Share

Bab 618

“Terserah Om mau bilang apa. Pokoknya aku mau berdoa untuk Kakek dulu.”

Daripada berdebat tanpa tujuan yang jelas dengan omnya, lebih baik Yuna mengucapkan salamnya dulu kepada sang kakek. Yuna ingin melihat jasad kakeknya untuk terakhir kali selagi masih sempat. Setidaknya, dia bisa melihat secara langsung apa yang terjadi padanya.

“Kamu nggak ada hak untuk ketemu Kakek!”

Dylan segera menutupi jalan Yuna dan memanggil anak buahnya kemari.

“Tunggu sebentar!” seru Brandon sembari melindungi Yuna di belakangnya. “Kalau orang lain tahu kamu bikin onar di pemakamannya Pak Gideon, apa nanti nggak jadi bahan lelucon?”

“Kamu siapa? Nggak usah ikut campur dalam urusan keluarga Tanoto!”

“Aku suaminya Yuna, jadi Pak Gideon bisa dibilang kakekku juga. Jadi, aku punya hak untuk ikut campur dalam urusan ini! Kalau aku nggak salah ingat, semua urusan di keluarga ini dipegang sama Clinton. Kenapa malah orang nggak berkepentingan kayak kamu yang berisik?”

Dylan tidak marah atau terpancing emosinya men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status