Setelah mendengar Yuna berbicara seperti ini, Yohanes menghela napas panjang sambil menggeleng. “Haish! Aku kira kematianku akan membuat orang-orang bersedih. Ternyata nggak ada pengaruhnya?”“Semua ini idemu?” Yohanes memang sedang bercanda, tapi Yuna tidak tersenyum, lalu bertanya dengan serius.Yohanes mengangkat kepalanya menatap Yuna, lalu bertanya, “Apaan?”“Kalau kamu nggak ingin bilang, aku juga nggak akan memaksamu. Setiap orang punya rahasianya sendiri. Mungkin ada yang ingin kamu lakukan.” Yuna juga bukanlah orang yang kepo ingin mengorek rahasia orang lain. Jika Yohanes tidak ingin mengatakannya, Yuna juga tidak akan memaksakan kehendaknya.Tiba-tiba Yohanes tersenyum. “Sebenarnya nggak ada yang nggak boleh dikatakan. Hanya saja, sekarang masih belum saatnya. Aku juga nggak nyangka akan bertemu kamu di sini. Kamu lagi liburan?”“Bukan, aku lagi bahas kerja sama,” jawab Yuna dengan sangat jujur.Yohanes mengangkat-angkat alisnya menatap Yuna dengan takjub. “Dulu kerjaan kamu
“Aku memurnikan salah satu kayu pemberianmu untuk dijadikan minyak esensial dari parfum racikanku. Alhasil, parfum itu mendapat sambutan hangat.” Ketika membahas hasil karyanya, Yuna sungguh merasa bangga.“Maksudmu seri Four Seasons?” tanya Yohanes setelah berpikir.“Kamu tahu?” Yuna sangat kaget. Dia tidak menyangka Yohanes akan mengetahuinya.“Emm.” Yohanes mengangguk, lalu menjawab dengan tersenyum, “Beberapa waktu lalu, kebetulan aku juga lagi berhubungan dengan tim model di sana. Aku sudah menciumnya, aromanya sangat familier bagiku. Nggak disangka, ternyata itu aroma kayu pemberianku.”“Iya, jadi kamu juga berjasa dalam proyek kali ini,” ucap Yuna dengan tersenyum, “Aku juga sudah membudidaya kayu yang lain di area budidaya. Sekarang kayu-kayu itu sudah bertunas. Aroma dari tunas kayu itu sangat istimewa. Hanya saja, aku masih perlu mengamatinya lagi.”“Kamu bahkan punya area budidaya?” Melihat Yuna yang begitu bersemangat, Yohanes pun tersenyum.“Iya, kalau ada kesempatan, aku
Saat Logan berencana memulai rapat, asistennya berlari masuk ke ruangan dengan tergesa-gesa. “Pak Logan, celaka, celaka ….”Firasat Logan seketika berkata buruk. Raut wajahnya pun langsung berubah muram. “Apanya yang celaka! Aku baik-baik saja, jaga bicaramu!”“Bukan, Pak Logan, Pak Kusumo, dia …. Pak Kusumo, dia ….”Mungkin karena berlari terlalu kencang, jadi napas si asisten terengah-engah. Dia menarik napas panjang sambil berbicara dengan terbata-bata.Logan mengerutkan keningnya. “Pak Kusumo yang mana?”Terlalu banyak orang yang bermarga Kusumo di perusahaan ini. Hanya saja, semuanya bukanlah masalah. Sebentar lagi semua orang yang bermarga Kusumo akan diusir dari perusahaan. Kemudian, perusahaan akan menjadi milik Keluarga Lukito. Kelak Keluarga Kusumo pun tidak memiliki hubungan apa-apa lagi dengan perusahaan ini.“Pak … Pak …. maksudku … Pak Daniel!” ucap si asisten dengan terbata-bata.Setelah mendengar nama tersebut, Logan malah terlihat tidak acuh. Memangnya apa yang bisa di
Ketika Logan berjalan keluar ruangan, dia melihat Edward sedang duduk di luar. Begitu melihat kedatangan Logan, Edward langsung berdiri. “Dasar penipu! Kamu sudah merampas bisnis Keluarga Kusumo! Kamu sudah membohongiku! Dasar kurang ajar!”“Nak, aku sarankan lebih baik kamu berpikir dulu sebelum bicara. Kamu lagi di kantor polisi. Jadi, jangan sembarangan bicara. Bagaimana caranya aku membohongimu? Seingatku, waktu itu kamu lapor polisi untuk menuntut kakakmu, ‘kan? Ckck, kamu saja bahkan berani menuntut kakakmu sendiri. Sekarang kamu malah asal fitnah dan ingin menuntutku! Pak Polisi, aku sarankan kalian untuk menyelidiki orang ini. Sepertinya dia lebih bermasalah!”Logan tidak bisa menyembunyikan senyum girangnya lagi.Meski Edward sudah merusak rencananya, Logan juga tidak mempermasalahkannya. Memangnya kenapa kalau Daniel mencoba untuk bunuh diri? Setelah lumpuh setengah badan, bukankah Daniel juga tidak berhasil menuntutnya? Logan sudah mempersiapkan semuanya sejak awal. Jika Log
