Share

Bab 249. Om Sayang?

Penulis: Dilla Maharia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-07 13:20:33

Azalea melangkah penuh percaya diri di sepanjang terminal Bandara. Dua pengawal pribadi yang diutus oleh Haris Nugroho untuk melindunginya dari kemungkinan serangan para anak buah Barra, mengikuti dari belakang dengan waspada.

“Azalea...”

“Azalea Stevani...”

Langkah Azalea terhenti. Mendadak dirinya dikerumuni para awak media saat hendak memasuki mobilnya yang telah disiapkan oleh Haris Nugroho untuk menjemputnya di Bandara tersebut.

Dua bodyguard sigap melindungi Azalea dari kerumunan media yang memberondongnya dengan berbagai pertanyaan.

“Ya, ya... Satu-satu kalau mau bertanya,” ucap Azalea ramah, meladeni.

“Bagaimana tanggapan anda tentang video enam detik anda dan Barra Malik Virendra yang tersebar?” tanya salah seorang wartawan.

“Ya Tuhan... Aku bahkan gak tau sama sekali tentang video itu. Aku kena masalah waktu di desa, tepatnya di penginapan. Jadi handphone aku ada yang membajak!” ungkap Azalea dengan wajahnya yang dibuat seakan merasa malu pada apa yang terjadi.

“Jadi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 250. Keadaan Berbalik!!

    Keesokan paginya... Olivia mencium dengan takzim punggung tangan Barra. Keduanya baru saja selesai menunaikan sholat subuh berjamaah. Barra mengusap lembut ubun-ubun Olivia, lalu menangkup wajah istri cantiknya itu dengan kedua telapak tangannya. la kecup dalam-dalam kening Olivia, lanjut kecupan singkat di bibir. Keduanya saling tersenyum, Barra meletakkan kepalanya di paha Olivia. “Assalamu'alaikum anak Ayah...” ucapnya sembari menciumi babybump Olivia. Olivia senyum-senyum. Barra mengajak calon bayi mereka mengobrol. “Ayah mau bacakan do'a untuk kamu. lkuti ya, Nak...” Barra mengambil sebuah buku berukuran kecil berisi bacaan Dzikir pagi, akan ia bacakan untuk istri dan anaknya. Olivia tak bisa menghentikan senyum, bahagia melihat perkembangan suaminya dalam berhijrah. la mengikuti bacaan Barra, sama-sama berdzikir di pagi ini. Syafira dan Amanda yang tadinya hendak mengunjungi anak-anak mereka di kamar itu, terpaksa mengurungkan niat saat di depan pintu terdengar la

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-07
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 251. Kembali Bersih.

    “Uunch... Suami aku sweet banget!!!” Olivia memeluk manja pinggang Barra. Pria ini kenapa jadi super romantis sekarang? Sejak kapan dia bisa merangkai kata-kata manis seperti barusan? Cinta memang bisa membuat seorang pria kulkas seperti Barra, menjadi budak cinta. “Sekarang kita turun ya. Semua pasti sudah menunggu kita untuk sarapan pagi. Anak Ayah pasti juga sudah lapar, kan?” Barra mencium perut Olivia, tak ingin istri dan calon bayinya terlambat makan. “Hem, iya. Ayok!” Olivia bangkit dari duduknya, akan turun ke bawah untuk sarapan pagi. Barra genggam tangan Olivia, keduanya berjalan keluar kamar dengan wajah dihiasi senyum cerah. Hari ini memang lebih baik dari kemarin. “Ya Allah... Engkau ijabah secepat ini do'aku... Putraku akhirnya terbukti tidak berbuat macam-macam sama si Azalea itu! Kebenaran akhirnya terungkap juga. Terimakasih karena Engkau telah mengirimkan malaikat penolong untuk membersihkan nama baik anakku. Rasanya aku ingin bertemu dengannya dan membalas

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-08
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 252. Akan Bertemu!

