Share

Bab 619

Penulis: Awan
Dylan tersenyum puas mendengar suara keributan yang yang terjadi di belakang, tapi ketika dia baru saja membalikkan badan untuk situasinya, seketika itu dia merasakan embusan angin dingin yang menusuk tulang. Dan sesaat kemudian, dia merasakan ada tangan yang sudah menepuk bahunya.

Dylan yang siap siaga bahkan sampai sampai mengeluarkan keringat dingin. Dari sudut matanya dia melihat para anak buah yang dia bawa sudah terkapar di lantai tak berdaya.

Bagaimana mungkin?! Mana mungkin hanya dalam waktu beberapa detik saja Yuna bisa secepat itu menumbangkan mereka?

“Kamu ….” Bahkan Dylan sampai tergagap karena syok melihat apa yang terjadi. Dia pun menelan air liurnya dan berkata, “Kamu berani kurang ajar sama orang yang lebih tua?”

“Justru aku menghormati Om Dylan sebagai senior. Kalau nggak, Om sudah jadi gundukkan tanah dari tadi!”

Tak bisa dipungkiri bahwa Dylan adalah bagian dari keluarga Tanoto, dan juga merupakan anak kandungnya Gideon. Karena dua hal ini, Yuna masih menyimpan rasa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 620

    “Aku bukan orang luar. Aku cucu menantunya Pak Gideon, dan aku juga bisa dibilang salah satu anggota keluarga Tanoto. Hari ini aku datang untuk berbelasungkawa atas kepergiannya Pak Gideon,” kata Brandon dan kemudian hendak menyusul Yuna.Akan tetapi, tongkat yang dipegang Gordon masih tidak bergerak. Gordon masih bersikeras tidak mengizinkan Brandon untuk masuk ke dalam.“Aku sudah dengar tentang pernikahan kalian, tapi sepertinya itu cuma sebatas janji lisan, dan kalian nggak pernah mengurus pernikahan kalian secara resmi. Tanpa itu, aku nggak bisa menganggap kamu sebagai satu keluarga. Keluarga Tanoto punya peraturan sendiri, dan karena kamu ada di sini, kamu harus mematuhi peraturan yang berlaku.”“Aku ….”Sebelum Brandon selesai berbicara, Yuna melayangkan tatapan matanya ke arah Brandon dan berkata, “Kakek Gordon benar. Kamu tunggu di sini saja sebentar. Aku nggak lama, kok.”Walaupun Yuna tidak berkata apa-apa selain ucapan singkat itu, Brandon bisa menangkap maksud Yuna dengan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 621

    Wewangian?Jadi … masalahnya ada di wewangian yang Yuna berikan tempo hari?“Iya, itu aku yang bikin. Belakangan ini Kakek lagi susah tidur, jadi aku bikin aroma terapi yang punya efek menenangkan supaya Kakek bisa tidur lebih nyenyak. Kenapa memangnya?”“Kenapa? Kamu masih berani tanya kenapa?” seru Dylan, “Justru wewangian itu yang bikin kakek kamu tidur untuk selamanya!”“Jadi, kalian menganggap penyebab kematiannya gara-gara aroma terapi itu?”Daripada terus berputar-putar tanpa akhir yang jelas, lebih baik Yuna langsung berbicara ke intinya.“Seharusnya kamu sendiri yang paling tahu apa yang ada di dalam wewangian itu,” kata Dylan.Di antara para tetua yang duduk di samping, tidak ada satu pun dari mereka yang membuka suara. Sejujurnya Yuna pun tahu apa yang ada di pikiran mereka. Dengan diam, itu berarti entah mereka setuju dengan Dylan dan menganggap ada sesuatu yang tidak beres dengan wewangian tersebut, atau mereka lebih memilih untuk tetap netral dan melihat ke mana arahnya k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 622

    “Hahaha ….”Tiba-tiba saja Yuna malah melepaskan suara tawa aneh yang membuat semua orang di tempat merinding. Di tempat dengan suasana yang begitu serius seperti ruang duka, bisa-bisanya dia malah tertawa. Tindakan Yuna ini benar-benar dianggap kurang ajar dan tidak menghormati orang yang lebih tua darinya.Sebagai tetua yang paling senior di sana, Gordon jadi merasa tersinggung dan membalas ucapan Yuna, “Yuna! Jangan kurang ajar kamu di depan kakek kamu! Bisa-bisanya kamu ketawa di saat kayak begini, mau ditaruh di mana muka kamu!”“Kakek Gordon, gimana aku nggak ketawa ngelihat lawakan begini. Kakek yang sudah ada di surga juga pasti bakal ketawa. Baru saja Kakek meninggal, tapi sudah ada orang yang nggak sabar mau bikin rusuh.”“Siapa yang bikin rusuh?” tanya Dylan.“Siapa lagi? Kamu pasti tahu siapa yang aku maksud! Dylan, aku menghormati kamu sebagai orang yang lebih tua, makanya selama ini aku panggil Om, tapi kamu sudah keterlaluan kali ini! Semua yang ada di sini juga tahu su

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 623

    “Oke, kalau ternyata kematian Kakek ada penyebab lain, aku juga pasti bakal menyelidiki faktanya! Jadi … ayo kita lapor polisi saja! Karena kita berdua punya pandangan yang berbeda, lebih baik biar polisi saja yang menangani, supaya penyelidikannya berjalan adil dan jelas,” kata Yuna.Sebelum Yuna mengeluarkan ponselnya, tiba-tiba Gordon menarik tangannya dan berkata, “Jangan lapor polisi!”“Iya, jangan lapor polisi,” timpal yang lain.“Keluarga kita punya sejarah yang panjang dan dipandang tinggi sama masyarakat. Terlepas dari siapa pun pelakunya, kita pasti bakal jadi bahan omongan orang lain kalau sampai insiden ini ketahuan sama orang luar. Masalah ini harus kita selesaikan secara internal. Siapa pun pelakunya akan diadili sesuai peraturan yang berlaku di keluarga ini, yang jelas orang luar nggak boleh ikut campur!”“Kakek Gordon! Masalah ini sudah menyangkut nyawa orang lain! Kalau ternyata benar-benar ada orang yang membunuh Kakek, mana mungkin bisa kita adili cuma berdasarkan hu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 624

