menangis, dia sengaja ingin mencari tahu informasi. Arumi benar-benar tidak tega, saat melihat Excel sangat ingin tahu, tapi baginya ini bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan dan dia sengaja berusaha untuk mengalihkan topik pembicaraan di antara mer

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 164 Paman Tampan

    "Ssttt! jangan bersuara dulu, aku melihat Dewa ada di sini?" Bisik Adrian sembari mendaratkan tangannya di bibir Arumi. Mendengar perkataan Adrian, tentu saja Arumi sangat kaget sampai hampir tak percaya, karena bagaimana bisa lelaki yang pernah dia cintai itu bisa ada di rumah sakit. "Mas Dewa! bagaimana bisa dia ada di sini? apa ada seseorang yang dia temui?" Arumi sangat penasaran saat melihat Dewa yang sudah pergi keluar dari pintu utama. Adrian yang tidak suka saat Arumi membahas tentang Dewa. Dia berusaha mencoba untuk mengalihkan perhatian untuk segera menemui Excel yang sudah ada di ruangan rawat VIP. Arumi yang begitu mencemaskan jagoan kecilnya, tanpa banyak berpikir lagi kini dia pun segera pergi ke ruangan di mana Excel berada. Berharap tidak ada hal yang serius terjadi. Setelah berjalan menyusuri lobi beberapa menit, Arumi akhirnya sampai ke ruangan yang di cari dia sedikit terkejut karena ruang rawat itu biasanya di khususkan untuk para orang kaya. Suster

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 163 Tak Ingin Kehilangan Lagi

    Suster Rini tersontak kaget, saat mendengar suara majikannya. Sampai nafasnya seolah tercekat di tenggorokannya karena saking bingung harus menjawab apa. "Suster Rini! apa kamu masih mendengar ku?" tanya Arumi yang kedua kalinya untuk memastikan. Suster Rini menghela nafas dalam-dalam lalu mengeluarkanya pelan. Baru saja wanita berseragam serba pink itu akan menjawab. Tiba -tiba saja tak sengaja Arumi mendengar suara khas pria yang begitu familiar di telinganya. "Sus! kenapa kamu tidak bilang kalau Excel ternyata punya alergi seafood?" Dewa melontarkan satu pertanyaan dengan nada tinggi. Kebetulan Arumi yang masih menunggu baby sister kepercayaannya dia sangat terkejut saat mendengar suara yang khas dan sangat familiar, membuatnya seketika mematung. Rhini menelan saliva beberapa kali, bibirnya seolah merasa terkunci saat pria yang ada di depannya menegur. "Ma-maaf tuan, saya juga sebagai pengasuh den Excel benar-benar baru tahu ternyata dia punya alergi dan nyonya tidak p

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 162 Sama-sama Alergi

    Oma Rima sangat terkejut, saat mendengar kabar jika ibu dari anak kecil yang begitu mirip dengan Dewa adalah putri dari cucu mantu yang sudah dia cari selama ini. "Rudi! kamu tidak berbohong kan? dari mana kamu dapat info itu?" Oma Rima memastikan karena dia tidak ingin jika sampai salah dengar. ¹ddfd Dan tentu saja Rudi tidak pernah memberikan informasi tanpa menemukan bukti lebih akurat dulu. "Nyonya, ini adalah data anak kecil tadi di dapat dari taman kanak-kanaknya," Jelas Rudi Sembari menyodorkan sebuah map yang berhasil dia dapatkan dari salah satu wali di sekolah bergensi itu. Oma Rima meraih dan membaca kembali isi laporan tentang indentitas Excel, jantungnya berdegup sangat kencang, perasaannya campur aduk antara terharu dan senang. "Jadi anak itu benar-benar putra Arumi? kemungkinan dia bisa jadi putra Dewa, Rudi cepat aku ingin info yang lebih akurat, ambil sampel DNA Excel," Titah Oma Rima dengan nada yang penuh penekanan. "Baik nyonya, saya akan segera menyu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status