Share

Bab 244. Apa Ini?

last update Last Updated: 2025-04-06 09:24:41

Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta

Langkah Barra yang cepat, seketika terhenti saat melihat kerumunan awak media sudah menunggu di pintu keluar Bandara.

Dengan raut wajah terkejut, ia mengerutkan kening, keheranan dengan hadirnya para wartawan di sana. “Ada apa ini?” gumamnya dalam hati, perasaannya tak enak.

Sementara Jefri dan petugas keamanan bergegas mendekat, langsung siaga memberikan penjagaan ketat pada Barra agar para media tersebut tetap menjaga jarak. Flash kamera yang diarahkan pada CEO UD Entertainment itu, begitu menyilaukan.

Awak media berusaha mendekati posisi Barra dengan pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan tanpa jeda.

“Bagaimana komentar Anda tentang video mesra anda yang beredar barusan, Pak Barra?” teriak salah satu wartawan, membuat Barra terlonjak kaget. Video mesra dirinya? Apa maksudnya?

Jefri segera melangkah ke depan, mencoba menghalangi wartawan yang terus mendesak. Sementara Syifa yang berjalan di samping Barra, mencari informasi di ponselnya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 245. Akan Menjelaskan.

    “Itu yang belum saya ketahui. Saya akan mencari tau. Parahnya, Azalea akan segera kembali ke Jakarta. Dia sudah berada di Bandara kota itu,” sambung Jefri geleng-geleng kepala. “Kita terkecoh. Kita pikir dengan dia ditahan, masalah akan selesai. Ternyata dia masih juga berulah. Perempuan itu benar-benar gila!” Syifa menggerutu. “Ada seseorang yang kuat berada di belakangnya!” sahut Barra, wajahnya dingin menahan kemarahan. Ada yang coba-coba cari masalah dengannya. Jefri dan Syifa sontak menatap Barra, benar juga apa yang dikatakan Bos mereka itu. Penjamin Azalea pasti bukan sembarang orang. “Cari tau siapa orang itu, Jef! Meskipun kita membuat laporan tentang masalah ini, Azalea tidak akan tersentuh karena dia dilindungi seseorang yang kuat. Kita lihat, sekuat apa orang itu setelah Barra Malik Virendra mengambil tindakan keras!” Barra mengeraskan rahang, masih berusaha kuat mengontrol emosi. “Baik, Pak. Akan saya selidiki!” Jefri menegaskan. “Dan Azalea, Pak?” Syifa masih tak p

    Last Updated : 2025-04-06
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 246. Ini Saatnya!

    Tak buang waktu lagi, Barra berlari menaiki anak tangga. Secepatnya menemui sang istri. Amanda mengikuti di belakang Barra. Menantunya itu benar-benar tampak kacau. la yakin Olivia tak akan percaya pada apa yang akan dijelaskan Barra nantinya, karena pria itu tak ada bukti sama sekali selain ucapan semata. Akan ia bantu Barra agar membuat Olivia tidak salah paham dan mau mempercayai suaminya sendiri. Mungkin dengan menunjukkan video asli yang ia miliki dari Amal, misalnya. Amanda belum ada menceritakan pada Putrinya maupun pada Virendra dan Syafira tentang dirinya yang memiliki bukti jika Barra memang dijebak Azalea, mengingat Olivia baru saja sadar dari pingsannya. Sebenarnya, Amanda pun tak ada keinginan untuk mengatakan jika ia memiliki rekaman video kejadian sebenarnya, karena hanya akan membuat semua orang kaget mengetahui jika dirinya sudah mengikuti dan memantau kegiatan Barra selama di desa itu. Ini hanya akan menunjukkan jika dirinya masih belum sepenuhnya mempercayai men

    Last Updated : 2025-04-06
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 247. Curiga

    Pukul 21.OO wib Elgard masuk ke dalam ruang kerja Haris Nugroho dengan senyum sumringah. “Pa...” serunya begitu senang. Dengan tergesa-gesa, Putra satu-satunya Haris itu mendekati sang Ayah yang sedang duduk di kursi kerjanya. Haris membuka kacamata, menatap Elgard yang langsung mengambil duduk di depannya. la ikut berseri, sudah tahu jika putranya itu sedang berbahagia. “Papa keren! Bagaimana bisa Papa punya ide menyebar video berdurasi enam detik. Kayak video-video syur artis yang tersebar beberapa detik aja, tapi ini lebih membuat penasaran karena nanggung, hahaha...” Elgard tertawa lepas, senangnya ia dengan keberhasilan rencana B sang Ayah. “ltu ide Azalea. Dia meminta pendapat Papa untuk melakukan ide briliannya ini. Papa langsung setuju dan malam ini juga video itu diunggah ke media sosial. Heboh semua orang, bukan?” Haris ikut tertawa. Rencana kali ini memang berhasil sesuai dengan harapannya. “Ya, Pa. Semua orang heboh sekarang. Barra Malik Virendra ketahuan beneran ber

    Last Updated : 2025-04-06
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 248. Cemburu?

