Beranda / Romansa / Istri Kesayangan Tuan Arogan / Bab 101 Siksa Tipis-tipis!

Share

Bab 101 Siksa Tipis-tipis!

Penulis: Dilla Maharia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-18 18:20:14

“Aku minta maaf karena udah menjebak Olivia. Tapi aku terpaksa karena Reyhan yang punya ide. Kalau anda mau marah, marahlah padanya karena udah berniat jahat pada kekasih anda...” Angelina menangis ketakutan, berharap Jefri tak memberinya pembalasan.

Kini mereka berada entah dimana, terlihat seperti sebuah bangunan terbengkalai yang cukup terpencil, jauh dari keramaian. Sepi tak ada warga yang tinggal disekitarnya. Mau seperti apapun perempuan itu meminta tolong, tak akan ada yang mendengar dan menolong.

“Bukan aku... Dia sendiri yang memberi ide agar aku menjual Olivia pada klien. Tadinya dia yang akan aku tawarkan pada klienku, tapi dia ingin Olivia saja karena akan menghasilkan uang yang banyak. Salahkan dia...” Reyhan membela diri. Sepasang kekasih itu saling menyalahkan satu sama lain, membuat Jefri jengah.

“Bungkam mulut mereka berdua!” Titah Jefri pada anak buahnya.

“Baik Pak!” Anak buah Jefri kembali menyumbat mulut Angelina dengan kain agar tak lagi bersuara. Sedang Reyha
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
leolita
siapakah istri simpanan laksmana ? aduh... aduh... kok aku jadi penasaran ya... semoga outhornya gak bikin prank ya....
goodnovel comment avatar
Asmiranti
Pak Baranya lagi sibuk menata hatinya tuk Olivia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 102 (21+)Aku Bisa Menahannya?

    Olivia menangis di bawah guyuran air shower yang membasahi kepala hingga seluruh tubuhnya. Bagaimanapun juga, ia masih belum rela kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya. Barra merenggut mahkotanya, namun bukan salah pria itu. Dirinya lah yang bersalah atas semua yang terjadi akibat kecerobohannya sendiri. Seandainya saja ia tak bersedia meladeni Angelina, mungkin dirinya tak akan terjebak sampai terminum obat perangsang itu. “Kenapa aku sebodoh ini...” Olivia menjambak rambutnya sendiri, air shower terus mengguyur pelan kepalanya, membasahi wajahnya, bercampur air mata. Reaksi obat itu masih dominan Olivia rasakan, namun ia akan mencoba untuk menahannya. Cukup satu kali saja dirinya dan Barra melakukan kesalahan tadi. Tak boleh terulang lagi meski keinginan untuk mengulangi masih begitu kuat. Air dari shower tiba-tiba berhenti. Olivia terheran, ia lihat ke atas. Memang tak ada lagi air yang keluar. Deg! Sepasang tangan kekar memeluk dadanya dari belakang, m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 103 (21+) Capek...

    Olivia sedikit meringis saat aset berharga suaminya itu kembali di satukan pada tubuhnya, masih sangat sakit dan perih bukan main. “Tahan sedikit saja Olivia...” Bisik Barra, paham dengan apa yang dirasakan istrinya. Ini masih begitu sulit diterobos, namun Barra tak menyerah hingga akhirnya sukses melakukannya dengan sedikit hentakan. Olivia mencengkeram kuat lengan Barra, menahan rasa perih, “Pak Barra...” Lirihnya, terdengar menggoda di telinga Barra. Sang CEO tak peduli, tak sedikit pun merasakan sakit atas cengkeraman kuku istrinya yang bisa meninggalkan bekas luka di lengan dan punggungnya. Di sanalah sensasi nikmatnya, ada tanda yang Olivia tinggalkan nantinya di tubuhnya meski sebuah cakaran kecil. Ia suka. Masih tak melepaskan pagutan lidah mereka yang saling bertautan, tubuh Olivia Barra gendong sehingga kedua kaki istrinya melingkar di pinggangnya dengan milik mereka di bawah sana sudah menyatu. Olivia memeluk erat leher Barra sembari masih dimanjakan dengan bertukar sa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 104 Ingin Cucu?

