Ketika tujuan kedatangan Daniel terbongkar, dia terbengong sejenak, baru segera merespons, “Kak, apa yang sedang kamu katakan? Apa maksudnya ingin mengutuk Kak Beny supaya segera mati? Kami itu saudara kandung! Kenapa kamu berbicara seperti ini?”“Mentang-mentang kalian itu saudara kandung. Jadi kalian boleh terus mengganggunya? Bukankah putrimu sudah datang, kenapa kamu malah bawa putramu ke sini lagi?” Laura terlihat sangat marah hingga tangannya bergetar.Setelah terbengong sejenak, Daniel masih tidak mengerti apa maksud Laura. Putrinya datang?“Cecilia … dia datang ke sini?” Setelah berpikir sejenak, Daniel pun bertanya.“Jangan pura-pura lagi! Dua hari lalu, Cecilia baru saja kemari. Kami kira dia berbaik hati ingin menjenguk omnya. Siapa tahu ….” Laura menundukkan kepalanya, lalu melanjutkan dengan emosi tinggi, “Padahal Kak Beny-mu baru saja diselamatkan dari kondisi kritis, apa kalian berdua datang untuk merenggut nyawanya? Pokoknya, aku nggak akan izinin kalian untuk menjenguk
Daniel dan Edward meninggalkan rumah sakit dengan terdiam.Ketika mereka masuk ke mobil, Edward duluan memecahkan keheningan. “Pa ….”“Mungkin benar apa katamu,” ucap Daniel dengan serius.Dari tadi Daniel terus memikirkan masalah ini. Hatinya sungguh kacau.Tidak dipungkiri bahwa ucapan Laura tadi telah menyadarkan mereka. Mereka sungguh tidak menyangka Cecilia akan mendahului mereka untuk mengunjungi Beny. Dia bahkan meminta stempel pribadi Beny.Apa kegunaan stempel itu? Tadi Laura mengatakan Cecilia ingin mewakili Beny untuk mengelola perusahaan. Itu berarti Cecilia ingin menguasai perusahaan.Namun sebelumnya Cecilia sudah berjanji akan menjaga adiknya dan membantu adiknya untuk mengelola perusahaan. Tak disangka Cecilia adalah wanita bermuka dua. Putri yang dibesarkan dengan susah payah, putri yang kelihatannya sangat patuh itu ternyata membelakanginya melakukan semua ini.Selain hal ini, masih ada hal apa lagi yang disembunyikan Cecilia.Setelah mendengar ucapan sang ayah, Edwar
Ketika kepikiran ucapan Laura tadi, api di dalam hati Daniel semakin berkobar lagi. Cecilia oh Cecilia, kamu memang hebat!Hal pertama yang dipikirkan Daniel adalah langsung pulang ke rumah. Dia segera memarkirkan mobilnya, lalu bergegas memasuki rumah.“Di mana Cecilia?” jerit Daniel dengan keras. Dia ingin meminta penjelasan dari Cecilia.“Kamu lagi ngapain?” Tania berjalan keluar sambil memegang secangkir teh lemon yang baru diseduhnya. “Galak sekali! Cecilia lagi nggak ada di rumah. Ngapain kamu cari Cecilia?”“Ngapain? Putrimu memang berbakti sekali!”Lantaran tidak berhasil bertemu dengan Cecilia, amarah di hati Daniel dilampiaskan ke diri Tania. Dia langsung menampar Tania.“Plak!” Tamparan mendadak ini membuat Tania terbengong di tempat. Dia tidak sempat mengelak, bahkan cangkir teh di tangannya pun jatuh dan hancur berkeping-keping.Tamparan kuat itu tak hanya membuat Tania kaget, wajahnya juga membengkak. Hanya saja, dia tidak menangis dan merengek, dia malah menatap Daniel d
“Kenapa? Apa ada yang salah dengan ucapanku?” Daniel menyipitkan matanya. Dia tidak merasa ada yang salah dengan ucapannya. Daniel memang beranggapan seperti itu selama bertahun-tahun ini.“Hehe!” Tania tersenyum sinis, lalu menyindir, “Sepertinya kamu memang sangat menyayangi Cecilia. Jelas-jelas kamu tahu Cecilia sangat kompeten, tapi kamu tetap nggak bersedia untuk serahkan kekuasaan kepadanya. Cecilia bisa menjabat di posisi sekarang juga murni mengandalkan dirinya sendiri. Apa yang sudah kamu berikan kepadanya? Kamu hanya selalu memikirkan anak harammu saja! Kamu nggak sisain apa-apa untuk Cecilia. Apa kamu pernah berpikir bagaimana masa depan Cecilia?”Tidak pernah ada yang mengatakan ucapan seperti ini kepada Daniel. Daniel pun terbengong beberapa saat. “Cepat atau lambat dia akan menikah! Setelah dia menikah nanti, dia bukan lagi anggota Keluarga Kusumo, mana mungkin dia mewarisi harta kita!”“Aku sudah pernah mengatakan masalah ini sama kamu. Siapa suruh dia itu anak perempuan