    “Jadi kita gagal Iagi nih, Pa?” Elgard kesal bukan kepalang. “Sia-sia saja semuanya! Papa pikir kita sudah berhasil, ternyata Barra di sana punya video aslinya,” Haris membuang napas kasar. Tangannya memijit pelipisnya yang berdenyut, sedang punggungnya bersandar lemas tak bersemangat pada sandaran kursi kerja miliknya di kediaman keluarga besarnya itu. “Papa yakin Barra pemilik video itu? Dari video yang Elgard lihat, Barra justru nampak kaget juga dengan kehadiran Azalea yang diam-diam sudah ada saja di kamarnya. Kayaknya dia juga gak tau tentang rekaman video asli itu, pa.” “Lalu kalau bukan dia, siapa lagi?” “Banyak orang-orang hebat di sekitar Barra. Bisa aja keluarga Rawless,” Tebak Elgard. “Kalau udah begini, gawat! Dari kabar yang Papa dengar, Barra tetap akan membawa masalah ini ke jalur hukum. Azalea akan dilaporkan dan bisa aja perempuan itu buka mulut kalau ini adalah rencana Papa awalnya!” Haris mulai panik. “Jangan sampai dia melakukan itu, Pa. Bungkam mulutny

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-08
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 253. Overprotektif...

    “Pengacara sudah menyiapkan laporan ke kantor polisi atas tindakan pencemaran nama baik yang dilakukan Azalea, Pak,” ujar Jefri, menginformasikan. “Bagus. Lalu, Azalea sendiri masih di Hotel itu?” Barra tersenyum samar, seperti sedang memikirkan sesuatu yang menyenangkan. “Masih, Pak. Dia belum ada keluar sama sekali dari hotel itu sampai jam segini. Mungkin dia malu bertemu banyak orang, atau bingung mau kemana karena rumahnya juga sudah tidak ada lagi.” “Bukankah dia akan diberikan sebuah apartemen mewah?” Barra mengernyit heran. “Mungkin Om Sayang meninggalkannya karena tujuan mereka gagal, sehingga hadiah apartemen dan mobil mewah hanya tinggal wacana saja,” Jefri menahan senyum, tetap bersikap serius. Barra menaikkan sebelah alis, miris sekali jika benar seperti yang Jefri perkirakan. “Jef, ikuti terus dia. Aku yakin, sebentar lagi dia pasti akan menemui orang yang sudah membantunya menjebakku. Aku benar-benar penasaran siapa orang itu. Kalau kita sudah mengetahuinya,

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-08
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 254. Sekretaris Cantik.

    “Kamu langsung ke kantor apa ke rumah Paman Rawless dulu, Manda?” Syafira mengamati Amanda yang sedang merapikan penampilannya di depan cermin. Ibu kandung menantunya itu masih begitu awet muda dengan usianya yang sudah memasuki empat puluh enam tahun, cantik dengan tubuhnya yang tinggi langsing. “Aku pulang ke rumah Papa dulu, Fir. Papa udah ngomel-ngomel nyuruh aku pulang. Barra dan Oliv juga disuruh ke sana sekarang,” Amanda terkekeh mengingat tingkah ayahnya tersebut. “Pasti Paman penasaran banget sama kabar hari ini kan?” Syafira ikut tertawa. “Hu'um. Papa itu penasaran kenapa ada video asli Barra yang dijebak Azalea, bisa tersebar,” Jawab Amanda, merapikan rambutnya. Sudah selesai. “Ternyata Paman sama dengan kita, penasaran siapa yang udah menyebarkan video itu. Kalau Paman gak tau siapa yang udah merekam kejadian di kamar itu, artinya memang bukan beliau ya orang yang melakukannya...” Syafira masih belum bisa menebak. “Hem, ya,” angguk Amanda. Syafira masih saja belum sa

