Dalam momen itu, Clinton merasa seperti tidak mengenal Yuna.“Kamu ....” Dylan juga sangat terkejut karena tidak menyangka keterampilan Yuna begitu hebat. Dia pun segera maju dan memberi perintah dengan lantang, “Maju! Serang!”Sebelum sempat maju, Yuna merasakan aura yang dingin dan tajam menyerang ke arahnya.“Hati-hati!” teriak Clinton. Yuna pun langsung bergerak ke samping untuk menghindari serangan itu. Dia menggerakkan kakinya dan berputar dengan cepat, tetapi gerakan lawan juga sangat cepat. Dalam sekejap, kedua sosok itu sudah mulai bertarung.“Dylan, ternyata kamu berkolusi dengan ....” Sebelum sempat menyelesaikan kata-katanya, ada orang yang sudah menyerang Clinton. Dia pun tidak sempat berbicara lagi dan langsung menyambut serangan itu.Pertarungan mereka kali ini sangat sengit. Kedua lawan mereka saat ini juga jauh lebih kuat daripada orang-orang sebelumnya.Yuna memusatkan perhatiannya dalam menghadapi serangan lawan. Setelah bertarung beberapa saat, dia baru menyadari ba
Begitu mendengar seruan Dylan, gerakan Pembunuh Ganda itu pun bertambah cepat dan sengit.Clinton sama sekali tidak menyangka kedua orang ini akan muncul. Meskipun terkejut, dia hanya bisa melawan dengan sekuat tenaga. Namun, setelah bertarung untuk beberapa saat, masih belum ada juga pemenangnya. Saat Dylan berteriak, perhatian Clinton terbagi sejenak untuk meliriknya. Saat mengembalikan perhatiannya, lawannya sudah melayangkan tendangan ke arah Clinton. Clinton buru-buru menghindar, tetapi terlambat selangkah. Tendangan itu pun mengenai dadanya dan menyebabkannya langsung memuntahkan darah.“Pfft ....” Clinton pun terluka dan terpental akibat tendangan itu.Saat melihat Clinton yang terluka, Dylan akhirnya menjadi sedikit lega. Dia berkata dengan lantang, “Jangan sampai mereka terbunuh! Aku mau mereka hidup-hidup!”Tujuan utamanya kembali hanya untuk mengambil kembali kendali atas Keluarga Tanoto dan semua yang diinginkannya. Dia juga tidak ingin memuat masalahnya menjadi terlalu be
Awalnya, Black mengira dirinya mampu menahan serangan Yuna itu dengan kekuatan seni bela dirinya yang hebat dan tubuhnya yang kekar. Namun, begitu serangan itu mendarat di tubuhnya, dia merasa bisa mendengar suara tulangnya yang retak. Rasa sakit yang luar biasa pun membuatnya mau tak mau berteriak.Saat melihat pertarungan Yuna dengan White, Clinton sebenarnya juga ingin membantu. Namun, dia tahu Yuna bisa menghadapinya sendiri tanpa bantuannya. Clinton masih merasa sangat terkejut kenapa kemampuan seni bela diri Yuna bisa menjadi begitu hebat. Namun, jika dinilai dari situasi saat ini, itu adalah hal yang bagus.Clinton melirik ke arah Dylan. Saat ini, Dylan sedang mencondongkan tubuhnya dan menatap situasi pertarungan Yuna dan White dengan tegang. Dia jelas sudah menyadari bahwa situasi ini tidak menguntungkannya. Jadi, dia tidak bersikap sesombong tadi lagi. Sebelah tangannya mencengkeram lengan kursi dengan erat.“Apa kalian bahkan nggak bisa kalahin seorang gadis?! Kalau kalian n
Clinton jelas juga sudah menyadari hal ini dan langsung melepaskan Dylan. Sekarang, tidak ada artinya dia mengancam Dylan. Sebab, Dylan sama sekali tidak bisa mengendalikan Pembunuh Ganda.“Ke ... kenapa bisa begitu ....”Anak panah yang melayang ke arahnya tadi sudah sepenuhnya membuat Dylan ketakutan. Saat ini, seluruh tubuhnya gemetar tak terkendali. Begitu Clinton melepaskan cengkeramannya, Dylan langsung lemas dan terduduk di atas lantai. Dia masih belum pulih dari keterkejutannya. Senjata tersembunyi tadi sudah hampir membunuhnya. Dylan menatap anak panah yang tergeletak di lantai dan mengingat kembali kejadian barusan. Kedua tangannya dikepalkan erat-erat, amarah dalam hatinya juga langsung meledak. Namun, dia tidak berani bersuara dan hanya menatap ke arah pertarungan mereka dengan tatapan sengit.Ketiga sosok itu masih sedang bertarung. Namun, Yuna sama sekali tidak terlihat kewalahan dan malah sangat santai. Kira-kira belasan menit kemudian, Pembunuh Ganda tergeletak di lant
