Share

Bab 9

Author: Awan
Tak disangka, dia akan mengakuinya. Semua orang tercengang, termasuk Logan.

“Kalau Pak Logan bersikeras mengatakan bahwa dari awal sampai akhir, First Love adalah produk yang dikembangkan oleh Bu Valerie, kalau Bu Valerie memang begitu paham dengan produk ini, bagaimana kalau Bu Valerie mengeceknya. Apa yang aku ubah dari formulanya? Aroma apa yang aku ubah?”

“Aku …,” Wajah Valerie memucat.

Dia hampir tidak pernah memasuki laboratorium dalam dua tahun terakhir ini. Kalaupun dia masih belum melupakan ilmu-ilmu dalam meracik parfum, setiap jenis parfum menggunakan formula dan bahan baku yang berbeda, bahkan berat bahan yang digunakan juga berbeda.

Ketika parfum ini sedang dikembangkan, dia sedang bersenang-senang dengan Logan setiap harinya. Asalkan dia bisa mendapatkan hari pria itu, penghargaan dan piala mana lagi yang tidak bisa dia dapat? Apa dia harus memusingkan hal semacam itu setiap harinya?

Dia tanpa sadar meremas sudut pakaian Logan, merapatkan bibirnya dan tidak mengatakan apa-apa.

Logan merasakan kegugupan Valerie. Dia pun melangkah maju dan melindungi Valerie di belakangnya seraya berkata, “Kalau kamu yang mengubahnya, bagaimana Valerie bisa tahu? Karena kamu sudah mengakuinya, aku rasa masalah ini nggak perlu dibicarakan lagi. Bagaimana kalau ….”

“Aku hanya mengakui bahwa aku mengubah formulanya, tapi aku nggak mengakui bahwa aku mencurinya. Formula itu milikku. Aku bisa mengubahnya sesuka hatiku. Valerie bilang dia sangat memahami segala sesuatu tentang First Love, juga bilang First Love itu karyanya. Kenapa? Apa dia nggak familier lagi dengan karyanya sendiri?”

“Atau mungkin dia yang sebenarnya mencuri produkku dan menuduhku mencuri karya ini darinya? Mungkin dia yang mencuri formula parfum ini dan hasil jerih payah orang lain?”

Yuna melontarkan perkataan tajam itu tanpa basa basi, sama sekali tidak menutup-nutupi, apalagi berbelas kasih.

Melihat kedoknya dibongkar di acara seperti ini, Valerie tidak bisa membantah dan tidak tahu harus berbuat apa. Dia sangat, akhirnya mengangkat tangannya ke arah Yuna, “Kamu fitnah! Kamu ....”

Sebelum dia bisa menyelesaikan perkataannya, tubuhnya terjatuh lemas ke belakang.

“Ahh ....”

“Valerie!” seru Logan, yang berada paling dekat dengan Valerie, sambil menopang tubuh wanita itu.

“Maaf, karena Bu Valerie nggak enak badan, kami dari VL pergi dulu,” ujar Logan sambil menoleh ke arah pembawa acara, nada suaranya tegang meskipun sopan.

Kemudian, dia berbalik dan melihat ke arah Yuna. Sorot matanya dingin ketika dia berkata, “Tapi, kami nggak akan membiarkan orang lain memfitnah kami seperti ini!”

Yuna mengangkat alisnya, memperhatikan pria itu menggendong Valerie dan kemudian berjalan keluar dari tempat itu dengan cepat.

Valerie benar-benar pintar bersandiwara.

Dia tidak bisa membantah, juga tidak bisa menunjukkan bukti. Jadi, dia pura-pura pingsan.

Meskipun cara itu sudah kuno, harus diakui cara itu masih berguna.

Setidaknya, dia bisa melarikan diri dari situasi sulit ini untuk sementara.

Karena orang-orang VL meninggalkan acara, kehebohan tadi pun selesai untuk hari ini. Penghargaan tetap harus dibagikan, namun karena penghargaan untuk First Love masih diperdebatkan, untuk sementara ditunda dulu.

Meski sudah siap mental, Yuna tetap dikerumuni wartawan ketika keluar dari tempat tersebut.

“Bu Yuna, apa Anda sengaja merencanakan apa yang terjadi hari ini?”

“Apa Anda menghilang dari lingkaran peracik parfum selama dua tahun ini karena lomba dua tahun lalu itu?”

“Bagaimana Bu Yuna bisa tanda tangan kontrak dengan New Life? Tadi Pak Logan bilang Anda adalah karyawannya VL. Jadi itu artinya Bu Yuna sudah berhenti kerja, atau melanggar kontrak?”

“Bu Yuna, ada rumor yang beredar kalau Anda dengan Pak Logan adalah sepasang kekasih. Apa Anda melakukan ini untuk membalas dendam?”

Pertanyaan-pertanyaan dari mereka semakin lama semakin menusuk. Yuna tersenyum tipis, sama sekali tidak berniat untuk mengelak dari para wartawan yang mengerumuninya dengan niat buruk itu.

“Waktu akan memberikan kalian jawabannya.”

Dia melontarkan kata-kata itu dengan nada datar, kemudian masuk ke mobil di bawah pengawalan orang-orang New Life.

Setelah pintu mobil ditutup, cahaya kamera serta kebisingan di luar sana pun sirna.

AC di dalam mobil sudah cukup untuk membuat Yuna menggigil tanpa sadar. Detik beriktunya, sebuah jaket yang masih mengandung kehangatan tubuh seseorang menutup bahunya.

“Kamu masih belum pergi?” Yuna sangat terkejut. Dia mengira pria itu sudah pergi dari tadi.

“Aku mana mungkin nggak nonton pertunjukan seseru itu sampai habis,” ujar Brandon, menarik kembali tangannya, lalu menghela napas, “Sayangnya, akhirnya agak nggak memuaskan.”

Yuna menggelengkan kepalanya, “Ini belum berakhir. Ini baru permulaan.”

“Oh?”

“Aku nggak akan menyerahkan apa yang semula milikku kepada orang lain.”

Dia bodoh dulu. Dia rela melepaskan segalanya demi cinta, bahkan pergi dari rumah.

Dia telah melakukan yang terbaik, tetapi tidak mendapat balasan apa pun, malah dianggap sebagai orang bodoh.

Sebelum hari ini, dia masih berharap. Tetapi, sikap Logan di acara tadi telah benar-benar memadamkan sisa cinta yang masih membara di hatinya.

Pria itu jelas-jelas tahu First Love adalah hasil jerih payahnya. Sudah berapa penghargaan dan kehormatan yang telah dia lepaskan selama ini? Sekarang, dia malah disebut pencuri oleh pria itu.

Pria itu benar-benar melakukannya demi Valerie!

Ponsel di saku Yuna bergetar. Dia mengeluarkan ponselnya dan melihat Stella yang menelepon. Dia pun mengangkat telepon itu, “Stella.”

Tepat setelah dia memanggil nama wanita itu, terdengar suara tertawa gembira dari seberang telepon.

“Puas! Hahaha, puas sekali aku melihatnya! Kamu kok bisa sekeren itu sih! Kamu benar-benar sudah membalas dendammu malam ini! Hahaha!”

Suara tawa Stella dari seberang telepon membuat ponsel Yuna bergetar. Yuna menjauhkan ponsel itu dari telinganya dan melihat ke arah Brandon, kemudian berdeham dengan agak canggung dan berkata, “Ehem, Stel, rasanya nggak perlu tertawa sampai seperti ini deh.”

“Tentu saja perlu!” ujar Stella sambil tersenyum, kemudian melanjutkan, “Aku kira kamu akan terus mencintai Logan sepanjang hidupmu. Aku nggak menyangka, tujuan kamu menyuruhku menambahkan bahan ke dalam parfumnya ternyata untuk itu. Kamu nggak tahu betapa sombong dan angkuhnya si Valerie waktu mengambil sampel itu dariku. Aku benar-benar puas melihat dia dipermalukan seperti itu dari Live tadi!”