    Barra bahkan tak sadar jika sekarang sudah hampir pukul sembilan pagi, harus ke kantor untuk menghadiri beberapa jadwal rapat penting, dan... “Jefri!” Barra baru ingat jika dirinya menyuruh Jefri menunggunya di tempat pengeksekusian miliknya. Ada Angelina dan Reyhan yang harus diberi pelajaran. Ia kecup bibir merah muda sang istri, pertanda morning kiss yang mulai sekarang harus selalu dilakukan. Lalu melepaskan tubuh Olivia dari pelukannya perlahan agar tak mengganggu tidur Istrinya itu. Ia kemudian mendudukkan diri untuk mengambil ponsel di atas meja nakas samping ranjang. “Jef menelepon berkali-kali sejak sore kemarin.” Barra menggaruk pelipisnya, asistennya itu pasti menunggu dan menunggu dirinya. Namun karena sudah disibukkan oleh seorang Olivia, tak ada lagi yang Barra ingat. Lupa pada yang lain, lupa waktu, hanya seorang Olivia yang memenuhi hati dan pikirannya. Ia lirik Olivia yang tertidur pulas, istrinya itu sudah benar-benar membuatnya takluk. °°°°° “Bagaimana Jef?” T

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 105 Ungkapan Syafira!

    “Mommy... Ingin kami punya anak?” Tanya Barra deg-degan. [Tentu saja... Kan sebelum berangkat ke Jerman Mommy udah ngomong kalau Mommy akan menjalankan pengobatan ini dengan serius karena Mommy pengen sehat biar bisa main sama cucu-cucu Mommy. Kamu rajin kan bikinnya sama Oliv?] Barra sedikit salah tingkah mendengar ucapan Syafira yang terlalu blak-blakan. [Bar, kok diam? Kamu malu? Buahahaha...] Syafira menertawakan ekspresi wajah putranya. Ia sangat tahu bagaimana jika seorang Barra sedang malu dan salah tingkah. Sedang Barra berusaha menutupi kegugupannya, tak suka diledek Syafira. [Bar, makasih ya nak karena kamu udah membuktikan sama Mommy kalau kamu serius mau membuka lembaran baru bersama istri kamu Oliv. Mommy gak sia-sia berobat jauh-jauh kesini demi mendapatkan kesembuhan. Mommy benar-benar pengen punya cucu Bar... Cucu dari kamu dan Oliv aja! Kalau udah kayak gini, Mommy janji akan sembuh dan gak ogah-ogahan lagi berobatnya! Nanti kalau Mommy udah kembali ke Ind

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 106 Dugaan Benar!

    Barra Malik Virendra, CEO tampan yang biasanya bersikap dingin dan arogan, kali ini tampak berjalan dengan wajah tenang. Ia melangkah keluar dari lift pribadi yang ada di unitnya lantai teratas, kini berada di lobby menuju pintunya yang megah. Disana, Jefri, asisten pribadi yang selalu mendampingi telah menunggu setia bersama mobil mewah yang akan mengantar mereka ke suatu tempat yang tersembunyi. Tak ada yang tahu bahwa tempat itu adalah lokasi dimana Barra biasa memberi pelajaran kepada orang-orang yang dianggapnya sebagai pengganggu atau ancaman, baik bagi bisnisnya maupun yang dirasa telah mengusik hidupnya. Di tempat itulah, Barra menunjukkan sisi lain dari dirinya yang kejam dan tak kenal ampun. “Pagi Pak.” Sapa Jefri dengan santun. Bisa ia rasakan aura positif yang terpancar di wajah sang Bos. Ini seperti sebuah keajaiban, Jefri sempat melihat Barra tadi tersenyum tipis pada penjaga Lobby. Tak pernah seorang Barra seperti itu sebelumnya. Selama ini senyumnya sangatlah maha

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 107 Olivia Tersadar!

    “Laksmana tidak tau kalau Nyonya sudah anda nikahi. Kalau dia tau, mungkin diapun tidak akan berani macam-macam lagi pada Nyonya karena akan berurusan langsung dengan anda, Pak Barra. Justru malah dia akan ketar-ketir terhadap seorang Barra Malik Virendra.” Lanjut Jefri ikut geram. “Jadi begitu?” Barra dengan tatapan tajam, mengangkat dagunya, tak ingin Laksmana semakin merajalela, “Kalau begitu, dia harus tau bahwa Barra Malik Virendra adalah suami dari keponakannya!” Tegas Barra, mengejutkan Jefri. “A-Anda akan terang-terangan menunjukkan pada Laksmana bahwa andalah yang sekarang melindungi Nyonya?” “Bukan hanya pada Laksmana, tetapi pada semua orang sehingga mulai sekarang tidak akan ada yang berani berbuat macam-macam pada istriku, karena akan berhadapan langsung denganku dan dengan keluarga besar Virendra!” Barra semakin mempertegas. Hatinya panas, ingin rasanya menghabisi Laksmana jika saja bisa saat ini juga. Namun nasib Ibu mertuanya masih di tangan pria kemaruk itu. Bar

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 108 Detik-detik Pengeksekusian!

    Mobil Olivia diparkirkan khusus di parkiran pasien. Ia yang telah turun dari mobil, dengan napas berat dan tubuh berkeringat dingin, segera memasuki area lobby untuk mendaftarkan diri ke bagian administrasi. Satpam mempersilahkan Olivia menuju bagian pendaftaran. “Terimakasih Pak.” Ucapnya memaksakan senyum dengan wajah sudah pucat. Saat berjalan ke bagian pendaftaran, pandangan mata Olivia menggelap. Langkahnya seketika terhenti, seakan ada suara berdenging di telinganya yang membuat suara orang-orang yang beraktivitas di sekitar lobby tersebut lenyap, tak terdengar lagi “Mbak?” Satpam yang berdiri di pintu lobby hendak mendekati Olivia yang mencari pegangan pada tangannya, kakinya sudah tak kuasa menopang tubuh untuk tetap berdiri. Brugh! Tubuh Olivia terjatuh ke lantai lobby, seketika tak sadarkan diri sebelum sampai di meja pendaftaran. “Mbak...” Satpam berlari menuju posisi Olivia yang pingsan, begitu pun petugas pendaftaran yang sontak siaga akan membantu. “Baw

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 109 Selesaikan Mereka!

    “Kamu tau siapa yang sudah mengusir kalian dari rumah itu? Itu adalah aku!” Barra tersenyum puas, namun tampak seram di mata Angelina, Reyhan dan pelayan. Bulu kuduk ketiganya berdiri, aura Barra begitu menakutkan. “Siapa yang membuat Abian pulang ke rumah dalam keadaan babak belur dan bisnisnya dalam hitungan detik bangkrut? Itu juga adalah aku!!” “Kamu tau, siapa yang telah membuat Helen menghilang dari peredaran?” Barra menatap jengah pada Angelina yang terkejut, “Itu juga Aku!” Lanjut Barra tersenyum sinis. “Apaaa??” Angelina shock, ternyata Ibunya menghilang bukan karena tak peduli pada dirinya, tetapi di lenyapkan oleh Barra Malik Virendra? “Dan sekarang tinggal kamu yang akan aku selesaikan!!” Barra bangun dari duduknya, tak ingin berlama-lama lagi menatap wajah-wajah manusia yang ada di hadapannya, terutama Angelina. “Pak Barra, apa yang akan anda lakukan terhadap kami?? Tolong jangan hukum kami, kami menyesal Pak...” Reyhan bersujud di hadapan Barra, bermohon. “Ka

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 175 Pengacara??