Sambil berbicara, Daniel mengambil tangan Tania untuk menepuk wajahnya.Tania langsung menyingkirkan tangan Daniel, lalu berkata dengan mengerutkan keningnya, “Kamu lagi ngapain? Apa kamu nggak sadar kalau kamu sudah tua?! Daniel, jujur saja, aku nggak senang dengan keberadaan wanita dan anak kamu di luar sana. Nggak ada satu pun wanita yang bisa lapang dada untuk berbagi suami dengan wanita lain. Tapi, aku juga bukan wanita yang berhati sempit. Kamu kira gara-gara cemburu, aku akan melakukan hal yang merugikan perusahaan?”Ketika berbicara sampai di sini, hati Daniel pun sudah luluh. Dia langsung mengepalkan kedua tangannya untuk memijit pundak Tania. “Iya, iya, iya, benar apa kata istriku. Aku terlalu gegabah, aku memang berengsek, makanya aku baru bisa mencurigai Cecilia.”“Tapi Tania … sekarang Kak Beny dan Kak Laura sudah terbawa emosi. Mereka nggak bersedia untuk keluarin stempel. Aku juga nggak bisa memaksa mereka. Apa yang harus aku perbuat? Hari ini sewaktu aku pergi menjenguk
Rasa curiga di hati Daniel masih belum sepenuhnya tersingkirkan. Daniel mengambil parfum OIivia untuk melakukan pengujian. Hasilnya, ternyata memang ada masalah dengan kandungan parfum itu!Pada saat ini, peracik aroma masih belum ditemukan. Bukan hanya tidak ditemukan, bahkan diketahui bahwa peracik aroma itu adalah peracik aroma gadungan. Dia bukanlah peracik aroma unggul yang dikatakan Edward.Nama peracik aroma internasional yang asli bernama Charly, sedangkan nama peracik aroma yang direkrut Kusumo Group bernama Charlie. Sebenarnya penipuan level rendah seperti ini tidaklah sedikit di dalam negeri. Hanya saja, ini adalah pertama kalinya ada yang menyamar dengan identitas peracik aroma terunggul.Edward bisa mengenal peracik aroma itu juga karena rekomendasi temannya. Dia bahkan telah menghabiskan banyak uang untuk merekrutnya. Edward pun tidak sekali pun curiga dengan sosok lelaki bule berambut pirang itu.Sebenarnya Edward juga pernah menyelidikinya, memang terdapat banyak pengh
“Perusahaan kita tergolong sangat besar. Pasti banyak rival bisnisnya. Tapi berhubung parfum kita yang bermasalah, itu seharusnya ulah rekan bisnis satu bidang!”“Rekan bisnis satu bidang ….”“Pa, ini jebakan dari rekan bisnis satu bidang!”…Masalah besar dalam Kusumo Group membuat Asosiasi Peracik Aroma disibukkan dengan masalah zat terlarang di dalam parfum. Alhasil, mereka pun tidak memfokuskan perhatian mereka ke diri Yuna.Awalnya, Yuna mengira masalah ini akan berakhir sampai di sini. Sebab, masalah lisensi kerja masih menjadi bahan perdebatan.Tidak ada yang namanya lisensi kerja di luar negeri sana, regulasi itu dibuat sendiri oleh Asosiasi Peracik Aroma. Konon katanya, tanpa lisensi kerja, Yuna pun tidak bisa menjadi peracik aroma. Semuanya terdengar sangat konyol.Profesi peracik aroma bukan hanya masalah selembar lisensi, tetapi juga bersangkutan dengan bakat.Bakat adalah hal yang paling ajaib dan tidak dapat didefinisikan. Padahal jumlah orang berbakat tidaklah banyak, ta
“Gimana kalau sampai asosiasi juga menekan Uniasia?” tanya Yuna.“Emm ….” Stella terbengong sejenak. “Nggak mungkin!”Perusahaan Uniasia sangatlah besar. Mana mungkin mereka takut dengan sebuah Asosiasi Peracik Aroma?Yuna melirik Stella dengan tersenyum. “Kamu kira Asosiasi Peracik Aroma itu hanya sebuah perkumpulan rakyat biasa?”“Konon katanya ada banyak peracik aroma terkenal di dalam negeri di dalam Asosiasi Peracik Aroma. Kalau mereka bekerja sama untuk menekan kita, produksi parfum kita juga akan terkena dampaknya. Di dalam asosiasi itu juga ada direktur dan eksekutif lainnya, kamu kira hanya peracik aroma saja?”Sebenarnya juga terdapat banyak orang-orang yang berkekuasaan tinggi di dalam Asosiasi Peracik Aroma. Itulah sebabnya mereka memiliki otoritas tinggi, bisa memberlakukan regulasi … bahkan bisa memberhentikan seseorang sesuka hati mereka.Itulah alasannya kenapa Yuna begitu tidak menyukai Asosiasi Peracik Aroma. Sebab, asosiasi itu sudah kehilangan hakikatnya.Namun sete