Stella sangat bersemangat, sehingga berbicara begitu cepat, sampai-sampai Yuna tidak bisa menyela.

“Tapi, Yuna, kamu sudah benar-benar bermusuhan dengan mereka sekarang. Apa kamu nggak berencana untuk bekerja di VL lagi? Aku lihat, kamu bergabung dengan New Life? Sejak kapan kamu bergabung dengan mereka? Apa mereka bisa dipercaya? Apa kalian sudah membicarakan kontraknya dengan baik?”

Pipi Yuna terasa panas.

Meskipun Brandon tidak melihatnya ketika dia dia berbicara di telepon, pria itu bisa mendengar setiap kata yang mereka ucapkan.

“Bisa dibilang aku beruntung.”

Beruntung karena dia masih ingat pertemuannya dengan Brandon waktu itu. Beruntung karena pria itu bersedia membantunya. Beruntung karena ... mereka menikah dan menjadi suami istri.

“Stel, masalah ini lain kali saja deh baru dibicarakan. Logan pasti akan mencarimu karena apa yang terjadi hari ini. Kalau dia tanya, bilang saja kamu nggak tahu. Lempar semua kesalahannya padaku, oke?”

Stella tidak setuju, “Jangan khawatir. Aku nggak takut padanya. Paling-paling tinggal berhenti kerja saja.”

Dia sudah lama tidak menyukai sifat Logan yang suka mengambil milik orang dengan seenaknya itu, tapi dia tidak pernah mengatakan apa-apa karena Yuna.

“Tapi, bagaimana denganmu? Kalian sudah benar-benar bermusuhan sekarang. Dia pasti akan datang mencari masalah denganmu. Kamu jangan pulang ke rumah malam ini, datang saja ke rumahku, supaya aku bisa menjagamu.”

Yuna baru saja hendak menjawab, tapi kemudian dia melihat Brandon menolehkan wajahnya, dengan sorot mata yang tajam.

Dia buru-buru berkata, “Nggak perlu. Aku sudah ada rencana. Sudah dulu ya, besok lagi baru ngobrol.”

Setelah mengatakan itu, dia buru-buru menutup panggilan itu.

Kalau bukan karena diingatkan oleh perkataan Stella, dia hampir saja lupa. Malam ini adalah malam pertama mereka.
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ruth Pabita
logan dan valeria paling jago acting
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 10

    Yuna diam-diam melirik Brandon, tetapi kemudian mendapati pria itu sedang memandanginya. Entah sejak kapan mata pria itu sudah tertuju ke arahnya.Wajahnya langsung memanas karena ketahuan melirik.“Kamu ada rencana apa lagi malam ini?”Jarak mereka begitu dekat, membuat Yuna merasa jantungnya seperti mau copot.Namun, sifat keras kepalanya tidak mau kalah dan membuatnya tidak ingin menghindari pandangan itu. Dia menatap mata hitam pria itu, mencoba sebaik mungkin untuk mempertahankan ekspresi tenang di wajahnya seraya berkata, “Kalau aku nggak salah ingat, malam ini adalah malam pernikahan kita. Menurutmu aku bisa punya rencana apa?”Dia berpura-pura santai, tetapi kedua tangannya menekan lututnya dengan terlalu keras, sehingga memperlihatkan betapa gelisahnya hatinya.Brandon menaikkan alis, sudut bibirnya sedikit melengkung naik, “Baguslah kalau begitu!”Pria itu menegakkan posisi duduknya, tetapi Yuna masih tidak bisa menghela napas lega meskipun rasa canggungnya sudah berkurang.T

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 11

    Yuna sedikit gugup. Tangannya berada di kedua sisi tubuhnya dan tanpa sadar meremas seprai tempat tidur.Dia pernah melihat situasi ini di televisi atau novel. Dia gelisah.Brandon sangat peka, menyadari kegugupannya, menatap matanya yang tertutup rapat dan berkata, “Kalau kamu belum siap, kita bisa menunggu.”Yuna yang sedikit gemetaran tiba-tiba membuka matanya. Dia melihat ketulusan dan rasa hormat di mata pria itu.Perasaan disayangi ini menghangatkan hatinya. Dia menggelengkan kepalanya dan melepaskan genggaman tangannya dari seprai, lalu mengangkat tangannya dan melingkarkannya di leher pria itu, “Aku bisa melakukannya! Kamu lanjutkan saja ....”Dia membeku.Perasaan familier ini membuatnya langsung teringat akan hal itu. Tapi, tidak mungkin kebetulan seperti itu, kan!Sudah terlambat.Yuna meringkuk, meraih bantal di sampingnya untuk menutupi wajahnya. Dia rasanya ingin sekali menghilang dari dunia ini!Brandon juga langsung bereaksi ketika melihatnya seperti itu.Bara api di tu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 12

    Yuna menghampiri Brandon dengan patuh. Pria itu menoleh ke arah meja di sebelahnya dan mengangkat dagunya, “Minum itu dan pergilah tidur.”Dia pun mengikuti arah pandang pria itu dan melihat ada segelas air gula merah. Dia sangat kaget. Bisa-bisanya pria ini bisa menyiapkan dan memikirkan semua ini dalam waktu singkat. Dia mengulum bibirnya, mengambil gelas itu dengan patuh dan meneguknya sampai habis. Perutnya jadi hangat dan nyaman. Kemudian, dia duduk di tempat tidur dan langsung ingin tidur karena merasa sangat nyaman.Brandon menyetel lampu agar lebih redup, lalu menatapnya dan berkata, “Kenapa?”“Kamu nggak tidur?” tanya Yuna dengan ngantuk, tidak bisa menahan diri dan menguap.“Sebentar lagi,” jawab Brandon, “Kamu tidur dulu saja.”Setelah menyesuaikan posisi bantal dan menyelimuti Yuna, dia kembali duduk dan menyetel suhu pendingin ruangan. Kemudian, dia menyesap kopinya lagi.Yuna memperhatikan gerak-gerik pria itu sambil menahan rasa kantuknya. Cahaya lampu yang kuning menyi

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 13

    Sarapan di hotel sangat beraneka ragam. Mereka berdua menikmati sarapan dengan santai, ditemani dengan sinar matahari yang masuk dari luar jendela. Suasananya sangat damai.“Aku ke kantor nanti, bakal lewat New Life, jadi aku sekaligus antar kamu,” ujar Brandon dengan ringan sambil mengoleskan mentega pada roti panggangnya.Yuna menyesap susunya dan menggelengkan kepalanya, “Nggak perlu, aku sore baru pergi ke New Life. Lagi pula, kita kan sudah sepakat, nggak mengumumkan ke publik dulu tentang ....”Brandon mendongak, dan kata "hubungan" tidak jadi keluar dari mulutnya.Brandon menyerahkan roti panggang yang sudah diolesi mentega pada Yuna, lalu berkata, “Jangan khawatir, aku tentu akan menepati apa yang sudah aku janjikan. Di New Life, hanya penanggung jawab tertinggi yang tahu kalau kamu direkrut oleh kantor pusat. Itu juga Frans yang mengurusnya, jadi mereka nggak tahu kalau ....”Kelopak matanya sedikit terangkat. Binar di matanya menyapu ke arah Yuna dengan santai, tapi tatapan i

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 14

    “Kalau kamu nggak melarikan diri, kenapa kamu nggak pulang semalaman? Kamu tahu nggak aku itu sudah menunggumu semalaman?” Logan berhenti sejenak, lalu melanjutkan, “Aku yakin ada kesalahpahaman dengan apa yang terjadi kemarin. Aku nggak menyalahkan kamu. Kamu pulang. Kita bicarakan baik-baik, oke?”Setelah merenung sejenak, Yuna tersenyum dan berkata, “Oke. Sampai jumpa di kantor nanti.”Setelah menutup telepon, Yuna berjalan kembali ke meja makan. Brandon menatapnya dan bertanya, “Sudah mau pergi?”“Nggak buru-buru, kok.” Dia tersenyum, lalu kembali duduk dan memajukan kursinya ke depan.Suasana hatinya sedang baik, jadi nafsu makannya pun jadi bagus. Dia melanjutkan makannya dengan santai, “Lagi pula, bukan aku yang butuh. Untuk apa buru-buru.”Sudah berapa kali dia menunggu Logan selama ini? Akhirnya, giliran pria itu yang menunggunya sekarang.“Masalah kemarin itu, dia nggak akan tinggal diam.”Pria itu arogan dan sangat perhitungan, ditambah lagi dia sangat dipermalukan kemarin.

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 15

    “Memang apa yang bisa mereka katakan padaku?”Yuna melepaskan diri dari tangan Logan dan berjalan mendekati Valerie, “Aku jadi ingin tahu. Menurutmu, apa yang akan mereka katakan padaku?”Valerie mengalihkan pandangannya dari tatapan tajam Yuna, “Gimana aku bisa tahu? Mereka yang mengatakannya padamu.”“Mereka ingin merekrutmu, jadi paling-paling mereka akan menjelek-jelekkan saingan mereka dan membuat diri mereka kelihatan baik. Yun ....”Valerie berhenti sejenak, sepertinya teringat akan sesuatu, “Apa jangan-jangan mereka menawarkan uang yang banyak padamu?”“Uang yang banyak? Uang seberapa banyak yang dianggap banyak?”Yuna mengejapkan matanya, seolah dia sama sekali tidak mengerti.Valerie merasa jijik melihatnya.“Dasar wanita bodoh, negosiasi harga saja tidak bisa. Sebenarnya bagaimana dia bisa terlibat dengan orang-orang dari New Life, sih?” pikir Valerie.Apa yang terjadi semalam itu, pasti ada seseorang yang membantu wanita ini merencanakannya dari belakang. Pasti ada orang ya

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 16

    Mengapa Yuna yang selalu patuh dan penurut seperti berubah menjadi orang yang sangat berbeda? Ketika dia berdiri dan berbicara di atas panggung, Logan hampir mengira dia salah mengenali orang.Dia sama sekali tidak menyangkanya!Yuna tiba-tiba muncul begitu saja, hampir merusak reputasi VL.Kalau bukan karena dia masih berguna untuk perusahaan ini, dia sendiri rasanya ingin membunuh wanita itu!Yuna bisa berubah sampai seperti itu kemarin, apa jangan-jangan karena ... Yuna sudah tahu mengenai hubungannya dengan Valerie?Tapi, itu juga tidak mungkin!Kalau dia tahu, mengapa dia tidak marah? Tidak nangis, tidak marah, sama sekali tidak seperti reaksi normal seorang wanita.“Mereka bilang ....”Yuna melihat ekspresi cemas dan kesal di wajah kedua orang itu, tetapi mereka berusaha menyembunyikannya. Dia hanya merasa semua ini lucu.Dia awalnya berencana untuk bertengkar dengan mereka, lagi pula dia juga tidak ada kontrak dengan VL, jadi dia bisa pergi sesuka hatinya, kemudian membawa karya

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 17

    “Mereka bilang, kamu selingkuh, dan bekerja sama dengannya untuk menipuku!”Ekspresi di wajah Logan seketika berubah, “Kamu ini ngomong apa, sih!”Sebaliknya, Valerie yang sedang menghadap ke arah Yuna, masih belum menyadari apa yang sedang terjadi. Dia tanpa sadar terlihat merasa bersalah ketika mendengar tuduhan langsung itu. Matanya langsung menghindar.Setelah mendengar suara Logan, dia baru tersadar dari keterkejutannya dan berkata, “Iya, kok kamu percaya dengan hal yang seperti itu sih! Itu namanya fitnah!”“Yun, kita bertiga sudah berteman lama. Apa kamu masih membutuhkan orang lain untuk memberitahumu mengenai hubungan kita? Kok kamu bisa percaya dengan adu domba seperti itu? Ini sangat mengecewakan.”Mata Valerie memerah seraya mengatakannya dan air matanya menetes turun. Dia terlihat sangat sedih.Yuna benar-benar kagum pada wanita itu. Rasanya sayang kalau dia tidak menjadi artis.Tapi, hidup ini memang bagaikan sandiwara. Memangnya cuma dia yang bisa berakting seperti itu!

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2319

    Selagi Rainie menggigit rotinya, dia mendengar suara ribut yang asalnya dari luar. Suara itu seperti roda yang bergulir, tetapi suaranya lebih besar lagi, bahkan sampai mencuri perhatian semua pekerja yang sedang makan di dalam. Beberapa di antara mereka yang lebih gesit sudah langsung berlari ke luar untuk melihat. Rainie sedikit lebih lambat sehingga dia agak terhalang oleh yang ada di depannya, tetapi dia dapat melihat ada benda seperti kotak yang berukuran sangat besar dibawa masuk.“Ada apa? Ada apa?” tanya mereka yang di belakang.“Kayaknya mereka membawa kotak besar, tapi aku nggak tahu apa isinya,” jawab yang di depan.“Apa lagi kalau bukan barang percobaannya!” jawab yang lain.Rainie bergidik ketika mendengar orang itu. Barang percobaan, lantas apakah berarti yang ada di dalam kotak besar itu Yuna? Dia ingin melihatnya lebih dekat, tetapi kotak itu sudah dibawa pergi. Tak lama petugas datang dan memberikan instruksi kepada mereka.“Semuanya bagi kelompok sesuai daftar nama in

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2318

    Kesunyian sebelum badai tiba ini membuat siapa pun yang berada di tengah keadaan itu terasa sesak. Begitu malam tiba, orang yang seharusnya datang mengantar makanan kali ini tidak datang. Semarah apa pun, biasanya Fred akan tetap meminta bawahannya untuk mengantar makanan karena dia ingin tubuh Yuna tetap fit agar bisa digunakan dalam eksperimennya. Yuna juga sebenarnya tidak begitu lapar. Dia bisa saja melewati malam ini tanpa makanan. Namun hal ini secara tidak langsung membuktikan bahwa memang terjadi sesuatu di luar sana.“Di mana makan malamku?” tanya Yuna seraya membuka pintu dan bertanya kepada orang yang berjaga di luar.“Malam ini nggak ada makanan. Bu Yuna silakan istirahat lebih awal,” jawabnya.“Kenapa?”Yuna bertanya, tetapi kali ini si penjaga pintu tidak lagi menjawabnya. Dia hanya mengatakan malam ini tidak ada makanan, dan setelah itu dia tidak mengatakan apa-apa lagi. Melihat itu, Yuna tahu pertanyaannya hanya akan diabaikan, jad dia mengganti pertanyaannya, “Fred di

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2317

    Ross berdiri mengangkat kedua tangannya dan berkata, “Oke! Aku nggak bisa banyak membantu, tapi aku cuma mau bilang kalau semua ini bisa selesai selama kita menolong mamaku dan menghentikan Fred. Asal itu tercapai, aku nggak masalah kalian mau mendobrak kedutaan sekalipun!”Chermiko, yang sejak awal hanya diam saja tampaknya terpikir akan sesuatu. Di saat itu dia pun tiba-tiba berkata, “Ah, aku tahu!”Sontak, semua orang langsung diam dan menatapnya dengan rasa penasaran. Di situ Chermiko berdeham dan berkata, “Aku kurang lebih sudah tahu apa yang mereka rencanakan. Mereka pasti mau menjalankan R10!”“... kamu baru tahu?” tanya Brandon.Semua orang juga sudah tahu kalau apa yang akan Fred lakukan besok adalah menjalankan eksperimen yang selama ini dia nantikan. Memang selama ini hanya R10 yang menjadifokusnya. Dia juga sudah mengerahkan segenap sumber daya yang dia punya untuk melakukan penelitian itu. Meski tidak terbongkar secara terang-terangnan, semua yang hadir di sana pasti tahu.

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2316

    “Sudah jelas!” seru Ross. “Anak buahku yang di kedutaan juga bilang sejak dua hari ke belakang memang ada yang nggak beres. Tapi aku juga nggak tahu persisnya apa!”Bahkan sebagai pangeran sendiri, informasi yang Ross dapatkan juga sangat terbatas. Brandon dan Edgar sama-sama tidak terlalu banyak berkomentar. Mereka hanya bertukar pandang satu sama lain tanpa mengutarakan pendapat.“Pak Edgar, gimana menurutmu?” tanya Shane.Kehadiran Edgar malam ini bersama yang lain mengartikan dia ingin menyelesaikan masalah ini bersama, bukan hanya sebagai pendengar saja. Maka itu, sekarang mereka tidak memandang tinggi rendah jabatannya. Siapa pun memiliki suara yang sama dan tujuan yang sama.“Aku mau dengar analisis kalian dulu,” kata Edgar.Brandon berkata, “Seperti yang sudah kita tahu pasti, besok mereka akan mulai beraksi. Di kedutaan sudah kelihatan tanda-tanda yang aneh. Rainie menentang kamu membawa resepnya langsung dan setelah ditolak berkali-kali, akhirnya dia setuju untuk ketemu besok

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2315

    Fred mengambil kembali ponsel Rainie, dan tiba-tiba dia menanyakan sesuatu. “Bukannya aku sudah minta kamu kasih tahu dia kalau anaknya sudah mati?”Pertanyaan itu sontak membuat keringat dingin bercucuran. Pertanyaan Fred tadi terkesan sederhana, tetapi di balik itu dia mempertanyakan mengapa Rainie tidak melakukan apa yang dia perintahkan. Shane tahu atau tidak, itu masalah sepele. Yang jadi masalah serius adalah fakta bahwa Rainie tidak mematuhi perintah.“Aku … aku khawatir kalau dia tahu anaknya sudah mati, dia bakal terpukul dan jadi terbangun dari hipnotisnya. Tentu saja bukan berarti hipnotisnya nggak bekerja, tapi aku cuma nggak mau terjadi hal yang nggak diinginkan di saat-saat kritis. Kalau eksperimennya sudah selesai, aku pasti bakal kasi tahu dia.”“Oh, begitu rupanya! Kamu nggak perlu tegang begitu. Aku cuma asal tanya saja. Aku nggak mau kamu merasa terbebani cuma gara-gara itu. Kalau kamu punya pemikiranmu sendiri, nggak masalah. Jalankan saja!”Namun itu bukan berarti

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2314

    “Iya, aku bisa dengar. Kalau begitu kamu datang lusa saja!”“Lusa?! Kenapa nggak besok? Bukannya kamu yang minta cepat-cepat?”“Iya, tapi nggak bisa besok. Kalau kamu mau datangnya besok, malam saja?”“Memangnya kalau pagi atau siang nggak bisa?”“Shane! Sebenarnya aku yang menuruti kamu atau kamu yang menuruti aku? Kamu masih mau aku tolong anak kamu atau nggak?!”“Ya … mau. Kamu jangan marah dulu. Oke, aku nurut apa katamu. Besok malam aku bawa resepnya, gimana … apa bisa?”Suasana hati Rainie jauh membaik setelah mendengar itu. Dia mengiyakan pertanyaan Shane dan langsung menutup telepon.“Hipnotis kamu itu kelihatannya nggak terlalu ampuh. Dia masih bisa membangkang,” tutur Fred. Menurut dia efek hipnotis Rainie terhadap Shane masih tidak sebaik Fred mengatur anak buahnya. Paling tidak anak buah Fred tidak ada yang berani melawan apa pun perintahnya, apalagi berbicara dengan nada seperti Shane tadi.Namun Rainie tidak sependapat dengan Fred. Dia menjelaskan, “Menurut Pak Fred, apak

