"Dia ...." Tania berhenti sejenak, lalu melanjutkan setelah menghela napas berat, "Sampai pada titik ini, dia tetap nggak bermusuhan denganku. Itu menandakan setidaknya dia masih memperhatikan ikatan pernikahan kami."“Dia juga punya simpanan dan anak haram di luar sana. Atas dasar apa dia menyalahkanmu? Kalian berdua memang pantas untuk menjadi suami istri!” sindir Beny.Terlintas kecanggungan di wajah Tania.Sebenarnya Tania sudah bisa menduga kalau mereka pasti akan berbicara kasar terhadapnya. “Sudahlah, kamu juga nggak usah basa-basi lagi. Sebenarnya apa tujuanmu ke sini?” Beny menoleh, lalu berbicara dengan tidak sabar.Maksud kedatangan Tania pasti bukan untuk mengunjungi mereka saja.“Aku ….” Tania merasa ragu, lalu melihat ke depan pintu sejenak. “Kak Beny, Kak Laura, apa kalian masih belum mengalihkan saham mereka ke Logan?”Kedua pasang suami istri bertukar pandang menunjukkan senyum sinis.“Ternyata kamu memang datang demi masalah ini!” Beny berkata dengan sinis, “Tania, k
“Kamu pergi sana,” ucap Beny.“Kak Beny, aku benar-benar tidak bermaksud lain. Siapa pun nggak ingin masalah menjadi seperti ini. Bagaimana kalau begini saja, kamu tanda tangani surat pengalihan saham ini dulu. Aku akan suruh Logan berjanji untuk tidak mengganti nama Kusumo Group. Kelak Kusumo Group tetap akan bernama Kusumo Group. Hanya saja, pengelolanya saja yang berubah. Dengan kemampuan Logan, aku percaya dia pasti bisa mengembangkan perusahaan.”“Dasar tidak tahu malu!” Keempat kata ini keluar dari mulut Laura. Dia sungguh kesal saat ini.“Kamu tidak usah banyak bicara lagi. Meski kami mati, kami juga tidak akan tanda tangan!”“Kamu kira setelah kamu mati, sahammu nggak akan jatuh ke tanganku?” Entah sejak kapan Logan sudah memasuki rumah. Dia membusungkan dadanya, lalu melanjutkan, “Kamu lugu sekali! Apa kamu nggak sadar nggak peduli kamu tanda tangan atau nggak, kamu nggak bisa mengubah kenyataan. Perusahaan sudah menjadi milikku. Inilah kenyataannya!”“Benarkah?” Beny tersenyu
“Nona Yuna, semoga kerja sama kita menyenangkan!” Si lelaki menurunkan pena, lalu mengambil dua set kontrak yang sudah ditandatangani sambil tersenyum lebar.Yuna mengambil kontrak membaca dengan saksama, baru menjulurkan tangannya. “Semoga kerja sama kita menyenangkan!”Tak disangka kerja sama dengan Perusahaan Yarle akan berjalan selancar ini. Pihak Perusahaan Yarle juga hampir menyetujui semua persyaratan yang diajukan Yuna. Pada koleksi berikutnya, Perusahaan Yarle akan berkolaborasi dengan Yuna untuk mengeluarkan koleksi yang bernama “Yarle x Yuna”.Tentu saja kerja sama seperti ini juga bukan pertama kalinya. Sebelumnya juga sudah ada beberapa peracik aroma terkenal berkolaborasi dengan merek besar berskala internasional untuk menciptakan koleksi bersama. Kolaborasi seperti ini sangat disambut hangat oleh konsumen.Ini hanyalah langkah awal untuk membuka pasar internasional. Susah bagi Yuna untuk melakukannya sendiri. Berkolaborasi dengan Perusahaan Yarle memang merupakan sebuah
“Kenapa aku masih belum mati?” Senyuman di wajah lelaki semakin dalam lagi. Dia kelihatan semakin dewasa saja.Hari ini dia mengenakan kemeja berwarna putih terlihat bagai seorang pebisnis saja. Model rambutnya juga berbeda dari sebelumnya. Jujur saja, jika bukan karena dipanggil oleh lelaki ini, Yuna mengira dirinya sudah salah lihat.“Jangan bicara seperti ini.” Yuna mengerutkan keningnya. Si lelaki memang sedang mengutuk dirinya sendiri, hanya saja Yuna merasa tidak nyaman ketika mendengarnya. “Aku … emm … sudah lama aku nggak melihatmu.”Melihat Yuna sedang berinteraksi dengan lelaki ganteng di meja sebelah, rasa penasaran di hati Edith langsung tumbuh.“Ada sedikit urusan.” Si lelaki mengangguk, lalu membalas dengan tersenyum tipis, “Kebetulan kita ketemu di sini. Gimana kalau kita minum bareng? Aku traktir.”“Boleh.”Yuna juga sudah menyelesaikan masalah kontrak. Jarang-jarang Yuna bisa bertemu dengannya, jadi Yuna langsung menyetujuinya.“Kalian …,” ucap Edith. Dia tidak tahu a
