Yuna tertawa lepas sambil memegang bunga besar di tanganya, tapi Brandon tidak merasa senang meski sudah mencapai tujuannya. Itu karena Yuna tertawa bukan karena bunga pemberiannya, melainkan hal lain yang Brandon sedikit tidak tahu apa itu.“Bunganya jelek?” tanya Brandon dengan wajah masam.“Bagus, kok.”“Aku yang jelek?”“Nggak, kamu ganteng.”“Terus, kenapa kamu ketawa?”Yuna malah tertawa semakin keras mendengar pertanyaan Brando.“Jangan ketawa lagi!”Brandon langsung membekap mulut Yuna dengan ciuman. Memang hanya cara ini yang paling ampuh dan cepat untuk menghentikan tawanya. Brandon menyesal telah menuruti saran dari Frans. Dua orang pria yang tidak punya pengalaman soal cinta pada akhirnya tentu akan meminta solusi dari internet. Brandon pikir seharusnya semua akan berjalan lancar dan menjadi momen yang sangat romantis, tapi sepertinya rencananya gagal.“Makasih, ya, bunganya. Aku suka banget,” kata Yuna.Akhirnya Brandon merasa puas setelah mendengar ucapan itu. Memang kata
Sudahlah! Siapa peduli!Brandon tidak mau terlalu banyak berpikir dan langsung saja menyalakan korek api. Untungnya kembang api masih bisa menyala meski hanya untuk sesaat saja. Yuna pun menyimpan kembali senyumannya melihat Brandon begitu serius setelah melakukan kecerobohan di awal. Lantas, Yuna mengambil satu kembang api dari tangan Brandon dan bertanya, “Terus, apa lagi?”Tiba-tiba lampu yang berbentuk lingkaran di sekitar mereka menyala secara berurutan, mengelilingi mereka berdua di tengah-tengah. Brandon sudah mempersiapkan semua ini dari awal, tapi Yuna tidak tahu kapan lampu ini dipasang, dan berapa lama waktu yang Brandon butuhkan untuk merancang semua ini. Pepohon di sekeliling mereka juga digantungi lampu sehingga tempat mereka berdiri sekarang terlihat bagaikan panggung besar.“Mana lagunya?” ujar Yuna meledek kepada si penyusun acara.Seketika itu Yuna syok dengan mata terbelalak ketika melihat pria angkuh yang dia kenal itu sudah berlutut di hadapannya sambil memegang se
“Tapi apa?”“Siapa yang desain bentuk lampunya?” tanya Yuna sambil menunjuk ke bawah.“Memangnya ada masalah?”“Nggak, aku cuma penasaran saja siapa yang bisa kepikiran buat desain bentuk lampunya kayak begitu.”“Frans.”“Oh ….”Tak heran … desain lampunya sangat sederhana khas pria. Tidak ada estetikanya sama sekali ….“Sama aku juga,” tambah Brandon.Tentu semua ini adalah idenya Brandon, karena dia sendirilah yang ingin mengadakan lamaran ini. Tidak ada artinya kalau semua dia serahkan kepada orang lain. Makanya, Brandon juga menyelipkan ide-idenya sendiri agar terkesan spesial.“.…”Yuna tidak bisa berkata-kata lagi. Dia tidak tahu harus memuji Brandon karena usahanya atau sebaliknya.“Coba lihat inisial nama kita. B itu aku, yang Y itu kamu. Yang di tengah itu ….”Tiba-tiba Brandon tercengang melihat sesuatu yang berada di tengah inisial nama mereka yang bentuknya aneh itu.“Itu … O?”“Kamu akhirnya sadar juga, ya?” ujar Yuna.“Itu seharusnya hati.”Meski sebenarnya dari sudut pan
Mobil Frans beserta para pelayan lainnya sudah pergi ketika semua lampu padam. Di tengah kesunyian itu, tak diduga masih ada sebuah mobil yang masih belum pergi terparkir di tengah-tengah pepohonan. Di dalam mobil tersebut terdapat dua orang dengan ekspresi yang jauh berbeda.Sharon menggenggam kuat roda setir dengan mata memerah, sekuat mungkin meredam emosi yang sudah meluap. Dia tidak habis pikir bisa menyaksikan langsung lamaran Brandon dengan kedua matanya sendiri. Ya. Dia tahu bahwa Brandon sangat menyayangi wanita itu, tapi Sharon tidak mengira Brandon begitu menyayangi dia sampai sejauh ini. Adegan yang Sharon saksikan tadi adalah fantasinya yang sudah dia idamkan selama bertahun-tahun yang lalu. Bedanya, tokoh utama wanitanya adalah dia, bukan wanita lain!Bunga mawar, cincijn, lampu, bahkan sampai helikopter! Mengapa Brandon begitu baik dan perhatian pada wanita itu? Apa yang membuatnya lebih menonjol daripada Sharon?! Dibanding Sharon, Cecilia yang duduk di kursi penumpang t
“Itu karena dia nggak punya apa-apa. Aku yakin dengan status aku ataupun keluargaku, kalau sudah punya anak nanti, Kak Brandon pasti tetap terima aku dengan tangan terbuka!”“Yang kamu bilang benar juga, ya. Tapi … kalau kamu mau punya anak sama Brandon, pertama-tama kamu harus punya kesempatannya dulu.”“Kesempatan itu bisa dibikin.”Sebelumnya, Sharon masih ragu-ragu dengan tindakan yang akan dia ambil, tapi setelah melihat betapa romantisnya interaksi antara Brandon dan Yuna dengan mata kepalanya sendiri, harus diakui Sharon merasa sangat cemburu. Rasanya itu seolah hati Sharon diinjak-injak tanpa belas kasih sedikit pun. Dia melihat sendiri pria yang dia cintai selama ini direbut begitu saja oleh wanita lain. Setelah menyadari bahwa Sharon tidak bisa mendapatkan kasih sayang Brandon, maka dia mau tidak mau harus mengambil tindakan ekstrim! ***Yuna masih tidak mengira di antara begitu banyak parfum yang telah dia buat, justru parfum yang dia berikan kepada Lisa adalah yang paling
Entah siapa yang menelepon, tapi Samuel sempat melirik Yuna beberapa kali seliga berbicara dan pada akhirnya dia pun berkata, “Oke, coba kutanya dia.”Yuna merasa percakapan ini ada kaitan dengan dirinya, tapi dia tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan.“Mungkin, yang kamu bilang tadi benar,” ujar Samuel kepada Yuna.Bagaimanapun juga, Samuel tidak lupa siapa sosok yang berada di belakang Yuna. Tentu saja Samuel tidak berani menentang kemauan Yuna dan bertindak sesuka hatinya. Terlebih lagi telepon tadi juga membuat Samuel berubah pikiran. Mungkin, menjual produk eksklusif secara komersial memang tidak mungkin dilaksanakan.“Kamu tahu tadi siapa yang telepon?” tanya Samuel dengan perasaan girang, “Aku nggak tahu kamu pernah dengar atau nggak tentang Tania. Dulu dia terkenal banget sebagai aktris, sekarang dia sudah menikah sama anggota keluarga Kusumo.”“Pernah.”Tidak hanya tahu siapa itu Tania, bahkan di masa lalu Yuna sempat tahu apa hubungan antara Tania dengan Logan, hanya sa
Yuna pun berjalan menghampiri mobil tersebut dan masuk ke dalam. Dia juga menganggukkan kepalanya sebagai bentuk tegur sapa kepada Tania. Yuna masih tidak tahu ibunya Logan yang sangat misterius ini tahu kalau dulu Yuna sempat berpacaran dengan anaknya. Akan tetapi, itu tidak terlalu jadi masalah, karena itu juga sudah berlalu. Yuna santai saja berhadapan dengan orang yang dulunya mungkin dia sebut sebagai ibu mertua ini.Tania sendiri juga dari tadi terus memperhatikan Yuna. Perempuan yang masih muda memiliki aroma mereka tersendiri yang unik, dan aroma Yuna yang ringan ini sangat nyaman untuk dihirup, tidak terlalu tajam seperti kebanyakan orang. Aroma yang Yuna miliki terasa sangat alami tapi juga sulit untuk ditebak apa itu. Yang pasti, aroma Yuna dapat memberikan rasa nyaman dan tenang untuk orang lain.“Kalau ada yang mau disampaikan, Bu Tania boleh langsung saja, nggak perlu cari tempat lain cuma untuk ngobrol sebentar,” ujar Yuna sambil menatap pemandangan di luar dari balik ka
“Apa mungkin kamu nggak mau gara-gara hubungan aku sama Logan?” ujar Tania dengan begitu entengnya sambil tersenyum menatap Yuna.Yuna yang kaget pun spontan menoleh balik dengan tatapan seolah tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. Rahasia yang selama ini Tania jaga dengan sangat hati-hati kenapa bisa dengan semudah itu dia beberkan?“Kamu nggak perlu lihat aku kayak begitu. Aku tahu kalau kamu sudah tahu soal hubungan aku sama Logan. Alasan aku ngomong terus terang begini ke kamu karena aku mau memperjelas semuanya. Ada beberapa hal yang nggak bisa aku omongin kalau ada banyak orang. Sekarang cuma ada kita berdua, jadi nggak ada lagi yang perlu ditutupi.”“Ini nggak ada hubungannya sama itu. Aku menolak murni karena merasa aku nggak sanggup ngerjain permintaan Bu Tania, itu saja. Nggak ada alasan lain,” ujar Yuna.“Yang benar?” tanya Tania sembari mendekatkan tubuhnya ke Yuna, “Kalau begitu aku mau tanya, sekarang Logan ada di mana?”“..., aku mana tahu!”“Kenapa kamu ngga
“Karena kamu begitu setia padaku, aku kasih kamu satu kesempatan lagi,” kata sang Ratu mendesah ringan.“Mau aku jadi bahan percobaanmu? Nggak masalah!” kata Fred dengan alis terangkat. “Toh sekarang aku juga nggak bisa menolak, bukan?”“Apa kamu ada permintaan lain?”Bagaimanapun juga, mereka adalah tuan dan pelayan yang sudah bekerja bersama selama bertahun-tahun, yang sudah melewati suka dan duka bersama. Andaikan Fred memiliki niat untuk melakukan kudeta, dia sudah berkontribusi banyak dan layak untuk mendapatkan apa yang dia minta sebelum dieksekusi.“Yang Mulia tahu aku sudah nggak membutuhkan apa-apa lagi. Aku sudah lama bercerai dengan istriku dan anakku ikut dia ke luar negeri. Aku cuma sendiri mendedikasikan hidupku untukmu, Yang Mulia Ratu. Sekarang aku sudah nggak punya permintaan apa-apa lagi. Oh ya, kalau sampai ….”Fred berhenti sejenak, kemudian dia melanjutkan, “Kalau sampai eksperimen ini berhasil, aku bisa terus hidup lebih lama di dalam badan anak itu, aku berharap
Di sebuah ruang bawah tanah yang lembap dan tidak terkena cahaya matahari, begitu masuk langsung tercium bau busuk yang menyengat hidung. Saat pintu dibuka, dan mendengar ada suara kursi roda yang mendekat, orang yang berada di dalam langsung mendongak menatap ke depan.“Ah, Yang Mulia datang untuk menemui aku juga.”Orang itu menyunggingkan senyum yang kaku. Dia yang dulu adalah seorang duta besar terhormat kini menjadi tak lebih dari seperti tawanan perang. Kursi roda berhenti, lalu sang Ratu menatapnya, orang yang sudah meneaninya selama puluhan tahun lebih.“Fred, apa kamu menyesal?” tanyanya.“Menyesal? Apa yang perlu disesali? Aku menyesal kenapa eksperimennya nggak aku lakukan lebih awal? Atau menyesal karena terlalu banyak berpikir? Ataukah menyesal karena aku nggak menyadari lebih awal kalau kamu mencurigaiku? Yang menang memakan yang kalah, itu sudah hukumnya. Nggak ada yang perlu aku sesali.”Sang Ratu sempat terdiam sesaat mendengar kata-kata Fred.“Jadi kamu nggak pernah m
“Tapi sudah terlambat kalau terus menunggu sampai eksperimennya dimulai!” kata Shane seraya menggertakkan gigi.Dia tidak punya sisa waktu lagi untuk bertaruh. Kalau sampai ternyata eksperimennya keburu dimulai, betapa sakit hatinya Shane membayangkan tubuh Nathan yang masih kecil itu harus terbaring di atas meja operasi yang dingin dan dibedah seperti tikus percobaan. Dia tidak bisa menerima hal seperti itu terjadi. Dia tidak tega melihat anaknya yang masih kecil harus mengalami penderitaan yang sebegitu parahnya. Nathan tidak tahu apa-apa dan diculik begitu saja, terpisah dari ayahnya begitu lama. Dan sekarang, dia harus menghadapi semua ini. Bahkan … bahkan dia tidak tahu apa yang akan dia hadapi.“Tapi kalau kamu ke sana sekarang, memangnya kamu bisa menolong Nathan?” Brandon bertanya.“Aku nggak peduli. Kalaupun aku harus mati, aku bakal tetap berusaha!”“Ya sudah, terserah kamu. Pergi sana!” Brandon tak lagi membujuk Shane. Dia memukul meja yang ada di depannya dan berseru kepada
Mau dipikir seperti apa pun, itu rasanya agak mustahil.“Aku juga berharap informasiku salah, tapi ….”Brandon tidak menyelesaikan kalimatnya, tetapi itu sudah menyiratkan intensi yang sangat jelas. Berhubung ini sudah menyangkut nasib Nathan, jika informasi yang dia dapat tidak bisa dipercaya, dia pun tidak akan memberitahukannya kepada Shane.“Jadi selama ini dia nggak mau membebaskan Nathan karena itu? Itu alasan kenapa selama ini aku nggak pernah berhasil menemukan dia. Jadi … mereka dari awal memang nggak ada niat untuk melepaskan Nathan, dan mereka menyandera dia dengan alasan membutuhkan investasi dana dariku, itu semua bohong?!”Rona wajah Shane di saat itu sudah pucat pasi. Suaranya pasti terdengar cukup datar, tetapi bisa terdengar bibirnya sedikit gemetar. Siapa pun yang menghadapi hal semacam ini pasti akan memberikan reaksi yang sama.Chermiko tidak tahu seperti apa rasanya memiliki seorang anak, tetpai dia dapat memahami perasaan Shane. Dia sendiri juga tidak keberatan di
“Ratu mau Fred jadi bahan percobaannya?” Chermiko bertanya, tetapi dia langsung membantah pertanyaan itu. “Nggak, itu mustahil! Aku dulu pernah ada di sana dan banyak tahu tentang R10. eksperimen ini nggak pernah diuji coba karena syarat dari penerimanya terlalu ketat.”Syaratnya adalah mendapatkan dua tubuh yang cocok, dan itu jelas bukan hal yang mudah untuk dicari. Sama seperti melakukan donor organ, tubuh pendonor dan penerima donor harus cocok baru bisa dilaksanakan. Hanya dengan syarat itu terpenuhi barulah tidak terjadi reaksi penolakan. Makanya, kalaupun Ratu punya niat untuk itu, dia harus mencarikan tubuh yang cocok dengan Fred.“Kamu kira nggak ada?” Brandon bertanya balik dan seketika membuat Chermiko dan Shane kaget. Chermiko dan Shane sama-sama dibuat bertanya-tanya, siapa orang yang akan menjadi wadah baru bagi jiwa Fred.“Dan orang yang bakal menampung jiwa Fred itu bukan orang asing. Fred sendiri yang cari,” kata Brandon. “Kalau dia nggak ketemu orang yang cocok, mana
“Sudah nggak ada lagi, itu saja. Dia bilang yang kita butuhkan sekarang cuma waktu. Sebenarnya nggak ada yang penting, sih. Mungkin dia takut karena masih diawasi. Takutnya ada orang yang mendengar percakapan, makanya dia nggak berani bilang banyak.”“Bukan. Informasi pa yang mau diasampaikan sudah semuanya dia kasih tahu ke kamu,” ucap Brandon.Chermiko, “Eh?”Shane, “Hah? Jadi yang Pak Juan mau sampaikan itu apa?”“Pak Juan bilang kita nggak bisa tangani, tapi ada orang lain yang bisa. Orang yang bisa itu maksudnya siapa?” tanya Brandon kepada mereka berdua. Tetapi baik Shane dan Chermiko di saat itu hanya bertukar pandang dan menggelengkan kepala.“Dan juga kenapa kita nggak bisa? Sebelumnya kita sudah tahu mereka ada di dalam kedutaan, terus kenapa tiba-tiba Pak Juan bilang ini di luar batas kemampuan kita?” tanya Brandon lagi.Kali ini Shane dan Chermiko lebih kompak lagi. Mereka berdua sama-sama menggelengkan kepala serentak tanpa perlu menatap satu sama lain.“Karena Pak Juan me
Chermiko datang dengan penuh tanda tanya dan pergi dengan penuh tanda tanya pula. Dia merasa belum mengatakan atau melakukan apa-apa selama dia bertemu dengan kakeknya tadi, dan langsung disuruh pulang begitu saja. Selama perjalanan, Chermiko berulang kali memikirkan apa yang tadi Juan katakan kepadanya, tetapi dia tidak mendapatkan jawabannya. Jadi apa maksud Juan sebenarnya?Begitu Chermiko sampai ke rumah, benar saja Brandon dan Shane sudah menunggunya. Mereka langsung datang menyambut dan bertanya, “Gimana? Mereka ngundang kamu ke sana untuk apa?”Bahkan mobil yang mengikuti Chermiko dari belakang juga sudah melakukan persiapan jaga-jaga apabila terjadi sesuatu yang buruk padanya. Namun mereka bisa tenang setelah mendapat kabar kalau Chermiko sudah dalam perjalanan pulang. Namun di saaat yang sama mereka pun terheran-heran mengapa hanya Chermiko sendiri yang keluar.“Mereka mengancam kamu? Apa saja yang mereka bilang di sana?” tanya Shane. “Pasti Rainie, ‘kan? Kali ini apa lagi yan
“Kami semua panik setengah mati waktu dengar Kakek dibawa. Untung saja Kakek baik-baik saja!”“Omong kosong! Kalau kamu pani, kenapa baru sekarang kamu datang menolongku?” tanya Juan melotot.“Bukannya nggak mau nolong, tapi tempat ini nggak bisa main datang kapan pun aku mau. Lagi pula aku tahu sifat Kakek. Kalau Kakek sendiri yang mau ke sana, aku bujuk untuk pulang kayak apa juga Kakek nggak bakal mau pulang! Kakek sendiri yang mau datang ke sini untuk menolong Yuna, ‘kan?”Dengan tatapan mata setuju, Juan menatap Chermiko dan berkata padanya, “Iya, sih. Akhir-akhir ini kamu ada banyak kemajuan juga, ya. Kamu sudah bisa menganalisis keadaan dengan baik dan bisa mengerti sifatku seperti apa.”Chermiko terlihat tidak terlalu senang meski mendapat pujian dari kakeknya. Saat ini dia punya masalah yang lebih mendesak untuk dia sampaikan.“Kakek yang minta aku datang ke sini, ya?” tanyanya.“Ya, untung saja mereka kasih aku ketemu orang lain! Kalau Brandon, mereka pasti nggak akan setuju.
Chermio sudah berada di ruang tamu kedutaan dan melihat sekelilingnya. Dia curiga apakah tempat ini menyimpan suatu konspirasi, karena di antara yang lain, hanya dia sendiri yang mendapatan undangan secara tiba-tiba.Mereka bertiga kaget saat mendapat undangan tersebut. Tidak ada yang menyangka ternyata undangan itu ditujukan kepada Chermiko, dan tidak ada yang tahu apa maksud dari undangannya. Apalagi Chermiko juga yang paling asing dengan kedutaan dibanding Shane atau Brandon. Setelah melalui proses perundingan yang cukup laa, akhirnya mereka bertiga mencapai kesepakatan bersama, Chermiko harus pergi!Jika tidak pergi, bagaimana mereka bisa tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan undangan ini juga dibuat secara resmi, jadi seharusnya tidak akan ada keanehan yang terjadi, atau surat ini tidak akan sampai ke tangan mereka. Maka itu Chermiko datang sesuai dengan waktu dan tempat undangan. Saat masuk dia juga diperiksa karena untuk masuk ke kedutaan tidak diizinkan membawa barang-barang ya