Home / Rumah Tangga / Istri Kesayangan Om Duda / Bab 7 : Cucu Keluarga Alves

Share

Bab 7 : Cucu Keluarga Alves

Author: DinDin
last update Last Updated: 2025-03-29 06:33:26

Dokter memeriksa tubuh Shanne, dia sedikit mengangguk kemudian melihat ke arah Dani.

"Dia demam tinggi, tapi yang paling serius adalah dia dehidrasi parah dan itu sangat berbahaya." Jelas Dokter.

Dokter memberikan resep obat, menyarankan agar Shanne makan makanan bergizi dan minum air putih lebih banyak.

"Jangan khawatir dalam tiga hari dia akan sembuh, untuk luka memar kalian hanya perlu mengompres dengan air es." Imbuh sang dokter.

Kemudian kepala pelayan mengantar dokter tersebut sampai depan pintu rumah sambil mengucapkan terimakasih.

Dokter paruh baya itu adalah dokter pribadi keluarga Alves, mereka memiliki dokter pribadi sebagai salah satu hal wajib untuk menunjang kesehatan.

Di dalam kamar Shanne terbaring sedang dirawat oleh para pelayan yang membantu mengganti pakaian Shanne terlebih dahulu, sedangkan Dani ia sibuk mengatakan pada menejer dan para karyawan di ponsel untuk menunda rencana proyek pembangunan sampai minggu depan dengan alasan kesehatan, padahal ia ingin berada disisi Shanne sampai sang istri benar benar pulih.

Rekan kerja di perusahaan mulai heboh, mereka bernafas lega karena bos mereka menunda rapat, selama ini Dani adalah bos yang ambisius segalanya harus tepat waktu dan sesuai keinginannya, hal ini adalah pertama kalinya dalam sejarah perusahaan.

***

Dani berjalan ke kamar Shanne merasa bersalah tidak memperhatikan gadis itu dengan baik. Saat ia masuk pelayan sedang mencoba membujuk agar Shanne mau makan dan meminum obatnya.

"Ayolah nona demi kebaikan anda!" bujuk kepala pelayan.

Mulut Shanne tidak mau terbuka, dia diam memalingkan wajahnya. Dani mengambil alih posisi kepala pelayan, menyuruh mereka untuk melanjutkan pekerjaan lain.

"Shanne, buka mulutmu..." bujuk Dani.

Shanne menepis sendok berisi makanan, tanpa kata dia jelas menolak keras untuk makan.

"Apa ada yang kau inginkan?, aku akan memberikannya padamu," kata Dani dengan lembut," apa sup ini tidak enak?."

"Dengar!, satu satunya yang aku inginkan adalah pergi dari rumahmu !" ucap Shanne menatap tajam.

"Aku belum bisa mengizinkanmu." jawab Dani.

"Kenapa?, aku bukan mainan jangan perlakukan aku seenaknya." Protes Shanne.

Dani berusaha menenangkan tapi Shanne mulai memukuli duda tampan tersebut dengan tenaganya yang tak seberapa.

Dani paham tapi melarang Shanne berinteraksi dengan siapapun bukan tanpa tujuan, ia ingin sang istri tidak perlu kembali pada pekerjaan lamanya di bar dan mabuk sesuka hati.

Tapi Shanne sangat frustasi, dia tidak bisa menghitung berapa lama ia sudah berada di kediaman Dani sambil berharap sahabatnya datang membawanya pergi.

"Kamu harus makan, besok aku akan mengantarmu." kata Dani.

"Kamu, jangan seenaknya membohongiku, aku tidak percaya ucapanmu!"

Sedang sibuk membujuk Shanne tiba tiba suara bocah gaduh di lantai bawah, mereka memanggil nama Paman Dani dengan suara lantang.

"Paman Dan, Paman Dan, Ibu bilang paman akan mengajakku ke kebun binatang hari ini." Ucap anak kecil itu dengan lantang.

"Ck.. Kenapa kakak harus menjadikanku pengasuh dadakan." Protes Dani, wajahnya berubah malas.

Shanne langsung menyadari bahwa bocah dibawah adalah keponakan Dani.

Di lantai bawah pelayan ketar ketir jika Edgar datang, bocah 7 tahun tersebut bisa mengacaukan seisi rumah dengan sangat kreatif, dia adalah cucu pertama keluarga Alves.

Sebelum Dani masuk bocah 7 tahun itu sudah memunculkan batang hidungnya di depan pintu kamar.