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2313

    “Nggak bisa. Resepnya terkunci sama password. Aku nggak bisa kirim dari HP. Aku sudah susah payah mencurinya, kamu pasti nggak jadi berantakan, ‘kan? Atau kamu takut aku ke sana?”“Bukan takut, tapi sekarang lagi ngga bisa. Aku lagi sibuk banget, nggak ada waktu untuk ketemuan. Memang kalau terkunci sama password nggak bisa dikirim? Tinggal di-hack saja, ‘kan? Masa begitu saja perlu aku ajari?”“Yang ini agak susah, lagian kalau aku gagal, takut file-nya malah rusak. File sepenting ini kurasa lebih baik dikasih langsung.”Kegigihannya membuat Rainie jadi curiga pada Shane, jangan-jangan ada sesuatu yang dia sembunyikan. Maka dia pun coba menggali itu, “Shane, kamu ngotot mau kasih resep itu langsung apa karena ada sesuatu yang mau kamu omongin secara pribadi?”“Iya,” jawab Shane dengan jujur meski sempat ragu sesaat. “Aku mau tahu kapan kamu bisa menolong anakku!”“.…”Seketika itu Rainie spontan melirik Fred dengan panik. Tetapi dia segera menenangkan dirinya dan melanjutkan pembicara

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2312

    “Bukan nggak berani, aku cuma takut kalau dia angkat teleponnya, nanti ketahuan sama yang lain,” kata Rainie.“Kalau cuma begitu saja nggak bisa, buat apa pakai dia lagi. Cepat telepon dia sekarang mumpung aku masih tertarik.”“.…”Intuisi Rainie mengatakan Fred tidak peduli dengan yang lain terkecuali R10. penelitian apa pun di luar itu baginya hanya bonus saja. Dulu Rainie sempat berpikir kalau dia berhasil menciptakan penelitian lain yang cukup sukses, Fred akan lebih memandang tinggi dirinya dan dianggap sebagai orang penting di dalam organisasi. Namun sejak kedatangannya kemari dan berinteraksi secara langsung dengan Fred, perlahan Rainie menyadari bahwa apa pun yang dia lakukan tidak ada artinya, karena di mata Fred tidak ada penelitian mana pun yang lebih penting dari R10.Persepsi setiap orang tentu berbeda. Bagi Rainie, dia justru tidak pernah peduli tentang R10. namun bagaimanapun yang berkuasa di sini adalah Fred, maka dialah yang berhak mengambil keputusan. Makanya meski Ra

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2311

    Fred mondar-mandir dengan perasaan panik, dan beberapa saat setelahnya dia bertanya, “Siapa lagi yang tahu tentang ini?”“Nggak ada. Seharusnya ngga ada lagi, karena aku sendiri juga baru kepikiran.”“Yuna nggak tahu?” Fred curiga, karena bagaimanapun Yuna-lah yang membuat semuanya dari nol dengan tangannya sendiri. Kalau ada kejanggalan, seharusnya dia yang paling tahu.“Itu … aku juga kurang tahu. Pak Fred tahu sendiri dari dulu aku nggak pernah akur sama dia. Dia juga nggak suka sama aku, jadi nggak mungkin dia kasih tahu ini. Antara dia juga nggak tahu, atau dia tahu, tapi nggak kasih tahu aku.“Oke,” jawab Fred.“Jadi besok ….”“Besok tetap berjalan sesuai rencana!”Betapa kagetnya Rainie melihat Fred masih tidak mau mengubah keputusannya meskipun dia sudah memperingatkannya. Sebenarnya apa? Apa yang membuat Fred begitu bersikeras?“Tapi, besok obatnya ….”“Obatnya nggak ada masalah. Sedikit pun nggak ada. Eksperimennya juga bakal tetap berjalan dengan lancar, paham?”“... iya.”R

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status