Share

Bab 549

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Sharon sangat terkejut ketika dia menemui peracik parfum yang sudah dia hubungi kemarin. Pertama, Sharon tidak menduga kalau ternayta peracik parfumnya juga adalah seorang perempuan. Kedua, dia pikir peracik parfum ini sudah berusia 50 tahun lebih, tapi tampangnya masih terlihat seperti umur 30-an. Jika memang benar dia sudah berumur 50-an, harus diakui perawatan tubuhnya sangat baik.

“Bu Wendy,” sapa Sharon sambil menunjukkan rasa hormatnya.

“Aku lebih suka dipanggil Ci Wendy.”

“Oh … salam kenal, Ci Wendy. Ci Wendy mau pesan apa?”

“Terserah,” balas Wendy singkat. Kedua matanya fokus menatap Sharon seperti sedang mengamati sesuatu. Akan tetapi, itu justru membuat Sharon merasa sedikit tidak nyaman dan spontan menarik ujung bajunya.

“Kamu jangan tegang. Aku masih belum tahu kayak apa karakter kamu, gimana nanti aku mau bikin parfum yang cocok buat kamu?”

Mendengar Wendy bicara seperti itu, Sharon pun langsung menjawabnya dengan semangat, “Jadi … Ci Wendy rasa aku lebih cocok pakai parf
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 550

    “Tapi ….”“Parfum itu punya daya tarik sendiri. Setiap botolnya punya aroma yang berbeda, yang mana mewakili makna mereka masing-masing. Parfum custom eksklusif itu lebih personal lagi dan punya jiwanya tersendiri, supaya ketika orang lain cium parfum itu, mereka akan ingat sama kamu. Singkatnya, aroma itu cuma jadi punya kamu seorang. Ini baru arti dari sebuah parfum. Mana bisa kamu sembarang milih parfum yang nggak cocok buat kamu?”Ketika berbicara soal parfum, Wendy seakan berubah menjadi orang yang berbeda. Image Wendy yang semula tidak banyak bicara jadi begitu bawel dan bicara dengan fasih tanpa henti dan membuat Sharon terhasut.“Yang Ci Wendy bilang benar juga. Aku memang mau parfum khusus yang cuma buatku saja,” kata Sharon. Biar orang lain teringat sama aku ….”“... bukan, tapi tergila-gila.” Itulah yang Sharon inginkan, tapi … dia tidak mengutarakannya.“Ada cowok yang kamu suka, ya?”Sharon, “….”Sharon tidak menyangka Wendy bisa menebak isi hatinya. Sontak, wajah Sharon p

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 551

    Inisiatif Brandon memang tidak ada duanya. Baru saja hari itu dia bicara soal membuatkan satu workshop pribadi khusus untuk Yuna. Hanya dalam satu minggu saja, bukan hanya tempatnya yang sudah jadi, tapi karyawan, peralatan, dan lain-lain sudah disiapkan semua. Tinggal tunggu Yuna memikirkan sebuah nama sebagai brand pribadinya, mereka sudah bisa membuat logo dan papan nama. Tentu saja brand masih berada di bawa naungan New Life. Reputasi New Life belakangan ini juga terus meningkat dan diberi julukan sebagai anak perusahaan Uniasia yang paling sukses.Kesibukan yang tiada habisnya ini membuat Yuna lelah, tapi juga bahagia di saat yang bersamaan. Workshop baru ini lokasinya memang sedikit lebih jauh, tapi di sekitar sana terdapat sebuah ladang bunga yang sangat luas. Keuntungannya adalah pertama, memudahkan Yuna untuk mengambil bahan dasar. Kedua, dapat memberikan inspirasi untuknya.Yuna merasakan langsung betapa telatennya Brandon dalam mengerjakan pekerjaannya. Melihat ruang kerja p