    Olivia menyiapkan baju tidur Barra di atas tempat tidur. Suaminya masih di kamar mandi, membersihkan badan setelah pulang dari luar kota tadi. Tak berselang lama, Barra pun keluar dari kamar mandi dengan jubah handuknya. Tubuh pria itu terasa segar, pikirannya tenang dan ringan. Perasaannya begitu bahagia, juga lega setelah mendapatkan dukungan dari seluruh keluarga besarnya, terutama Olivia sang istri. Olivia yang sudah mengenakan sleepdress satin dengan tali halus menggantung di bahu mulusnya, melihat Barra yang juga terkesima menatapnya. Tampak jelas sorot mata penuh damba dan kerinduan dari tatapan pria itu, Olivianya cantik sekali malam ini. Saat Olivia mempercayai dirinya atas apa yang terjadi, rasa cinta dan kagumnya pada wanita itu semakin membahana. Semakin cinta, semakin tampak cantik dan mengg-airahkan pula istrinya itu di matanya. Tak membuang waktu, Barra berjalan mendekati tempat tidur, pada Olivia yang tersenyum lembut, tengah berdiri di sana. “Ini piyaman

    Last Updated : 2025-04-07
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 249. Om Sayang?

    Azalea melangkah penuh percaya diri di sepanjang terminal Bandara. Dua pengawal pribadi yang diutus oleh Haris Nugroho untuk melindunginya dari kemungkinan serangan para anak buah Barra, mengikuti dari belakang dengan waspada. “Azalea...” “Azalea Stevani...” Langkah Azalea terhenti. Mendadak dirinya dikerumuni para awak media saat hendak memasuki mobilnya yang telah disiapkan oleh Haris Nugroho untuk menjemputnya di Bandara tersebut. Dua bodyguard sigap melindungi Azalea dari kerumunan media yang memberondongnya dengan berbagai pertanyaan. “Ya, ya... Satu-satu kalau mau bertanya,” ucap Azalea ramah, meladeni. “Bagaimana tanggapan anda tentang video enam detik anda dan Barra Malik Virendra yang tersebar?” tanya salah seorang wartawan. “Ya Tuhan... Aku bahkan gak tau sama sekali tentang video itu. Aku kena masalah waktu di desa, tepatnya di penginapan. Jadi handphone aku ada yang membajak!” ungkap Azalea dengan wajahnya yang dibuat seakan merasa malu pada apa yang terjadi. “Jadi

    Last Updated : 2025-04-07
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 250. Keadaan Berbalik!!

    Keesokan paginya... Olivia mencium dengan takzim punggung tangan Barra. Keduanya baru saja selesai menunaikan sholat subuh berjamaah. Barra mengusap lembut ubun-ubun Olivia, lalu menangkup wajah istri cantiknya itu dengan kedua telapak tangannya. la kecup dalam-dalam kening Olivia, lanjut kecupan singkat di bibir. Keduanya saling tersenyum, Barra meletakkan kepalanya di paha Olivia. “Assalamu'alaikum anak Ayah...” ucapnya sembari menciumi babybump Olivia. Olivia senyum-senyum. Barra mengajak calon bayi mereka mengobrol. “Ayah mau bacakan do'a untuk kamu. lkuti ya, Nak...” Barra mengambil sebuah buku berukuran kecil berisi bacaan Dzikir pagi, akan ia bacakan untuk istri dan anaknya. Olivia tak bisa menghentikan senyum, bahagia melihat perkembangan suaminya dalam berhijrah. la mengikuti bacaan Barra, sama-sama berdzikir di pagi ini. Syafira dan Amanda yang tadinya hendak mengunjungi anak-anak mereka di kamar itu, terpaksa mengurungkan niat saat di depan pintu terdengar la

    Last Updated : 2025-04-07
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 251. Kembali Bersih.

    “Uunch... Suami aku sweet banget!!!” Olivia memeluk manja pinggang Barra. Pria ini kenapa jadi super romantis sekarang? Sejak kapan dia bisa merangkai kata-kata manis seperti barusan? Cinta memang bisa membuat seorang pria kulkas seperti Barra, menjadi budak cinta. “Sekarang kita turun ya. Semua pasti sudah menunggu kita untuk sarapan pagi. Anak Ayah pasti juga sudah lapar, kan?” Barra mencium perut Olivia, tak ingin istri dan calon bayinya terlambat makan. “Hem, iya. Ayok!” Olivia bangkit dari duduknya, akan turun ke bawah untuk sarapan pagi. Barra genggam tangan Olivia, keduanya berjalan keluar kamar dengan wajah dihiasi senyum cerah. Hari ini memang lebih baik dari kemarin. “Ya Allah... Engkau ijabah secepat ini do'aku... Putraku akhirnya terbukti tidak berbuat macam-macam sama si Azalea itu! Kebenaran akhirnya terungkap juga. Terimakasih karena Engkau telah mengirimkan malaikat penolong untuk membersihkan nama baik anakku. Rasanya aku ingin bertemu dengannya dan membalas

    Last Updated : 2025-04-08
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 252. Akan Bertemu!

    “Jadi kita gagal Iagi nih, Pa?” Elgard kesal bukan kepalang. “Sia-sia saja semuanya! Papa pikir kita sudah berhasil, ternyata Barra di sana punya video aslinya,” Haris membuang napas kasar. Tangannya memijit pelipisnya yang berdenyut, sedang punggungnya bersandar lemas tak bersemangat pada sandaran kursi kerja miliknya di kediaman keluarga besarnya itu. “Papa yakin Barra pemilik video itu? Dari video yang Elgard lihat, Barra justru nampak kaget juga dengan kehadiran Azalea yang diam-diam sudah ada saja di kamarnya. Kayaknya dia juga gak tau tentang rekaman video asli itu, pa.” “Lalu kalau bukan dia, siapa lagi?” “Banyak orang-orang hebat di sekitar Barra. Bisa aja keluarga Rawless,” Tebak Elgard. “Kalau udah begini, gawat! Dari kabar yang Papa dengar, Barra tetap akan membawa masalah ini ke jalur hukum. Azalea akan dilaporkan dan bisa aja perempuan itu buka mulut kalau ini adalah rencana Papa awalnya!” Haris mulai panik. “Jangan sampai dia melakukan itu, Pa. Bungkam mulutny

    Last Updated : 2025-04-08

Latest chapter

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 303. Lengkap Sudah

    “Udah, Sayang. Oliv jangan terlalu banyak diajak bicara. Lihatlah dia masih pucat sama lemas gitu,” tegur Virendra, ingin menghentikan Syafira yang masih saja mengajak Olivia mengobrol. Virendra begitu iba melihat menantu perempuannya dalam keadaan lelah. Pasti sangat sangat capek dan inginnya tidur tenang untuk merehatkan badan setelah berjuang melahirkan bayi yang ditunggu-tunggu oleh kedua belah pihak keluarga. “Waduh, maafkan Mommy ya Sayang. Kamu jadi terganggu,” Ucap Syafira pada Olivia. “Enggak kok, Mom.” Olivia terkekeh, dirinya malah selalu senang jika ibu mertuanya itu ada. Membuat suasana semakin hidup dan ramai. Syafira mengusap lembut lengan menantunya, kemudian mendekati Amanda yang berdiri di samping box bayi Olivia. Virendra mengambil kesempatan. la dekati Olivia, lalu membelai dan mengecup pucuk kepala menantunya. “Istirahat yang cukup ya, Nak,” ucapnya lembut, tersenyum dengan sorot mata penuh kasih sayang. “Ya, Dad,” Jawab Olivia ikut tersenyum. Di saat

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bba 302. Bahagia...

    Olivia ditempatkan di ruang rawatan President Suite-Royal Hospital dengan segala fasilitas lengkapnya. Aroma harum khas bayi baru lahir, menyebar ke seluruh penjuru ruangan, memberi ketenangan tersendiri. Ibu muda itu berbaring dengan kepala sedikit ditinggikan di atas tempat tidur pasien, tubuhnya nyaman ditutupi selimut halus. Di sampingnya, Barra duduk sambil menggenggam tangannya dengan mesra. Mata pria yang kini telah resmi menjadi seorang ayah itu, tak lepas memandangi wajah lelah Olivia yang tampak sedikit pucat. Cinta dan perhatian tergambar jelas dalam tatapan hangat Barra. la sesekali mengecup tangan Olivia, menunjukkan dukungan dan kasih sayang yang semakin besar saja pada istrinya itu. Rasa bangga terhadap Olivia yang telah melahirkan buah cinta mereka, kian membuncah. Sedang Olivia yang telah melewati proses persalinan, tampak lelah namun sumringah. Mata sayunya tertuju pada bayi yang kini berada dalam dekapan sang kakek. Tampak bayi mungil mereka tertidur lelap d

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 301. Perempuan?

    Dengan hati-hati, Barra membantu Olivia berjalan ke mobil, sambil terus memastikan bahwa istrinya itu merasa nyaman. “Udah yakin gak ada yang tertinggal, Sayang?” tanya Amanda sebelum pintu mobil ditutup. “InsyaAllah yakin, Bu.” “Ok. Jagain Oliv ya Bar. Ibu dan Kakek di belakang ngikutin mobil kalian.” “Ya, Bu.” Barra mengangguk, berdebar-debar karena Olivia menahan sakit sambil menggenggam kuat jemarinya. Amanda menutup pintu mobil Barra dari luar. Mobil pun segera melaju, menuju rumah sakit Royal Hospital. Amanda dan Tuan Rawless dengan mobil mereka sendiri, akan ikut ke rumah sakit untuk menunggui persalinan Olivia. Wajah keduanya cukup tegang, ini waktunya cucu Amanda sekaligus cicit Tuan Rawless akan hadir ke dunia ini. Sebentar lagi. Hujan masih terus mengguyur, menambah dramatis perjalanan mereka ke rumah sakit di dini hari yang dingin dan basah itu. “Aduh Mas, makin sakiiiit...” Olivia menggenggam erat tangan Barra. Kontraksinya terasa semakin kencang daripada sebelumn

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 300. Detik-detik...

    _Dua bulan kemudian_ Pukul 01.00 wib. Suara gemericik hujan di luar jendela kediaman Rawless, semakin membuat malam terasa pekat. Di dalam kamar yang temarm oleh lampu tidur, Barra dan Olivia masih berbaring di bawah selimut tebal yang membalut tubuh keduanya. AC yang sejak awal diatur dengan suhu rendah, menambah kesejukan ruang kamar yang luas itu, serasi dengan dinginnya malam yang diselimuti hujan. Olivia dengan perutnya yang besar menonjol, tidur miring ke kiri membelakangi Barra dengan kepala bertumpu pada lengan suaminya sebagai bantal empuk. Sedang Barra memeluknya dari belakang, seperti salah satu kebiasaan mereka saat tidur. “Uugh...” Olivia mulai menggeliat. Rasa tak nyaman di perut yang dirasakannya sebelum tidur tadi, kembali lagi, malah semakin intens. Perutnya seperti mengencang, seakan menjadi sebuah tanda bahwa kontraksi sesungguhnya telah dimulai. “Nak, kok gerak-gerak terus ya? Apa udah mau lahir?” lirihnya dengan mengusap-usap perut. Dengan wajah meringis

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 299. SAH

    Tampak penghulu datang, langsung disambut ramah oleh Tuan Rawless, Virendra dan Haris. Setelah berbasa basi, semuanya akhirnya duduk di tempat masing-masing. Penghulu, Barra dan Tuan Rawless sebagai saksi nikah. Yang terpenting, Jefri dan Haris duduk berhadap-hadapan untuk mengucapkan ijab qobul sebentar lagi. Sementara keluarga besar sudah menempati kursi mereka masing-masing, ikut tak sabar menyaksikan acara sakral ini. Tak berselang lama, Syafira dan Ayuma masuk ke dalam ballroom hotel. Suara riuh hadirin di dalam ruangan megah itu, sontak menarik perhatian Jefri. Ada ungkapan takjub dengan melafazkan kalimat MasyaAllah, terdengar dari suara-suara mereka yang melihat ke arah pintu masuk. Degup Degup Jantung Jefri berdegup sekencang mungkin. la menelan saliva, matanya tak berkedip. Clarissa masuk digandeng Syafira dan Ayuma, itu gadis yang sebentar lagi akan ia halalkan. Tak sampai hitungan jam lagi. ‘Ya Allah!’ ‘Indahnya cıptaanMu...’ Batin Jefri, terpesona melihat calon

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 298. Hari Bahagia

    Tiga minggu berlalu... Ballroom hotel bintang lima tempat Jefri dan Clarissa akan melangsungkan akad nikah sekaligus resepsi pernikahan, telah bertransformasi menjadi sebuah mahakarya keindahan, seperti sebuah istana mewah bak pernikahan putri raja. Di sekeliling ballroom, meja-meja tamu tersusun rapi dan elegan, ditata dengan linens putih bersih dan peralatan makan perak yang berkilau, dihiasi centerpiece yang terdiri dari bunga-bunga segar dan lilin-lilin yang menambahkan nuansa romantis. Di setiap sudutnya, terdapat rangkaian bunga yang mewah berwarna-warni sedemikian rupa, menambah semerbak aroma floral yang menggoda indra. Di bagian depan ballroom, sebuah meja berukuran sedang namun unik, telah disiapkan dengan kursi spesial untuk calon pengantin pria yang akan melangsungkan ijab qobul bersama wali nikah pengantin perempuan, tak lupa kursi khusus penghulu dan dua orang saksi nikah. Atmosfer di aula ini bukan hanya tentang keindahan visual, namun juga perasaan penuh harapan y

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 297. Segerakan

    Kini mereka tengah berkumpul di kediaman Virendra sambil mengobrol. Jefri yang sudah disuruh beristirahat oleh sang Mommy, masih tetap bergabung dalam obrolan meski hanya menjadi pendengar. Wajahnya tampak tegang, sedikit gugup. “Jef, kamu kenapa? Dari tadi diem aja, disuruh rehat gak mau.” Syafira terheran melihat raut wajah gugup pemuda yang sudah ia anggap sebagai putra keduanya itu. “Um, Mommy, Daddy,” Jefri mencoba menetralkan sikap, harus tetap tenang. “Tell us. Kamu biasanya kalau mau ngomong sesuatu, gak pake basa basi, Jef. Kenapa sekarang gugup gitu, ada masalah lain?” Virendra cukup penasaran melihat ekspresi tegang Jefri. “Begini. Ada yang mau Jef sampaikan.” Jefri menatap satu persatu wajah Virendra dan Syafira yang menunggu apa yang akan ia sampaikan. “Jangan bikin Mommy penasaran ah, Jef! Cepetan ngomongnya,” Desak Syafira. Sudah tahu dirinya tak bisa dibuat penasaran. Jiwa keponya berontak. Jefri menarik napas dalam-dalam, membuat Syafira semakin penasaran. “Dad

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 296. Di Terima?

    “Dan sekarang, saya semakin yakin kalau saya tidak bisa kehilangan Nona Clarissa. Saya ingin bersamanya, memilikinya sebagai istri saya. Karena tidak mau membuang-buang waktu lagi, begitu tau Nona Clarissa akan meninggalkan Indonesia, saya langsung bergegas menyusul ke Bandara untuk membawanya kembali bersama saya. Tidak akan saya lepaskan lagi dia. Akan saya perjuangkan dia dengan cara mengikatnya ke dalam ikatan yang halal, karena saya sangat mencintainya, lebih dari segalanya. Sudah cukup bagi saya untuk mengenal kepribadiannya, tahu tentang harapan dan mimpinya, dan saya ingin menjadi bagian dari itu semua. Saya tidak hanya mencintai dia, tapi juga menghormati dia sebagai individu. Saya siap berbagi suka dan duka bersamanya, di setiap langkah yang akan kami tempuh bersama.” Jefri berucap dengan sorot mata penuh keseriusan, mengungkapkan seluruh perasaan dan keinginannya. Tanpa sadar, rasa gugup dan khawatir akan ditolak, menghilang begitu saja. Berganti menjadi rasa percaya diri d

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 295. Meminta Restu

    “Begitupun saya, Nona. Sejak kecil, saya selalu berharap ada pasangan suami istri yang mau mengambil saya menjadi anak mereka, tetapi tidak pernah dilirik sama sekali. Mungkin karena saya kurus seperti anak kurang gizi. Dekil dan sering sakit dibanding anak panti lainnya. Tidak ada yang tertarik untuk mengadopsi saya. Tidak ada kelebihan yang saya punya selain otak yang mampu, tapi tidak seimbang dengan fisik saya yang lemah. Setelah bersama Pak Barra, saya berubah menjadi seperti sekarang. Kuat dan bisa beliau andalkan. Kalau tidak bertemu beliau dan Tuhan tidak menggerakkan hatinya untuk memasukkan saya ke dalam keluarga Virendra, mungkin sekarang pun saya juga bukan siapa-siapa. Belum tentu saya bisa bertemu circle orang-orang hebat. Dan belum tentu saya bisa bertemu dengan Nona,” Jefri menatap wajah Clarissa. Mata Gadis itu tengah berkaca-kaca mendengar kisah hidupnya. “Kamu hebat! Kamu pantas dipertemukan dengan orang-orang hebat pula seperti Pak Barra dan keluarga Virendra. Aku

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status