Share

Tidak!!!

"Bangun, Ahava! Kau tak boleh mati, bodoh!" sentak Tuan Dirgantara, terus menguncang sosok di balik kain putih bersih. Berharap sosok tersebut hanya sekedar pingsan semata, kemudian akan kembali tersadar.

Namun, wajahnya pucat, tubuhnya kaku, disertai kulit yang semakin lama berubah menjadi dingin. Beberapa waktu lalu, dokter menyatakan bahwa istri ketiganya telah berpulang ke sisi Tuhan.

"Arghhh, brengsekkk! Bahkan menjaga istrimu sendiri saja kau tak becus. Lihatlah, betapa bodohnya dirimu hingga dia mati dengan cara mengenaskan. Huhuhu..."

Bahu sang juragan bergetar hebat. Pria arogan dan terkenal kejam menjatuhkan bulir air matanya. Tidak pernah Tuan Dirgantara menangis, kecuali disaat dia merasa dunia tidak adil kepadanya.

Baru satu minggu dia memiliki seorang istri yang bisa diajaknya berdebat dan adu mulut. Bahkan, baru semalam dia merayu istrinya agar bersedia melewatkan malam panas bersama. Sekarang apa yang didapatkannya? Hanya tubuh kaku nan pucat tergeletak di kamar jen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status