“Aku tanya apa pelakunya itu kamu atau bukan!” Yuna mengulurkan tangannya untuk mencengkeram kerah baju Dylan, lalu menariknya berdiri dari lantai. Dia memelototi Dylan dengan marah.Clinton yang berada di samping pun terkejut karena tidak menyangka Yuna memiliki kekuatan sebesar itu. Baru saja dia hendak berbicara, ponselnya tiba-tiba berdering. Dia mencari ke sekeliling dan melihat ponselnya sudah terjatuh di halaman saat bertarung tadi. Dia pun berjalan ke sana dan memungut ponselnya. Selain layar yang sedikit retak, ponselnya masih berfungsi dengan baik. Dia pun menekan tombol jawab dan berkata, “Halo?”Clinton tidak tahu siapa yang meneleponnya. Setelah mendengar kata-kata orang itu, ekspresinya langsung berubah drastis. Dia juga melirik ke arah Yuna.Dylan merasa sedikit sesak karena cengkeraman Yuna di kerah bajunya. Dia berkata dengan terengah-engah, “Aku nggak nyangka rencana yang sudah lama kurencanakan ini ternyata bakal gagal gara-gara kamu. Kalau tahu begitu, seharusnya du
Setelah itu, Yuna pun kembali ke hotel. Dalam beberapa hari terakhir, sudah ada begitu banyak hal yang terjadi di Keluarga Tanoto. Dia merasa kediaman Keluarga Tanoto penuh dengan kenangan masa kecilnya. Selain itu, dia juga masih bisa melihat bayangan Gideon di mana-mana. Tinggal di sana hanya akan membuatnya sedih.Sebelumnya, Yuna mengira bahwa ada jarak di antara dirinya dengan Gideon dan hubungan mereka tidak begitu dekat. Setelah Gideon meninggal, dia baru menyadari betapa dirinya merindukan kakeknya itu.Orang tua Yuna sudah meninggal sejak dia masih kecil. Jadi, dia tumbuh besar di bawah asuhan Gideon. Keluhannya terhadap Gideon juga timbul hanya karena dia merasa Gideon terlalu keras terhadap dirinya. Setelah dewasa, dia baru mengerti bahwa semua yang dilakukan Gideon adalah untuk kebaikannya sendiri.Tanpa seni bela diri yang dikuasai Yuna, mungkin dia sudah terluka beberapa kali. Namun, Gideon sudah tidak bisa kembali. Dia tidak berhenti mengatakan mau membalaskan dendam kak
Saat melihat lengannya yang putih dan kurus, Yuna sendiri juga merasa bahwa dia terlihat tidak bertenaga. Jadi, energi yang meledak dari tubuhnya tadi juga mengejutkannya.Saat itu, situasinya sangat mendesak. Orang lainnya belum tentu menyadari apa yang sudah terjadi. Hanya Yuna sendiri yang paling jelas saat bertarung dengan Black tadi, posisinya sebenarnya sangat tidak menguntungkan.Meskipun sudah berlatih seni bela diri sejak kecil, dia hanya berlatih cara untuk melindungi diri dan juga dipaksa untuk belajar. Jadi, dia sendiri juga sebenarnya kurang jelas mengenai seberapa besar kekuatan yang dimilikinya.Sampai sekarang, Yuna hanya pernah bertarung dengan Clinton dan murid-murid lainnya. Pertarungan mereka juga hanya sampai siapa yang bisa terlebih dahulu menyentuh lawannya. Jadi, dia juga tidak merasa dirinya sangat hebat. Selama kuliah, dia juga tidak begitu banyak berlatih.Terakhir kali Yuna bertindak adalah saat dia diculik di Prancis. Pada saat itu, dia sendiri juga terkeju
“Kalau aku begitu menakutkan, apa kamu nggak takut harus berhadapan denganku tiap hari?” tanya Brandon dengan ekspresi yang sengaja dibuat galak sambil menarik pinggang Yuna mendekat.Saat melihat ekspresi Brandon, Yuna malah tertawa makin keras. Kegundahan dan kesedihannya terasa seperti sudah lumayan terangkat. “Takut apa? Takut kamu memakanku?”“Memangnya kamu nggak takut?” Brandon meremas dagu Yuna sambil mendengus.“Nggak!” Yuna menggeleng, lalu mengecup bibir Brandon dan berbisik, “Lagian, kamu sudah pernah melakukannya, ‘kan?”Brandon pun terdiam. Jelas-jelas Yuna yang menggodanya, tetapi Yuna juga yang malah tersipu. Brandon benar-benar ingin langsung menelannya sekarang juga.Setelah menenangkan diri sejenak, Brandon hanya mencium dahi Yuna, lalu berkata, “Membunuh orang itu gampang. Kadang, hidup jauh lebih menyiksa daripada mati.”Setelah mendengar ucapan Brandon, Yuna pun terdiam. Benar juga, Dylan sangat ambisius. Jika mereka mengurung dan tidak mengizinkan Dylan untuk men