Setelah mendengar Yuna berbicara seperti ini, Yohanes menghela napas panjang sambil menggeleng. “Haish! Aku kira kematianku akan membuat orang-orang bersedih. Ternyata nggak ada pengaruhnya?”“Semua ini idemu?” Yohanes memang sedang bercanda, tapi Yuna tidak tersenyum, lalu bertanya dengan serius.Yohanes mengangkat kepalanya menatap Yuna, lalu bertanya, “Apaan?”“Kalau kamu nggak ingin bilang, aku juga nggak akan memaksamu. Setiap orang punya rahasianya sendiri. Mungkin ada yang ingin kamu lakukan.” Yuna juga bukanlah orang yang kepo ingin mengorek rahasia orang lain. Jika Yohanes tidak ingin mengatakannya, Yuna juga tidak akan memaksakan kehendaknya.Tiba-tiba Yohanes tersenyum. “Sebenarnya nggak ada yang nggak boleh dikatakan. Hanya saja, sekarang masih belum saatnya. Aku juga nggak nyangka akan bertemu kamu di sini. Kamu lagi liburan?”“Bukan, aku lagi bahas kerja sama,” jawab Yuna dengan sangat jujur.Yohanes mengangkat-angkat alisnya menatap Yuna dengan takjub. “Dulu kerjaan kamu
“Aku memurnikan salah satu kayu pemberianmu untuk dijadikan minyak esensial dari parfum racikanku. Alhasil, parfum itu mendapat sambutan hangat.” Ketika membahas hasil karyanya, Yuna sungguh merasa bangga.“Maksudmu seri Four Seasons?” tanya Yohanes setelah berpikir.“Kamu tahu?” Yuna sangat kaget. Dia tidak menyangka Yohanes akan mengetahuinya.“Emm.” Yohanes mengangguk, lalu menjawab dengan tersenyum, “Beberapa waktu lalu, kebetulan aku juga lagi berhubungan dengan tim model di sana. Aku sudah menciumnya, aromanya sangat familier bagiku. Nggak disangka, ternyata itu aroma kayu pemberianku.”“Iya, jadi kamu juga berjasa dalam proyek kali ini,” ucap Yuna dengan tersenyum, “Aku juga sudah membudidaya kayu yang lain di area budidaya. Sekarang kayu-kayu itu sudah bertunas. Aroma dari tunas kayu itu sangat istimewa. Hanya saja, aku masih perlu mengamatinya lagi.”“Kamu bahkan punya area budidaya?” Melihat Yuna yang begitu bersemangat, Yohanes pun tersenyum.“Iya, kalau ada kesempatan, aku
Saat Logan berencana memulai rapat, asistennya berlari masuk ke ruangan dengan tergesa-gesa. “Pak Logan, celaka, celaka ….”Firasat Logan seketika berkata buruk. Raut wajahnya pun langsung berubah muram. “Apanya yang celaka! Aku baik-baik saja, jaga bicaramu!”“Bukan, Pak Logan, Pak Kusumo, dia …. Pak Kusumo, dia ….”Mungkin karena berlari terlalu kencang, jadi napas si asisten terengah-engah. Dia menarik napas panjang sambil berbicara dengan terbata-bata.Logan mengerutkan keningnya. “Pak Kusumo yang mana?”Terlalu banyak orang yang bermarga Kusumo di perusahaan ini. Hanya saja, semuanya bukanlah masalah. Sebentar lagi semua orang yang bermarga Kusumo akan diusir dari perusahaan. Kemudian, perusahaan akan menjadi milik Keluarga Lukito. Kelak Keluarga Kusumo pun tidak memiliki hubungan apa-apa lagi dengan perusahaan ini.“Pak … Pak …. maksudku … Pak Daniel!” ucap si asisten dengan terbata-bata.Setelah mendengar nama tersebut, Logan malah terlihat tidak acuh. Memangnya apa yang bisa di
Ketika Logan berjalan keluar ruangan, dia melihat Edward sedang duduk di luar. Begitu melihat kedatangan Logan, Edward langsung berdiri. “Dasar penipu! Kamu sudah merampas bisnis Keluarga Kusumo! Kamu sudah membohongiku! Dasar kurang ajar!”“Nak, aku sarankan lebih baik kamu berpikir dulu sebelum bicara. Kamu lagi di kantor polisi. Jadi, jangan sembarangan bicara. Bagaimana caranya aku membohongimu? Seingatku, waktu itu kamu lapor polisi untuk menuntut kakakmu, ‘kan? Ckck, kamu saja bahkan berani menuntut kakakmu sendiri. Sekarang kamu malah asal fitnah dan ingin menuntutku! Pak Polisi, aku sarankan kalian untuk menyelidiki orang ini. Sepertinya dia lebih bermasalah!”Logan tidak bisa menyembunyikan senyum girangnya lagi.Meski Edward sudah merusak rencananya, Logan juga tidak mempermasalahkannya. Memangnya kenapa kalau Daniel mencoba untuk bunuh diri? Setelah lumpuh setengah badan, bukankah Daniel juga tidak berhasil menuntutnya? Logan sudah mempersiapkan semuanya sejak awal. Jika Log