    “Bagaimana Margaretha?” Tanya Barra pada Jefri yang setia mendampingi. Saat ini hanya mereka berdua yang tinggal di meeting room. “Sedang dalam pencarian, Pak.” Jawab Jefri menguatkan diri, tahu jika Barra tak suka jawaban yang gantung. “Itu saja alasan orang-orang kamu, Jef. Ganti saja mereka semua dengan yang lebih profesional!” Barra membuang napas kasar, kecewa. Jefri hanya bisa diam, tak boleh membantah. Bosnya dalam emosi yang tinggi, sebaiknya dengarkan saja apapun yang ia katakan. “Maaf Pak, designer baju pengantin menelepon saya. Kapan jadinya fitting baju?” Syifa tiba-tiba masuk dengan polosnya. Barra diam menatap tajam ke arah Syifa. Sedang Jefri langsung membulatkan mata, sekretaris direktur itu bertanya dalam situasi yang tidak pas. “Cancel dulu, Syifa! Istriku sedang ada urusan lain!” Barra berusaha merendahkan nada suaranya. Mengingat harus bertemu designer, perasaannya jadi semakin resah dan bersalah. Seharusnya ia dan Olivia melakukan fitting baju pengantin me

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 174 Hilang Arah...

    “Saya juga berpikiran sama dengan Nyonya, Pak. Saya pikir Anda memang masih mencintai Bu Azalea karena anda begitu fokus dan mengkhawatirkannya lebih dari ibu mertua dan istri anda sendiri. Dan sampai detik ini, saya pun masih berpikir jika anda mencintai dan mengharapkannya.” Jawab Jefri apa adanya. Barra tersentak, bahkan Jefri pun berpikir seperti itu. “Aku tidak mencintai Azalea!” Tegas Barra cepat. “Olivia sudah salah paham, aku harus segera bicara padanya untuk menjelaskan semuanya. Jef, cepat temukan istriku. Kesalahpahaman ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Aku tidak bisa kehilangan Olivia.” Barra panik. Jika istrinya itu memang pergi jauh darinya, Bagaimana hidupnya setelah ini? “Akan saya temukan Nyonya secepat mungkin, Pak!” Jawab Jefri meyakinkan. °°°°° Barra duduk termangu setelah kepergian Jefri, tubuhnya lemas bersandar di kursi kerjanya. Kedua matanya menatap hampa ke dinding. “Kamu dimana, Olivia...” lirihnya pelan. Ia begitu merindukan Olivia. Rindu

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 173 Dimana Istriku??

    Barra melajukan mobil sport mewahnya dengan kecepatan tinggi, menembus jalanan kota yang ramai. Wajahnya terlihat dingin dengan sorot mata nyalang yang tajam menatap ke depan. Tangannya mengepal kuat setir mobil, sangat jelas bahwa pikirannya sedang tidak baik-baik saja. Istrinya, Olivia, belum juga kembali ke penthouse mereka selama dua hari. Entah apa yang sedang terjadi, hatinya diliputi kekhawatiran yang tak terbendung. Olivia entah di mana sekarang, pergi tanpa kabar. Tidak seperti Olivia biasanya yang selalu mengabari jika akan melakukan apa saja. Bahkan ponselnya tidak aktif. Sepertinya Olivia salah sangka padanya saat melihat dirinya bertemu Azalea kembali dengan menggendong mantannya yang terluka itu saat di pulau. Barra berdebar-debar, apa mungkin Olivia berpikir jika pernikahan mereka sudah berakhir karena Azalea telah kembali, hingga memutuskan untuk pergi sejauh mungkin dari hidupnya seperti yang pernah dikatakan wanita itu. Tapi Barra mengabaikan pikiran menakut

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 172 Tidak Bisa!

    “Barra... Aku tetap tidak percaya!!! Aku tau kamu masih mencintaiku, tapi kamu tidak mau mengakuinya. Aku bisa merasakan itu, Barra... Buktinya, walaupun hari ini kamu tau kalau aku sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, tetapi kamu tetap datang ke sini untuk melihatku. Apa itu namanya kalau bukan perhatian? Kamu sesayang itu sama aku dan kamu gak bisa menyangkal lagi!” Azalea berharap Barra mau mengakui perasaan pria itu. Ia tak rela posisinya digantikan Olivia.Barra menghela nafas panjang, ia tatap Azalea dengan serius. “Aku datang ke sini memang ada tujuan.” Ucapnya.Azalea diam wajah resahnya menanti apa tujuan yang dimaksud Barra.“Pertama, aku ingin membalas kebaikan kamu terhadap ibuku. aku tau setelah dua tahun diasingkan Laksmana, kamu sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Sebagai bentuk balas jasaku, aku sudah menyiapkan sebuah rumah yang nyaman dan aman untuk kamu tinggali.” Ujar Barra membuat Azalea terpana.“Tenang saja, kamu tidak perlu takut lagi. Ada beberapa penjaga pr

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 171 Menolak Percaya!

    “Aku bahagia kamu akan menceraikan Olivia...”“Aku siap kembali ke pelukan kamu. Ayo kita secepatnya rujuk, sayang...”“Aku bukan Azalea yang dulu, yang lebih mementingkan karier dan tidak mau memiliki anak. Ayo kita menikah, aku mau melahirkan anak-anak kamu. Aku mau menjadi ibu dari anak-anak kamu, Barra...”Azalea mengikis jarak di antara mereka, ia tatap wajah Barra penuh perasaan.“Kamu pasti merindukan aku...” Azalea perlahan menurunkan bajunya, ingin Barra melihat tubuh indahnya.“Aku juga ingin kamu sentuh seperti dulu lagi. Aku rindu kehangatan tubuh kamu. Aku ingin kita melakukannya di atas ranjang sepuasnya seharian, Barra...” Ungkapnya tak bisa membohongi diri sendiri. Barra sangat hebat di ranjang.“Ini di rumah sakit. Pintunya juga terbuka.” Ucap Barra menghentikan Azalea yang hampir melepaskan dress dari tubuh aduhai wanita itu.“Kalau begitu, kita lakukan di rumah baru aku yang kamu belikan. Kita lepaskan kerinduan kita ini. Aku sangat menginginkan kamu, sayangku...” A

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 170 Rumah Sakit!

    “Ini handphonenya, Mbak...” Penjaga villa menyerahkan ponselnya pada Olivia. “Pinjam sebentar ya, Pak.” Ucap Olivia, meminta izin. “Monggo...” Sang penjaga mempersilahkan. Olivia langsung menelepon ke UD Entertainment, meminta disambungkan ke Sekretaris Barra tanpa mau menyebut siapa dirinya. [Selamat pagi dengan Syifa sekretaris CEO di sini. Ada yang bisa dibantu?] “Selamat pagi, Mbak. Um, Pak Barra Malik Virendra ada?” Olivia bertanya dengan sopan. [Saat ini Pak Barra tidak ada di kantor] “Oh begitu? Beliau sedang di mana ya? Kapan saya bisa membuat janji untuk bertemu?” [Maaf, ini dengan siapa, Bu?] “Temannya, cuma ingin bertemu saja.” Olivia beralasan. [Belum bisa dipastikan. Pak Barra sedang berada di rumah sakit] “Apa beliau sakit?” Nafas Olivia seakan tertahan. [Bukan Pak Barra, tetapi teman dekat beliau katanya. Jika ada pesan, boleh ditinggalkan. Nanti saya sampaikan] “Oh, tidak ada sih. Lain kali saja. Um, kalau boleh tau rumah sakit mana ya? Saya susulin ke

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 169 Akan Menemui...