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 255. Biasa Aja

    “Stt, jangan kencang-kencang ngomongnya,” bisik Amal, mengedarkan pandangan ke arah Barra dan yang lain. “Diiih, lepasin!” Syifa menepis tangan Amal yang seenaknya menyentuhnya. “Maaf,” Amal jadi tak enak hati. “Kenapa kamu ada di penginapan waktu itu? Kamu sengaja mengikuti Pak Barra?” tanya Syifa, masih dengan tatapan menyelidik. Amal terdiam. Ketahuan sudah. Mau berkilah bagaimana lagi? “Ibu Amanda yang suruh?” tanya Syifa lagi. “Hem, ya. Tapi bukan karena Ibu ingin mencurigai Pak Barra. lbu cuma ingin memastikan Pak Barra gak diganggu Azalea,” Amal terpaksa jujur. “Lalu, kamu disuruh apa? Berjaga-jaga kalau-kalau Azalea mendatangi Pak Barra ke penginapan itu? Kalau ya, kenapa Azalea masih juga bisa masuk ke dalam kamar? Kamu kenapa gak mengusirnya sejak awal?” Syifa mendesak penjelasan dari Amal. Amal yang tak bisa lagi membantah, menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. “Kok kamu bingung gitu? Aku kasi tau Pak Barra sekarang!” Syifa hendak berbalik kepada Bar

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 256. Minta Maaf...

    “Baguslah masalah cepat selesai. Kakek cuma ingin hubungan kamu dan Barra baik-baik saja, tidak terpengaruh dengan apa yang terjadi kemarin. Yang Kakek mau, kalian berdua selalu kuat dan saling percaya satu sama lain,” pinta Tuan Rawless. Ujian cinta sepasang suami-istri itu pasti akan selalu ada, namun jangan sampai membuat keduanya terpisah lagi. “InsyaAllah kami berdua kuat, Kek. Oliv percaya Mas Barra sepenuhnya,” ungkap Olivia, meyakinkan sang Kakek. Tin tin... Suara klakson mobil terdengar di luar gerbang rumah, tampak security berbicara pada pemilik mobil yang ingin masuk. “Siapa, Pa?” Amanda menyipitkan mata melihat ke arah mobil di depan pos penjaga. “Papa juga gak tau,” Tuan Rawless mengangkat kedua bahunya. Olivia mengerutkan alis, itu seperti mobil seseorang yang ia kenal. Tampak Security setengah berlari menghampiri ketiganya. “Tuan, ada tamu yang ingin bertemu,” ucap Security memberitahukan. “Siapa?” Tuan Rawless tak merasa ada janji temu dengan seseorang. “Nam

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 257. Ternyata Dia?

    “Oh iya, titip salam sama Haris ya. Saya ke dalam dulu,” Tuan Rawless tanpa basa basi untuk mengantarkan Elgard sampai ke mobil, justru masuk ke dalam rumah. Tak ada tawaran untuk Elgard agar masuk dulu ke dalam rumah, disuguhkan minuman, atau mengobrol layaknya memperlakukan seorang tamu. Elgard termangu sendirian. Perlakuan keluarga Rawless sangat dingin. Tidak memarahinya berlebihan ataupun menghujat karena perbuatannya dulu, tapi tidak pula beramah tamah. Ini lebih menyakitkan sebenarnya. la dengan langkah gontai, kembali ke mobil. Pendekatan yang direncanakan, gagal. Sedang Olivia tak sedikitpun mau berlama-lama bertatap muka dengannya. Olivia semakin lama semakin jauh, sulit digapai. Ini pasti karena larangan Barra. “Oliv...” lirihnya saat telah duduk di dalam mobil. “Semakin kamu bersikap cuek seperti ini, semakin kuat juga keinginan aku untuk memiliki kamu. Aku gak pernah merasakan rasa cinta yang menggebu-gebu seperti ini sebelumnya, perasaan yang sudah terlalu besar untu

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-10

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 276. Kritis.

    “Heh, lu duduk di kursi gua!”Azalea yang hendak menyuap makanannya, terkejut. Pundaknya tiba-tiba ditepuk dengan kasar.la menolehkan wajah ke samping, menatap seorang wanita yang menghardiknya dengan tatapan sinis, mengklaim jika kursi yang ia duduki saat ini adalah milik wanita yang berdiri dengan berkacak pinggang tersebut.la edarkan pandangan ke semua meja panjang dengan kapasitas sepuluh orang di tiap mejanya, masih ada meja dan kursi yang kosong yang seharusnya bisa wanita itu gunakan untuk makan.“Lha, dia bengong! Eh, lu budeg? Gua bilang, lu duduk di kursi gua. Minggir!” bentak wanita yang sama-sama merupakan penghuni lapas.Azalea menghela napas panjang, begini saja terus. “Perasaan gak ada yang namanya kursi pribadi di sini, bebas mau duduk di mana aja selagi kosong. Kenapa kamu gak duduk di kursi lain? Aku udah lebih dulu duduk di sini.” Azalea tak mau mengalah.“Oooh, udah berani ngebantah ya sekarang, anak baru? Lo berani sama gua!”Aah!Azalea menjerit, rambutnya dija

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 275. Tak Ada Kesempatan!

    “Ma, gak baik kayak gini. Kamu udah satu minggu lebih diemin Papa, jangan jadi istri durhaka!” Haris sudah di titik muak. Ayuma tak sedikit pun memberikan kepercayaan padanya, selalu menjauhi, menghindarinya hingga pisah kamar. Tadi saat di kantor, ART melaporkan padanya jika Ayuma sedang bersiap-siap untuk pergi dari rumah. Istrinya itu seperti sedang dikuasai amarah memuncak. “Istri durhaka? Itu kata ajaib yang selalu para suami ucapkan untuk menyudutkan istrinya tanpa mau introspeksi diri!” balas Ayuma, tak kalah keras. Ia terus saja memasukkan pakaiannya ke dalam koper, tak kuat lagi hidup satu atap dengan Haris. “Mau introspeksi diri bagaimana? Papa gak melakukan seperti apa yang orang-orang tuduhkan, kenapa juga Papa harus menyalahkan diri sendiri? Kamu sebagai istri, seharusnya mendukung suami. Tapi ini suami lagi dapat masalah, kamu malah ikut memojokkan. Istri macam apa kamu itu, Ma!” “Aku mencoba untuk percaya. Tapi fakta terbaru yang aku terima, kamu memang punya hubu

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 274. Miris..

    Olivia tersenyum manis, barusan dirinya dilanda cemburu. “Maaf, aku gak bakal kayak tadi lagi. Aku suka cemburuan sekarang. Aneh juga karena semakin nambah usia kandungan, aku jadi posesif sama Mas. Maaf ya, Cintaku...” Olivia menge-cup singkat bibir Barra, betapa dirinya sangat mencintai suaminya ini, semakin cinta dari hari ke hari. Mungkin bawaan bayi dalam kandungannya juga. Barra tersenyum senang. Mendengar Olivia cemburu, membuat hidungnya kembang kempis, bangga. Sekarang dirinya berhasil membuat istrinya itu jatuh cinta dan bergantung padanya. Tak hanya cinta sendiri. “Oh iya, Kak Risa kok belum juga mengabari ya?” Olivia hendak mengambil ponselnya, akan melihat apakah ada pesan dari Clarissa jika sudah tiba di UD Entertainment. “Biar Mas ambilkan.” Barra menahan Olivia agar tidak beranjak dari tempat tidur. Dirinya yang akan mengambilkan ponsel sang istri di atas meja. “Ini, Sayang.” Barra kembali ke tempat tidur, duduk di samping Olivia dengan membawakan ponsel. Kemba

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 273. Cerai?

    “Ayang sweet banget iih... Bikin aku melting.” Clarissa tanpa Jefri duga, langsung memeluk lengan pria itu dengan manja. Lagi-lagi membuat Jefri membeku. Tidak sadarkah Clarissa jika dirinya adalah pria normal yang telah lama melajang? Drrt... Drrt... Sepasang Ayang-ayangan itu terkejut mendengar getar dari ponsel Clarissa. “Eh siapa yang nelepon ya?” Clarissa melepaskan rangkulan manjanya pada lengan kokoh Jefri, langsung melihat siapa yang menelepon. “Ini Mbak di rumah. Bentar ya, Yang.” Clarissa akan menerima panggilan masuk tersebut. “Ya, Mbak?” jawab Clarissa pada si penelepon di seberang sana. Jefri mengamati. Tatapannya masih setia pada Clarissa yang sudah berkali-kali sejak tadi membuatnya terkejut, hingga speechless. Masih bingung dengan status mereka yang sudah di hak patenkan gadis itu. “Apa mbak? Mama sama Papa berantem hebat??” Clarissa kaget dengan suara dipelankan. “Ce-cerai? Kok gitu? lya iya, aku pulang sekarang.” Clarissa dengan wajah panik, segera menutup te

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 272. Jadian?

    Keduanya mulai menyantap makanan masing-masing, sudah begitu lapar. “Gimana? Enak? Atau gak sesuai lidah kamu?” tanya Clarissa di sela makan mereka, meminta pendapat Jefri. “Ini enak. Sesuai,” jawab Jefri sembari mengunyah. “Alhamdulillah.” Clarissa lega. “Jadi, yang akan menjabat sebagai Presiden Direktur Nugroho Group yang baru adalah Elgard Mario Nugroho?” Jefri kembali ke topik tadi, memastikan kembali. “lya. Awalnya para dewan direksi mengajukan beberapa nama pilihan mereka dari kalangan mereka sendiri, karena mereka tau kalau Elgard gak mungkin dipilih Papa mengingat dia menikah dengan perempuan yang Papa benci. Tapi ternyata Papa malah langsung memutuskan Elgard yang menjadi pengganti aku, bukan orang lain. Akhirnya mereka terbungkam sendiri, gak bisa membantah. Siap-siap aja jabatan mereka satu persatu bakal dicopot Papa.” Clarissa terkekeh, terus menikmati santap makan siangnya yang sudah hampir selesai. Jefri manggut-manggut pelan, sekarang sudah jelas. “Haduh, gak en

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 271. Traktir

    “Nona,” panggil Jefri saat mereka sudah keluar dari pintu lobby. “Eh, ma-maaf. Aku gak sadar. Maaf ya.” Clarissa melepaskan tangan Jefri, jadi malu sendiri. “Tidak apa-apa.” Jefri tersenyum tipis. “Wuaah... Kamu senyum barusan? Manis banget, Jefri,” Clarissa terpukau-pukau. Suka melihat senyuman Jefri yang baru ini bisa ia lihat secara langsung. Jefri lagi-lagi terhenyak, kembali salah tingkah dengan pujian Clarissa. Wanita di dekatnya ini ekspresif ternyata. Berbeda dengan dirinya yang cukup calm. “Oh, iya. Sebelumnya maaf ya. Aku pengen traktir kamu, tapi untuk kali ini, aku traktir makannya di tempat biasa aja ya. Uang aku pas-pasan,” jelas Clarissa, berterus-terang di awal. Jefri terperangah. Seorang Clarissa Nugroho hanya memiliki uang pas-pasan? “Kamu gak keberatan kan kalau kita makan di tempat yang murah meriah?” Clarissa memastikan dulu. “Oh, saya tidak mempermasalahkan soal itu. Yang penting bisa makan, sudah cukup,” balas Jefri, penasaran dengan apa yang sebenarnya

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 270. Office Boy?