"Paman, ayo kita pergi!" pinta Edgar.

"Aku tidak punya banyak waktu, bermainlah dengan para pelayan," ucap Dani beralasan.

Edgar memiringkan tubuhnya dari tubuh Dani yang menghalangi melihat ke arah Sun Shanne.

"Siapa dia?." Tanya bocah itu penasaran.

"Jangan ganggu dia keluarlah aku akan menemanimu bermain." Kata Dani.

Bocah laki laki itu malah langsung berlari ke arah Shanne dengan polos menatap Shanne. Dia mengamati menyadari memang benar itu bukan bibinya yang galak.

"Edgar, kemari jangan ganggu bibi dia sedang sakit." Cegah Dani.

Tangan kecil Edgar menyentuh pipi Shanne dengan lembut.

"Aw... kamu sangat panas." kata Edgar dia meniup tangan bekas menyentuh pipi Shanne.

Shanne tersenyum, "aku bisa masak popcorn dengan tubuhku yang panas."

Kata kata itu membuat bocah itu tertawa membayangkan jagung melompat di wajah Shanne.

Dani yang berdiri tak jauh dengan mereka juga menahan senyum, awalnya dia takut Sun Shanne tidak menyukai anak anak tapi ternyata dia mudah akrab dengan anak anak.

"Edgar, bujuk bibi Shanne untuk makan." Pinta Dani pada bocah itu.

Edgar membuat istrinya makan dan meminum obatnya, Shanne ternyata lemah dengan bujukan anak kecil membuat Dani mencubit pipi Shanne dengan gemas.

"Bibi baik sekali tidak seperti bibi yang satunya, dia suka melotot dan mengancam." Edgar bercerita dengan semangat.

"Orang dewasa itu sibuk berbeda dengan kamu yang masih anak anak." Ujar Shanne, menyentuh hidung Edgar dengan telunjuk.

Edgar langsung menempel dia akrab dan menghabiskan waktu di kamar Shanne, mendengarkan cerita Shanne,bermain monopoli dan puzzle. Para pelayan bernafas lega Baru kali ini kedatangan Edgar tidak membuat kekacauan.

Sampai detak jam menunjukan tengah hari Dani langsung mengangkat tubuh Edgar sang keponakan.

"Paman, apa yang terjadi, turunkan aku!" Protes Edgar.

"Ini jam istirahat, bibi Shanne perlu istirahat." Jelas Dani.

Bocah itu kemudian menurut, dengan mengucapkan selamat istirahat untuk Shanne.

"Bibi, kamu sangat menyenangkan tidak seperti bibi sebelumnya, apakah kita bisa bermain kembali?," ucap bocah itu dengan penuh harapan.

"Entahlah, tapi jika kita bertemu kembali aku akan bermain denganmu lagi," balas Shanne tersenyum.

"Baiklah kalau begitu sampai jumpa."

"Sampai jumpa juga..."

Keduanya berpisah dengan Edgar yang akan di antar kembali ke rumah oleh supir, sedangkan Dani kembali ke kamar melihat Shanne ternyata telah tertidur. Dia kemudian membenarkan posisi tidur Shanne, ikut disampingnya menemani.

***

Di perusahaan Go Entertainment, Aleksander Alves laki laki paruh baya dengan rambut gondrong duduk di meja kerjanya, tidak jauh darinya berdiri wanita anggun yang baru tiba, dia berbicara sesuatu sampai membuat laki laki itu mengerutkan dahi.

“Suamiku kamu tidak salah dengar, putra kedua kita dia telah menikah kembali tanpa mengundang kita.” Imbuh wanita di sebelahnya.

“Gadis seperti apa dia?.” Tanya Aleksander dia tidak memalingkan wajahnya saat bertanya, tetap fokus pada dokumen di tangannya.

“Detektif Louis hanya mengatakan dia gadis biasa.” Jawabnya.

Hubungan Aleksandra Alves dengan sang putra sangatlah dingin mereka jarang bicara satu sama lain, kabar pernikahan ini tentunya mengejutkan dirinya apalagi putranya menikahi gadis biasa, sungguh jauh dari kriteria menantu yang diinginkan olehnya.

“Dia sangat bodoh mencari istri, dia menolak putri keluarga Gray menikahi manekin, dan sekarang gadis macam apa lagi.” Ucap Alexander, dia terlihat tidak antusias mendengar pernikahan sang putra.