Yang paling penting sekarang, jika Rainie tidak bisa bekerja sama dengan Fred, dia sudah tidak punya tempat lagi untuk pergi.“Sejujurnya, selama ini aku selalu meneliti tentang cara mengendalikan pikiran orang lain!” jawab Rainie dengan tegas, setelah melalui pemikiran yang matang.Dengan satu jari menyusuri tulang hidungnya, Fred mengulangi ucapan Rainie. “Pikiran?”Kurang lebih Fred mengerti ke mana arah penelitian yang Rainie maksud.“Kamu pasti pernah main boneka yang dikendalikan pakai tali, ‘kan? Kurang lebih seperti it.”“Jadi kamu bisa mengendalikan perilaku orang lain seperti boneka? Terus apa menariknya?!”Fred memiliki ambisi untuk mengendalikan Yuraria, bahkan seluruh dunia. Akan tetapi yang dia inginkan adalah mengendalikan orang lain yang masih hidup, agar mereka tunduk di bawahnya, bukannya boneka yang tidak memiliki pemikirannya sendiri. Apa serunya mengendalikan orang yang mudah untuk dikendalikan.“Oh, jelas ini menarik banget!” kata Rainie. “Aku tahu kamu mau orang
Fred tidak berkomentar ataupun membalasnya. Dia hanya menatap wajah dan mata Rainie dengan serius. Meski tidak berkata apa-apa, dalam hatinya dia tahu setiap tutur kata yang wanita yang ada di depan matanya ini ucapkan sangat akurat. Setelah situasi tenggelam dalam kesunyian singkat, Fred berdeham dan bertanya.“Nama kamu ….”“Rainie.”“Orang itu sudah mati dari beberapa hari yang lalu. Berarti kamu juga sudah lama memegang barang itu, tapi kenapa kamu baru datang sekarang?”“Awalnya aku juga nggak tahu apa ini. Aku terus mencari mencari kalian tapi nggak berhasil. Setelah itu aku ditangkap sama Brandon dan kawan-kawannya.”“Brandon?! Brandon dan temannya?”“Iya! Aku berhasil kabur dengan susah payah dan langsung teringat sama kamu. Aku tahu kamu cuma yang bisa kasih semua yang aku mau. Dan cuma aku yang bisa membantu kamu!” kata Rainie dengan rasa percaya diri yang membumbung tinggi.“Gimana kamu bisa kabur dari mereka?”Perhatian Fred tertuju kepada hal itu. Dia sudah merasakan langs
Sekarang di dalam ruang kantor itu hanya ada Fred dan wanita tersebut. Fred masih tak bergerak di kursinya seraya mengamati wanita itu. Pakaiannya lusuh dan terlihat sangat kasihan meski dia sudah berusaha untuk bersikap elegan.“Kamu ….”“Aku Rainie, bawahannya asisten yang paling kamu percaya itu. Aku pernah bekerja ….”“Aku nggak tertarik kamu siapa. Aku cuma mau tahu apa tujuan kamu datang ke sini? Dari mana kamu tahu aku kepalanya di sini?”“Soal itu, ya. Sebenarnya awalnya aku juga nggak tahu siapa yang bertanggung jawab atas organisasi ini, sampai … aku menemukan kartu nama yang ada bosku pegang.”“Kartu nama apa? Maksud kamu kepingan kecil itu? Itu paling cuma koin untuk main game atau sejenisnya,” kata Fred menyangkal. Dia tentu saja tidak mau secepat itu mengakuinya. Yang dia lakukan sekarang ini adalah menguji apakah Rainie benar-benar tahu sesuatu atau hanya sekadar asal bicara.Akan tetapi Rainie sudah menduga hal seperti ini pasti terjadi. Dia tidak tampak kebingungan dan
“Yang Mulia jangan berpikir begitu. Kita justru saling menguntungkan satu sama lain. Yang Mulia bisa kembali muda, sedangkan aku mendapat kekuasaan penuh. Bukankah begitu lebih bagus?”“Hmph!”Sang Ratu sudah malas membicarakan ini. Namun bagi Fred itu tidak masalah. Selama semua berjalan sesuai dengan rencananya, apa yang ingin dia capai sebentar lagi akan berhasil. Tidak ada lagi seorang pun yang bisa menghentikannya. Di saat itu pula dari luar Fred mendengar suara lirih yang memanggilnya.“Pak Fred!”“Ada apa?”Sebenarnya Fred sedikit kesal karena dia sudah berpesan untuk jangan mengganggu kecuali ada hal penting. Namun lagi-lagi yang datang adalah mereka. Fred masih lebih suka dengan si cacat yang menjadi bos Rainie dan Shane dulu. Meski cacat secara fisik, dia cukup pintar dan banyak membantu Fred. Sayang sekali dia sudah tidak ada …. Tanpa berpikir panjang, Fred melihat di tangan orang itu ada sebuah botol kecil seperti botol parfum yang dijual di luar sana. Perbedaannya, cairan
“Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia
Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre
“Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung
“Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher
Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat