Share

Bab 4

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-26 15:22:36
Brandon membaringkan tubuh Yuna di atas sofa, kemudian berbalik untuk mengambil obat salep dan kapas alkohol. Brandon membersihkan area sekitar luka dengan kapas dan mengoleskan obat setelahnya.

Sebenarnya luka sekecil itu sudah tidak mengeluarkan darah lagi selama perjalanan kemari, makanya permukaan kulit Yuna terasa adem saat kakinya diolesi oleh obat tersebut.

Brandon begitu fokus mengoleskan obat dengan santai. Sekilas hal itu memang terlihat sangat sepele, tapi hal sesederhana itu pun tidak pernah Logan lakukan selama dia hidup bersama dengan Yuna. Maka itulah ada ungkapan yang mengatakan bahwa bukannya pria yang bersikap kasar pada wanita, tapi mereka memang tidak tertarik.

Setelah mengoleskan obat itu, Brandon menatap Yuna yang sedang melamun dan bertanya padanya, “Kenapa?”

“Nggak apa-apa,” bantah Yuna seraya menggelengkan kepalanya, lalu dia pun menurunkan kakinya dan berkata, “Makasih, ya.”

“Kamu istriku, jadi nggak perlu berterima kasih. Tapi ada satu hal yang aku harap bisa kamu ingat,” kata Brandon sambil menutup kembali obat yang ada di tangannya.

“Apa itu?” tanya Yuna.

“Aku nggak peduli apa masa lalu kamu, tapi karena sekarang kamu sudah menikah sama aku, aku nggak mau kamu masih berhubungan sama ….”

“Nggak bakal!” sela Yuna sebelum Brandon sempat menyelesaikan kata-katanya, “Kamu tenang saja, aku bakal tetap setia sama kamu, dan aku harap kamu juga begitu.”

Kedua alis mata Brandon spontan terangkat, mungkin karena dia tidak menyangka Yuna punya nyali untuk menuntut sesuatu darinya.

“Aku tahu pernikahan kita ini cuma sebatas perjanjian bisnis, dan aku juga nggak tahu apa tujuan kamu, tapi aku harap kita bisa saling menjaga prinsip dari pernikahan kita. Kalau suatu hari nanti kamu suka sama cewek lain, kita cerai saja. Tapi kalau kamu selingkuh, aku nggak bisa toleransi lagi.”

Yuna sudah pernah dikhianati sebelumnya, jadi dia tidak akan membiarkan dirinya dikhianati untuk kedua kalinya.

“Kebetulan, aku juga sepemikiran sama kamu,” ujar Brandon tersenyum.

Seketika itu Yuna termangu melihat senyuman di wajah sang suami. Brandon sungguh sebuah mahakarya yang diciptakan oleh Sang Pencipta. Dia tidak hanya luar biasa cerdas dalam berbisnis, tapi juga memiliki paras yang sempurna. Awalnya Yuna hanya berharap bisa menjalin kerja sama dengannya, tapi siapa sangka dia malah menjadi istrinya. Apakah ini berarti kesialan Yuna selama bertahun-tahun akhirnya berubah menjadi nasib baik?

Pukul tujuh malam di hari itu juga, Yuna pergi ke tempat di mana kompetisi diadakan bersama dengan Brandon. Yuna masih tidak menyangka Brandon mau datang ke kompetisi kecil seperti ini. Uniasia adalah perusahaan yang sangat besar, dan level mereka tentunya sudah berada di level internasional.

Sesampainya di tempat tujuan, kebetulan mereka berdua melihat mobil Logan yang terparkir tepat di depan pintu masuk. Logan mengenakan jas biru tua dengan rambut yang tertata rapi. Begitu Logan turun dari mobilnya, dia langsung menuntun Valerie yang juga hendak turun dari mobilnya.

Yuna terlihat menunjukkan senyuman menghina, tapi yang dia hina adalah dirinya sendiri karena selama ini dia dibutakan atas apa yang sesungguhnya terjadi.

“Mau turun sekarang?” tanya Brandon seraya menggenggam tangan Yuna.

Akan tetapi Yuna hanya menggelengkan kepalanya. Kalau dia turun sambil menggandeng tangan Brandon tepat di hadapan Logan, hal ini pasti akan menjadi berita hangat, dan mereka berdua pasti akan gelagapan. Bukan itu yang diinginkan oleh Yuna, atau lebih tepatnya … itu masih jauh dari kata cukup.

Yuna ingin mendapatkan balasan berkali-kali lipat lebih tinggi atas jerih payah dan perasaan yang selama ini dia berikan!

Kompetisi kali ini memang tidak bisa dibilang sebagai acara besar, tapi prosedur acara tetap berlangsung ketat dan sesuai dengan ketentuan yang ada. Demi menjamin acara berlangsung dengan seadil-adilnya, para juri yang diundang merupakan pakar industri dari berbagai macam provinsi. Selain itu, semua parfum yang akan diikutsertakan dalam kompetisi ini juga sudah diberikan oleh masing-masing perwakilan kepada para juri tiga jam sebelum acara dimulai.

Dalam waktu tiga jam ini, para juri akan melakukan analisis dan penilaian terhadap aroma di setiap tiga tingkatan aroma. Dengan kata lain, para juri sudah menentukan siapa pemenangnya, hanya saja mereka masih belum mengumumkannya.

Yuna dan Brandon tidak masuk ke dalam aula utama, tapi mereka menunggu di ruang tunggu khusus VIP. Di dalam ruang tunggu tersebut terdapat sebuah monitor besar yang bisa digunakan untuk melihat semua yang terjadi di aula utama dengan sangat jelas.

Baik Logan ataupun Valerie merasa begitu bangga pada mereka sendiri, seolah-olah mereka yakin akan membawa pulang piala dari kompetisi hari ini. Yuna yang melihat tingkah laku mereka pun berpikir dalam hati, “Ketawa saja sepuasnya sana, karena sebentar lagi kalian nggak bisa ketawa bahagia kayak begini.”

Lampu-lampu yang menerangi aula perlahan meredup, menandakan pemenang dari kompetisi hari ini tak lama lagi akan diumumkan. Para tamu yang sedang saling bercengkerama satu per satu mengalihkan perhatian mereka menuju panggung.

Sesuai dengan tradisi yang berlaku selama ini, pengumuman pemenang akan diawali dari penghargaan yang paling kecil. Logan tentunya tidak peduli dengan penghargaan kecil, makanya dia juga santai saja ketika nama VL belum disebut. Masih tetap dengan gayanya yang penuh percaya diri, dia menggenggam tangan Valerie sembari menatap ke arah panggung.

“Berikutnya akan kami umumkan tiga pemenang utama dari kompetisi hari ini,” ucap sang pembawa acara dengan suara yang lantang. “Sebelum mengumumkan pemenangnya, kami selaku panitia ingin menegaskan sekali lagi bahwa kompetisi ini berlangsung secara transparan dan adil. Tidak peduli dari perusahaan besar atau kecil, siapa pun bisa menang selama produk yang diikutsertakan memenuhi kriteria. Namun ada satu hal lagi yang ingin kami tegaskan kepada para hadirin, bahwa tabiat dari pembuat parfum lebih penting daripada kualitas produk yang mereka bawakan. Kami dengan keras memerangi kegiatan plagiarisme!”

Yuna yang sedang berada di ruang VIP mengamati Logan dan Valerie dari balik monitor sambil memegang erat gelasnya. Jelas sekali mereka tidak menyadari bahwa peringatan itu ditujukan kepada siapa, bahkan mereka sampai memberikan tepuk tangan tanpa ada rasa malu sedikit pun.

“Setuju! VL memang perusahaan kecil, tapi kamu selalu mengedepankan inovasi dan orisinalitas. Plagiarisme itu hal yang tabu terutama di industri parfum ini, dan kami menentang keras perilaku tercela seperti itu,” kata Logan dengan bangga dan penuh rasa percaya diri.

Valerie yang berdiri di sampingnya juga ikut menambahkan, “Iya. Biarpun aku ini cuma pembuat parfum amatir dan masih belum ada apa-apanya dibandingkan para senior di sini, tapi aku selalu mengingatkan diri sendiri untuk kerja yang teguh dan tulus untuk membuat karya yang bisa aku banggakan.”

Suara tepuk tangan yang meriah menggemuruh di dalam aula utama, dan para wartawan yang ada di lokasi juga menangkap momen indah tersebut. Akan tetapi, pembawa acara yang berada di atas panggugn terlihat begitu serius dan balik bertanya, “Kalau begitu, apa VL berani menjamin bahwa produk yang kalian bawakan ini asli?”

“Oh, jelas!” kata Logam.

Seusai berkata demikian, Logan merasa ada sesuatu yang tidak beres. Dia sudah banyak menghadiri berbagai macam pameran dan kompetisi, dan tidak pernah ada yang menanyakan pertanyaan seperti itu. Semua parfum yang Logan bawakan dalam setiap kompetisi merupakan hasil buatan tangan Yuna sendiri, jadi dia bisa menjamin keaslian produknya.

“Haha….”

Yuna melepaskan tawanya yang penuh dengan keyakinan terhadap dirinya sendiri.

Lantas, pembawa acara mengalihkan pandangannya kepada tamu lain dan berkata, “Terjadi situasi di kompetisi kali ini. Ada dua perusahaan yang membawakan produk yang sama, bahkan namanya juga sama.”

Meski tidak langsung menyebutkan nama, sang pembawa acara telah bertanya langsung kepada Logan, jadi para peserta dan tamu lainnya sudah tahu siapa yang dimaksud, tapi mereka semua masih tidak tahu siapa perusahaan satu lagi yang dimaksud.

Raut wajah Logan pun langsung berubah seketika. Kejadian ini bahkan lebih memalukan daripada tidak memenangkan penghargaan. Kalau sampai produknya dituduh melakukan plagiarisme di hadapan banyak media serta perusahaan lain, nama baik VL pasti akan hancur begitu beritanya tayang besok pagi.

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 5

    “Demi menjamin kompetisi ini tetap berjalan dengan adil, pengumuman pemenang untuk sementara kami tunda dan baru akan dilanjutkan lagi setelah pemeriksaan selesai.” Tidak hanya Logan, tapi semua orang yang ada di sana ikut heboh ketika mendengar keputusan dari sang juri dan pembawa acara. “Kenapa ditunda? Ini nggak adil buat yang lain!” “Iya! Kalau memang ada tindakan plagiarisme, seharusnya mereka berdua yang didiskualifikasi!” “Cepat kasih tahu siapa dua perusahaan itu!” Semua orang mengeluarkan pendapat mereka, dan para wartawan yang hadir di lokasi juga semakin bersemangat menanti apa yang akan terjadi selanjutnya. Awalnya mereka mengira ini hanya sebuah kompetisi biasa, tapi siapa yang menyangka mereka bisa dapat bahan untuk berita besok. Logan yakin betul perusahaan dia tidak terlibat dengan insiden ini, jadi dia dengan penuh percaya diri maju ke depan dan berkata, “Aku setuju sama apa yang kalian semua bilang. Kalau memang terjadi kecurangan, pihak panitia harus mengumumka

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 6

    Tubuh elok berbalut gaun putih sederhana, ditambah dengan lampu sorot yang menyinari, membuat semua orang yang menyaksikannya seakan sedang melihat seorang malaikat. Tidak hanya pakaiannya saja yang sederhana, tapi riasan dan aksesori yang Yuna kenakan juga sangat simpel. Namun, penampilannya yang terkesan biasa itu justru malah semakin menonjolkan kecantikan wajahnya. “Yuna?!” seru Logan. Dia masih tidak percaya dengan apa yang ada di depan matanya, dan otaknya masih tidak bisa memproses apa yang sedang terjadi. Spontan dia pun maju dan bertanya dengan suaranya yang berat, “Ngapain kamu di sini?” “Ya sudah pasti untuk ikut kompetisi,” jawabnya sambil menyunggingkan senyuman menyindir. “Yuna! Jangan aneh-aneh kamu, ini bukan tempat buat kamu bikin masalah!” kata Logan sembari menarik pergelangan tangan Yuna. Brandon yang berada di ruang tunggu VIP tampak kesal saat melihat perlakuan Logan kepada Yuna dari balik layar. Akan tetapi, Yuna sekuat tenaga menarik tangannya dari genggama

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 7

    Semua orang tertegun mendengarnya. Tidak banyak orang yang tahu ke mana Yuna pergi setelah dia menghilang dari industri ini, apalagi hubungan dia dengan Logan. Di saat seperti ini, yang paling bahagia tentunya tidak lain dan tidak bukan adalah para wartawan. Awalnya mereka mengira acara malam ini hanya akan menjadi artikel biasa, tapi siapa sangka terjadi kasus plagiarisme dan pengkhianatan. “Kamu ini bagian dari VL! Sejak kapan kamu kabur ke perusahaan lain tanpa kasih tahu aku? Bahkan … kamu juga nyuri produk kami?!” ujar Logan. Suara Logan memang tidak keras, tapi ada mikforon di sebelahnya sehingga semua orang yang ada di sana bisa mendengar dengan jelas apa yang dia katakan. “Ternyata ada pengkhianat, ya. Nggak heran bisa jadi begini,” ujar seseorang di sana. “Padahal tadi aku berharap banyak dari dia. Aku ingat waktu itu media sampai heboh sewaktu dia dapat penghargaan pendatang baru, tapi hasilnya?” “Mencuri rahasia perusahaan itu melanggar hukum, bisa dilaporin ke polisi

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 8

    “Dua botol ini adalah sampel dari New Life dan VL. Kamu boleh coba hirup sendiri apa ada bedanya atau nggak,” ujar Yuna kepada Logan sembari mengangkat tangannya tinggi-tinggi supaya semua orang bisa melihatnya. “Terus kenapa kalau beda?” balas Logan, “Bahkan panitia juga sudah bilang kalau aroma dan bahannya mirip banget, memangnya apa yang bisa kamu buktiin dari ini?” “Aku bisa buktiin kenapa New Life yang menang, bukan VL. Bukannya tadi kamu bersikukuh bilang kalau aku yang nyuri produk kalian? Kalau memang begitu, pasti kedua botol ini ada bedanya, dan yang asli pasti lebih bagus secara kualitas. Karena kamu merasa ini nggak adil, ini kesempatan yang baik buat ngebuktiin tepat di hadapan para wartawan dan rekan satu industri kita.” Yuna terus menahan senyum tipisnya, dan suara dia berbicara juga terdengar sangat lemah lembut. Banyak orang yang bias terhadap Yuna karena kesalahan yang dia lakukan dulu, tapi sekarang, orang-orang tidak bisa mengeluarkan kritik apa-apa ketika dihad

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 9

    Tak disangka, dia akan mengakuinya. Semua orang tercengang, termasuk Logan.“Kalau Pak Logan bersikeras mengatakan bahwa dari awal sampai akhir, First Love adalah produk yang dikembangkan oleh Bu Valerie, kalau Bu Valerie memang begitu paham dengan produk ini, bagaimana kalau Bu Valerie mengeceknya. Apa yang aku ubah dari formulanya? Aroma apa yang aku ubah?”“Aku …,” Wajah Valerie memucat. Dia hampir tidak pernah memasuki laboratorium dalam dua tahun terakhir ini. Kalaupun dia masih belum melupakan ilmu-ilmu dalam meracik parfum, setiap jenis parfum menggunakan formula dan bahan baku yang berbeda, bahkan berat bahan yang digunakan juga berbeda.Ketika parfum ini sedang dikembangkan, dia sedang bersenang-senang dengan Logan setiap harinya. Asalkan dia bisa mendapatkan hari pria itu, penghargaan dan piala mana lagi yang tidak bisa dia dapat? Apa dia harus memusingkan hal semacam itu setiap harinya?Dia tanpa sadar meremas sudut pakaian Logan, merapatkan bibirnya dan tidak mengatakan ap

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 10

    Yuna diam-diam melirik Brandon, tetapi kemudian mendapati pria itu sedang memandanginya. Entah sejak kapan mata pria itu sudah tertuju ke arahnya.Wajahnya langsung memanas karena ketahuan melirik.“Kamu ada rencana apa lagi malam ini?”Jarak mereka begitu dekat, membuat Yuna merasa jantungnya seperti mau copot.Namun, sifat keras kepalanya tidak mau kalah dan membuatnya tidak ingin menghindari pandangan itu. Dia menatap mata hitam pria itu, mencoba sebaik mungkin untuk mempertahankan ekspresi tenang di wajahnya seraya berkata, “Kalau aku nggak salah ingat, malam ini adalah malam pernikahan kita. Menurutmu aku bisa punya rencana apa?”Dia berpura-pura santai, tetapi kedua tangannya menekan lututnya dengan terlalu keras, sehingga memperlihatkan betapa gelisahnya hatinya.Brandon menaikkan alis, sudut bibirnya sedikit melengkung naik, “Baguslah kalau begitu!”Pria itu menegakkan posisi duduknya, tetapi Yuna masih tidak bisa menghela napas lega meskipun rasa canggungnya sudah berkurang.T

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 11

    Yuna sedikit gugup. Tangannya berada di kedua sisi tubuhnya dan tanpa sadar meremas seprai tempat tidur.Dia pernah melihat situasi ini di televisi atau novel. Dia gelisah.Brandon sangat peka, menyadari kegugupannya, menatap matanya yang tertutup rapat dan berkata, “Kalau kamu belum siap, kita bisa menunggu.”Yuna yang sedikit gemetaran tiba-tiba membuka matanya. Dia melihat ketulusan dan rasa hormat di mata pria itu.Perasaan disayangi ini menghangatkan hatinya. Dia menggelengkan kepalanya dan melepaskan genggaman tangannya dari seprai, lalu mengangkat tangannya dan melingkarkannya di leher pria itu, “Aku bisa melakukannya! Kamu lanjutkan saja ....”Dia membeku.Perasaan familier ini membuatnya langsung teringat akan hal itu. Tapi, tidak mungkin kebetulan seperti itu, kan!Sudah terlambat.Yuna meringkuk, meraih bantal di sampingnya untuk menutupi wajahnya. Dia rasanya ingin sekali menghilang dari dunia ini!Brandon juga langsung bereaksi ketika melihatnya seperti itu.Bara api di tu

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 12

    Yuna menghampiri Brandon dengan patuh. Pria itu menoleh ke arah meja di sebelahnya dan mengangkat dagunya, “Minum itu dan pergilah tidur.”Dia pun mengikuti arah pandang pria itu dan melihat ada segelas air gula merah. Dia sangat kaget. Bisa-bisanya pria ini bisa menyiapkan dan memikirkan semua ini dalam waktu singkat. Dia mengulum bibirnya, mengambil gelas itu dengan patuh dan meneguknya sampai habis. Perutnya jadi hangat dan nyaman. Kemudian, dia duduk di tempat tidur dan langsung ingin tidur karena merasa sangat nyaman.Brandon menyetel lampu agar lebih redup, lalu menatapnya dan berkata, “Kenapa?”“Kamu nggak tidur?” tanya Yuna dengan ngantuk, tidak bisa menahan diri dan menguap.“Sebentar lagi,” jawab Brandon, “Kamu tidur dulu saja.”Setelah menyesuaikan posisi bantal dan menyelimuti Yuna, dia kembali duduk dan menyetel suhu pendingin ruangan. Kemudian, dia menyesap kopinya lagi.Yuna memperhatikan gerak-gerik pria itu sambil menahan rasa kantuknya. Cahaya lampu yang kuning menyi

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2248

    “Saya tahu Pangeran pasti marah besar sama saya, tapi sekarang yang paling penting adalah keselamatan Yang Mulia. Kita harus mencari tahu keberadaan beliau secepatnya. Apabila Yang Mulia sudah kembali dengan selamat, saya rela dihukum seperti apa pun. Saya mengakui ini kelalaian saya.”“Oke, coba kasih tahu aku gimana caranya kita cari mamaku?” tanya Ross dengan tenang dan tatapan dingin.“Menurut saya cara terbaik adalah dengan melakukan pencarian menyeluruh di sekitar kota ini.”“Jadi kamu mau aku meminta bantuan dari pemerintah setempat?”“Tentu saja nggak! Masalah ini nggak boleh sampai diketahui sama pihak pemerintah sini. Justru makin sedikit orang yang tahu, makin bagus.”“Fred, kamu anggap tempat ini apa? Apa kamu pikir ini negara kita sendiri? Kamu pikir negara ini akan membiarkan kamu melakukan apa pun yang kamu mau?” tanya Ross sembari memukul meja dengan keras.Fred terkejut, tetapi dia tetap memberanikan diri melanjutkan, “Pangeran Ross, saya tahu ini agak memaksa, tapi co

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2247

    “Sebenarnya, saya ada kabar tentang sang Ratu.”Satu kalimat itu cukup untuk membuat Ross tersentak dan langsung duduk tegak. Lantas, dengan raut wajah serius dia menatap Fred dan bertanya padanya, “Kamu menerima kabar tentang mamaku?”“Ya. Yang Mulia sempat datang ke sini, dan sebelum beliau pergi, beliau pernah bilang tempat yang mau dia tuju. Tapi ….”“Kamu tahu di mana dia? Fred, kamu benar-benar berani, ya. Tadi kamu bilang nggak tahu, dan sekarang kamu bilang kamu tahu?”“Maafkan saya, Pangeran, tapi saya terpaksa. Yang Mulia sendiri yang meminta saya untuk jangan bilang ke orang lain.”“Jadi maksudmu, mamaku menyuruh kamu untuk jangan kasih tahu aku di mana dia berada?”Seketika mendengar itu, Ross terlihat lebih rileks dan bersandar ke belakang. Namun dia tetap memperhatikan gelagat Fred dengan saksama seakan sedang menimbang-nimbang apakah Fred lagi-lagi membohonginya atau tidak.“Ya,” jawab Fred. “Sebelum pergi, beliau bilang nggak mau ada siapa pun yang tahu. Dan sejak belia

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2246

    Fred keluar dari kamar Yuna dengan suasana hati yang kacau. Sambil marah-marah, dia pun meluncur ke kamar sang Ratu. Namun saat sudah hampir sampai, dia berubah pikiran dan membalikkan badan. Dia sudah mengutus anak buahnya untuk mengawasi Ross, tetapi dia masih tidak tenang. Dia pikir akan lebih baik tahan dulu sampai Ross pergi, atau dia yang dalam masalah kalau sampai ketahuan telah mengurung sang Ratu di sini.Jujur saja, Fred akan menang jika dia menghadapi Ross secara langsung, tetapi itu hanya akan membuat lebih banyak masalah yang tidak perlu. Maka itu Fred langsung pergi menghampiri Ross. Fred mula-mula berkomunikasi dengan anak buah yang dia tugaskan untuk memantau Ross. Dari situ dia mengetahui dari tadi Ross terus berada di dalam sepanjang waktu.Fred mengetuk pintu, tetapi dia sedikit panik ketika tidak mendapat jawaban. Itu membuatnya teringat dengan apa yang terjadi pada Yuna barusan.“Yang Mulia Pangeran Ross, ini Fred. Ada yang mau saya bicarakan.”Namun masih juga tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2245

    “Aku nggak peduli. Pokoknya apa pun caranya. Dia nggak boleh sampai mati. Terserah kamu mau pakai cara apa, aku mau dia bisa hidup lagi. Kalau gagal, kalian semua yang ikut mati!”Fred tidak sedang bercanda atau mengancam. Dia benar-benar akan membunuh mereka semua jika Yuna mati. Mereka sudah tidak ada gunanya lagi jika Yuna tiada. Sejak awal mereka memang ditugaskan untuk memastikan kesehatan sang Ratu dan Yuna, menjamin agar tubuh kedua orang ini terus berada di kondisi prima.Fred ingin yang terbaik. Karena hanya dengan kondisi terbaik yang bisa melahirkan hasil yang paling baik, dan juga menghasilkan referensi yang paling baik pula. Kesuksesan sudah di depan mata, tetapi sekarang dokter malah mengatakan Yuna akan mati sebentar lagi? Fred tentu saja tidak bisa menerimanya. Yuna yang kemarin masih baik-baik saja dan terus berada di bawah pengawasan yang sangat ketat kenapa bisa tiba-tiba sekarat?“Kemarin apa yang dia makan?” tanya Fred kepada orang yang berjaga.“Dia nggak ada maka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2244

    Namun, apa pun yang terjadi tidak ada balasan dari Yuna. Bahkan ketika Fred mendorongnya dengan tongkat pun dia tetap tidak bergerak. Fred sengaja menusuk permukaan kulit Yuna dengan ujung tongkatnya yang runcing. Itu akan memberikan rasa sakit tetapi tidak sampai melukainya. Fred sengaja melakukan itu untuk melihat apakah Yuna masih akan terus berpura-pura atau tidak. Namun Yuna masih tidak bergerak dan membuat Fred panik bukan main.“Yuna! Yuna?!”Merasa ini bukan lagi pura-pura tetapi benar-benar pingsan, Fred langsung memanggil dokter.“Cepat periksa, gimana kondisinya? Apa dia sudah mati?” kata Fred dengan panik seraya menunjuk Yuna yang tengah berbaring di kasurnya.Fred bukannya taut Yuna mati. Dia ingin Yuna mati, tapi tidak sekarang karena Yuna masih memiliki banyak kegunaan yang bisa dia manfaatkan. Dengan kata lain, meski tubuh Yuna tidak bisa dipakai lagi, setidaknya Fred bisa memastikan apakah R10 benar-benar berhasil atau tidak. Kalaupun gagal, minimal ada pengalaman yang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2243

    “Bukan itu maksudku. Aku pasti bakal membuktikan kalau aku bisa!” kata Rainie. Dia tidak hanya berjanji kepada Fred, tetapi juga menetapkan target untuk dirinya sendiri kalau dia pasti bisa melakukan apa yang Fred minta agar dia diterima.Fred, yang sudah habis kesabarannya untuk mendengarkan janji manis Rianie, langsung pergi begitu saja meninggalkannya. Dia ingin melihat ada perubahan apa saja yang terjadi dengan Yuna dan sang Ratu secara data dan memastikan apakah semuanya masih berjalan dengan lancar. Selama Ross masih ada di sini, Fred tidak akan bisa dengan leluasa melaksanakan langkah terakhir R10. Mau tidak mau dia harus menunggu sampai Ross pergi.Yang jadi masalah adalah Fred tidak tahu kapan pangerannya itu pergi. Katanya perjalanan ini akan memakan waktu sekitar tiga hari. Sekarang sudah satu setengah hari berlalu, tetapi dia masih tidak terlihat bersiap-siap untuk pergi. Lebih parahnya lagi, selama Ross ada di sini, dia tidak pernah beranjak keluar. Padahal Fred sudah men

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2242

    “Pak Fred jangan khawatir, aku percaya benda apa pun di dunia ini bisa dibuat selama kita bisa membayangkannya. Kalau Pak Liman bilang dia menemukan partikel obat itu, berarti memang benar-benar ada.”“Kamu sudah tahu cara buatnya?”Fred cukup terhibur menyaksikan ekspresi wajah Rainie yang seperti sedang sibuk membuat perhitungannya sendiri. Dia suka orang yang penuh ambisi dan punya rencana yang matang. Orang seperti itulah yang memang layak untuk digunakan.“Ya. Pak Fred cukup percayakan saja padaku! Dan tolong kasih aku waktu sedikit saja. Biar aku buktikan kalau aku lebih hebat dari Yuna!”“Yuna?”Seharian ini Fred tidak sempat mengunjungi Yuna. Bukan karena lupa, tetapi karena Ross sedang ada di sini memantau setiap pergerakannya. Ross selalu memanggil Fred setiap kali ada perlu sekecil apa pun itu. Sebentar dia meminta Fred untuk melakukan negosiasi, tak lama lagi meminta dia untuk membuat janji dengan pejabat lain, lalu meminta dia untuk menghadiri pertemuan. Pokoknya ada saja

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2241

    Fred bekerja dengan sangat efisien. Tak butuh waktu lama dia sudah memberikan semua informasi terkait Ross kepada Rainie. Rainie sangat kaget sewaktu membacanya. Dia tidak menyangka orang yang ingin Fred hipnotis itu ternyata adalah pangerannya sendiri.Meski sudah lebih memahami karakter sang pangeran ini, Rainie masih tidak mengerti kenapa Fred ingin menghipnotis Ross. Bukankah akan lebih baik menghipnotis sang Ratu saja sekalian? Semua orang sudah tahu yang sekarang memimpin Yuraria adalah sang Ratu, dan dia sudah menduduki takhtanya selama puluhan tahun.Sang Ratu memiliki tiga anak dan cucu. Tidak ada yang tahu kepada siapa dia akan memercayakan takhtanya. Apa yang ingin Fred capai dengan mengendalikan Ross? Apakah Fred ingin mengendalikannya? Jika demikian, akankah yang menduduki takhta berikutnya sudah pasti adalah Ross?Rainie masih tidak menemukan jawabannya dan tidak berani bertanya. Dia hanya membaca semua lembaran yang dia punya berharap dengan melakukan ini akan membuat Fr

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2240

    “Nggak seperti keracunan. Tapi yang pasti nadinya ada yang aneh menandakan ada sesuatu yang nggak beres di badannya. Obat apa pun yang dibuat di lab itu aneh-aneh dan membahayakan manusia. Aku juga nggak bisa bilang pasti. Satu-satunya yang perlu kita syukuri adalah untuk sementara ini nyawa Shane masih baik-baik saja.”Meski terdengar pahit, Chermiko sebagai dokter tetap harus berbicara apa adanya.“Itu sudah cukup,” kata Shane. “Selama aku nggak akan mati dalam waktu dekat, nggak jadi masalah.”“Apa maksudmu. Kamu nggak akan mati bukan berarti ke depannya kamu bakal tetap sehat-sehat saja. Banyak racun yang sifatnya itu kronis dan baru akan bertambah parah di kemudian hari. Apalagi kita nggak tahu apa yang obat apa yang dikembangkan di lab itu.”Chermiko sangat marah mendengarnya karena dia sendiri pernah merasakan betapa menyiksanya itu. Maanya dia tidak senang ketika melihat Shane menganggap enteng. Shane sungguh tidak tahu betapa parah rasa sakitnya ketika racun itu mulai bekerja.

DMCA.com Protection Status