    “Olivia, dengar ibu!” Amanda menatap tajam Olivia. Wajahnya menunjukkan ketegasan.“Ada tiga opsi, Nak!” lanjut Amanda. Olivia mengernyitkan dahi, mencerna ucapan ibunya. “Opsi pertama, Barra tetap pada kesepakatan di awal bahwa akan mengakhiri pernikahan kalian setelah Azalea kembali!” Ujarnya.Olivia menyimak, menahan perasaan yang tak menentu di dada. “Opsi kedua, dia tetap meneruskan pernikahan kalian seperti yang dia katakan. Tapi, dia juga akan menikahi Azalea. Sehingga kamu harus rela dimadu!”Deg!Olivia terkesiap, di poligami? “Tapi Bu, mustahil Pak Barra akan poligami. Mommy sama Daddy pasti gak akan setuju...” Olivia serasa mau menangis. Dirinya tak sanggup jika harus berbagi suami. Ia tak sekuat itu. “Peduli apa Virendra dan Syafira mau setuju atau tidak, Nak? Barra mencintai Azalea, dia pasti akan melakukan berbagai cara untuk bisa rujuk kembali bersama mantan istrinya itu. Bisa aja dia menikahi Azalea diam-diam tanpa sepengetahuan orang tuanya!” Amanda menatap seriu

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 168 Perceraian???

    “Apa pernah Barra menyatakan langsung kalau dia membatalkan kesepakatan itu?” tanya Amanda menahan emosi. Olivia menggeleng. “Oliv pikir dengan dia mengatakan ingin menjalani pernikahan kami dengan sungguh-sungguh, sudah cukup untuk membatalkan kesepakatan itu.” Jawabnya dengan wajah sendu. “Gak bisa gitu Nak! Sebagai suami, dia harus tegas. Seorang Istri butuh kepastian. Dia bilang mau bersama kamu karena tidak menyangka Azalea kembali. Dan sekarang lihat! Di matanya hanya ada Azalea, di depan kamu dengan santainya menggendong perempuan itu. Azalea juga memeluk dia seolah-olah mereka berdua adalah sepasang sejoli yang tidak bisa terpisahkan lagi. Ibu bisa melihat dengan mata kepala ibu sendiri!” Olivia lagi-lagi terbungkam, dirinya juga bisa melihat hal yang sama. “Olivia!” Ucap Amanda dengan raut wajah seserius mungkin. Olivia menatap Amanda, sendu. “Tinggalkan Barra Malik Virendra! Sesuai kesepakatan, maka kamu pergi dari hidupnya, sejauh mungkin! Cukup bersama ibu, kamu tid

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 168 Istri Cadangan?

    Malam itu langit cerah dan bintang-bintang bersinar terang, seolah turut merayakan kebahagiaan yang dirasakan Olivia dan ibunya. Sus Nia, Amal, Vincent dan juga Adnan putranya, tak lupa Rendi dan Tomi yang mulai sekarang dipekerjakan sebagai bodyguard Olivia, ikut bercengkerama seru diiringi gelak tawa. Di halaman villa puncak yang luas, mereka semua duduk bersama di sekeliling meja yang telah dihias cantik. Olivia duduk berdampingan dengan Amanda, sang ibu. Berhadap-hadapan dengan yang lain. Api unggun yang menyala di dekat mereka menghangatkan suasana, menambah keakraban dalam kebersamaan. Semua orang tertawa lepas dan bercanda, menikmati makan malam yang lezat sambil bercerita tentang kisah-kisah masa lalu yang mengharukan dan lucu. Amanda tersenyum melihat putri semata wayangnya ternyata telah tumbuh dewasa dan secantik ini. Ia bangga sekali. Matanya acap kali terfokus pada wajah Olivia yang banyak tersenyum, benar-benar cantik paripurna. Kagumnya ia. Mereka menikm

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status