Sang istri, Nyonya Stevia wanita yang berada di sampingnya tersenyum tipis melihat ke arah suaminya, “aku akan berkunjung kesana, melihat seperti apa gadis itu.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 8 : Bertemu Ibu Mertua

    Dalam lelap tidur Shanne bertemu almarhum ibunya, dia sangat merindukan sosok itu hingga berlari secepat mungkin sambil terus memanggil. "Ibuu... Ibu...." Dani yang tidur di sebelah Shanne mencoba memeluk gadis yang terus mengigau sesekali mencoba membangunkan dengan lembut. "Shanne, bangunlah... Shanne... Shanne!" "Ibu... " Dani kemudian mengguncang tubuh Shanne sedikit kuat barulah ia sadar bahwa pertemuan dengan ibunya tidak nyata membuat matanya berkaca-kaca. "Tenanglah..," Dani memeluk penuh perhatian. Pelukan Dani hangat, Shanne tidak menyangka sebuah pelukan bisa melepaskan sesuatu yang bersembunyi di hatinya, membuatnya lega. "Minumlah... ini efek demam, seseorang akan mengalami mimpi yang dramatis." Kata Dani. Shanne kemudian minum wajahnya sedikit berpaling dari Dani dan mengucapkan terimakasih. "Ingat! Kali ini aku berterimakasih, tapi bukan berati aku sudah memaafkan mu!" Kata Shanne. Dani menahan tawa, dia hanya memberi kecupan pada Shanne yang malu

    Last Updated : 2025-03-30
  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 9 : Jadi Sandra Papa Mertua

    Di kediaman Dani Alves, Sun Shanne dia baru saja keluar dari kamar, pelayan memberi tahu ada tamu untuknya dan menambahkan agar segera menemuinya, wanita berdarah eropa itu bertanya tamu siapa tapi pelayan tidak menjawab. “Anda harus menemuinya sendiri.” Kata pelayan. Dilanda rasa penasaran dia kemudian mengikuti arahan dari pelayan tersebut, dia menduga bahwa tamu yang pelayan maksud mungkin dia adalah anggota keluarga Alves yang lain secara Nyonya Stevia telah menemuinya. Kebetulan Dani tidak ada dirumah dia kembali bekerja di perusahaan juga memberi tahu akan pulang sedikit terlambat. Pelayan menuntun ke paviliun, seperti Nyonya Stevia di sana juga sudah disediakan teh tapi Sun Shanne tidak mendapati sosok siapapun, kemudian melihat sekitar mencari siapa yang dipanggil tamu oleh pelayan, kemudian datang laki laki gondrong dengan jas hitam pekat membawa dua anak buah dari sisinya. Laki laki itu melempar tatapan intimidasi terhadap Sun Shanne, tanpa perkenalan lewat mulut

    Last Updated : 2025-04-01
  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 10 : Situasi Rumit

    Di pinggir jalan Domenic, pria penuh tato menemui kenalan guna mencari informasi keberadaan Sun Shanne, bersama Ganu juga Renra. "Sun, aku tidak melihatnya melewati jalan ini." Ucap wanita muda tersebut. "Dom, ini kota besar mencari satu orang akan sangat sulit." Imbuh wanita lebih tua di sebelahnya. Pagi tadi mereka baru bergerak bahwa ada sesuatu yang tidak beres mengingat Sun Shanne telah pergi begitu lama, saat Renra mengunjungi apartemennya ia tidak menemui apapun selain ponsel kehabisan daya milik Sun Shanne, ia memberikan ponsel Sun Shanne pada Ganu untuk melacak informasi keberadaan Sun Shanne tapi tidak memiliki apapun sebagai petunjuk. "Bagaimana ini, tidak ada apapun yang mencurigakan." Kata Ganu, dia berbalik dari kursi kerjanya di depan komputer. "Apa mungkin dia memiliki kekasih." Sahut Domenic. Renra mendengus, dia mengarahkan lemparan jeruk ke wajah Domenic. "Aw-," "Lagipula pria seperti apa yang membuat Sun Shanne meninggalkan ponselnya dan kita begit

    Last Updated : 2025-04-02
  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 11 : Love Or Honor

    Pelayan masuk menemui Nyonya Stevia sambil membawa pesan bahwa putra kedua Alves sudah tiba dengan detektif Louis. Nyonya Stevia antusias dia bangkit dari duduknya untuk menyambut putra kedua yang kalut dalam hatinya. "Duduklah, kamu bisa membicarakan hal ini," kata Nyonya Stevia. "Katakan padaku sejauh mana Ibu mengetahui siapa Sun Shanne?!." Lontar Dani dengan tegas. Wanita itu tersenyum, dia tidak langsung menjawab melainkan memberikan dokumen berisi perjalanan Sun Shanne selama lima tahun terakhir. "Ibu tahu sejauh tulisan di dokumen ini." Ujar Nyonya Stevia. Dani mengeryitkan dahi, dia membolak balikkan isi dokumen tersebut bahkan tercatat Sun Shanne pernah membunuh seorang laki laki hidung belang lima tahun lalu tapi tidak terjerat hukum pidana, informasi yang didapat sang ibu lebih akurat daripada detektif Loius. "Wanita itu menakutkan, lebih baik lepaskan dia sebelum membuat masalah di keluarga kita." Nasihat Nyonya Stevia, dia memberikan jalan keluar untuk tanda

    Last Updated : 2025-04-03
  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 12 : Perjuangan Cinta

    Suasana begitu hening sampai kemudian Tuan Aleksander Alves membuka pembicaraan dengan mengatakan nama Sun Shanne. "Putraku, pertimbangkan baik-baik mengenai Sun Shanne." Kata Nyonya Stevia. "Aku menolak-," Jawab spontan Dani, "aku tidak ingin hidup di atas aturan kalian lagi." "Kalo kamu keras kepala aku juga sama keras kepalanya." Ancam sang Ayah yang mulai menunjukkan wajah kesalnya. "Dimana dia sekarang!" Dani Alves berdiri, dia menetap tajam sang Ayah, "bebaskan dia, dan berhenti berpura-pura!" Sang Kakak angkat bicara, dia mengeluhkan sikap Dani yang tidak sopan serta main tuduh terhadap sang Ayah. "Dani, duduklah!" Printah Nathan, sang Kakak dengan tegas. Saat mereka sedang dalam situasi argumen yang sengit, anjing popo yang ditinggal majikan kecilnya gaduh menggonggong di depan pintu ruang kerja Tuan Aleksandra Alves yang dijaga dua anak buah berkacamata, dimana Sun Shanne di sandra di sana, dibalik ruangan rahasia dinding rak. Penjaga juga merasa kesulitan unt

    Last Updated : 2025-04-04
  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 13 : Misi Penyelamatan

    Sun Shanne tersadar dari pingsannya dia spontan bangun membuat sang dokter terkejut. "Dimana ini!" Sun Shanne merasa panik. "Tenang Nona, anda aman sekarang." Asisten prempuan dokter tersebut menepuk pundak Sun Shanne. Sun Shanne akhirnya menyadari sepenuhnya bahwa ini adalah kediaman Dani Alves pria yang telah membawanya dalam kesialan. Tanpa basa basi dia melepas semua selang yang terpasang ditubuhnya kemudian mencari keberadaan Dani. "Nona jangan banyak bergerak anda baru saja siuman." Tegur sang dokter yang baru masuk. Gadis 20 tahun itu tidak menggubris perkataan mereka, melewati juga para pelayan yang mencoba menenangkan dirinya. "Persetan kamu Dan! dimana kamu!" Teriak Sun Shanne, dia dalam buta oleh amarahnya. "Nona tenanglah, Nona." Kata kepala pelayan memohon. "Simpan wajah memelas mu, aku tidak segan bertidak kasar pada kalian semua!" Tunjuk Sun Shanne pada para pelayan. Dani yang mendengar kegaduhan mencoba bangkit dari tempat duduknya di kamar. Sun Shann

    Last Updated : 2025-04-05
  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 14 : Diminta Bercerai

    Sun Shanne masuk ruang rawat, dia sendirian masuk karena detektif Louis izin untuk mengangkat telfon terlebih dahulu. Ia melihat Dani terbaring di ranjang rumah sakit membuatnya merasa kasihan. "Pria bodoh." Gumam Sun Shanne, dia mendekat mengambil tempat duduk disebelah ranjang. Sun Shanne termenung, tubuhnya bereaksi terhadap Dani saat dia dalam keadaan tidak baik baik saja, dia merasa ucapan detektif Louis mengotak atik pikirannya, bahwa kemarahannya pada Dani kali ini hanya tumpahan rasa khawatirnya bukan kebencian. Tapi mau bagaimanapun mereka hanyalah dua orang asing yang tiba tiba bertemu dan tinggal bersama, Sun Shanne belum menganggap pernikahan diantara mereka.*** Beralih dari Sun Shanne yang termenung, Domenic ia berhasil melayangkan pukulan terakhir pada Frank meski bibirnya juga berdarah oleh pukulan ketua Solo Twins tersebut. Frank terkapar sedangkan anak buah yang melihat sang ketua tumbang mulai ciut, tapi Boby dia dengan rasa takut yang disembunyikan mulai me

