Beranda / Romansa / Istri Kesayangan Tuan Arogan / Bab 173 Dimana Istriku??

Share

Bab 173 Dimana Istriku??

Penulis: Dilla Maharia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-24 18:26:23

Barra melajukan mobil sport mewahnya dengan kecepatan tinggi, menembus jalanan kota yang ramai.

Wajahnya terlihat dingin dengan sorot mata nyalang yang tajam menatap ke depan.

Tangannya mengepal kuat setir mobil, sangat jelas bahwa pikirannya sedang tidak baik-baik saja. Istrinya, Olivia, belum juga kembali ke penthouse mereka selama dua hari. Entah apa yang sedang terjadi, hatinya diliputi kekhawatiran yang tak terbendung.

Olivia entah di mana sekarang, pergi tanpa kabar. Tidak seperti Olivia biasanya yang selalu mengabari jika akan melakukan apa saja. Bahkan ponselnya tidak aktif.

Sepertinya Olivia salah sangka padanya saat melihat dirinya bertemu Azalea kembali dengan menggendong mantannya yang terluka itu saat di pulau.

Barra berdebar-debar, apa mungkin Olivia berpikir jika pernikahan mereka sudah berakhir karena Azalea telah kembali, hingga memutuskan untuk pergi sejauh mungkin dari hidupnya seperti yang pernah dikatakan wanita itu.

Tapi Barra mengabaikan pikiran menakut
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
kinantiartavia
lucu...kamaren kmn aja.udah berhari hari baru inget istri.barra gk konsisten...sikap tegas dan otak encernya gk berfungsi gmba thor sbenernya karakter barra yg di gambarkan ?!!
goodnovel comment avatar
Kalila
kursus ama bang jeff dulu deh pak barra
goodnovel comment avatar
Leng Loi
mamam lu bara wkkwkw
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 174 Hilang Arah...

    “Saya juga berpikiran sama dengan Nyonya, Pak. Saya pikir Anda memang masih mencintai Bu Azalea karena anda begitu fokus dan mengkhawatirkannya lebih dari ibu mertua dan istri anda sendiri. Dan sampai detik ini, saya pun masih berpikir jika anda mencintai dan mengharapkannya.” Jawab Jefri apa adanya. Barra tersentak, bahkan Jefri pun berpikir seperti itu. “Aku tidak mencintai Azalea!” Tegas Barra cepat. “Olivia sudah salah paham, aku harus segera bicara padanya untuk menjelaskan semuanya. Jef, cepat temukan istriku. Kesalahpahaman ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Aku tidak bisa kehilangan Olivia.” Barra panik. Jika istrinya itu memang pergi jauh darinya, Bagaimana hidupnya setelah ini? “Akan saya temukan Nyonya secepat mungkin, Pak!” Jawab Jefri meyakinkan. °°°°° Barra duduk termangu setelah kepergian Jefri, tubuhnya lemas bersandar di kursi kerjanya. Kedua matanya menatap hampa ke dinding. “Kamu dimana, Olivia...” lirihnya pelan. Ia begitu merindukan Olivia. Rindu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 175 Pengacara??

    “Bagaimana Margaretha?” Tanya Barra pada Jefri yang setia mendampingi. Saat ini hanya mereka berdua yang tinggal di meeting room. “Sedang dalam pencarian, Pak.” Jawab Jefri menguatkan diri, tahu jika Barra tak suka jawaban yang gantung. “Itu saja alasan orang-orang kamu, Jef. Ganti saja mereka semua dengan yang lebih profesional!” Barra membuang napas kasar, kecewa. Jefri hanya bisa diam, tak boleh membantah. Bosnya dalam emosi yang tinggi, sebaiknya dengarkan saja apapun yang ia katakan. “Maaf Pak, designer baju pengantin menelepon saya. Kapan jadinya fitting baju?” Syifa tiba-tiba masuk dengan polosnya. Barra diam menatap tajam ke arah Syifa. Sedang Jefri langsung membulatkan mata, sekretaris direktur itu bertanya dalam situasi yang tidak pas. “Cancel dulu, Syifa! Istriku sedang ada urusan lain!” Barra berusaha merendahkan nada suaranya. Mengingat harus bertemu designer, perasaannya jadi semakin resah dan bersalah. Seharusnya ia dan Olivia melakukan fitting baju pengantin me

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 176 Tak Akan Menggugat!!

    “Begini. Klien saya Mbak Olivia memberikan kuasa pada saya untuk mengurus perceraiannya dengan anda. Dari cerita yang diberikan pada saya, anda sejak awal menikahi Mbak Olivia sudah menentukan sebuah kesepakatan untuk mengakhiri pernikahan kontrak kalian tepatnya setelah ex-wife anda kembali bersama anda. Karena yang dimaksud sudah kembali, itu sebabnya klien saya telah mempersiapkan diri menerima gugatan cerai dari anda sebagai pihak pertama yang membuat kesepakatan tersebut. Saya datang menemui anda untuk menanyakan kapan gugatannya akan anda urus? Karena klien saya ingin secepatnya berpisah dari anda.” Ujar Pak Martin.Barra mengepalkan kuat jari jemarinya, geram dan murka. “Siapa yang ingin mengajukan gugatan cerai??! Olivia berpikir saya akan melakukannya??? Dia salah! Seumur hidup, kapanpun itu, tidak akan pernah ada yang namanya perceraian! Saya adalah suaminya, dan dia adalah istri saya untuk selamanya. Jadi sekarang katakan di mana keberadaannya.” Barra bangkit dari duduknya,

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 177 Otak Segala Kejahatan!

    “Assalamualaikum, Pak Martin.” Sapa Olivia sopan.[Wa'alaikumsalam Olivia. Ada yang ingin saya sampaikan tentang Pak Barra]“Oh, Bapak udah bertemu Pak Barra ya?” Olivia berdebar-debar menyebut nama itu. Sudah satu minggu mereka tidak bertemu dan tak tahu kabar satu sama lain, ada rasa yang lain di hatinya yang tak bisa diungkapkan.[Sudah, baru tadi saya dari kantor beliau. Saya sudah menanyakan soal kapan beliau akan mengajukan gugatan cerai terhadap kamu Olivia] Olivia menelan ludah, deg-degan dan pasrah.“Jadi kapan katanya, Pak? Beliau tentu merasa senang ya karena Pak Martin menanyakan tentang perceraian kami, tanpa beliau harus bersusah payah untuk memberitahu saya?” Olivia tersenyum miris, suaminya pasti begitu bahagia karena dipermudah untuk menceraikannya.[Kamu salah, Olivia. Justru Pak Barra marah besar waktu saya membahas tentang perceraian kalian. Beliau tidak mau bercerai dari kamu, begitu katanya. Beliau juga memaksa agar saya memberitahu di mana keberadaan kamu sekar

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 178. Menggugat Sendiri!

    “Jangan mendekat! Kalau kamu masih mendekat, nyawanya yang tidak terselamatkan!” Margaretha menyuruh Tuan Rawless berdiri dari duduknya, kemudian memaksanya untuk berjalan di depan dengan p*sau di genggamannya berada di leher pria tua itu. Tuan Rawless dengan gerakan yang sulit, terpaksa manut pada perintah Margaretha. Ia berjalan dengan leher ditodong p*sau, sedang perempuan itu berjalan di belakangnya untuk berlindung di balik tubuhnya.Barra mengikuti Margaretha yang berhasil keluar dari ruangan sempit tersebut. Begitu pun Jefri dan yang lainnya.Margaretha kaget hingga panik ketika melihat anak buahnya bergelimpangan di lantai dengan tubuh tak lagi bernyawa. Kini dirinya tinggal seorang diri. Sedang beberapa anak buah Barra telah berjaga di depan. Margaretha mendesak Abraham Rawless untuk berjalan cepat, membawanya ke mobil. Tuan Rawless lagi-lagi hanya bisa manut.Barra yang terus mengikuti, melirik tangan Margaretha yang bergetar. Wanita itu ternyata ketakutan aslinya.Saat ti

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 179. Cara Apa Lagi?