    Tanpa menghiraukan Dylan sedikit pun, Clinton menatap Gordon yang berdiri di sampingnya dan berkata, “Urusan bisnis dan keluarga kita bukan masalah yang bisa dipandang sepele. Ini jauh lebih rumit daripada sekadar mengurus sebuah perusahaan biasa. Demi masa depan keluarga Tanoto sendiri, aku rasa lebih baik untuk sementara waktu biar semuanya kita serahin ke Kakek Gordon. Aku yakin nggak ada yang keberatan, bukan?”“Clinton?!”Dylan begitu marah dan sangat tidak menyangka Clinton akan berkata seperti itu. Bahkan Gordon sendiri juga kaget dirinya yang diminta untuk mengapalai keluarganya untuk sementara waktu. Walau begitu, di wajah Gordon tampak adanya senyuman tipis yang terulas.Gordon segera menyembunyikan senyum mencurigakannya itu dan melegakan tenggorokannya, “Ehem … aku sudah tua. Rasanya terlalu berat bagiku untuk mengurus masalah beginian lagi.”“Betul! Kondisi kesehatan Om Gordon sudah kurang bagus. Atau jangan-jangan kamu sengaja mau melawan aku. Dasar kurang ajar kamu, Clin

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 625

    “Penyebab kematian kakek kamu pasti bakal dicari tahu sejelas-jelasnya, jadi kamu nggak usah khawatir. Sebagai kepala keluarga Tanoto sekarang ini, Kakek janji bakal memberikan jawaban yang adil,” tutur Gordon menjawab pertanyaan Yuna.“Kalau itu siapa pun pasti mengerti, Kakek Gordon. Tapi tetap saja kita harus mengambil kesimpulan secepatnya. Prosesi pemakaman Kakek nggak bisa diundur terus, Kakek Gordon harus bisa nentuin kapan batas waktunya.”“Kenapa buru-buru begitu, atau jangan-jangan kamu takut?” tutur Gordon dengan nada sedikit kesal.“Nggak ada gunanya kita berdebat terus. Aku takut atau nggak itu nggak penting. Yang aku mau cuma hasilnya. Aku cuma berharap penyebab kematian Kakek nggak digantung begitu saja tanpa ada konklusi yang jelas. Semua tetua di keluarga Tanoto turut hadir hari ini, dan Kakek Gordon dipercaya sebagai pemimpin. Aku percaya Kakek Gordon bisa meyakinkan kita semua, jangan cuma ngomong doang. Gimana kalau kita kasih waktu tiga hari?”“Tiga ….”“Dalam wakt

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 626

    “Hati orang nggak cuma dingin, ada juga yang hangat. Yuna yang aku kenal bukan orang yang pesimis.”“Dari awal kamu sudah tahu kalau ini cuma permainan untuk merebut kekuasaan, tapi kamu masih mau menemani aku di sini. Maaf, ya,” kata Yuna dengan nada penuh penyesalan.Tiba-tiba Brandon membungkukkan tubuhnya dan menggigit bibir Yuna dengan keras. Kali ini bukan ciuman yang lembut, melainkan gigitan kuat yang sontak membuat Yuna kesakitan.Setelah melepaskan gigitannya, Brandon menatap mata Yuna dan berkata dengan serius, “Ingat gigitanku ini. Kalau lain kali kamu masih ngomong begitu, aku bakal gigit lebih keras lagi.”“Tapi kita berdua jadi nggak bisa ke mana-mana gara-gara aku. Dan aku yakin mereka nggak bakal ngasih jawaban yang aku harapkan.”Saat berada di ruang duka tadi, Yuna sudah menyadari bahwa tuduhan yang ditujukan kepadanya itu sebenarnya tak lebih dari siasat Dylan untuk merebut kekuasaan dari tangan Clinton. Yuna juga menyadari kalau Clinton sudah tahu semua itu, tapi d

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 627

    Yuna kaget ketika melihat ternyata pintu Clinton tidak tertutup rapat, seakan Clinton memang sedang menunggu kedatangannya. Namun meski pintu tidak tertutup, Yuna tetap mengetuk pintunya dan melirik ke dalam.“Masuk,” sahut Clinton.Di dalam kamar itu hanya ada satu lampu meja yang menyala, sehingga pencahayaan jadi sedikit gelap. Clinton sedang duduk di bangkut yang terletak dekat jendela. Di depannya ada segelas kopi yang aromanya begitu menggoda, tapi tampaknya Clinton masih belum menyentuh gelasnya.“Clinton,” sapa Yuna.“Duduklah.”Raut wajah Clinto masih tidak menunjukkan ekspresi apa pun, tapi Yuna dapat merasakan tatapan matanya sudah jauh lebih baik dibandingkan saat berada di ruang duka tadi.“Clinton, kamu ….”Yuna sempat terdiam sebentar ketika ingin bertanya, dia tidak tahu harus dari mana memulai percakapan dengannya.“Bukannya sudah kubilang kamu nggak usah pulang? Tapi kamu masih saja ngotot mau pulang,” kata Clinton dengan mengeluh, tapi Yuna masih bisa merasakan adany

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status