    Last Updated : 2025-04-06
  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 15: Hati yang Mulai Bergetar

    Sun Shanne mengganti pakaiannya di kamar, dia memegang sisir tapi tubuhnya terlalu lemas untuk duduk sehingga ia merebahkan tubuhnya ditempat tidur. "Ada apa denganku?." Ucap lirih Sun Shanne, ia memainkan sisir ditangannya. Sun Shanne justru merasa hatinya aneh, dia tidak mengakui adanya pernikahan dengan Dani Alves tapi mendengar kalimat perceraian kenapa itu merasa sakit dihatinya?, Sun Shanne memejamkan mata menarik napasnya dengan lembut kemudian berdiri. "Aku terlalu banyak berkhayal." Pikir Sun Shanne, melanjutkan langkah kakinya untuk menemui Dani terakhir kalinya. Dani sedang berada di Paviliun ia sedang berbincang dengan detektif Loius, terlihat juga dua pria berperawakan sangar juga duduk bersama mereka. "Kami pergi dulu, Dan, jika ada sesuatu jangan sungkan menghubungiku." Kata pria sangar tersebut membenarkan topinya. Dua pria sangar itu adalah pasangan kakak beradik, Jyden dan Morel kenalan Dani yang berprofesi sebagai pembunuh bayaran profesional, di kenal dengan

    Last Updated : 2025-04-07

Latest chapter

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 25 : Gun

    Sun Shanne tiba di persimpangan jalan, tinggal beberapa langkah lagi memasuki kawasan Panti Asuhan. Begitu masuk gerbang disuguhkan pemandangan warna bunga yang beradu berjajar rapi dari pot yang dilukis sedemikian rupa dengan indah, menangkap paling pertama senyum Shanne. Dengan langkah pelan Shanne berjalan masuk gedung mengintip ruangan luas tertata nan bersih di sela banyak tawa anak anak riuh, dia tidak mengeluarkan suara masih menikmati melihat mereka berkegiatan. Salah satu anak menyadari hadirnya Sun Shanne, dia langsung berlari membuat teman teman dan pengasuh bingung. Setelah mereka mengikuti arah bocah tersebut, senyum mereka mekar mendapati wanita muda yang dipeluk bocah laki laki tersebut adalah Sun Shanne. "Kakak Sun!" Anak anak lain mulai berlari menghampirinya langsung memeluk penuh perasaan rindu. Sasa dan Maria, sang pengasuh haru melihat pemandangan tersebut, mereka lega Sun Shanne baik baik saja setelah terselip kabar bahwa ia menghilang. Sungguh kehadiran

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 24 : Lentera

    Keesokan harinya...Dalam kamar Sun Shanne terbangun, menggeser kakinya untuk mengapung dibibir ranjang. Tubuhnya masih terasa sedikit berat ia lalu mengingat telah makan malam bersama dan bersulang bersama Renra. Dengan langkah malas setelah sepuluh menit duduk, ia akhirnya berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Shanne bangun paling terlambat, semuanya sudah berkumpul untuk sarapan pagi. Tapi Shanne dengan wajah kusut turun dari lift, matanya mencari cari sosok sang duda sebelum ia mengambil posisi duduk di meja makan. Domenic datang tepat di belakang Shanne, dia menepuk pundak sahabatnya dengan lembut," kamu pasti mencari Dani, dia sudah pergi pagi buta." Rasa penasaran Sun akhirnya terjawab membuatnya merasa lega, tidak heran sosok Dani yang sibuk sudah pasti dia pulang lebih dulu. Tapi, yang tidak di ketahui oleh dirinya Dani berada di tangan Domenic sepenuhnya, dia di suatu tempat yang tidak akan pernah Sun sadari, di sembunyikan sebagai sandra untuk Alaxsander

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 23 : Makan Malam Bersama The Rude