    Sebulan kemudian... Olivia bersama Nia dan Adnan yang masih fokus menulis huruf alfabet di bantu Nia. Putra kecil Vincent itu akan masuk taman kanak-kanak sebentar lagi, sehingga harus mulai mempelajari calistung. “Duh Indonesia...” Ucap Olivia dengan wajah sendu. “Kenapa Liv? Kamu pengen balik ke Indonesia?” Nia penasaran. “Kayaknya enggak kak. Cuma lagi pengen makanan di tempat langganan aku aja.” Olivia tersenyum tipis. “Makanan apa Liv?” “Bakso beranak, hee...” Olivia nyengir. “Bakso beranak? Kamu lagi pengen makan bakso kayak di Indonesia? Di sini ada kok jual. Kamu mau?” “Enggak Kak. Aku cuma pengen makan bakso yang dibuat tempat langganan aku di kelapa gading. Enak banget, kuahnya juga pas rasanya, apalagi kalau pakai sambal agak banyak. Beuh, enaknya bukan main... Duh, dari semalam aku ingat itu terus sampai ke bawa mimpi.” air liur Olivia seakan hampir menetes membayangkannya. Nia terpana mendengar keinginan Olivia, “Beberapa hari lalu kamu pengennya makan gado-gado

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 180. Klarifikasi!

    “Benar, Pak. Bukti kecurigaan anda sudah kita kantongi sekarang. Tinggal kapan anda akan buka suara di hadapan awak media.”Barra lagi-lagi menghela napas, sejujurnya dirinya sangat malas berurusan dengan awak media yang hanya suka mencari gosip tidak penting lalu menyebar luas ke publik demi keuntungan berita yang mereka buat.“Beberapa awak media masih suka berkeliaran di sekitar gedung penthouse ini, Pak. Mereka penasaran pada anda yang hanya diam selama ini. Mereka juga ingin bertemu nyonya Olivia untuk mencari tahu bagaimana rumah tangga anda dan nyonya setelah pengakuan Bu Azalea waktu itu, karena anda dan nyonya tidak pernah terlihat bersama.” Barra bangkit dari duduknya, “Kita pergi sekarang!” Ucapnya tiba-tiba.“Kemana Pak?”“Ke tempat Kakek!” Barra duluan berjalan. Jefri mengikuti.°°Barra keluar dari pintu lobby penthouse bersama Jefri. Mobil mereka telah menunggu di depan.“Oh tidak...” Jefri mengusap wajahnya, “Pak ada media_” Bisiknya, beberapa awak media berlari mende

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 181. Help me!

    “Kakek.” Ucap Barra di depan pintu kamar seorang pria, Abraham Rawless.“Nah, Barra...” Tuan Rawless tersenyum lebar saat melihat kedatangan cucu menantunya. Pria itu sedang duduk menghadap televisi di kamarnya, “Masuk Nak!” ajaknya dengan wajah berseri sambil tangannya mematikan televisi dengan remote.Barra masuk, menghampiri Tuan Rawless yang mempersilahkannya duduk di kursi tepat di depan kursi roda yang sedang pria tua itu duduk. “Duduklah, Barra.” Pintanya lembut.Barra duduk, wajahnya tampak lesu dan kusut seperti biasanya. Tuan Rawless tahu jika cucu mantunya itu masih uring-uringan karena belum menemukan Olivia.“Bagaimana kaki kakek?” Tanya Barra, masih mengkhawatirkan kondisi kesehatan Tuan Rawless.“Sudah lebih enakan Nak. Terapis yang kamu pekerjakan disini selalu membantu kakek menggerakkan kaki ini agar lebih luwes lagi setelah terjatuh waktu itu. Maklum, sudah tua, anggota tubuh agak susah recovery kalau udah kena masalah kesehatan apapun.” Tuan Rawless tertawa kecil.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 303. Lengkap Sudah