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 552

    Yuna tertawa lepas sambil memegang bunga besar di tanganya, tapi Brandon tidak merasa senang meski sudah mencapai tujuannya. Itu karena Yuna tertawa bukan karena bunga pemberiannya, melainkan hal lain yang Brandon sedikit tidak tahu apa itu.“Bunganya jelek?” tanya Brandon dengan wajah masam.“Bagus, kok.”“Aku yang jelek?”“Nggak, kamu ganteng.”“Terus, kenapa kamu ketawa?”Yuna malah tertawa semakin keras mendengar pertanyaan Brando.“Jangan ketawa lagi!”Brandon langsung membekap mulut Yuna dengan ciuman. Memang hanya cara ini yang paling ampuh dan cepat untuk menghentikan tawanya. Brandon menyesal telah menuruti saran dari Frans. Dua orang pria yang tidak punya pengalaman soal cinta pada akhirnya tentu akan meminta solusi dari internet. Brandon pikir seharusnya semua akan berjalan lancar dan menjadi momen yang sangat romantis, tapi sepertinya rencananya gagal.“Makasih, ya, bunganya. Aku suka banget,” kata Yuna.Akhirnya Brandon merasa puas setelah mendengar ucapan itu. Memang kata

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 553

    Sudahlah! Siapa peduli!Brandon tidak mau terlalu banyak berpikir dan langsung saja menyalakan korek api. Untungnya kembang api masih bisa menyala meski hanya untuk sesaat saja. Yuna pun menyimpan kembali senyumannya melihat Brandon begitu serius setelah melakukan kecerobohan di awal. Lantas, Yuna mengambil satu kembang api dari tangan Brandon dan bertanya, “Terus, apa lagi?”Tiba-tiba lampu yang berbentuk lingkaran di sekitar mereka menyala secara berurutan, mengelilingi mereka berdua di tengah-tengah. Brandon sudah mempersiapkan semua ini dari awal, tapi Yuna tidak tahu kapan lampu ini dipasang, dan berapa lama waktu yang Brandon butuhkan untuk merancang semua ini. Pepohon di sekeliling mereka juga digantungi lampu sehingga tempat mereka berdiri sekarang terlihat bagaikan panggung besar.“Mana lagunya?” ujar Yuna meledek kepada si penyusun acara.Seketika itu Yuna syok dengan mata terbelalak ketika melihat pria angkuh yang dia kenal itu sudah berlutut di hadapannya sambil memegang se

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 554

    “Tapi apa?”“Siapa yang desain bentuk lampunya?” tanya Yuna sambil menunjuk ke bawah.“Memangnya ada masalah?”“Nggak, aku cuma penasaran saja siapa yang bisa kepikiran buat desain bentuk lampunya kayak begitu.”“Frans.”“Oh ….”Tak heran … desain lampunya sangat sederhana khas pria. Tidak ada estetikanya sama sekali ….“Sama aku juga,” tambah Brandon.Tentu semua ini adalah idenya Brandon, karena dia sendirilah yang ingin mengadakan lamaran ini. Tidak ada artinya kalau semua dia serahkan kepada orang lain. Makanya, Brandon juga menyelipkan ide-idenya sendiri agar terkesan spesial.“.…”Yuna tidak bisa berkata-kata lagi. Dia tidak tahu harus memuji Brandon karena usahanya atau sebaliknya.“Coba lihat inisial nama kita. B itu aku, yang Y itu kamu. Yang di tengah itu ….”Tiba-tiba Brandon tercengang melihat sesuatu yang berada di tengah inisial nama mereka yang bentuknya aneh itu.“Itu … O?”“Kamu akhirnya sadar juga, ya?” ujar Yuna.“Itu seharusnya hati.”Meski sebenarnya dari sudut pan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 555

    Mobil Frans beserta para pelayan lainnya sudah pergi ketika semua lampu padam. Di tengah kesunyian itu, tak diduga masih ada sebuah mobil yang masih belum pergi terparkir di tengah-tengah pepohonan. Di dalam mobil tersebut terdapat dua orang dengan ekspresi yang jauh berbeda.Sharon menggenggam kuat roda setir dengan mata memerah, sekuat mungkin meredam emosi yang sudah meluap. Dia tidak habis pikir bisa menyaksikan langsung lamaran Brandon dengan kedua matanya sendiri. Ya. Dia tahu bahwa Brandon sangat menyayangi wanita itu, tapi Sharon tidak mengira Brandon begitu menyayangi dia sampai sejauh ini. Adegan yang Sharon saksikan tadi adalah fantasinya yang sudah dia idamkan selama bertahun-tahun yang lalu. Bedanya, tokoh utama wanitanya adalah dia, bukan wanita lain!Bunga mawar, cincijn, lampu, bahkan sampai helikopter! Mengapa Brandon begitu baik dan perhatian pada wanita itu? Apa yang membuatnya lebih menonjol daripada Sharon?! Dibanding Sharon, Cecilia yang duduk di kursi penumpang t