    Renra mencubit Ganu, "kamu mau mengatai aku seekor lembu kan!" Ganu mengelak, dia menurunkan tubuh Renra lalu menggelengkan kepala, "tidak, maksudku... lemah lembut." "Huh, alasan." Timpa Renra. Dani duduk sambil membandingkan pertemuan pertama kali dengan sosok Renra dengan yang kali ini ia lihat, dimana sosok itu seperti tidak memiliki hati nurani juga bermata bengis, tapi disini Dani melihat dia seperti gadis yang bermanja pada sang kakak. Sedangkan Ganu, pria berkacamata itu menarik rasa penasaran Dani, ini pertama kalinya bertemu. Ganu menoleh kemudian terkejut dengan sosok yang duduk bersebrangan dengan Domenic. Sedangkan Sun Shanne yang masih memperhatikan hujan tidak merespon Ganu yang terkejut. "Apa ini sungguhan?." Kata Ganu, dia melempar tatapan kepada Shanne yang cuek. "Bukannya aku sudah memberi tahumu?dia bahkan baru saja bertaruh di kursi Pion." Sahut Renra. "Aku pikir kau bercanda." Ganu terkejut, " Aw... lihat.. aku seharian belum makan apapun." imbuh Gan

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 22 : Suatu Ketika

    "Katakan padaku, di mana pria pemilik jam tangan ini?" Tanya Sun Shanne, dia mengelap air mata gadis bernama Sofia dengan ujung jarinya. Sofia gadis kecil berusia 9 tahun itu menggelengkan kepala, dia tidak tahu kemana Vlad dan kawan kawan membawanya. "Kalo begitu pergilah pulang, dan jangan pernah melakukan hal ini lagi, atau aku tidak pernah lagi mau menemui mu!" Ancam Shanne. Sofia mengangguk, dia tampak seperti gadis kecil penurut, "Vlad mengatakan jika aku punya hadiah mewah, Kak Sun akan kembali." tutur Sofia dengan nada penuh penyesalan. "Baiklah, aku maafkan, lain kali jangan terperdaya ucapan orang lain" Tatap Shanne menegaskan. Gadis itu mengangguk pelan, dia langsung berlari menuju arah pulang, meninggalkan Sun Shanne sendirian.*** Beberapa detik kemudian ponselnya berbunyi memberi sebuah pesan dari Renra. Dia menanyakan keberadaan Dani pada Shanne untuk memastikan orang yang duduk di meja para kupu kupu bukan Dani Alves. Seharusnya pria seperti Dani tidak ak

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 21 : Pergi Bersama

    Dani merasa bangga dengan apa yang dikatakan oleh istrinya, mereka jarang bicara satu sama lain tapi dia memahami bagaimana hubungan dirinya dengan kedua orang tua serta sang Kakak. Dani meraih tangan Sun Shanne, "maaf Ibu, kami punya rencana pergi hari ini, apa ada yang ingin Ibu katakan lagi?." Tanya Dani. Nyonya Stevia memegang kepalanya frustasi, dia tidak mengatakan apapun langsung angkat kaki dari rumah putra keduanya. Di depan mobil langsung di sambut sekretaris pribadinya yang sudah menebak reaksi Dani Alves pada sang Nyonya. Dani memandangi Shanne, tidak tau kata yang tepat untuk menggambarkan pribadinya yang unik, kadang lemah lembut, kasar, kadang juga penyayang dan keibuan. Sun Shanne mendongak, "lihat apa!" bentaknya. "Tentu saja melihat dirimu, siapa lagi?." Dani menjawab sambil celingukan menegaskan memang Shanne wanita yang ia pandangi. "Dengar, hari ini aku akan pergi ke The Rude, aku tidak akan mendengar larangan apapun." Kata Sun Shanne, dia pergi ke kam

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 20 : Shut up!