    Olivia tersadar. Ucapannya barusan malah membuat Barra merasa bersalah. “Eh, kok minta maaf, Mas? Aku gak bermaksud mengungkit yang buruk-buruk. Aku cuma nostalgia ke pertama kalinya kita bicara empat mata. Maaf udah bikin Mas gak enak hati,” Olivia mengusap-usap lengan Barra yang memeluk dadanya, mengecup tangan kekar suaminya itu. Barra balikkan tubuh Olivia agar menghadap langsung padanya. “Itu keputusan yang sangat Mas sesali dalam hidup. Kalau saja waktu itu Mas ajak kamu menikah bukan karena sebuah kesepakatan, mungkin masalah besar yang sempat memisahkan kita, tidak akan pernah terjadi,” Ungkapnya dengan sorot mata penuh penyesalan. “Hu'um. Dan kita mungkin aja gak akan pernah menikah sampai mau punya anak seperti sekarang,” Olivia tersenyum, melirik ke bawah pada perutnya. “Karena mustahil Mas ajak aku nikah, Mas gak kenal aku, apalagi mencintai aku. Mungkin memang seperti itu cara Allah menyatukan kita, dengan Mas mengajak aku nikah supaya gak dijodohkan sama Dokter Syah

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 269. Teringat Kembali

    Mobil yang membawa Olivia menuju UD Entertainment, sudah hampir tiba.Olivia tersenyum. Suaminya sejak tadi menanyakan sudah di mana posisinya. Barra cerewet sekali jika sudah menyangkut istrinya.Drrt... Drrt...Suara getar ponsel membuat Olivia cepat-cepat melihat siapa yang menelepon. Sudah pasti suaminya.Olivia terheran. Ini bukan nomor suaminya, tetapi nomor baru yang belum tersimpan di kontak telepon. ‘Siapa, ya?’ batinnya.“Assalamu'alaikum?” jawabnya, menerima panggilan masuk tersebut.“MasyaAllah, Kak Risa?” Olivia seketika excited, ternyata dari Clarissa.Jefri yang duduk di depan, di samping supir, sontak merasa penasaran saat mendengar nama perempuan yang terakhir kali bertemu dengannya satu minggu lalu. Clarissa kala itu tengah di bawah pengaruh alkohol, meninggalkan memori tak terlupakan.Malam itu, Putri Haris Nugroho tersebut mengatakan suka padanya dan mengajaknya menikah.Jantung Jefri berdebar setiap kali mengingat kejadian itu. Dan sekarang mendengar namanya saja,

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 268. Bersiap

    “Wah, ini enak-enak semua, Nona. Eh, Nyonya maksudnya.” Bu Inun takjub dengan beberapa menu masakan yang telah Olivia siapkan untuk dibawa ke kantor Barra. “Alhamdulillah, senang banget bisa masakin suami makanan yang enak. Ni kesukaannya Mas Barra semua, Bu,” Ungkap Olivia puas. Dirinya dibantu Bu Inun menutup kotak-kotak bekal tersebut, dan memasukkannya ke dalam totebag. “Itu benar. Ada kepuasan tersendiri kalau bisa buatin makanan kesukaan suami. Pantesan aja Tuan Barra makin bucin, ya.” Bu Inun terkekeh, ia sudah tahu jika tuannya itu begitu tergila-gila pada Nyonya mudanya ini. Sedari tadi wanita paruh baya itu suka menatapi Olivia yang terlihat cantik dan modis dengan penampilannya. “Heem, suami bucinnya akuh, hee... ” Olivia menimpali, ikut nyengir. “Tapi emang banyakan gitu, Nyonya. Suami-suami yang kelihatan dingin dan arogan di depan orang lain, rata-rata bucin sama istrinya. Kalau udah sayang sama satu perempuan, biasanya mencintai secara ugal-ugalan,” Ungkap Bu In

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status