Kepikiran Cecilia, hati Tania terasa sedih.Ketika Tania pergi mengunjungi Cecilia, Cecilia pun menolak untuk bertemu dengannya lagi. Tania sudah lama tidak pernah melihatnya. Entah bagaimana kondisi Cecilia di dalam sana.“Adik?” Logan tersenyum menyeringai. “Kalau aku nggak salah ingat, sepertinya kamu dan papaku cuma melahirkan aku saja? Sejak kapan aku punya adik?”“Meski kalian bukan satu ayah, kalian itu darah dagingku. Jadi, dia itu adikmu,” jawab Tania.“Dia bukan adikku!” Tiba-tiba Logan menjerit, “Kalau dia itu adikku, atas dasar apa dia hidup bahagia sejak kecil, sedangkan aku nggak punya apa-apa! Atas dasar apa dia bisa dibesarkan oleh kedua orang tua, sedangkan aku nggak bisa? Aku bahkan dihina semua orang sebagai anak haram! Kalau dia adalah adikku, atas dasar apa dia diperlakukan dengan baik, dia bisa memanggilmu ‘Mama’ di depan umum.”“Sedangkan … aku hanya boleh berhubungan denganmu di saat kamu menghubungiku saja? Kenapa aku nggak diperbolehkan untuk menghubungimu? Se
“Surat pengalihan saham masih belum ditandatangani?” tanya Tania dengan syok.Tania memang tidak begitu mengerti dengan masalah perusahaan. Hanya saja, jika Logan masih belum mendapatkan saham Beny, bagaimana caranya dia menduduki posisi sekarang?“Si tua bangka itu keras kepala juga. Jadi, aku ingin kamu pergi membujuknya. Putranya sudah mati, untuk apa dia menyimpan hartanya. Kalau dia mengalihkan sahamnya kepadaku, aku bisa menganggapnya sebagai ayah angkatku. Aku akan berbakti kepadanya,” ucap Logan dengan santai.“Kamu ingin menjadikannya sebagai ayah angkatmu?” Tania menaikkan suaranya tidak berani memercayainya. “Demi uang dan kekuasaan, kamu bahkan bisa mengatakan ucapan seperti inI!”“Haha!” Logan tertawa. “Demi uang, demi menjadi istri orang kaya, bukankah kamu juga tega menelantarkan anak kandungmu sendiri? Memangnya kenapa kalau aku menjadikan dia sebagai ayah angkatku? Kalau dia bersedia menyerahkan Kusumo Group kepadaku, aku bahkan bersedia menganggapnya sebagai ayah kand
Tania tahu kalau misi ini sulit untuk diselesaikan. Beny dan Laura sangat keras kepala. Jika Beny tidak ingin menyerahkan sahamnya, itu berarti dia memang tidak akan menyerahkannya. Waktu itu, Cecilia juga pernah menggunakan seribu satu cara, tapi kerja kerasnya berakhir sia-sia. Sekarang, apa mungkin Beny rela menyerahkan sahamnya kepada orang luar?Hanya saja … masalah sudah berkembang hingga tahap seperti ini. Tania juga tidak ada pilihan untuk mundur.Sejak Beny dirawat di rumah sakit, Tania juga sudah tidak pernah bertemu dengan mereka lagi. Dia berjalan ke depan pintu, lalu membuka pintu dengan perlahan.Samar-samar terdengar aroma wangi makanan dari dalam rumah. Beny dan istrinya sedang duduk di meja makan dan menyantap makanan dengan hening. Ketika mendengar ada yang memasuki rumah, tidak ada satu pun di antara mereka yang menoleh, seakan-akan tidak kedengaran saja.“Kak Beny, Kak Laura.” Setelah berjalan mendekat, Tania baru menyapa mereka.Beny masih tidak meladeni Tania. Han
"Dia ...." Tania berhenti sejenak, lalu melanjutkan setelah menghela napas berat, "Sampai pada titik ini, dia tetap nggak bermusuhan denganku. Itu menandakan setidaknya dia masih memperhatikan ikatan pernikahan kami."“Dia juga punya simpanan dan anak haram di luar sana. Atas dasar apa dia menyalahkanmu? Kalian berdua memang pantas untuk menjadi suami istri!” sindir Beny.Terlintas kecanggungan di wajah Tania.Sebenarnya Tania sudah bisa menduga kalau mereka pasti akan berbicara kasar terhadapnya. “Sudahlah, kamu juga nggak usah basa-basi lagi. Sebenarnya apa tujuanmu ke sini?” Beny menoleh, lalu berbicara dengan tidak sabar.Maksud kedatangan Tania pasti bukan untuk mengunjungi mereka saja.“Aku ….” Tania merasa ragu, lalu melihat ke depan pintu sejenak. “Kak Beny, Kak Laura, apa kalian masih belum mengalihkan saham mereka ke Logan?”Kedua pasang suami istri bertukar pandang menunjukkan senyum sinis.“Ternyata kamu memang datang demi masalah ini!” Beny berkata dengan sinis, “Tania, k
“Kamu pergi sana,” ucap Beny.“Kak Beny, aku benar-benar tidak bermaksud lain. Siapa pun nggak ingin masalah menjadi seperti ini. Bagaimana kalau begini saja, kamu tanda tangani surat pengalihan saham ini dulu. Aku akan suruh Logan berjanji untuk tidak mengganti nama Kusumo Group. Kelak Kusumo Group tetap akan bernama Kusumo Group. Hanya saja, pengelolanya saja yang berubah. Dengan kemampuan Logan, aku percaya dia pasti bisa mengembangkan perusahaan.”“Dasar tidak tahu malu!” Keempat kata ini keluar dari mulut Laura. Dia sungguh kesal saat ini.“Kamu tidak usah banyak bicara lagi. Meski kami mati, kami juga tidak akan tanda tangan!”“Kamu kira setelah kamu mati, sahammu nggak akan jatuh ke tanganku?” Entah sejak kapan Logan sudah memasuki rumah. Dia membusungkan dadanya, lalu melanjutkan, “Kamu lugu sekali! Apa kamu nggak sadar nggak peduli kamu tanda tangan atau nggak, kamu nggak bisa mengubah kenyataan. Perusahaan sudah menjadi milikku. Inilah kenyataannya!”“Benarkah?” Beny tersenyu
“Nona Yuna, semoga kerja sama kita menyenangkan!” Si lelaki menurunkan pena, lalu mengambil dua set kontrak yang sudah ditandatangani sambil tersenyum lebar.Yuna mengambil kontrak membaca dengan saksama, baru menjulurkan tangannya. “Semoga kerja sama kita menyenangkan!”Tak disangka kerja sama dengan Perusahaan Yarle akan berjalan selancar ini. Pihak Perusahaan Yarle juga hampir menyetujui semua persyaratan yang diajukan Yuna. Pada koleksi berikutnya, Perusahaan Yarle akan berkolaborasi dengan Yuna untuk mengeluarkan koleksi yang bernama “Yarle x Yuna”.Tentu saja kerja sama seperti ini juga bukan pertama kalinya. Sebelumnya juga sudah ada beberapa peracik aroma terkenal berkolaborasi dengan merek besar berskala internasional untuk menciptakan koleksi bersama. Kolaborasi seperti ini sangat disambut hangat oleh konsumen.Ini hanyalah langkah awal untuk membuka pasar internasional. Susah bagi Yuna untuk melakukannya sendiri. Berkolaborasi dengan Perusahaan Yarle memang merupakan sebuah
“Kenapa aku masih belum mati?” Senyuman di wajah lelaki semakin dalam lagi. Dia kelihatan semakin dewasa saja.Hari ini dia mengenakan kemeja berwarna putih terlihat bagai seorang pebisnis saja. Model rambutnya juga berbeda dari sebelumnya. Jujur saja, jika bukan karena dipanggil oleh lelaki ini, Yuna mengira dirinya sudah salah lihat.“Jangan bicara seperti ini.” Yuna mengerutkan keningnya. Si lelaki memang sedang mengutuk dirinya sendiri, hanya saja Yuna merasa tidak nyaman ketika mendengarnya. “Aku … emm … sudah lama aku nggak melihatmu.”Melihat Yuna sedang berinteraksi dengan lelaki ganteng di meja sebelah, rasa penasaran di hati Edith langsung tumbuh.“Ada sedikit urusan.” Si lelaki mengangguk, lalu membalas dengan tersenyum tipis, “Kebetulan kita ketemu di sini. Gimana kalau kita minum bareng? Aku traktir.”“Boleh.”Yuna juga sudah menyelesaikan masalah kontrak. Jarang-jarang Yuna bisa bertemu dengannya, jadi Yuna langsung menyetujuinya.“Kalian …,” ucap Edith. Dia tidak tahu a
Setelah mendengar Yuna berbicara seperti ini, Yohanes menghela napas panjang sambil menggeleng. “Haish! Aku kira kematianku akan membuat orang-orang bersedih. Ternyata nggak ada pengaruhnya?”“Semua ini idemu?” Yohanes memang sedang bercanda, tapi Yuna tidak tersenyum, lalu bertanya dengan serius.Yohanes mengangkat kepalanya menatap Yuna, lalu bertanya, “Apaan?”“Kalau kamu nggak ingin bilang, aku juga nggak akan memaksamu. Setiap orang punya rahasianya sendiri. Mungkin ada yang ingin kamu lakukan.” Yuna juga bukanlah orang yang kepo ingin mengorek rahasia orang lain. Jika Yohanes tidak ingin mengatakannya, Yuna juga tidak akan memaksakan kehendaknya.Tiba-tiba Yohanes tersenyum. “Sebenarnya nggak ada yang nggak boleh dikatakan. Hanya saja, sekarang masih belum saatnya. Aku juga nggak nyangka akan bertemu kamu di sini. Kamu lagi liburan?”“Bukan, aku lagi bahas kerja sama,” jawab Yuna dengan sangat jujur.Yohanes mengangkat-angkat alisnya menatap Yuna dengan takjub. “Dulu kerjaan kamu