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 556

    “Itu karena dia nggak punya apa-apa. Aku yakin dengan status aku ataupun keluargaku, kalau sudah punya anak nanti, Kak Brandon pasti tetap terima aku dengan tangan terbuka!”“Yang kamu bilang benar juga, ya. Tapi … kalau kamu mau punya anak sama Brandon, pertama-tama kamu harus punya kesempatannya dulu.”“Kesempatan itu bisa dibikin.”Sebelumnya, Sharon masih ragu-ragu dengan tindakan yang akan dia ambil, tapi setelah melihat betapa romantisnya interaksi antara Brandon dan Yuna dengan mata kepalanya sendiri, harus diakui Sharon merasa sangat cemburu. Rasanya itu seolah hati Sharon diinjak-injak tanpa belas kasih sedikit pun. Dia melihat sendiri pria yang dia cintai selama ini direbut begitu saja oleh wanita lain. Setelah menyadari bahwa Sharon tidak bisa mendapatkan kasih sayang Brandon, maka dia mau tidak mau harus mengambil tindakan ekstrim! ***Yuna masih tidak mengira di antara begitu banyak parfum yang telah dia buat, justru parfum yang dia berikan kepada Lisa adalah yang paling

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 557

    Entah siapa yang menelepon, tapi Samuel sempat melirik Yuna beberapa kali seliga berbicara dan pada akhirnya dia pun berkata, “Oke, coba kutanya dia.”Yuna merasa percakapan ini ada kaitan dengan dirinya, tapi dia tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan.“Mungkin, yang kamu bilang tadi benar,” ujar Samuel kepada Yuna.Bagaimanapun juga, Samuel tidak lupa siapa sosok yang berada di belakang Yuna. Tentu saja Samuel tidak berani menentang kemauan Yuna dan bertindak sesuka hatinya. Terlebih lagi telepon tadi juga membuat Samuel berubah pikiran. Mungkin, menjual produk eksklusif secara komersial memang tidak mungkin dilaksanakan.“Kamu tahu tadi siapa yang telepon?” tanya Samuel dengan perasaan girang, “Aku nggak tahu kamu pernah dengar atau nggak tentang Tania. Dulu dia terkenal banget sebagai aktris, sekarang dia sudah menikah sama anggota keluarga Kusumo.”“Pernah.”Tidak hanya tahu siapa itu Tania, bahkan di masa lalu Yuna sempat tahu apa hubungan antara Tania dengan Logan, hanya sa

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2190

    “Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2189

    Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2188

    “Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2187

    “Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2186

    Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2185

    Chermiko mulai menyadari Shane lagi-lagi terbawa oleh perasaan sedihnya. Dia pun segera melurusan, “Eh … maksudku. Aku cuma nggak menyangka ternyata kamu bisa ngurus anak juga. Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah panik. Tapi kalau dilihat-lihat lagi, dua anak ini mukanya lumayan mirip sama Brandon, ya. Menurut kamu gimana?”Mendengar itu, Shane melirik kedua bayi yang sedang tertidur pulas dan melihat, benar seperti yang tadi Chermiko bilang, bagian kening mereka sedikit mirip dengan Brandon, sedangkan mulut mereka mirip dengan Yuna.“Kelihatannya memang mirip, ya. Tapi kita jangan tertipu dulu. Aku merasa makin lama kita lihat jadi makin mirip. Kalau sekarang aku bilang mereka nggak mirip, apa kamu masih merasa mereka mirip?”Benar juga, andaikan mereka bukan anaknya Brandon, dengan sugesti seperti itu Chermiko percaya saja kalau mereka tidak mirip.“Waduh, aku rasanya kayak lagi berhalusinasi!” ucapnya.“Makanya sekarang kita jangan berpikir mirip atau nggak mirip dulu. Lebih baik k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2184

    “Itu normal. Dulu waktu Nathan masih kecil juga aku kayak begini,” kata Shane. “Hampir semalaman penuh kamu nggak mungkin bisa tidur. Begitu kamu taruh mereka, mereka pasti langsung nangis, jadi kamu harus gending mereka terus. Waktu itu tanganku juga sudah mau patah rasanya.”“Kamu gendong anak sendiri? Bukannya pakai pengasuh?!”“Waktu itu aku masih belum sekaya sekarang, istriku nggak mau pakai pengasuh, jadi aku yang gendong.” Shane tidak mau mengingat masa lalunya lagi karena itu hanya akan membuatnya sedih. Shane lalu menghampiri Brandon dan hendak mengambil anak itu dari tangannya. “Sudah pagi, biar aku yang jagain. Kamu istirahat dulu.”“Nggak usah!”“Jangan begini lah! Kalau kamu merasa berutang sama Yuna dan anak-anak kamu, masih ada waktu lain untuk menebus, tapi sekarang kamu harus istirahat! Kalau kamu sampai tumbang, siapa lagi yang bisa jagain mereka, dan siapa yang bisa nolongin Yuna!”Ketika mendengar itu, akhirnya Brandon mengalah dan memberikan kedua anaknya kepada S

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2183

    Kemampuan medis Yuna tak diragukan membuat Fred kagum kepadanya, tetapi Yuna punya perang yang lebih penting dari itu. Lagi pula sifat Yuna yang sangat keras membuatnya tidak mungkin dijadikan kawan oleh Fred. Dibiarkan hidup juga tidak ada gunanya.“Bagus … bagus sekali!”Setelah memahami apa yang sesungguhnya terjadi, Fred menarik napas panjang dan mengatur kembali emosinya. Dia mengucapkan kata “bagus” berulang kali, dan ini merupakan pelajaran yang sangat berharga baginya. Selama ini selalu dia yang mengerjai orang lain. Tak pernah sekali pun Fred berpikir dirinya tertipu oleh sebuah trik murahan. Bukan berarti Fred bodoh karena tidak menyadari hal itu, hanya saja terlalu banyak hal yang harus dia kerjakan sehingga dia tidak bisa berpikir dengan jernih.“Yuna, kali ini kamu menang! Tapi sayang sekali kamu nggak akan bisa melihat akhir dari semua ini! Sebentar lagi kita sudah mau masuk ke tahap terakhir dari R10. kamu sudah siap?”Fred menyunggingkan seulas senyum yang aneh di waja

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2182

    “Tadi kamu ada diare lagi?” Yuna bertanya.“Nggak ada,” jawab Fred menggeleng, tetapi dia marah menyadari dirinya malah dengan lugu menjawab pertanyaan yang tidak berkaitan. “Itu nggak ada urusannya! Sekarang juga aku mau obat itu!”“Sudah nggak sakit perut dan nggak diare, rasa mual juga sudah mendingan, ya? Paling cuma pusing sedikit dan kadang kaki terasa lemas. Iya, ‘kan?”Fred tertegun diberikan sederet pertanyaan oleh Yuna, dia pun mengingat lagi apa benar dia mengalami gejala yang sama seperti Yuna sebutkan.“Kayaknya … iya!”Meski sudah berkat kepada dirinya sendiri untuk tidak terbuai oleh omongannya, tetap saja tanpa sadar Fred menjawab dengan jujur. Setelah Fred menjawab, Yuna tidaklagi bertanya dan hanya tersenyum.“Kenapa kamu senyum-senyum?! Aku tanya mana obatnya, kamu malah ….”“Pencernaan kamu sehat-sehat saja, nggak kayak orang yang lagi keracunan!”“Kamu ….”Fred lantas meraba-raba perut dan memukul-mukul dadanya beberapa kali. Dia merasa memang benar sudah jauh lebi

DMCA.com Protection Status