    “Udah, Sayang. Oliv jangan terlalu banyak diajak bicara. Lihatlah dia masih pucat sama lemas gitu,” tegur Virendra, ingin menghentikan Syafira yang masih saja mengajak Olivia mengobrol. Virendra begitu iba melihat menantu perempuannya dalam keadaan lelah. Pasti sangat sangat capek dan inginnya tidur tenang untuk merehatkan badan setelah berjuang melahirkan bayi yang ditunggu-tunggu oleh kedua belah pihak keluarga. “Waduh, maafkan Mommy ya Sayang. Kamu jadi terganggu,” Ucap Syafira pada Olivia. “Enggak kok, Mom.” Olivia terkekeh, dirinya malah selalu senang jika ibu mertuanya itu ada. Membuat suasana semakin hidup dan ramai. Syafira mengusap lembut lengan menantunya, kemudian mendekati Amanda yang berdiri di samping box bayi Olivia. Virendra mengambil kesempatan. la dekati Olivia, lalu membelai dan mengecup pucuk kepala menantunya. “Istirahat yang cukup ya, Nak,” ucapnya lembut, tersenyum dengan sorot mata penuh kasih sayang. “Ya, Dad,” Jawab Olivia ikut tersenyum. Di saat

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bba 302. Bahagia...

    Olivia ditempatkan di ruang rawatan President Suite-Royal Hospital dengan segala fasilitas lengkapnya. Aroma harum khas bayi baru lahir, menyebar ke seluruh penjuru ruangan, memberi ketenangan tersendiri. Ibu muda itu berbaring dengan kepala sedikit ditinggikan di atas tempat tidur pasien, tubuhnya nyaman ditutupi selimut halus. Di sampingnya, Barra duduk sambil menggenggam tangannya dengan mesra. Mata pria yang kini telah resmi menjadi seorang ayah itu, tak lepas memandangi wajah lelah Olivia yang tampak sedikit pucat. Cinta dan perhatian tergambar jelas dalam tatapan hangat Barra. la sesekali mengecup tangan Olivia, menunjukkan dukungan dan kasih sayang yang semakin besar saja pada istrinya itu. Rasa bangga terhadap Olivia yang telah melahirkan buah cinta mereka, kian membuncah. Sedang Olivia yang telah melewati proses persalinan, tampak lelah namun sumringah. Mata sayunya tertuju pada bayi yang kini berada dalam dekapan sang kakek. Tampak bayi mungil mereka tertidur lelap d

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 301. Perempuan?

    Dengan hati-hati, Barra membantu Olivia berjalan ke mobil, sambil terus memastikan bahwa istrinya itu merasa nyaman. “Udah yakin gak ada yang tertinggal, Sayang?” tanya Amanda sebelum pintu mobil ditutup. “InsyaAllah yakin, Bu.” “Ok. Jagain Oliv ya Bar. Ibu dan Kakek di belakang ngikutin mobil kalian.” “Ya, Bu.” Barra mengangguk, berdebar-debar karena Olivia menahan sakit sambil menggenggam kuat jemarinya. Amanda menutup pintu mobil Barra dari luar. Mobil pun segera melaju, menuju rumah sakit Royal Hospital. Amanda dan Tuan Rawless dengan mobil mereka sendiri, akan ikut ke rumah sakit untuk menunggui persalinan Olivia. Wajah keduanya cukup tegang, ini waktunya cucu Amanda sekaligus cicit Tuan Rawless akan hadir ke dunia ini. Sebentar lagi. Hujan masih terus mengguyur, menambah dramatis perjalanan mereka ke rumah sakit di dini hari yang dingin dan basah itu. “Aduh Mas, makin sakiiiit...” Olivia menggenggam erat tangan Barra. Kontraksinya terasa semakin kencang daripada sebelumn

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 300. Detik-detik...

    _Dua bulan kemudian_ Pukul 01.00 wib. Suara gemericik hujan di luar jendela kediaman Rawless, semakin membuat malam terasa pekat. Di dalam kamar yang temarm oleh lampu tidur, Barra dan Olivia masih berbaring di bawah selimut tebal yang membalut tubuh keduanya. AC yang sejak awal diatur dengan suhu rendah, menambah kesejukan ruang kamar yang luas itu, serasi dengan dinginnya malam yang diselimuti hujan. Olivia dengan perutnya yang besar menonjol, tidur miring ke kiri membelakangi Barra dengan kepala bertumpu pada lengan suaminya sebagai bantal empuk. Sedang Barra memeluknya dari belakang, seperti salah satu kebiasaan mereka saat tidur. “Uugh...” Olivia mulai menggeliat. Rasa tak nyaman di perut yang dirasakannya sebelum tidur tadi, kembali lagi, malah semakin intens. Perutnya seperti mengencang, seakan menjadi sebuah tanda bahwa kontraksi sesungguhnya telah dimulai. “Nak, kok gerak-gerak terus ya? Apa udah mau lahir?” lirihnya dengan mengusap-usap perut. Dengan wajah meringis

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 299. SAH

    Tampak penghulu datang, langsung disambut ramah oleh Tuan Rawless, Virendra dan Haris. Setelah berbasa basi, semuanya akhirnya duduk di tempat masing-masing. Penghulu, Barra dan Tuan Rawless sebagai saksi nikah. Yang terpenting, Jefri dan Haris duduk berhadap-hadapan untuk mengucapkan ijab qobul sebentar lagi. Sementara keluarga besar sudah menempati kursi mereka masing-masing, ikut tak sabar menyaksikan acara sakral ini. Tak berselang lama, Syafira dan Ayuma masuk ke dalam ballroom hotel. Suara riuh hadirin di dalam ruangan megah itu, sontak menarik perhatian Jefri. Ada ungkapan takjub dengan melafazkan kalimat MasyaAllah, terdengar dari suara-suara mereka yang melihat ke arah pintu masuk. Degup Degup Jantung Jefri berdegup sekencang mungkin. la menelan saliva, matanya tak berkedip. Clarissa masuk digandeng Syafira dan Ayuma, itu gadis yang sebentar lagi akan ia halalkan. Tak sampai hitungan jam lagi. ‘Ya Allah!’ ‘Indahnya cıptaanMu...’ Batin Jefri, terpesona melihat calon

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 298. Hari Bahagia

    Tiga minggu berlalu... Ballroom hotel bintang lima tempat Jefri dan Clarissa akan melangsungkan akad nikah sekaligus resepsi pernikahan, telah bertransformasi menjadi sebuah mahakarya keindahan, seperti sebuah istana mewah bak pernikahan putri raja. Di sekeliling ballroom, meja-meja tamu tersusun rapi dan elegan, ditata dengan linens putih bersih dan peralatan makan perak yang berkilau, dihiasi centerpiece yang terdiri dari bunga-bunga segar dan lilin-lilin yang menambahkan nuansa romantis. Di setiap sudutnya, terdapat rangkaian bunga yang mewah berwarna-warni sedemikian rupa, menambah semerbak aroma floral yang menggoda indra. Di bagian depan ballroom, sebuah meja berukuran sedang namun unik, telah disiapkan dengan kursi spesial untuk calon pengantin pria yang akan melangsungkan ijab qobul bersama wali nikah pengantin perempuan, tak lupa kursi khusus penghulu dan dua orang saksi nikah. Atmosfer di aula ini bukan hanya tentang keindahan visual, namun juga perasaan penuh harapan y

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 297. Segerakan

    Kini mereka tengah berkumpul di kediaman Virendra sambil mengobrol. Jefri yang sudah disuruh beristirahat oleh sang Mommy, masih tetap bergabung dalam obrolan meski hanya menjadi pendengar. Wajahnya tampak tegang, sedikit gugup. “Jef, kamu kenapa? Dari tadi diem aja, disuruh rehat gak mau.” Syafira terheran melihat raut wajah gugup pemuda yang sudah ia anggap sebagai putra keduanya itu. “Um, Mommy, Daddy,” Jefri mencoba menetralkan sikap, harus tetap tenang. “Tell us. Kamu biasanya kalau mau ngomong sesuatu, gak pake basa basi, Jef. Kenapa sekarang gugup gitu, ada masalah lain?” Virendra cukup penasaran melihat ekspresi tegang Jefri. “Begini. Ada yang mau Jef sampaikan.” Jefri menatap satu persatu wajah Virendra dan Syafira yang menunggu apa yang akan ia sampaikan. “Jangan bikin Mommy penasaran ah, Jef! Cepetan ngomongnya,” Desak Syafira. Sudah tahu dirinya tak bisa dibuat penasaran. Jiwa keponya berontak. Jefri menarik napas dalam-dalam, membuat Syafira semakin penasaran. “Dad

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 296. Di Terima?

    “Dan sekarang, saya semakin yakin kalau saya tidak bisa kehilangan Nona Clarissa. Saya ingin bersamanya, memilikinya sebagai istri saya. Karena tidak mau membuang-buang waktu lagi, begitu tau Nona Clarissa akan meninggalkan Indonesia, saya langsung bergegas menyusul ke Bandara untuk membawanya kembali bersama saya. Tidak akan saya lepaskan lagi dia. Akan saya perjuangkan dia dengan cara mengikatnya ke dalam ikatan yang halal, karena saya sangat mencintainya, lebih dari segalanya. Sudah cukup bagi saya untuk mengenal kepribadiannya, tahu tentang harapan dan mimpinya, dan saya ingin menjadi bagian dari itu semua. Saya tidak hanya mencintai dia, tapi juga menghormati dia sebagai individu. Saya siap berbagi suka dan duka bersamanya, di setiap langkah yang akan kami tempuh bersama.” Jefri berucap dengan sorot mata penuh keseriusan, mengungkapkan seluruh perasaan dan keinginannya. Tanpa sadar, rasa gugup dan khawatir akan ditolak, menghilang begitu saja. Berganti menjadi rasa percaya diri d

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 295. Meminta Restu

    “Begitupun saya, Nona. Sejak kecil, saya selalu berharap ada pasangan suami istri yang mau mengambil saya menjadi anak mereka, tetapi tidak pernah dilirik sama sekali. Mungkin karena saya kurus seperti anak kurang gizi. Dekil dan sering sakit dibanding anak panti lainnya. Tidak ada yang tertarik untuk mengadopsi saya. Tidak ada kelebihan yang saya punya selain otak yang mampu, tapi tidak seimbang dengan fisik saya yang lemah. Setelah bersama Pak Barra, saya berubah menjadi seperti sekarang. Kuat dan bisa beliau andalkan. Kalau tidak bertemu beliau dan Tuhan tidak menggerakkan hatinya untuk memasukkan saya ke dalam keluarga Virendra, mungkin sekarang pun saya juga bukan siapa-siapa. Belum tentu saya bisa bertemu circle orang-orang hebat. Dan belum tentu saya bisa bertemu dengan Nona,” Jefri menatap wajah Clarissa. Mata Gadis itu tengah berkaca-kaca mendengar kisah hidupnya. “Kamu hebat! Kamu pantas dipertemukan dengan orang-orang hebat pula seperti Pak Barra dan keluarga Virendra. Aku

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status