    Tiga hari telah berlalu dari kesepakatan yang telah disetujui oleh Domenic dan dirinya, ia tahu ini semua sebagai tolak ukur menilai keseriusannya. Meski ini bukan hal mudah menjamin seratus persen keberhasilan tapi dia mulai berusaha dengan mengurus pembagian saham sebagai langkah pertama, sesuai yang Domenic minta. Memberikan saham tidak semudah memberi kejutan pada anak kecil, dia juga harus mengurus beberapa hal dan antisipasi resiko kedepannya, membuatnya harus memiliki jam ekstra untuk bekerja. "Huftt..." Dani menghela napas bersandar pada kursi kerjanya. Terlintas seharian ini dia juga belum mendengar Sun Shanne keluar kamar, maka dari itu dia menyimpan pekerjaan miliknya sebentar untuk melihat gadis yang ia cintai di kamar. Dani menaiki tangga, dia berhenti sejenak lalu menatap layar ponselnya, ia menekan logo aplikasi belanja online untuk membeli sesuatu, dia tampak memainkan jarinya dengan wajah serius kemudian menyimpan ponsel di sakunya kembali. Begitu masuk seper

  • Istri Kesayangan Om Duda    19 : Secarik Rencana

    Angin malam sepoi sepoi mengelus lembut paras Sun Shanne membuat Dani tidak berpikir banyak tentang keputusannya, untuk memenuhi tantangan yang Domenic berikan. Sun Shanne telah menyihir matanya untuk terus jatuh cinta padanya. Dia tidak akan ragu melakukan apapun bahkan meskipun mempertaruhkan segalanya. "Seperti apapun dia hanya pria nekat, Domenic!" "Siapa peduli? jangan berpikir terlalu keras Sun." Balas Domenic sambil menaikan alisnya sebelah. Sun Shanne melirik ke arah Renra dia tampak tenang tenang saja sambil mengunyah permen karet kesukaannya"Renra, kenapa kamu diam saja, bantu aku bicara!" Mendengar Sun Shanne berteriak gadis seksi itu hanya menaikan kedua bahunya dengan ekspresi tidak ingin terlibat. Merasa jengkel Shanne menghampiri tubuh Dani yang berdiri agak jauh dari mereka, "Dani, bukankah kita sudah sepakat dengan semua ini, aku bukan lagi istrimu!" Dani membalas dengan senyum, kini dia lebih percaya diri dengan isi kepalanya, "maaf saja sayang, itu pal

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 18 : Dare!

    "Sebenarnya kita akan kemana?!" Sun Shanne mulai kesal, dia terlihat beberapa kali mendesis ingin mengomel. "Duduk dan nikmati perjalanan." Balas Domenic. Renra justru ia malah tidur selama perjalanan, tidak perduli mereka akan kemana, selama ada senjata ditangannya dia tidak akan khawatir kemanapun. Sun Shanne yang lelah berhenti protes, dia pasrah tidak menumpang mobil yang dikemudikan oleh Domenic, sahabatnya. Suasana dimobil hanya disini suara deru mesin yang kemudian disela suara perut Sun Shanne yang keroncongan. Kruyuk~ Kruyuk~ Suara itu membuat Domenic melirik ke arah Dani, "apa kamu tidak memberi makan gadis yang kau culik!?" Dani, dia melihat ke belakang Sun Shanne yang sibuk memandangi jendela mobil, tidak ingin menangkap wajah Dani. "Apa kamu ingin makan sesuatu?." Tanya Dani lembut. "Tidak!" Jawab Sun Shanne singkat. Dani menujuk salah satu tempat mewah yang berdiri kokoh meminta Domenic untuk menepi sebelum terlewat agar Sun Shanne bisa makan sesuatu di sana, l

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 17 : Mata yang Jujur

    Tidak lama orang yang dicari mereka muncul dengan berlari, diikuti pelayan yang coba menyaingi langkah sang Nona. "Kalian... " Sun Shanne menyambut antusias namun langsung teralihkan dengan keadaan yang ia lihat di luar saat mendekati Domenic dan Renra. "Apa yang terjadi?." Sun Shanne, dia merasa tindakan ini berlebihan setelah melihat kekacauan yang sahabatnya buat, terlalu banyak darah yang mereka ciptakan bahkan pada security paruh baya. "Kenapa kamu tampak bingung?." Balas Renra. "Sun Shanne? lihat bekas luka itu, seharus kami yang bertanya apa yang terjadi?." Tanya Domenic, ia memperhatikan jari jemari Sun Shanne dan bekas lecet di tubuhnya. Sun Shanne melihat ke arah tubuhnya, "Ini bukan apa apa, aku akan menjelaskan setelah kita keluar dari rumah ini." "Tunggu!" Sahut Dani menghalangi, ia lupa dengan kesepakatan yang telah terjadi untuk membiarkan Shanne pergi. Renra berjalan besedekap mendekati Dani, "Menculik, lalu menikahi secara paksa, apa itu disebut pernika

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status