“Kamu tidak perlu khawatir dengan kondisi istriku. Aku bisa menjaga mereka dengan sangat baik.” Beny tersenyum. “Lebih baik kamu peduli dengan diri kamu sendiri!”Setelah berbicara, Beny membalikkan tubuhnya untuk menghadap petugas kepolisian. “Aku ingin membuat laporan!”Siapa juga tidak menyangka kondisi Keluarga Kusumo akan mengalami perubahan. Logan awalnya mengira Beny sudah sekarat, sekarang dia malah baik-baik saja. Dia bahkan ingin menuntut Logan dengan bukti kuat.Sepertinya badai yang menerjang Keluarga Kusumo akan segera berlalu.Beny telah kembali. Itu berarti kondisi bisa kembali seperti semula. Hanya saja, telah terjadi perombakan yang sangat besar dalam susunan eksekutif Kusumo Group. Pihak yang berdiri di sisi Cecilia dan Logan sudah diusir semuanya.Saat ini, semua orang baru menyadari ternyata Beny telah membuat jebakan yang begitu besar!Memang terdapat banyak masalah dalam Kusumo Group. Semuanya karena ada konflik internal dan penyalahgunaan kekuasaan, alhasil perus
“Mari kita sambut direktur utama baru kita.”Pintu dibuka, lalu Yohanes berjalan ke dalam.Tak sedikit orang terkejut ketika melihatnya. Mereka semua mengira Yohanes sudah meninggal. Tak disangka, dia masih hidup dan muncul di sini. Dia bahkan akan menjabat sebagai direktur utama baru.Pada saat ini, akhirnya mereka semua mengerti. Ternyata semua yang terjadi sebelumnya demi hari ini.Semua demi menyingkirkan semua hambatan dan membuat Yohanes bisa duduk stabil di posisinya. Tak lama kemudian, semua orang mulai bertepuk tangan untuk menyambut Yohanes. Mereka setidaknya harus menunjukkan dukungan kepada direktur utama yang baru menjabat.Yohanes berjalan masuk, lalu berkata dengan serius, “Ini bukan pertama kalinya aku datang ke perusahaan dan juga bukan pertama kalinya aku menghadiri rapat. Hanya saja, hari ini adalah pertama kalinya aku datang ke perusahaan dengan status seperti ini. Kelak, aku berharap kita semua bisa saling bahu-membahu membuat Kusumo Group semakin berjaya lagi.”“
Di dalam rumah sakit, Daniel sungguh tidak menyangka akan bertemu abangnya dengan cara seperti ini. Seketika, Daniel merasa sangat canggung.“Kak, aku ….” Daniel tidak tahu harus berkata apa lagi.Daniel juga sudah mendengar apa yang terjadi selama dua hari ini. Awalnya dia merasa terkejut, tapi pada akhirnya dia berusaha untuk menerima kenyataan ini. Ketika memikirkan kembali apa yang terjadi selama beberapa bulan ini, semuanya terasa bagai mimpi saja. Padahal Daniel merasa dia sudah berhasil mengendalikan semuanya. Dia sungguh tidak menyangka ternyata dia sedang berada di dalam jebakan orang lain.“Bagaimana kondisimu sekarang?” Beny menarik kursi, lalu duduk di hadapannya.“Bisa bagaimana lagi, ya begini saja.” Daniel menghela napas. Dia terlihat pucat dan semakin tua saja. Sekarang dia bahkan kelihatan lebih tua daripada Beny.“Kak, masalah sudah berkembang hingga seperti ini. Aku hanya memohon satu hal saja. Aku memang sudah melakukan banyak kesalahan dan bersalah kepadamu. Tapi
Daniel kepikiran momen di mana Cecilia mengancamnya. Apa mungkin ada anak yang berani memperlakukan ayahnya seperti ini.Beny menggeleng sambil menghela napas panjang. “Apa kamu tidak pernah berpikir kenapa dia bisa berbuat seperti itu? Kenapa dia bisa bersikap ambisi seperti ini? Selama bertahun-tahun di perusahaan, bukankah kamu sendiri juga sudah melihat kemampuannya?”“Dia bisa seambisi itu juga karena dia serakah, ‘kan? Aku sudah memberinya cukup banyak. Aku juga sudah bilang, kalau Edward menguasai Kusumo Group, dia pun akan memiliki kekuasaan yang lebih tinggi lagi, tapi dia masih tidak puas juga ….”Setelah berbicara sampai di sini, Beny pun tersenyum. “Sepertinya sampai saat ini, kamu masih tidak mengerti juga! Kamu merasa kamu sudah memberi banyak kepada Cecilia? Bukankah kamu ingin mewarisi bisnis keluarga kita kepada anak harammu? Apa kamu pernah berpikir sebenarnya Cecilia berkompeten juga?”“Selama aku dirawat inap di rumah sakit, aku sungguh tidak ikut campur dengan semu
Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub
Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid
Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge
Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian
Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang
Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka
“Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen
Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama
Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta